ROE Dan ROI
ROE Dan ROI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh:
THAUSSIE NURVIGIA DWI PRABOWO PUTRI
206.112.106/FE/AK
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2010
SKRIPSI BERJUDUL
PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP
PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberi limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan tujuan dan waktu yang diharapkan
dengan
judul
PERUBAHAN
PENGARUH
LABA
RASIO-RASIO
PADA
KEUANGAN
PERUSAHAAN
TERHADAP
OTOMOTIF
YANG
2. Ir. Budiman Djoko Said, MM, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta.
3. DR. Erna Hernawati, Ak, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
4. Bapak Satria Yudhia Wijaya, SE, MS. Ak selaku Ketua Program S1 Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
5. Drs. Samin, MM selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah dengan penuh
kesabaran dalam meluangkan waktunya dan telah memberikan saran, nasehat,
arahan serta bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
Veteran
Jakarta
yang
dengan
segala
dedikasinya
telah
memberikan
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
ABSTRAK ............................................................................................................ x
BAB I
: PENDAHULUAN ............................................................................... 1
iv
ii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
vii
ii
Halaman
Gambar 2.1. Diagram Kerangka Pemikiran ........................................................ 43
DAFTAR TABEL
viii
ii
Halaman
Tabel 2.1. Matriks Penelitian Terdahulu .............................................................. 12
Tabel 4.1. Nama-Nama Perusahaan Yang Menjadi Obyek Penelitian ..................... 55
Tabel 4.2. Current Ratio ....................................................................................... 57
Tabel 4.3. Working Capital to Total Assets ............................................................ 59
Tabel 4.4. Debt to Equity Ratio ............................................................................. 61
Tabel 4.5. Profit Margin ....................................................................................... 64
Tabel 4.6. Perubahan Laba .................................................................................... 66
Tabel 4.7. Descriptive Statistic .............................................................................. 68
Tabel 4.8. Data untuk Analisis Regresi Berganda .................................................. 70
Tabel 4.9. Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................... 71
Tabel 4.10. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 73
Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 74
Tabel 4.12. Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 75
Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ..................................................... 76
Tabel 4.14. Hasil Uji Hiptesis Secara Parcial ........................................................ 77
Tabel 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 79
Oleh:
Thaussie Nurvigia Dwi Prabowo Putri
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan
terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode tahun 2004-2008.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai obyek perusahaan
adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan
periode penelitian tahun 2004 sampai 2008 sebanyak 19 perusahaan, sedangkan yang
dijadikan obyek penelitian (sampel) yaitu sebanyak enam perusahaan. Teknik
penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data diuji
menggunakan analisis korelasi, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel current ratio (CR), working
capital to total assets (WCTA), debt to equity ratio (DER) dan profit margin (PM)
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba. Hasil uji
F menghasilkan Fhitung > Ftabel (2.869 > 2.759) dengan tingkat signifikansi 0.044 <
0.05. Secara parsial, current ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan dan
negatif terhadap perubahan laba. Working capital to total assets (WCTA)
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Debt to equity
ratio (DER) tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba.
Profit margin (PM) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan
laba.
Kata Kunci: Perubahan Laba, Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt
to Equity Ratio, Profit Margin
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut
dari
tahun
ke
tahun
untuk
mengetahui
arah
perkembangannya.
Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam penyusunan teori akuntansi
telah mendorong dilakukannya studi-studi akuntansi yang menghubungkan
rasio keuangan dengan fenomena-fenomena akuntansi tertentu, dengan harapan
akan dapat ditemukan berbagai kegunaan objektif rasio keuangan. Salah satu
fenomena-fenomena akuntansi yang terjadi yaitu yang terjadi pada PT. Adira
yang akan datang, temuan ini tentu merupakan pengetahuan yang cukup
berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara real maupun
potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Sebaliknya, jika rasio
keuangan ternyata tidak cukup signifikan dalam memprediksi perubahan laba di
masa yang akan datang, hasil penelitian ini akan memperkuat bukti tentang
inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya.
Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Suhardito dkk (2000) dan Takarini dan Ekawati (2003).
Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan yang dilakukan Suhardito (2000)
dan Takarini dan Ekawati (2003) terletak pada rasio-rasio keuangan yang
dianalisis didalam penelitian ini berjumlah 4, sedangkan jumlah rasio keuangan
yang dianalisis Suhardito (2000) adalah sebanyak 11 dan Takarini dan Ekawati
(2003) sebanyak 18 rasio keuangan. Perbedaan yang terakhir yaitu sampel
penelitian dan lamanya periode penelitian. Penelitian Suhardito (2000)
menggunakan sampel pada emiten dan industri perbankan di Bursa Efek
Surabaya selama empat tahun (1995-1998) dan sampel penelitian Takarini dan
Ekawati (2003) adalah perusahaan manufaktur di Pasar Modal Indonesia selama
empat tahun (1997-2000). Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia dan periode penelitian selama
lima tahun (2004-2008).
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul PENGARUH
RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan
menggunakan
9
sampel
sebanyak
54
perusahaan
10
11
12
Tabel 2.1
Matrix Penelitian Terdahulu
No.
1.
Nama Peneliti
Suhardito dkk
(2000)
Variabel
Variabel Independen:
Rasio keuangan emiten:
CR, QR, cash ratio, debt
ratio, DER, debt to
tangible net worth,
operating cash flow per
total debt ratio, ROA,
ROAA, ROI, ROE
Rasio keuangan industri
perbankan:
Investing policy ratio,
QR, banking ratio, loan
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian adalah
Capital Ratio, Primary Ratio,
Gross Profit Margin, dan
Return On Equity mampu
memprediksikan perubahan
laba pada industri perbankan.
Sedangkan rasio-rasio keuangan
emiten tidak mampu
memprediksikan perubahan
laba.
13
Warsidi dan
Pramuka (2000)
Variabel Independen:
49 Rasio keuangan
Variabel Dependen:
Perubahan Laba
3.
Juliana dan
Sulardi (2003)
Variabel Independen:
CR, GPM, OPM, NPM,
DER, ITO, TATO, ROI,
ROE, dan Leverage
Ratio
Variabel Dependen:
Perubahan Laba
4.
Takarini dan
Ekawati (2003)
Variabel Independen:
TLTA, NWTLFA, CLI,
CLE, OITL, CR, QR,
CFTL, CFCL, WCTA,
STA, INWC, QAI,
NWS, NPM, ROA,
14
5.
Meriewaty dan
Setyani (2005)
Variabel Independen:
CR, QR, WCTA, DER,
debt to total capital
assets ratio, long term
debt to equity ratio,
TATO, ITO, average
days inventory ratio,
WCTO, GPM, NPM,
ROI, dan ROE.
Variabel Dependen:
EAT dan OP
6.
Hermanto
(2007)
Variabel Independen:
Peran sistem informasi,
cash to total debt,
current asset to current
liabilities, inventory to
sales, total debt to
equity, total assets to net
income, equity to EBIT,
net income to equity,
sales to fixed assets, dan
sales to total assets.
Variabel Dependen:
Perubahan Laba
15
16
17
2.2.1.2.
18
19
2.2.1.3.
memberikan informasi
kepada
berbagai
pihak yang
sangat
20
b. Manajemen
Bagi
pihak
manajemen,
laporan
keuangan yang
dibuat
21
e. Investor
Investor adalah pihak yang akan menanamkan dana di suatu
perusahaan. Dengan laporan keuangan, investor dapat melihat prospek
atau keuntungan yang akan diperoleh (dividen) serta perkembangan nilai
saham ke depan. Dengan begitu, investor dapat mengambil keputusan
untuk membeli saham atau tidak.
2.2.1.4.
22
23
24
25
26
27
manajemen
dalam
mencapai
keuntungan
bagi
pemegang saham.
28
Current Ratio =
Current Assets
Current Liabilities
29
perusahaan belum dapat dikatakan baik, hal ini dapat terjadi karena
tidak adanya penggunaan kas dengan sebaik mungkin.
2) Working Capital to Total Assets Ratio
Working capital to total assets ratio adalah ukuran bersih
pada aktiva lancar perusahaan terhadap modal perusahaan. Modal
kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang
lancar. Karakteristik likuiditas benar-benar ditentukan secara jelas
dikarenakan sebuah perusahaan yang mengalami kerugian operasi
yang terus menerus akan menyusutkan aktiva lancar sehubungan
dengan total aktiva. Diantara penilaian terhadap rasio likuiditas,
rasio ini terbukti paling berharga. Rasio ini dapat juga digunakan
sebagai alat diskriminan dalam menentukan suatu kebangkrutan.
Working capital to total assets ratio (WCTA) merupakan
likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Rumus yang dapat
digunakan untuk menghitung Working Capital to Total Assets Ratio
adalah sebagai berikut:
Working Capital to Total Assets =
30
31
Total Liabilities
Equity
seperti
yang
telah
ditargetkan,
perusahaan
dapat
32
33
2.2.3. Laba
2.2.3.1. Pengertian Laba
34
35
36
tahun
berjalan
dapat
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
beberapa
besaran
yang
berubah,
seperti
modal
yang
obligasi
dan
kreditor
jangka
pendek
juga
37
dari
alokasi
dan
penandingan
diminimalisasikan
atau
38
39
40
teori
dan
penelitian
sebelumnya
maka
dapat
41
teori
dan
penelitian
sebelumnya
maka
dapat
42
43
Gambar 2.1
Diagram Kerangka Pemikiran
RASIO KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS
CR (X1)
WCTA (X2)
PERUBAHAN
LABA
(Y)
RASIO SOLVABILITAS
DER (X3)
RASIO PROFITABILITAS
PM (X4)
UJI REGRESI
BERGANDA
2.4. Hipotesis
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Capital
to
Total
Assets
(X2)
adalah
rasio
yang
44
45
Current Ratio =
Current Assets
Current Liabilities
46
Total Liabilities
Equity
e. Perubahan Laba (Y) yang merupakan selisih laba tahun yang diteliti
dengan laba tahun sebelumnya yang kemudian dibandingkan dengan laba
tahun sebelumnya. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan
menggunakan satuan persen.
Y =
it
(Yit Yit 1 )
Y
it - 1
Dimana: Y
it
= Perubahan Laba
Y
it
Yit 1
Penentuan sampel yang akan dipilih ditetapkan berdasarkan kriteriakriteria berikut ini:
47
a. Populasi
Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah perusahaan yang
tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama lima periode yaitu tahun 2004-2008. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan.
b. Sampel
Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Purposive sampling yaitu teknik yang digunakan dalam penentuan sampel
48
49
Konstanta
Koefisien regresi
X1
Variabel CR
50
X2
Variabel WCTA
X3
Variabel DER
X4
Variabel PM
Error Term
mengandung
korelasi
atau
tidak.
Hasil
pengujian
51
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain.
Dasar pengambilan keputusan:
1) Probabilitas > 0.05
Terkena heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar
anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Konsekuensi dari
adanya autokorelasi dalam model regresi adalah varian sampel tidak dapat
menggambarkan varian populasinya. Diagnosa adanya autokorelasi
dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW).
Dasar pengambilan keputusan:
1) DW < 1.21
Terjadi autokorelasi.
Terjadi autokorelasi.
52
53
H0 : 1 0
H0 : 2 0
H0 : 3 0
H0 : 4 0
54
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kode
ASII
BRAM
HEXA
INTA
SMSM
UNTR
55
56
Data penelitian ini didasarkan pada laporan keuangan yang terdiri dari
neraca dan laporan laba rugi setiap perusahaan. Dalam penelitian ini perubahan
laba merupakan variabel dependen, sedangkan rasio-rasio keuangan yang
digunakan sebagai variabel independen adalah Current Ratio (CR), Working
Capital to Total Assets (WCTA), Debt to Equity Ratio (DER), Profit Margin
(PM).
Current ratio dalam penelitian ini adalah rasio yang digunakan untuk
57
Tabel 4.2
Current Ratio
No.
Perusahaan
Current Ratio
(Dalam %)
2005
2006
2007
73.73
78.38
91.24
2004
Astra International
106.04
Tbk.
2. Indo Kordsa (Branta
270.07 285.88
Mulia) Tbk.
3. Hexindo Adiperkasa
177.82 132.08
Tbk.
4. Intraco Penta Tbk.
220.87 202.07
5. Selamat Sempurna
183.24 196.13
Tbk.
6. United Tractors Tbk. 184.08 155.41
Sumber: Ikhtisar Keuangan Perusahaan (diolah)
1.
2008
132.17
393.43
497.61 219.28
111.12
115.24 140.37
337.44
198.87
256.63 214.90
170.92 181.79
134.11
133.94 163.62
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai Current Ratio (CR)
tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008. Nilai CR tertinggi untuk tahun 2004,
2005, 2006, 2007, dan 2008 secara berturut-turut yaitu PT. Indo Kordsa
(Branta Mulia) Tbk (270,07%; 285,88%; 393,43%; 497,61%; 219,28%) dan
nilai CR terendah secara berturut-turut yaitu PT. Astra International Tbk
(106,04%; 73,73%; 78,38%; 91,24%; 132,17%).
Dalam tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa current ratio (CR) masingmasing perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan maupun
penurunan. Peningkatan dapat disebabkan karena adanya peningkatan dari
aktiva lancarnya baik itu adanya penambahan kas yang dapat diperoleh karena
bertambahnya penjualan secara tunai ataupun karena pelunasan piutang,
peningkatan piutang karena belum tertagih, dan peningkatan persediaan
58
karena masih terdapat persediaan yang tersimpan di gudang. Selain itu bisa
dikarenakan adanya penurunan dari utang lancarnya yang disebabkan karena
perusahaan telah melunasi kewajiban lancarnya. Dampak dari tingginya rasio
ini akan menghasilkan laba yang rendah.
Sedangkan penurunan rasio ini dapat disebabkan karena adanya
penurunan aktiva lancar dan peningkatan utang lancar. Penurunan aktiva
lancar bisa disebabkan karena adanya pengurangan kas yang digunakan untuk
membayar utang ataupun membeli bahan baku, pelunasan piutang, dan
berkurangnya jumlah persediaan yang tersimpan di gudang. Sedangkan
peningkatan utang lancar disebabkan karena perusahaan memperoleh
tambahan dana dari pihak kreditor ataupun perusahaan belum melunasi
kewajiban lancarnya. Dampak dari rendahnya rasio ini akan menghasulkan
laba yang tinggi.
Dari tabel diatas, dapat dilihat PT. Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk
memiliki nilai CR yang tinggi selama lima tahun. Dengan nilai CR tersebut
dapat dilihat dalam tabel 4.5, PT. Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk
menghasilkan profit margin (PM) yang rendah. Sedangkan PT. Astra
International Tbk menghasilkan CR yang rendah selama lima tahun tetapi
dlam tabel 4.5 PT. Astra International Tbk menghasilkan PM yang tinggi.
59
likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Working capital to total
assets dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan modal kerja bersih
terhadap total aktiva. Dimana modal kerja bersih merupakan selisih antara
aktiva lancar dengan utang lancar.
Besarnya working capital to total assets pada 6 sampel perusahaan
Otomotif adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Working Capital to Total Assets
No.
1.
Perusahaan
2004
2.00
Astra International
Tbk.
2. Indo Kordsa (Branta
32.61
36.64
Mulia) Tbk.
3. Hexindo Adiperkasa
35.55
19.05
Tbk.
4. Intraco Penta Tbk.
48.41
45.67
5. Selamat Sempurna
27.64
28.55
Tbk.
6. United Tractors Tbk.
25.42
18.79
Sumber: Ikhtisar Keuangan Perusahaan (diolah)
40.84
46.86
31.81
6.46
9.77
24.96
59.43
28.63
54.61
23.74
47.44
26.87
12.22
13.71
21.93
60
masih dapat memperoleh bahan baku dari pihak supplier secara kredit.
Supplier ini merupakan langganan PT. Astra International Tbk. Selain itu
61
Dalam
hal
ini,
debt
to
equity
ratio
diukur
dengan
Perusahaan
2004
Astra International
127.52
Tbk.
2. Indo Kordsa (Branta
118.07 86.63
Mulia) Tbk.
3. Hexindo Adiperkasa
124.69 210.22
Tbk.
4. Intraco Penta Tbk.
472.60 179.81
5. Selamat Sempurna
71.38
55.32
Tbk.
6. United Tractors Tbk. 116.94 157.97
Sumber: Ikhtisar Keuangan Perusahaan (diolah)
1.
61.00
48.36
48.11
248.46
263.41 200.16
167.84
53.13
169.87 246.06
65.65 62.48
143.80
125.87 104.61
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai Debt to Equity Ratio (DER)
tertinggi untuk tahun 2004 yaitu DER PT. Intraco Penta Tbk (472,60%) dan
nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang rendah yaitu PT. Selamat Sempurna
Tbk (71,38%). Sedangkan untuk tahun 2005 dan 2006 nilai DER yang tinggi
yaitu PT. Hexindo Adiperkasa Tbk (210,22% dan 248,46%) dan DER yang
62
rendah yaitu PT. Selamat Sempurna Tbk (55,32% dan 53,13%). Untuk tahun
2007, nilai DER yang tinggi yaitu PT. Hexindo Adiperkasa Tbk (263,41%)
dan nilai yang rendah yaitu PT. Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk (48,36%).
Tahun 2008, nilai DER tertinggi yaitu PT. Intraco Penta Tbk (246,06%) dan
nilai DER terendah (48,11%) yaitu PT. Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk.
Dalam tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa debt to equity ratio (DER)
masing-masing perusahaan mengalami peningkatan ataupun penurunan.
Peningkatan rasio ini dapat desebabkan karena tingginya total utang yang
dimiliki oleh perusahaan dan rendahnya jumlah modal (ekiutas) perusahaan.
Total utang yang tinggi dapat disebabkan karena perusahaan memperoleh
penambahan dana dari pihak kreditor atau perusahaan melakukan pelunasan
atas utang lancarnya. Sedangkan penurunan rasio ini dapat disebabkan karena
adanya jumlah total utang yang rendah atau jumlah modal (ekuitas) yang
tinggi. Jumlah total utang yang rendah diindikasikan oleh adanya pelunasan
dari utang lancarnya.
Dampak dari tingginya rasio ini akan menghasilkan laba yang rendah
dan sebaliknya rendahnya rasio ini akan menghasilkan laba yang tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari tabel diatas, PT. Hexindo Adiperkasa Tbk dan PT.
Intraco Penta Tbk menghasilkan nilai DER yang tinggi. Kemudian dapat
dilihat dalam tabel 4.5 bahwa dua perusahaan tersebut menghasilkan profit
margin (PM) yang rendah walaupun dalam tahun 2004, 2005, dan 2008 untuk
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk nilai PM-nya tinggi. Hal ini dapat disebabkan
63
64
Tabel 4.5
Profit Margin
No.
Perusahaan
Profit Margin
(Dalam %)
2005
2006
2007
8.84
6.69
9.29
2008
9.47
1.22
2.53
5.79
2.82
2.71
9.15
1.16
7.51
1.34
7.55
2.05
6.76
6.78
8.22
9.54
2004
Astra International
12.03
Tbk.
2. Indo Kordsa (Branta
2.88
6.77
Mulia) Tbk.
3. Hexindo Adiperkasa
9.18
6.87
Tbk.
4. Intraco Penta Tbk.
0.78
2.29
5. Selamat Sempurna
7.85
7.63
Tbk.
6. United Tractors Tbk.
12.36
7.91
Sumber: Ikhtisar Keuangan Perusahaan (diolah)
1.
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa nilai Profit Margin
(PM) untuk tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 dengan nilai PM
tertinggi tahun 2004 dan 2008 yaitu PT. United Tractors Tbk (12,36% dan
9,54%) dan nilai PM terendah tahun 2004 dan 2008 yaitu PT. Intraco Penta
Tbk (0,78% dan 2,05%). Untuk tahun 2005 dan 2007, nilai PM yang tinggi
yaitu PT. Astra International Tbk (8,84% dan 9,29%) dan nilai PM yang
rendah yaitu PT. Intraco Penta Tbk (2,29% dan 1,34%). Sedangkan untuk
tahun 2006, nilai PM tertinggi yaitu PT. Selamat Sempurna Tbk (7,51%) dan
nilai PM terendah yaitu PT. Intraco Penta Tbk (1,16%).
Dari tabel 4.5 tersebut, dapat dilihat bahwa masing-masing perusahaan
selama lima tahun ada yang mengalami peningkatan dan penurunan nilai
profit margin (PM). Peningkatan rasio ini dapat disebabkan karena adanya
65
66
Tabel 4.6
Perubahan Laba
No.
Perusahaan
Perubahan Laba
(Dalam %)
2005
2006
2007
0.96
-31.98
75.62
2004
Astra International
22.25
Tbk.
2. Indo Kordsa (Branta
-42.66 181.69
Mulia) Tbk.
3. Hexindo Adiperkasa
115.03
6.95
Tbk.
4. Intraco Penta Tbk.
25.30
230.85
5. Selamat Sempurna
19.78
14.58
Tbk.
6. United Tractors Tbk. 220.96
-4.45
Sumber: Ikhtisar Keuangan Perusahaan (diolah)
1.
2008
40.98
-84.67
113.77 142.09
-59.67
25.60
415.90
-60.74
0.67
34.64
21.38
141.16
13.88
-11.45
60.48
78.21
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat nilai perubahan laba tahun 2004,
2005, 2006, 2007, dan 2008. Nilai perubahan laba tertinggi untuk tahun 2004
yaitu PT. United Tractors Tbk (220,96%) dan nilai perubahan laba terendah
yaitu PT. Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk (-42,66%). Untuk tahun 2005, nilai
perubahan laba yang tinggi yaitu PT. Intraco Penta Tbk (230,85%) dan nilai
yang rendah yaitu PT. United Tractors Tbk (-4,45%). Sedangkan untuk tahun
2006, nilai perubahan laba tertinggi yaitu PT. Selamat Sempurna Tbk (0,67%)
dan nilai terendah yaitu PT. Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk (-84,67%). Nilai
perubahan laba tahun 2007 dengan nilai tertinggi yaitu PT. Indo Kordsa
(Branta Mulia) Tbk (113,77%) dan nilai terendah yaitu PT. Selamat Sempurna
Tbk (21,38%). Dan nilai perubahan laba yang tinggi untuk tahun 2008 yaitu
67
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk (415,90%) dan nilai yang rendah yaitu PT.
Selamat Sempurna Tbk (13,88%).
Dalam tabel 4.6 diatas, terdapat cukup banyak perusahaan dalam
beberapa tahun yang diberi tanda (-). Negatif dalam hal ini menunjukkan
bahwa laba bersih yang dihasilkan sebelumnya lebih besar dibandingkan laba
bersih yang dihasilkan tahun yang diteliti. Ini mengindikasikan bahwa
perusahaan mengalami penurunan laba. Dimana laba dapat menurun karena
adanya peningkatan dalam jumlah beban yang diiringi dengan tetapnya nilai
penjualan atau pendapatan yang diperoleh dengan asumsi nilai pendapatan
masih lebih besar dari nilai beban dalam perusahaan.
68
equity ratio (DER) dan profit margin (PM) terhadap perubahan laba. Variabel
berikut:
Tabel 4.7
Descriptive Statistic
N
30
30
30
30
30
Dari tabel 4.7 diatas diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 sampel dan disebabkan karena jangka
waktu observasi selama 5 tahun maka N = 30. Selain itu, diketahui bahwa
rata-rata Perubahan Laba sebesar 0.5690 dengan standar deviasi sebesar
1.04408. CR (Current Ratio) memiliki rata-rata 1.9195 dengan standar deviasi
sebesar 0.93393. WCTA (Working Capital to Total Assets) memiliki rata-rata
0.2535 dengan standar deviasi sebesar 0.17964. DER (Debt to Equity Ratio)
69
70
Tabel 4.8
Data untuk Analisis Regresi Berganda
No.
Kode
1.
ASII
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2.
BRAM
2004
2005
2006
2007
2008
3.
HEXA
2004
2005
2006
2007
2008
4.
INTA
2004
2005
2006
2007
2008
5.
SMSM
2004
2005
2006
2007
2008
6.
UNTR
2004
2005
2006
2007
2008
Sumber: Data diolah
CR
WCTA
DER
PM
1.0604
0.7373
0.7838
0.9124
1.3217
2.7007
2.8588
3.9343
4.9761
2.1928
1.7782
1.3208
1.1112
1.1524
1.4037
2.2087
2.0207
3.3744
2.5663
2.1490
1.8324
1.9613
1.9887
1.7092
1.8179
1.8408
1.5541
1.3411
1.3394
1.6362
0.0200
-0.0941
-0.0749
-0.0294
0.1071
0.3261
0.3664
0.4084
0.4686
0.3181
0.3555
0.1905
0.0646
0.0977
0.2496
0.4841
0.4567
0.5943
0.5461
0.4744
0.2764
0.2855
0.2863
0.2374
0.2687
0.2542
0.1879
0.1222
0.1371
0.2193
1.2752
1.8084
1.4077
1.1687
1.2141
1.1807
0.8663
0.6100
0.4836
0.4811
1.2469
2.1022
2.4846
2.6341
2.0016
4.7260
1.7981
1.6784
1.6987
2.4606
0.7138
0.5532
0.5313
0.6565
0.6248
1.1694
1.5797
1.4380
1.2587
1.0461
0.1203
0.0884
0.0669
0.0929
0.0947
0.0288
0.0677
0.0122
0.0253
0.0579
0.0918
0.0687
0.0282
0.0271
0.0915
0.0078
0.0229
0.0116
0.0134
0.0205
0.0785
0.0763
0.0751
0.0755
0.0676
0.1236
0.0791
0.0678
0.0822
0.0954
Perubahan
Laba
0.2225
0.0096
-0.3198
0.7562
0.4098
-0.4266
1.8169
-0.8467
1.1377
1.4209
1.1503
0.0695
-0.5967
0.2560
4.1590
0.2530
2.3085
-0.6074
0.3464
1.4116
0.1978
0.1458
0.0067
0.2138
0.1388
2.2096
-0.0445
-0.1145
0.6048
0.7821
Dengan menggunakan SPSS 16.0 data pada tabel 4.8 diatas diolah
untuk dapat menunjukkan adanya pengaruh atau tidak antara variabel
71
independen (current ratio, working capital to total assets, debt to equity ratio,
profit margin) dengan variabel dependen (perubahan laba). Berikut ini adalah
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B
Std. Error
Beta
Model
1
(Constant)
Sig.
-2.205
1.290
CR
-.014
.384
-.013
-.037 .971
WCTA
3.638
1.700
.626
2.140 .042
.318
.280
.267
1.135 .267
PM
22.983
8.258
a. Dependent Variable: PERUBAHAN LABA
Sumber: Data diolah
.741
2.783 .010
DER
-1.709 .100
dan Profit Margin bernilai nol (PM=0) maka nilai perubahan laba sebesar 2.205. Current Ratio (CR) mempunyai koefisien regresi sebesar -0.014
menyatakan bahwa setiap penambahan 1% current ratio (CR) (dengan asumsi
72
bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau tidak berubah) maka akan
menurunkan perubahan laba sebesar 0.014. Namun sebaliknya, jika current
ratio (CR) turun 1% (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap
lain tetap atau tidak berubah) maka akan meningkatkan perubahan laba
sebesar 3.638. Namun sebaliknya, jika working capital to total assets
(WCTA) turun 1% (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap
atau tidak berubah) maka akan menurunkan perubahan laba sebesar 3.638.
Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai koefisien regresi sebesar
73
lain tetap atau tidak berubah) maka akan menurunkan perubahan laba sebesar
22.983.
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Model
1
(Constant)
CR
.233
4.296
WCTA
.320
3.121
DER
.495
2.019
PM
.386
2.587
a. Dependent Variable: PERUBAHAN LABA
Sumber: Data diolah
Dari hasil tabel 4.10 diatas diketahui bahwa nilai Variance Inflation
Factor (VIF) dari CR (Current Ratio) sebesar 4.296, WCTA (Working
74
Capital to Total Assets) sebesar 3.121, DER (Debt to Equity Ratio) sebesar
2.019, dan PM (Profit Margin) sebesar 2.587. Nilai VIF untuk semua
variabel independen masih lebih kecil dari pada 10 (VIF < 10). Maka dapat
disimpulkan bahwa keempat variabel independen penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas.
Unstandardized
Residual
Spearmans rho CR
Sig. (2-tailed)
.787
WCTA
Sig. (2-tailed)
.701
DER
Sig. (2-tailed)
.908
PM
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data diolah
.949
75
Hasil uji pada tabel 4.11 diatas, diketahui bahwa nilai probabilitas
untuk CR (Current Ratio), WCTA (Working Capital to Total Assets), DER
(Debt to Equity Ratio), dan PM (Profit Margin) berturut-turut adalah
sebesar 0.787, 0.701, 0.908, dan 0.949. Nilai probabilitas untuk semua
variabel independen menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0.05
(probabilitas > 0.05). Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tidak
ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Model
R Square
1
.561a
.315
.205
a. Predictors: (Constant), PM, DER, WCTA, CR
b. Dependent Variable: PERUBAHAN LABA
Sumber: Data diolah
.93095
DurbinWatson
2.383
76
Sum of
Squares
Model
1
Regression
Residual
df
Mean Square
9.946
21.667
25
2.487 2.869
Sig.
.044a
.867
Total
31.613
29
a. Predictors: (Constant), PM, DER, WCTA, CR
b. Dependent Variable: PERUBAHAN LABA
Sumber: Data diolah
Dari uji ANOVA (Analysis of Varians) atau uji F, menunjukkan
bahwa nilai Fhitung sebesar 2.869 sedangkan Ftabel sebesar 2.759 dengan df
pembilang = 4, df penyebut = 25 dan taraf signifikan
= 0.05 sehingga
77
Fhitung > Ftabel. Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya
terdapat pengaruh secara signifikan antara current ratio (CR), working
capital to total assets (WCTA), debt to equity ratio (DER), dan profit
margin (PM) secara simultan atau bersama-sama terhadap perubahan laba.
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0.044 lebih
kecil dari taraf yang ditentukan
78
Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B
Std. Error
Beta
Model
1
(Constant)
Sig.
-2.205
1.290
CR
-.014
.384
-.013
-.037 .971
WCTA
3.638
1.700
.626
2.140 .042
.318
.280
.267
1.135 .267
PM
22.983
8.258
a. Dependent Variable: PERUBAHAN LABA
Sumber: Data diolah
.741
2.783 .010
DER
-1.709 .100
Dari tabel diatas diketahui bahwa current ratio (CR) memiliki thitung
sebesar -0.037 sedangkan ttabel sebesar -2.052 sehingga thitung > -ttabel
dengan probabilitas signifikansi untuk variabel CR sebesar 0.971 lebih besar
daripada taraf signifikansi 0.05. Maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial CR tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap perubahan laba.
Nilai thitung untuk working capital to total assets (WCTA) adalah
sebesar 2.140 sedangkan ttabel sebesar 2.052 sehingga thitung > ttabel dengan
probabilitas signifikansi sebesar 0.042 yang artinya lebih kecil dari taraf
nyata signifikansi sebesar 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
parsial WCTA berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba. Dan
menandakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
79
ttabel sebesar 2.052 sehingga thitung < ttabel dengan probabilitas signifikansi
sebesar 0.267 yang artinya lebih besar dari taraf nyata signifikansi sebesar
0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial DER tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba. Dan menandakan
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
Profit margin (PM) memiliki thitung sebesar 2.783 sedangkan ttabel
sebesar 2.052 sehingga thitung > ttabel dengan probabilitas signifikansi sebesar
0.010 yang artinya lebih kecil dari taraf nyata signifikansi sebesar 0.05.
Maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
parsial PM berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan laba.
80
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
.561a
.205
.93095
Dalam
penelitian
ini
yaitu
pengaruh
perubahan
laba
dengan
menggunakan current ratio (CR), working capital to total assets (WCTA), debt
to equity ratio (DER), dan profit margin (PM) sebagai variabel bebas. Dari hasil
pengujian statistik diperoleh hasil bahwa antara current ratio (CR), working
capital to total assets (WCTA), debt to equity ratio (DER), profit margin (PM)
81
= 0.05 sehungga
Fhitung > Ftabel. Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya
terdapat pengaruh secara signifikan antara current ratio (CR), working capital
to total assets (WCTA), debt to equity ratio (DER), dan profit margin (PM)
= 0.05
mengindikasikan bahwa pengaruh CR, WCTA, DER, dan PM secara bersamasama terhadap perubahan laba signifikan.
Secara parsial dengan uji t variabel current ratio (CR) terhadap
perubahan laba diperoleh suatu gambaran bahwa CR memiliki thitung sebesar 0.037 sedangkan ttabel sebesar -2.052 sehingga thitung > -ttabel dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.971 lebih besar daripada taraf signifikansi 0.05. Maka H0
diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial CR
tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap perubahan laba. Dari
hasil tersebut menunjukkan bahwa current ratio bukan proksi yang baik bagi
perubahan laba yang akan datang. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang
82
sehingga thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0.042 yang artinya
lebih kecil dari taraf nyata signifikansi sebesar 0.05. Maka H0 ditolak dan H1
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial WCTA berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Hasil penelitian ini
83
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Takarini dan Ekawati (2003) dan
penelitian Warsidi dan Pramuka (2000) yang menyatakan bahwa WCTA
berpengaruh signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Hal ini menujukkan
bahwa working capital to total assets (WCTA) merupakan suatu ukuran bagi
pemakai laporan keuangan untuk melihat kemampuan menghasilkan laba masa
yang akan datang dari suatu perusahaan. WCTA yang tinggi cenderung
mengalami peningkatan perubahan laba sedangkan perusahaan dengan WCTA
rendah cenderung mengalami penurunan perubahan laba. Bila WCTA rendah
ini berarti adanya pengurangan dari segi aktiva lancarnya yang berkaitan dengan
total aktiva sehingga dapat mengakibatkan perusahaan mangalami kerugian.
Secara parsial dengan uji t variabel debt to equity ratio (DER) terhadap
perubahan laba menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) memiliki thitung
sebesar 1.135 sedangkan ttabel sebesar 2.052 sehingga thitung < ttabel dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.267 yang artinya lebih besar dari taraf nyata
signifikansi sebesar 0.05. Maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial DER tidak berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap perubahan laba. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hermanto (2007) dan Suhardito dkk (2000). Dengan hasil
tersebut menunjukkan bahwa DER tinggi cenderung mengalami peningkatan
perubahan laba sedangkan dengan DER rendah cenderung mengalami
penurunan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi DER berarti mengindikasikan
bahwa total hutang yang tinggi dimana banyaknya dana kreditor yang masuk
84
85
86
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
86
87
5.2. Saran
88
89
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Buku Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F., 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Edisi 10, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2006, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
___________________, 2007, Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Hendriksen, Eldon S. dan Breda, michael F. Van, 2000, Teori Akunting, Edisi
Kelima, Penerbit Interaksara, Batam
Hermanto, Suwardi B., 2007, Pengaruh Sistem Informasi dan Rasio Keuangan
terhadap Perubahan Laba, Usahawan, November, No. 11, Th. XXXVI, hal.
31-41.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2007, Standar Akuntansi Keuangan Per September
2007, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Juliana, Romy Uly. dan Sulardi, 2003, Manfaat Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur, Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Vol. 3, No.2, hal. 108-126.
Kasmir, 2009, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Meriewaty, Dian. dan Setyani, Astuti Yuli, 2005, Analisis Rasio Keuangan terhadap
Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages yang
Terdaftar di BEJ, Simposium Nasional Akuntansi VIII, 15-16 September,
hal. 277-287.
Munawir, S., 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty,
Yogyakarta.
Priyatno, Dwi, 2009, Mandiri Belajar SPSS, Penerbit MediaKom, Yogyakarta.
90
Santosa, Purbayu Budi. dan Ashari, 2005, Analisis Statistik dengan Miscrosoft Excel
dan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Santoso, Singgih. dan Tjiptono, Fandy, 2001, Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sartono, R. Agus, 2001, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4, Penerbit
BPFE, Yogyakarta.
Soemarso, 2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Suhardito, Bambang. dkk, 2000, Analisis Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba Emiten dan Industri Perbankan di PT. Bursa
Efek Surabaya, Simposium Nasional Akuntansi III, hal. 600-618.
Takarini, Nurjanti. dan Ekawati, Erni, 2003, Analisis Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal
Indonesia, Ventura, Desember, Vol. 6, No. 3, hal. 253-270.
Warren, et al., 2005, Accounting-Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Warsidi. dan Pramuka, Bambang Agus, 2000, Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan
dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang: Suatu Studi
Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ, Jurnal Akuntansi,
Manajemen dan Ekonomi, Vol. 2, No. 1.
Wild, John J. et al., 2005, Financial Statement Analysis-Analisis Laporan Keuangan,
Edisi 8, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
www.idx.co.id :
http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_lapor
an_keuangan/
91
LAMPIRAN 1
CURRENT RATIO PERUSAH AAN OTOMOTIF
No.
1.
Kode
ASII
2.
BRAM
3.
HEXA
4.
INTA
5.
SMSM
6.
UNTR
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Current Assets
13,761,766,000,000.00
16,158,641,000,000.00
15,731,494,000,000.00
19,474,163,000,000.00
35,531,000,000,000.00
885,767,000,000.00
963,197,000,000.00
837,970,000,000.00
911,770,000,000.00
978,226,294,000.00
516,764,000,000.00
838,826,000,000.00
777,234,000,000.00
1,022,265,000,000.00
1,596,053,000,000.00
690,073,000,000.00
785,901,000,000.00
702,514,000,000.00
772,833,000,000.00
1,009,143,874,552.00
396,040,000,000.00
386,289,000,000.00
412,789,000,000.00
474,854,000,000.00
555,214,717,486.00
3,766,964,000,000.00
5,603,942,000,000.00
5,402,542,000,000.00
7,036,656,000,000.00
12,883,590,000,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Current Liabilities
12,978,507,000,000.00
21,917,215,000,000.00
20,070,497,000,000.00
21,343,163,000,000.00
26,883,000,000,000.00
327,977,000,000.00
336,923,000,000.00
212,991,000,000.00
183,230,000,000.00
446,099,086,000.00
290,614,000,000.00
635,092,000,000.00
699,476,000,000.00
887,073,000,000.00
1,137,060,000,000.00
312,438,000,000.00
388,923,000,000.00
208,189,000,000.00
301,144,000,000.00
469,590,963,317.00
216,137,000,000.00
196,960,000,000.00
207,571,000,000.00
277,815,000,000.00
305,410,849,490.00
2,046,390,000,000.00
3,605,967,000,000.00
4,028,416,000,000.00
5,253,733,000,000.00
7,874,135,000,000.00
CR
1.0604
0.7373
0.7838
0.9124
1.3217
2.7007
2.8588
3.9343
4.9761
2.1928
1.7782
1.3208
1.1112
1.1524
1.4037
2.2087
2.0207
3.3744
2.5663
2.1490
1.8324
1.9613
1.9887
1.7092
1.8179
1.8408
1.5541
1.3411
1.3394
1.6362
92
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kode
ASII
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
BRAM 2004
2005
2006
2007
2008
HEXA 2004
2005
2006
2007
2008
INTA
2004
2005
2006
2007
2008
SMSM 2004
2005
2006
2007
2008
UNTR 2004
2005
2006
2007
2008
LAMPIRAN 2
WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS PERUSAHAAN OTOMOTIF
Current Assets
Current Liabilities
Total Assets
Rp 13,761,766,000,000.00 Rp 12,978,507,000,000.00
Rp 39,145,053,000,000.00
Rp 16,158,641,000,000.00 Rp 21,917,215,000,000.00
Rp 61,166,666,000,000.00
Rp 15,731,494,000,000.00 Rp 20,070,497,000,000.00
Rp 57,929,290,000,000.00
Rp 19,474,163,000,000.00 Rp 21,343,163,000,000.00
Rp 63,519,598,000,000.00
Rp 35,531,000,000,000.00 Rp 26,883,000,000,000.00
Rp 80,740,000,000,000.00
Rp
885,767,000,000.00 Rp
327,977,000,000.00
Rp
1,710,352,000,000.00
Rp
963,197,000,000.00 Rp
336,923,000,000.00
Rp
1,709,355,000,000.00
Rp
837,970,000,000.00 Rp
212,991,000,000.00
Rp
1,530,173,000,000.00
Rp
911,770,000,000.00 Rp
183,230,000,000.00
Rp
1,554,863,000,000.00
Rp
978,226,294,000.00 Rp
446,099,086,000.00
Rp
1,672,766,471,000.00
Rp
516,764,000,000.00 Rp
290,614,000,000.00
Rp
636,109,000,000.00
Rp
838,826,000,000.00 Rp
635,092,000,000.00
Rp
1,069,514,000,000.00
Rp
777,234,000,000.00 Rp
699,476,000,000.00
Rp
1,204,104,000,000.00
Rp
1,022,265,000,000.00 Rp
887,073,000,000.00
Rp
1,383,840,000,000.00
Rp
1,596,053,000,000.00 Rp
1,137,060,000,000.00
Rp
1,838,946,000,000.00
Rp
690,073,000,000.00 Rp
312,438,000,000.00
Rp
780,040,000,000.00
Rp
785,901,000,000.00 Rp
388,923,000,000.00
Rp
869,208,000,000.00
Rp
702,514,000,000.00 Rp
208,189,000,000.00
Rp
831,846,000,000.00
Rp
772,833,000,000.00 Rp
301,144,000,000.00
Rp
863,818,000,000.00
Rp
1,009,143,874,552.00 Rp
469,590,963,317.00
Rp
1,137,218,196,524.00
Rp
396,040,000,000.00 Rp
216,137,000,000.00
Rp
650,930,000,000.00
Rp
386,289,000,000.00 Rp
196,960,000,000.00
Rp
663,138,000,000.00
Rp
412,789,000,000.00 Rp
207,571,000,000.00
Rp
716,686,000,000.00
Rp
474,854,000,000.00 Rp
277,815,000,000.00
Rp
830,050,000,000.00
Rp
555,214,717,486.00 Rp
305,410,849,490.00
Rp
929,753,183,773.00
Rp
3,766,964,000,000.00 Rp
2,046,390,000,000.00
Rp
6,769,367,000,000.00
Rp
5,603,942,000,000.00 Rp
3,605,967,000,000.00
Rp 10,633,839,000,000.00
Rp
5,402,542,000,000.00 Rp
4,028,416,000,000.00
Rp 11,247,846,000,000.00
Rp
7,036,656,000,000.00 Rp
5,253,733,000,000.00
Rp 13,002,619,000,000.00
Rp 12,883,590,000,000.00 Rp
7,874,135,000,000.00
Rp 22,847,721,000,000.00
WCTA
0.0200
-0.0941
-0.0749
-0.0294
0.1071
0.3261
0.3664
0.4084
0.4686
0.3181
0.3555
0.1905
0.0646
0.0977
0.2496
0.4841
0.4567
0.5943
0.5461
0.4744
0.2764
0.2855
0.2863
0.2374
0.2687
0.2542
0.1879
0.1222
0.1371
0.2193
93
No.
1.
Kode
ASII
2.
BRAM
3.
HEXA
4.
INTA
5.
SMSM
6.
UNTR
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
LAMPIRAN 3
DEBT TO EQUITY RATIO PERUSAHAAN OTOMOTIF
Total Liabilities
Equity
Rp 19,425,440,000,000.00
Rp 15,233,543,000,000.00
Rp 36,935,513,000,000.00
Rp 20,424,345,000,000.00
Rp 31,498,444,000,000.00
Rp 22,375,766,000,000.00
Rp 31,511,736,000,000.00
Rp 26,962,594,000,000.00
Rp 40,163,000,000,000.00
Rp 33,080,000,000,000.00
Rp
839,159,000,000.00
Rp
710,744,000,000.00
Rp
712,179,000,000.00
Rp
822,095,000,000.00
Rp
508,484,000,000.00
Rp
833,625,000,000.00
Rp
432,352,000,000.00
Rp
894,006,000,000.00
Rp
480,181,057,000.00
Rp
998,024,806,000.00
Rp
352,999,000,000.00
Rp
283,110,000,000.00
Rp
724,753,000,000.00
Rp
344,761,000,000.00
Rp
858,554,000,000.00
Rp
345,549,000,000.00
Rp
1,003,049,000,000.00
Rp
380,791,000,000.00
Rp
1,226,286,000,000.00
Rp
612,660,000,000.00
Rp
643,812,000,000.00
Rp
136,228,000,000.00
Rp
558,570,000,000.00
Rp
310,638,000,000.00
Rp
521,270,000,000.00
Rp
310,576,000,000.00
Rp
543,728,000,000.00
Rp
320,090,000,000.00
Rp
808,594,720,711.00
Rp
328,623,475,813.00
Rp
244,958,000,000.00
Rp
343,158,000,000.00
Rp
227,268,000,000.00
Rp
410,835,000,000.00
Rp
239,648,000,000.00
Rp
451,062,000,000.00
Rp
316,557,000,000.00
Rp
482,204,000,000.00
Rp
341,289,214,734.00
Rp
546,221,696,384.00
Rp
3,629,278,000,000.00
Rp
3,103,595,000,000.00
Rp
6,485,918,000,000.00
Rp
4,105,713,000,000.00
Rp
6,606,651,000,000.00
Rp
4,594,437,000,000.00
Rp
7,216,432,000,000.00
Rp
5,733,335,000,000.00
Rp 11,644,916,000,000.00
Rp 11,131,607,000,000.00
DER
1.2752
1.8084
1.4077
1.1687
1.2141
1.1807
0.8663
0.6100
0.4836
0.4811
1.2469
2.1022
2.4846
2.6341
2.0016
4.7260
1.7981
1.6784
1.6987
2.4606
0.7138
0.5532
0.5313
0.6565
0.6248
1.1694
1.5797
1.4380
1.2587
1.0461
LAMPIRAN 4
PROFIT MARGIN PERUSAHAAN OTOMOTIF
No. Kode Tahun
Earnings After Tax
Sales
1.
ASII
2004
Rp 5,405,506,000,000.00
Rp 44,923,909,000,000.00
2005
Rp 5,457,285,000,000.00
Rp 61,731,635,000,000.00
2006
Rp 3,712,097,000,000.00
Rp 55,508,135,000,000.00
2007
Rp 6,519,273,000,000.00
Rp 70,182,960,000,000.00
2008
Rp 9,191,000,000,000.00
Rp 97,064,000,000,000.00
2. BRAM 2004
Rp
42,421,000,000.00
Rp
1,472,678,000,000.00
2005
Rp
119,496,000,000.00
Rp
1,764,996,000,000.00
2006
Rp
18,314,000,000.00
Rp
1,500,835,000,000.00
2007
Rp
39,149,000,000.00
Rp
1,547,112,000,000.00
2008
Rp
94,775,520,000.00
Rp
1,637,886,215,000.00
3. HEXA 2004
Rp
91,418,000,000.00
Rp
995,576,000,000.00
2005
Rp
97,771,000,000.00
Rp
1,423,317,000,000.00
2006
Rp
39,428,000,000.00
Rp
1,395,736,000,000.00
2007
Rp
49,522,000,000.00
Rp
1,825,358,000,000.00
2008
Rp
255,485,000,000.00
Rp
2,792,630,000,000.00
4.
INTA
2004
Rp
5,440,000,000.00
Rp
701,756,000,000.00
2005
Rp
17,998,000,000.00
Rp
786,522,000,000.00
2006
Rp
7,066,000,000.00
Rp
608,332,000,000.00
2007
Rp
9,514,000,000.00
Rp
710,996,000,000.00
2008
Rp
22,943,741,774.00
Rp
1,120,471,853,236.00
5. SMSM 2004
Rp
57,371,000,000.00
Rp
730,962,000,000.00
2005
Rp
65,737,000,000.00
Rp
861,531,000,000.00
2006
Rp
66,175,000,000.00
Rp
881,116,000,000.00
2007
Rp
80,325,000,000.00
Rp
1,064,055,000,000.00
2008
Rp
91,471,918,506.00
Rp
1,353,586,085,743.00
6. UNTR 2004
Rp 1,099,633,000,000.00
Rp
8,895,977,000,000.00
2005
Rp 1,050,729,000,000.00
Rp 13,281,246,000,000.00
2006
Rp
930,372,000,000.00
Rp 13,719,567,000,000.00
2007
Rp 1,493,037,000,000.00
Rp 18,165,598,000,000.00
2008
Rp 2,660,742,000,000.00
Rp 27,903,196,000,000.00
PM
0.1203
0.0884
0.0669
0.0929
0.0947
0.0288
0.0677
0.0122
0.0253
0.0579
0.0918
0.0687
0.0282
0.0271
0.0915
0.0078
0.0229
0.0116
0.0134
0.0205
0.0785
0.0763
0.0751
0.0755
0.0676
0.1236
0.0791
0.0678
0.0822
0.0954
95
LAMPIRAN 5
PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN OTOMOTIF
No.
1.
Kode
ASII
2.
BRAM
3.
HEXA
4.
INTA
5.
SMSM
6.
UNTR
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
2004
2005
2006
2007
2008
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Perubahan
Laba
0.2225
0.0096
-0.3198
0.7562
0.4098
-0.4266
1.8169
-0.8467
1.1377
1.4209
1.1503
0.0695
-0.5967
0.2560
4.1590
0.2530
2.3085
-0.6074
0.3464
1.4116
0.1978
0.1458
0.0067
0.2138
0.1388
2.2096
-0.0445
-0.1145
0.6048
0.7821
96
LAMPIRAN 6
DATA UNTUK ANALISIS REGRESI BERGANDA DAN KORELASI
No.
1
Kode
ASII
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
BRAM 2004
2005
2006
2007
2008
HEXA 2004
2005
2006
2007
2008
INTA
2004
2005
2006
2007
2008
SMSM 2004
2005
2006
2007
2008
UNTR 2004
2005
2006
2007
2008
CR
WCTA
DER
PM
Perubahan Laba
1.0604
0.7373
0.7838
0.9124
1.3217
2.7007
2.8588
3.9343
4.9761
2.1928
1.7782
1.3208
1.1112
1.1524
1.4037
2.2087
2.0207
3.3744
2.5663
2.1490
1.8324
1.9613
1.9887
1.7092
1.8179
1.8408
1.5541
1.3411
1.3394
1.6362
0.0200
-0.0941
-0.0749
-0.0294
0.1071
0.3261
0.3664
0.4084
0.4686
0.3181
0.3555
0.1905
0.0646
0.0977
0.2496
0.4841
0.4567
0.5943
0.5461
0.4744
0.2764
0.2855
0.2863
0.2374
0.2687
0.2542
0.1879
0.1222
0.1371
0.2193
1.2752
1.8084
1.4077
1.1687
1.2141
1.1807
0.8663
0.6100
0.4836
0.4811
1.2469
2.1022
2.4846
2.6341
2.0016
4.7260
1.7981
1.6784
1.6987
2.4606
0.7138
0.5532
0.5313
0.6565
0.6248
1.1694
1.5797
1.4380
1.2587
1.0461
0.1203
0.0884
0.0669
0.0929
0.0947
0.0288
0.0677
0.0122
0.0253
0.0579
0.0918
0.0687
0.0282
0.0271
0.0915
0.0078
0.0229
0.0116
0.0134
0.0205
0.0785
0.0763
0.0751
0.0755
0.0676
0.1236
0.0791
0.0678
0.0822
0.0954
0.2225
0.0096
-0.3198
0.7562
0.4098
-0.4266
1.8169
-0.8467
1.1377
1.4209
1.1503
0.0695
-0.5967
0.2560
4.1590
0.2530
2.3085
-0.6074
0.3464
1.4116
0.1978
0.1458
0.0067
0.2138
0.1388
2.2096
-0.0445
-0.1145
0.6048
0.7821
97
LAMPIRAN 7
OUTPUT SPSS 16.0
Descriptive Statistic
Descriptive Statistics
Mean
PERUBAHAN LABA
Std. Deviation
.5690
1.04408
30
1.9195
.93393
30
.2535
.17964
30
DER
1.4299
.87697
30
PM
.0620
.03367
30
CR
WCTA
98
Correlations
Correlations
PERUBAHAN
LABA
Pearson Correlation PERUBAHAN LABA
WCTA
DER
PM
1.000
-.005
.182
.018
.264
-.005
1.000
.783
-.241
-.564
WCTA
.182
.783
1.000
.059
-.607
DER
.018
-.241
.059
1.000
-.390
PM
.264
-.564
-.607
-.390
1.000
.490
.168
.463
.079
CR
.490
.000
.099
.001
WCTA
.168
.000
.379
.000
DER
.463
.099
.379
.017
PM
.079
.001
.000
.017
PERUBAHAN LABA
30
30
30
30
30
CR
30
30
30
30
30
WCTA
30
30
30
30
30
DER
30
30
30
30
30
PM
30
30
30
30
30
CR
Sig. (1-tailed)
CR
PERUBAHAN LABA
99
Regression
Variables Entered/Removedb
. Enter
Model Summaryb
Model
.561a
R Square
Adjusted R
Square
.315
.205
Durbin-Watson
.93095
2.383
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
9.946
2.487
Residual
21.667
25
.867
Total
31.613
29
F
2.869
Sig.
.044a
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
Beta
Correlations
t
Sig.
Zero-order Partial
-2.205
1.290
CR
-.014
.384
-.013
-.037 .971
-.005
WCTA
3.638
1.700
.626
2.140 .042
.182
.393
.318
.280
.267
1.135 .267
.018
22.983
8.258
.741
2.783 .010
.264
DER
PM
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
-1.709 .100
-.007 -.006
.233
4.296
.354
.320
3.121
.221
.188
.495
2.019
.486
.461
.386
2.587
101
Coefficient Correlationsa
Model
1
PM
Correlations PM
DER
WCTA
CR
1.000
.606
.078
.486
DER
.606
1.000
-.278
.616
WCTA
.078
-.278
1.000
-.679
CR
.486
.616
-.679
1.000
Covariances PM
68.187
1.403
1.096
1.539
DER
1.403
.078
-.132
.066
WCTA
1.096
-.132
2.890
-.443
CR
1.539
.066
-.443
.147
Correlations
CR
Spearman's rho CR
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
WCTA
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
DER
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
PM
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
WCTA
DER
Unstandardized
Residual
PM
1.000
.941**
-.360
-.577**
-.051
.000
.051
.001
.787
30
30
30
30
30
.941**
1.000
-.150
-.608**
-.073
.000
.430
.000
.701
30
30
30
30
30
-.360
-.150
1.000
-.218
.022
.051
.430
.247
.908
30
30
30
30
30
-.577**
-.608**
-.218
1.000
-.012
.001
.000
.247
.949
30
30
30
30
30
-.051
-.073
.022
-.012
1.000
.787
.701
.908
.949
30
30
30
30
30
103
CR
N
WCTA
DER
PM
PERUBAHAN LABA
30
30
30
30
30
Mean
1.9195
.2535
1.4299
.0620
.5690
Std. Deviation
.93393
.17964
.87697
.03367
1.04408
Absolute
.178
.071
.140
.191
.194
Positive
.178
.061
.137
.171
.194
Negative
-.103
-.071
-.140
-.191
-.097
Kolmogorov-Smirnov Z
.977
.389
.765
1.046
1.062
.295
.998
.602
.224
.209
Normal Parametersa
Most Extreme
Differences
BIODATA PENELITI
Nama
Alamat
No Telepon
: 085695361987/02145634752
: Littlewish_nez@yahoo.com
2000-2003
2003-2006
2006-2010