Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum mendirikan suatu konstuksi bangunan, terlebih dahulu harus diteliti keadaan
tanah dimana konstruksi itu akan diadakan. Perlunya penelitian ini tidak lain untuk keamanan
konstruksi, karena faktor tanah ini sangat menentukan untuk perencanaan kestabilan
konstruksi.
Rangkaian pekerjaan ini disebut percobaan / meneliti tanah dilapangan. Untuk
meneliti tanah dilapangan dikenal dengan metode metode sebagai berikut
1. Drilling ( Pengeboran )
2. Trial Pits ( Sumur Percobaan )
3. Sampling ( Pengambilan contoh tanah )
4. Penetration Test ( Percobaan Penetrasi )
Untuk memenuhi Kurikulum Universitas Majalengka, Yaitu pada Mata Kuliah
Mekanika Tanah pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, maka Praktikum kali ini
meneliti tanah dan penyelidikan dilakukan dilapangan diantaranya :
1. Uji Sondir Astm D 344i-86
2. Pemeriksaan Kepadatan Tanah dengan Sand Cone
3. Boring dan Sampling
4. CBR Lapangan Dengan Alat DCP
5. Test CBR Lapangan
Adapun hasil penelitian pada laporan ini tidak dapat sebagai data perhitungan. Jika
digunakan harus diteliti, dan lebih detail lagi, mengingat penyelidikan yang ditekankan
dalah pengenalan alat, cara menggunakan alat, proses perhitungan serta hasil Praktikum
yang disusun melalui laporan.
1.2 Tujuan
Terkait dengan praktikum Mekanika Tanah ini, maka tujuan dilaksanakannya praktikum
adalah sebagai berikut :
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
2
1. Untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat pada setiap
kedalaman tanah.
2. Untuk menentukan letak kedalaman tanah keras.
3. Menghitung nilai kepadatan (berat isi kering) tanah dilapangan.
4. Untuk mengetahui keadaan lapisan tanah dan kedalaman tertentu secara
visual.
5. Pengambilan contoh tanah tak terganggu dan kedalaman tertentu untuk
penyelidikan lebih lanjut jenis tanah tiap terganggu pada di laboratorium.
6. Maksud percobaan adalah untuk menentukan nilai CBR (California Beraring
Ratio) dari suatu tanah yang dilakukan di lapangan
7. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR tanah dasar dan
campuran agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat oleh mahasiswa setelah mengikuti praktikum Mekanika Tanah
adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat pada setiap
kedalaman tanah dan menentukan letak kedalaman tanah keras dengan Sondir.
2. Mahasiswa mengetahui nilai kepadatan (berat isi kering) tanah dilapangan dengan cara
Sand Cone
3. Mahasiswa dapat mengetahui keadaan lapisan tanah dan kedalaman tertentu secara
visual dan pengambilan contoh tanah tak terganggu dan kedalaman tertentu untuk
penyelidikan lebih lanjut jenis tanah tiap terganggu pada di laboratorium dengan cara
Boring dan Sampling
4. Mahasiswa dapat mengetahui menentukan nilai CBR (California Beraring Ratio) dari
suatu tanah yang dilakukan di lapangan.
5. Mahasiswa dapat menentukan CBR tanah dasar dan campuran agregat yang dipadatkan
di laboratorium pada kadar air tertentu.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
3
1.4 Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisikan latar belakang, tujuan, manfaat, , sistematika laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori berisikan teori-teori yang membahas tentang teori tentang mekanika tanah
BAB III PRAKTIKUM LAPANGAN
Praktikum lapangan berisikan tentang tujuan, teori dasar, peralatan, prosedur percobaan,
pengolahan data, hasil praktikum, dan kesimpulan
BAB IV PENUTUP
Penutup berisikan kesimpulan dari praktikum yang sudah dilaksanakan, serta saran
terhadap praktikum berlangsung.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Gambar 2.1 Suktur Tanah Tanah
Gambar 2.2 Diagram Phase Tanah
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
5
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
6
Tabel 2.1 Sampel Tanah
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
7
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
8
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
9
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
10
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
11
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
12
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
13
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
14
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
15
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
16
2.4 Batas Plastis (Plastic Limit).
ASTM D424_59
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
17
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
18
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
19
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
20
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
21
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
22
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
23
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
24
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
25
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
26
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
27
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
28
2.7 Uji Vane Shear
A. Tujuan
Percobaan ini untuk menentukan tahanan geser tanah( cu).
B. Teori Dasar
Hasil yang agak dapat diandalkan untuk kohesi tanah kondisi air termampatkan
(undrained), kekuatan geser dari tanah-tanah yang sangat plastis bisa diperoleh dari uji geser
vane. Alat vane geser biasanya tediri dari empat pelat baja tipis dengan dimensi yang sama
yang dilaskan ke sebuah batang putar.
Alat Vane geser dilaboratorium mempunyai dimensi diameter 3 inchi (7.62 cm) dan
tinggi 10 inchi (25.4 cm). Harga kekuatan geser tanah kondisi undrained yang didapat
dengan alat Vane geserjuga tergantung kepada kecepatan pemutaran momen torsi (T)
C. Peralatan
a) Alat Vane ShearT est
b) Stang Puntir
D. Prosedur Percobaan
a. Benamkan alat Vone kedalam lubang bor pada kedalamam tertentu. Apabila
lubang lebih dalam dari panjang batang Vane, maka batang pipa Vane dapat
disambung dengan pipa pengeboran.
b. Pasang stang torsi pada ujung batang Vane yang berada dipermukaan tanah.
c. Kemudian berikan gaya putaran torsi pada ujung batang tersebut dengan
memutar stang torsi secara konstan (kecepatan putar tetap).
d. Amati simpangan jarum yang ditunjukkan oleh dial torsi pada stang torsi.
e. Tentukan harga maksimum, yaitu pada saat simpangan jarum berbalik.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
29
E. Pengolahan Data
a) Dari percobaan diperoleh harga bacaan torsi (T)'
b) Harga tahanan geser tanah dapat dihitung dengan persamaan
2.8 Percobaan Penetrasi Standart (SPT)
A. Tujuan
Menentukan kekuatan tanah berdasarkan nilai Nspt
B. Teori Dasar
SPT dilakukand enganc arap cngambilans ampeld enganm enggunakana latyang
didorong dengan irnpak dari suatu bcban yang .ja'.uh kepada pipapancang yang dihubungkan
dengan alat pengambil sampel dan disambungkeatas sampai ke permukaan tanah (prosedur
ini juga disebut sebagaipercobaan penetrasi dinamis).
Jatuh bebas dan ketinggian jatuh dapat diinterpretasikan secara bebas dengan
mempergunakan beban 63,5 kg yangjatuh dari ketinggian 76 cm, dimana dihitung jumlah
tumbukan untukmemancang alat pengambil sampel pada jarak 305 mm
berikutnya.Perhitungan biasanya untuk setiap tambahan 1i2 mm dan dijumlah untuk
mendapatkan tumbukan N.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
30
Gambar2.3 Penetrasi dengan SPT
Melalui percobaan ini dapat dilakukan evaluasi secara kasar kepadatan relatif dari
tanah-tanah berbutir. atau konsistensi tanah-tanah kohesif.
Tabel 2.2 Koefisien Tanah
C. Peralatan
a. Batang/ stang bor (drill rod).
b. Tabung sampel belah (split banel), dengan diameter luar 50 mm dan diameter
dalam 38 mm, serta panjang 46 mm : 76 mm.
c. Penumbuk (hammer) dengan berat 63,5 l kg.
d. Sistem penumbuk (drive rod giude assembly) terdiri atas; batang peluncur dan
landasan penumbuk (anvil/drive head), tinggi jatuh bebas 75 cm.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
31
e. Tripod (kaki tiga), katrol, & tambang tali.
D. Prosedur Pengujian & Pengambilan Contoh Tanah
1) Lakukan pemboran sampai kedalaman yang dikehendaki, bersihkan dasar lubang bor, siapkan
pengujian dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pasang tabung sampel belah (split batel) pada ujung batang dan turunkan pelan-pelan
ke dasar lubang bor.
b. Letakkan penumbuk menempel pada landasan (anvif) yang sudah
dipersiapkan/dilakukan sebelum menurunkan tabung contoh belah kedasar lubang.
c. Masukkan tabung belah kedasar lubang dengan tumbukan awal
d. secukupny a (s e at ing b I ow).
e. Tandai batang bor yang tersisa diatas permukaan tanah pada 3 (tiga) tempat dengan
jarak masing-masing 0,15 m terhadap suatu referensi tetap,untuk memudahkan
pengamatan pada saat penumbukan.
2. Lakukan penumbukan menggunakan palu seberat 63,5 kg (kg) yang dijatuhkan bebas, catat
jumlah tumbukan yang diperlukan untuk setiap kedalaman penetrasi 0,15 m. Penumbukan
dihentikan bila telah tercapai salah satu dari keadaan berikut ini:
a) Jumlah tumbukan telah mencapai 50 kali pada salah satu dari tiga kedalaman
penetrasi 0,15 m yang disyaratkan.
b) Total jumlah tumbukan telah mencapai 100 kali .
c) Tidak terdapat penurunan yang beradi untuk 10 tumbukan terakhir berturut-turut.
d) Kedalaman penetrasi telah mencapai 0,32
3. Catat jumlah tumbukan untuk tiap kedalaman penetrasi 0,15 m. Jumlah tumbukan
yang diperlukan r,ntuk kedalaman penetrasi 0,15 m kedua dan ketiga adalah
perlawanan penetrasi standart "N" SPT jika jumlah tumbukan yang diperoleh lebih
kecil dari 0,45 m seperti yang disyaratkan,c atath al tersebutd alam profil bor
4. Angkat tabung contoh keperrnukaan tanah,buka dan ukur panjang contoh tanah yang
didapat dinyatakan dalam % akukan deskripsi atas contoh tanah tersebut menyangkut
warna, komposisi dll, serta ambil sedikit tanah untuk keperluan kadar air aslinya
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
32
BAB III
PRAKTIKUM LAPANGAN
3.1 Uji Sondir Astm D 344i-86
A. Tujuan
a) Untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan leka pada setiap
kedalaman tanah.
b) Untuk menentukan letak kedalaman tanah keras.
B. Teori Dasar
Percobaan ini digunakan untuk menentukan daya dukung ujung (end bearing) dan
perlau,anan keliling (friction / adhesion resistance) dari tanah untuk perencana"anp ondasi
dan struktur geoteknik. Selain itu percobaan ini sangat praktis untuk mengetahui dengan
cepat letak kedalaman lapisan tanah keras, bahkan dengan mengevaluasi nilai rasio gesekan
(friction ratio), dapat pula dilakukan deskripsi jcnis lapisan tanah. Pada penggunaanfr iction
sleeve atau adhesion jacket type (bikonus), nilai konus dan hambatan lekat keduanya dapat
diukur. Hasil penyelidikan ini dinyatakan dalam bentuk grafis, nilai konus digambar dalam
kg/crt dan hambatan lekat (skin friction) digambar sebagai jumlah untuk kedalaman yang
bersangkutan per cm keliling, yaitu dalam kg/cm. Perlawanan penetrasi konus adalah
perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas.
Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya
persatuan panjang.
Gambar 3.1 Proses pemasangan alat sondir
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
33
C. Peralatan
a. Sondir ringan (1,5 ton).
b. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan
dengan panjang masing-masing I meter.
c. Bikonus.
d. Dua buah angker dan ambang besi sebagai pedal.
e. Dua buah manometer pengukur dengan tahanan masing-masing 0 50 kg/cm
dan 0 - 150 kg/cm.
f. f. Kunci-kunci pip4 alat-alat pembersitr, olie, minyak hidrolik (Castrol OIie
SAE l0).
D. Prosedur Percobaan
a. Bersihkan tanah tempat percobaan dari rumput, kayu dan material lain yang
mengganggu lalu datarkan.
b. Tanamkan kedua angker kedalam tanah secara kuat denganjarak kirakira I s/d
1,5 meter satu sama lain, di tempat yang akan diselidiki. Letakkan mesin
sondir dan atur kedudukannya pada pelat penahan sedemikian rupa sehingga
vertikal terhadap tanah.
c. Isikan oli SAE 10 ke tabung minyak hidrolik pada mesin sondir sampai penuh,
sehingga bebas dari gelembung udar4 baut penutup tangki minyak hidrolik
harus diberi lapisan pengedap (dapat digunakan TBA).
d. Bikonus dipasang pada ujung pipa sondir, kemudian dihubungkan dengan
mesin sondir.
e. Lakukan penetrasi sondir dengan memutar engkol pemutar sampai kedalaman
20 cm dan titik nol sondir harus diikat terhadap suatu titik tetap. Karenanya
pada pipa sondir terlebih dahulu ditandai setiap 20 cm.
f. Dari titik tetap, engkol diputar seczua konstan, pada saat ujung konus turun ke
dalam tanah kira-kira 4 cm (diperkirakan dengan melihat batang dalam pipa
sondir kira-kira 4 cm) lakukan pembacaan manometer. Catat sebagai
pembacaan penetrasi konus (qc)'
g. Penekanan selanjutnya akan menggerakkan konus beserta selubung sedalam 8
cm, bacalah manometer sebagai hasil dari jumlah perlawanan (qt) yaitu
perlawanan penetrasi konus (qc) dan hambatan lekat (qf).
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
34
h. Turunkan pipa sampai kedalaman berikutnya sesuai dengan yang telah ditandai pada
pipa sondir (biasanya dilakukan setiap kedalaman 20 cm). Lakukan pembacaan
manometer seperti prosedur percobaan diatas.
i. Percobaan dihentikan sampai ditemukannya lapisan tanah keras (tekanan manometer
tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/cm. Atau kedalaman maksimum 30 m)
E. Pengolahan Data
a. Hambatan Lekat (qf) dihitung dengan rumus :
q f : ( q t - q c. ) A/B ..........................................30
dimana:
qf = Hambatan lekat (kgicm)
qc = bacaan perlawanan penetrasi ikonus (bacaan kesatu) - Kg/cm
qt : bacaan manometer nilai perlawanan total (bacaan kedua) -Kg/cm2
A : tahap pembacaan (20 cm).
B : faktor alat, atau
LuasJacket / LuasTorak = 14.5 ..........................................31
Jurnlah Hambatan Lekat
Jqf : kumulatif dari hambatan lekat
Jqf : qf ..........................................32
Buat grafik
- Perlawanan penetrasi konus (qc) terhadap kedalaman.
- Jumlah hambatan lekat (Jqf) terhadap kedalaman.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
35
SONDIR
DUCTH CONE PENETRATION TEST
SNI. 03 2827-1992
Tabel 3.1 Hasil uji sondir
1 2 3 4 5 6 7 8
Kedalama
n (cm)
Qc
Kg/Cm
Jumlah
Perlawana
n (Kg/Cm)
Perlawana
n Gesek
(3)-(2)
(Kg/Cm)
Hambatan
Pelekat
(5Dc/hg)x4
JHP
(5)
Kg/Cm
(6)+(5)
(Fs )
Hambatan
Setempat
(Dg/4hg)x(4
) (Kg/Cm)
Rf
Rasio
Hambatan
Pelekat
(7)/(2) x
100 %
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,40 20,00 25,00 5,00 8,90 8,90 0,45 2,23
0,60 25,00 27,00 2,00 3,56 12,46 0,18 0,71
0,80 26,00 30,00 4,00 7,12 19,58 0,36 1,37
1,00 15,00 19,00 4,00 7,12 26,70 0,36 2,37
1,20 15,00 17,00 2,00 3,56 30,26 0,18 1,19
1,40 10,00 12,00 2,00 3,56 33,82 0,18 1,78
1,60 9,00 13,00 4,00 7,12 40,94 0,36 3,96
1,80 11,00 12,00 1,00 1,78 42,72 0,09 0,81
2,00 12,00 14,00 2,00 3,56 46,28 0,18 1,48
2,20 13,00 17,00 4,00 7,12 53,40 0,36 2,74
2,40 18,00 21,00 3,00 5,34 58,74 0,27 1,48
2,60 31,00 38,00 7,00 12,46 71,20 0,62 2,01
2,80 21,00 47,00 26,00 46,28 117,48 2,31 11,02
3,00 35,00 90,00 55,00 97,90 215,38 4,90 13,99
3,20 105,00 120,00 15,00 26,70 242,08 1,34 1,27
3,40 200,00 250,00 50,00 89,00 331,08 4,45 2,23
3,60 150,00 180,00 30,00 53,40 384,48 2,67 1,78
3,80 210,00 220,00 10,00 17,80 402,28 0,89 0,42
4,00 170,00 250,00 80,00 142,40 544,68 7,12 4,19
4,20 230,00 250,00 20,00 35,60 580,28 1,78 0,77
A DIAMETER CONUS (Dc) = 3,56 cm - Catatan
B DIAMETER SELIMUT GESER (Dg) = 3,56 cm -
C PANJANG SELIMUT GESER (hg) = 10,0 cm -
Dari tabel di atas kita dapat mengetahui lapisan tanah keras dengan cara penetrasi
dengan kedalaman per 20 cm. Dengan kedalaman per 20 cm itu kita dapat mengetahui Qc
(bacaan perlawanan penetrasi ikonus bacaan kesatu) dan jumalah perlawanan dari
manometer.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
36
Perlawanan Gesek ( tabel no 4) sendiri yaitu perlawanan yang di dapat batang sondir
terhadap tanah dan dapat di cari dengan cara :
...............................33
Contoh :
Perlawanan gesek = jumlah perlawanan 4 Qc 4 =
27,00 - 25,00 = 2,00 kg/cm
Sedangkan Hambatan pelekat merupakan hasil yang di dapat dari pengujian sondir
yang dapat di guanakan untuk menentukan jenis tanah, dan di cari dengan rumus :
.......... .....................34
Contoh :
Hambatan Pelekat = (5Dc/hg) x Perlawanan gesek (4)
= ( 5 *3,36)/10) * 4,00 = 3,56 kg/cm
JHP sendiri merupakan kepanjangan dari Jumlah Hambatan Pelekat yang bisa dicari
dengan menjumlahkan Hambatan pelekat itu sendiri.
Sama halnya dengan hambatan peleekat hambatan setempat juga diguanakan untuk
menetukan jenis tanas dan dapat di cari dengan rumus :
.......... .....................35
Contoh :
Hambatan setempat = ((Dg/4hg)x Perlawanan gesek
= (3,36)/10*4) * 4,00 = 0,18kg/cm
Rasio hambatan pelekat merupakan perbandingan antara hambatan setempat dengan
qc yaitu perlawanan konus dengan satuan % .
Contoh :
Rasio hambatan pelekat = ((antara hambatan setempat (4) / (qc)) * 100
= (( 0,18 ) / ( 25,00 ) ) * 100
= 0,71
Perlawanan gesek = jumlah perlawanan - Qc
Hambatan Pelekat = (5Dc/hg) x Perlawanan gesek Kg/Cm)
Hambatan setempat = ((Dg/4hg)x Perlawanan gesek Kg/Cm)
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
37
Gambar 3.2 Grafik Hasil Sondir
Grafik di atas menunjukan nilai dari hambatan setempat (Fs) dan juga rasio gesekan
(Rs) yang bertujauan untuk mengetahui kedalaman tanah keras dan menunjukan pada
kedalaman 4 meter dan pada kedalaman 3,6 m di bawah permukaan tanah terdapat MAT.
4,50
4,25
4,00
3,75
3,50
3,25
3,00
2,75
2,50
2,25
2,00
1,75
1,50
1,25
1,00
0,75
0,50
0,25
0,00
4,50
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0 2 4 6 8 10 12 14 16
0 1 2 3 4 5 6 7
K
e
d
a
l
a
m
a
n
(
l
b
s
)
Hambatan Setempat ( Fs) kg/cm
Rasio Gesekan ( Fs) kg/cm
( Fs)
( Rf )
( MAT )
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
38
F. Kesimpulan
1. Alat sondir yang di pergunakan manometer nya hanya sampai batas 250 kg/cm
2. Tanah keras di temukan pada kedalaman 4,20 m
3. Terdapat MAT pada kedalaman 3,60 m
3.2 Pemeriksaan Kepadatan Tanah dengan Sand Cone
A. Tujuan
Menghitung nilai kepadatan (berat isi kering) tanah dilapangan.
B. Teori Dasar
Percobaan kerucut pasir (Sand Cone) merupakan salah satu jenis pengujian
yang dilakulan dilapangan, untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah
asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan, pada tanah kohesif maupun non
kohesif.
Percobaan ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan
penradatan dilapangan yang dinyatakan dalam derajat kepadatan (degree of
compaction), yaitu perbandingan antara d lapanagan (kerucut pasir) dengan d maks
hasil percobaan pemadatan di laboratorium dalam persentase lapangan.
C. Peralatan
a. Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi t 4 liter.
b. Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm.
c. Pelat untuk corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang bergaris
terrgah 16,51 cm.
d. Peralatan lain seperti : sendok, kuas, sendok dempul dan peralatan untuk
menentukan kadar air.
e. Neraca dengan kapasitas 500 gram dengan ketelitian 0,1 gram.
f. Pasir bersih dan kering, tidak mengandung bahan pengikat dan lewat saringan
no.20 dan tertahan pada saringan no.40.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
39
D. Prosedur Percobaan
1. Menentukan isi Corong :
a. Timbang alat / sand cone (Botol + corong + pasir) (W4).
b. Balikan alat / sand cone ditempat yang datar.
c. Buka kran sandcone sehingga pasir turun.
d. Jika pasir sudah berhenti turun, kran ditutup-
e. Timbang kembali botol + corong + sisa pasir (W5).
f. Volume corong dapat diperoleh dengan rumus : (W4-Ws) / pasir.
E. Pengolahan Data
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
40
PENGUJIAN KEPADATAN
( SAND CONE )
tabel 3.2 Hasil Sand Cone
LOKASI/STA 0 + 200 0 + 400 0 + 600
KEDALAMAN / KETINGGIAN 11 cm 10 cm 10 cm
A Berat semula Pasir + Gelas + Corong 9215,00 8925,00 8795,00
B Berat sisa Pasir + Gelas + Corong 4975,00 4766,00 4689,00
C Berat dalam lubang + dalam Corong = A - B 4240,00 4159,00 4106,00
D Berat pasir dalam Corong 1705,00 1705,00 1705,00
E Berat pasir dalam Lubang C - D 2535,00 2454,00 2401,00
F Pasir Kuarsa (W3-W1) / W2-W1) 1,45 1,45 1,45
G Volume Tanah E / F
1748,28 1692,41 1655,86
H Berat Tanah
3956,00 3768,00 3654,00
I Berat Isi Basah H / G
2,26 2,23 2,21
J Kadar Air
10,60 9,40 10,20
K Berat Isi Kering d (I /(J+100))*100
2,05 2,04 2,00
L d Lab
2,00 2,00 2,00
M % d
102,30 101,76 100,12
PEMERIKSAAN KADAR AIR
NOMOR KRUS 0 + 200 0 + 400 0 + 600
A Berat Tanah Basah + Krus - - -
B Berat Tanah Kering + Krus - - -
C Berat Air A - B - - -
D Berat Krus - - -
E Berat Tanah Kering B - D - - -
F Kadar Air 10,60 9,40 10,20
Tabel di atas untuk mengetahui kadar air pada tanah dan dry ( berat isi kering ) yang
di lakuakan pada tiga titik pengujian yang di notasikan dalam STA/Lokasi.
Di titik pertama kedalamananya 11 cm, titik kedua dan kedua 10 cm. Untuk kolom
A,B,C,D dan E tidak perlu di jelaskan lebih lanjut karena di dalam tabel sudah jelas tetapi
pada kolom F itu sudah ketentuan dari lab di BMCK pasir kuarsa dengan berat 1,45 kg.
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
41
Untuk volume pasir pada kolom G sendiri merupakan perbandingan berat pasir dalam lubang
yang telah kita gali pada 3 titik tersebut dengan pasir kuarsa yang telah tersedia di lab
BMCK.
Untuk kolom H berat tanah sendiri merupakan berat tanah yang kita gali kemudian di
timbang. Berat isi basah sendiri pada kolom H merupakan perbandingan antara berat tanah
dengan berat isi basah.
Nialai kadar air pada kolom J di peroleh dari pembacaan alat yang di dalamnya
terdapat dua buah bandul yang kemudian dimasukan bubuk karbit yang dinamakan Speedy.
Berat Isi Kering d dapat di hitung dengan rumus ini (kolom I /( kolom J+100))*100 dan
di dapat dari ketiga titik tersebut adalah 1 = 2,05 , 2 = 2,04 , 3 = 2 .yang kemudian hasil tersebut
dibandindingkan dengan dry lab yang bernilai 2 pada setiap titiknya dan dikalikan 100%, dan di
dapat nilainya adalah
1. Sta 0+200 = 102,30
2. Sta 0+400 = 101,76
3. Sta 0+600 = 100,12
F. Kesimpulan
Kadar air yang di peroleh di lapangan di lokasi 1 = 10,60, lokasi 2 = 9,40, dan lokasi 3 = 10,20
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
42
3.3 Boring dan Sampling
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
43
Gambar 3.3 Pengambilan Semple Tanah
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
44
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
45
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
46
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
47
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
48
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
49
Ke 4 tabel tersebut dimaksudkan untuk menunjukan lapisan lapisan tanah yang
ada di bawah permukaan ,
Pada setiap tabel adalah hasil pengeboran dan pengambilan sample tanah. Untuk
kedalaman penetrasi sendiri di notasiakan sebagai Depth dengan satuanya meter , sedangkan
untuk kedalaman per pengambilan sample tanah sendiri yang dinyatakan dengan Thickness
dengan satuan meter dengan 0,2 meter per pengambilan semple tanah nya. Untuk kolom Log
sendiri menunjukan simbol dari jenis tanah itu sendiri untuk contoh log nya bisa dilihat pada
tabel 3.3, 3.4, 3.5 , 3.6.
Pada kolom MAT untuk menunjukan muka air yang ada di bawah permukaan tanah
yang sedang kita bor. Bisa dilihat pada tabel 3.5 yang terdapat pada kedalaman 2,4 meter di
bawah permukaan tanah.
Untuk kolom warna sendiri itu berhubungan dengan deskrifsi karena warna
menunjukan deskrifsi tanah itu sendiri misalkan coklat muda, ada matrial berbatu
menunjukan urugan.
G. Kesimpulan
1. Jenis lapisan tanah pada kedalaman -1 m - -2 m tanah lempung berpasir dan
berkerikil dan pada kedalaman -2 m - -2,80 m adalah tanah lempung berlanau
hingga lanau berpasir
2. Pada titik bor n0 3 terdapat MAT pada kedalaman -2,4 m
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
50
3.4 CBR Lapangan Dengan Alat DCP
A. Tujuan
Maksud percobaan adalah untuk menentukan nilai CBR (California Beraring
Ratio) dari suatu tanah yang dilakukan di lapangan
B. Teori Dasar
D.C.P mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1985/1986.
Pemeriksaan dengan D.C.P menghasilkan data kekuatan tanah sampai kedalaman 90 cm
di bawah tanah dasar.Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat seperti tampak
dalam gambar.
Penumbuk dengan berat = 20 lb (9,072 kg) dijatuhkan dari ketinggian = 20 inchi
(50,80 cm) dengan bebas melalui sebuah pipa berdiameter = 0,625 inchi (15,875 mm)
yang ditahan oleh landasan (anvil). Ujung pipa baja berbentuk kerucut dengan luas =
0,50 inchi
2
(1,6129 cm
2
) dengan sudut puncak = 30
0
atau 60
0
. Di Indonesia umumnya
digunakan sudut puncak 30
0
. Hasil pemeriksaan dapat dinyatakan dengan:
a. Penetrabilitas Skala Penetrometer (Scale of Penetrometer Penetrability = SPP) yang
menyatakan mudah atau tidaknya melakukan penetrasi ke dalam tanah.
Dinyatakan dalam : cm/tumbukan Tahanan Skala Penetrasi (Scale of Penetration
Resistance = SPR) yang meyatakan sukar atau tidaknya melakukan penetrasi ke
dalam tanah.Dinyatakan dalam: tumbukan/cm
SPR =
..............................47
b. Data lapangan umumnya dalam SPP, tetapi dalam analisis data digunakan
SPR.Korelasi dengan nilai CBR diperoleh dengan mempergunakan kertas transparan
(tembus pandang), seperti pada gambar Kertas transparan tersebut digeser-geserkan
dengan tetap mejaga sumbu kurva pada kedua gambar sejajar sehingga diperoleh garis
kumulatif tumbukan. Berimpit dengan salah satu garis pada kertas transparan. Nilai
yang ditunjukan oleh garis tersebut merupakan nilai CBR lapangan pada kedalaman
tersebut. Tetapi koreksi ini sebaiknya dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari
hasil percobaan CBR dengan nilai DCP yang berdekatan dengan lokasi dimana CBR
tersebut dilaksanakan
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
51
C. Peralatan
a. Tanah yang ada di lapangan
b. Dynamic Cone Penetrometer (D.C.P)
D. Proses Percobaan
a. Tentukan titik titik tanah yang akan diuji nilai (California Bearing Ratio) CBR
nya
b. Tancapkan alat D.C.P pada titik tanah yang telah ditentukan
c. Tarik penumbuk ke atas, kemudian jatuhkan
d. Catat nilai yang tertera pada alat D.C.P
e. Lakukan penumbukan/pukulan sebanyak 50 kali atau samapi nilai yang tertera
dalam alat D.C.P tetap
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
52
E. Pengolahan Data
Gambar 3.4 Tabel DCP Skala
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
53
CBR LAPANGAN DENGAN ALAT DCP
Tabel 3.7 Hasil test DCP
Pukulan
N
Penurunan
mm
Penetrasi
mm
CBR
%
CBR*
%
CBR
Lapangan
%
0 0 0 0 0
3,80
1 10 10
22,93
28,41
2 20 10
22,93
28,41
3 30 10
22,93
28,41
4 50 20 9,36 42,15
5 60 10
22,93
28,41
6 80 20 9,36 42,15
7 100 20 9,36 42,15
8 130 30 5,54 53,08
9 160 30 5,54 53,08
10 210 50 2,86 70,99
11 270 60 2,26 78,75
12 330 60 2,26 78,75
13 375 45 3,28 66,86
14 410 35 4,54 57,95
15 460 50 2,86 70,99
16 520 60 2,26 78,75
17 570 50 2,86 70,99
18 630 60 2,26 78,75
19 680 50 2,86 70,99
20 710 30 5,54 53,08
21 750 40 3,82 62,52
22 800 50 2,86 70,99
23 850 50 2,86 70,99
24 880 30 5,54 53,08
25 930 50 2,86 70,99
930 1451,67
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
54
Tabel CBR lapangan dengan DCP ini pada kolom pukulan merupakan jumlah
pukulan yang diberiakan pada alat DCP.
Untuk kolom penurunan dimaksudakan untuk mengetahui nilai penetrasi pada setiap
pukulannya. Pada kolom penetrasi itu sendiri sama halnya dengan penuruan namun pada
kolom penurunan merupakan akumulasi dari kolom sebelumnya sedangkan kolom penetrasi
itu selisih antara kolom penuruanan yang contohnya penurunan 2 dan 1, 2dan 3 dst.
CBR sendiri merupakan kepanjangan dari California Bearing Capacity yang
bergunan untuk mengetahui kepadatan tanah. Dengan rumus :
CBR = 10^(2,6334 ( 1,293 x log Penetrasi)) ..............................47
Contoh :
CBR (4) = 10^(2,6334 ( 1,293 x log Penetrasi 4))
CBR (4) = 10^(2,6334 ( 1,293 x log 20)) = 9,36
Untuk Kolom CBR* hanya untuk nilai pembagi CBR saja mengetahui nya dengan rumus :
CBR* = ( Penetrasi x CBR ^(1/3)) ..............................48
Contoh :
CBR* (4) = ( Penetrasi 4 x CBR 4 ^(1/3))
CBR* (4) = (20x 9,36^(1/3))
Dan nilai akhir yang dipakai untuk ke lapangan sendiri itu adalah pada kolom CBR
lapangan yang nilai nya di peroleh adalah 3,80 % bisa dicari dengan rumus :
Faktor koreksi = Penetrasi / CBR* ..............................49
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
55
Gambar 3.5 Grafik Kedalaman CBR
Grafik di atas menunjukan kedalaman tanah yang skalanya sampai 1000 mm dan
kedalaman maksimum yang di peroleh dari alat DCP sendiri adalah 930 mm untuk garis pada grafik
sendiri menunjukan nilai dari kadalaman CBR atau penurunya
F. Kesimpulan
Dari data hasil percobaan CBR lapangan dengan menggunakan alat D.C.P,
diperoleh nilai CBR nya adalah 3,80 %
900
950
Penurunan
150
100
50
0
0 5 10 15 20 25 30
K
e
d
a
l
a
m
a
n
(
m
m
)
Grafik Kedalaman CBR
200
350
300
250
400
450
500
550
600
650
700
750
800
850
1000
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
56
3.5 Test CBR Lapangan
Gambar 3.6 Pemasangan Alat CBR
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
57
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
58
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
59
TEST CBR LAPANGAN
SNI 03-137-1738-1989
Tabel 3.8 Hasil test CBR Lapangan
Penetration
Diel Reading Load (DR *K)
(Inch) (mm)
0,000 0,000 0,000 0,000
0,013 0,317 38,000 306,660
0,025 0,635 46,000 371,220
0,050 1,270 75,000 605,250
0,075 1,905 103,000 831,210
0,100 2,540 135,000 1089,450
0,150 3,810 141,000 1137,870
0,200 5,080 172,000 1388,040
0,300 7,620 176,000 1420,320
0,400 10,160 182,000 1468,740
0,500 12,700 184,000 1484,880
Keterangan : K( kalibrasi ) = 8,07
DR= Diel Reading
CBR Value
0,1" 0,2"
36,315 30,845
Tabel test CBR lapangan sama hal nya dengan CBR lapangan dengan DCP bedanya
adalah DCP mengguanakan Pukulan sementara CBR lapangan dengan alat CBR ada pada
gambar 3.6 . Pada kolom penetration ( penetrasi ) itu adalah penurunan yang dinyatakan
dalam satuan Inch ( inci ) lalu di konversi ke satuan mm ( contoh : 0,5 inci = 12,70 mm).
Pada kolom Diel Reading adalah pembacaan beban pada alat baca yang terdapat di
alat CBR itu sendiri.
Load adalah beban yang terbaca pada setiap penurunan nya yang telah di kali kan
dengan kalibrasi sebesar 8,07.
Contoh :
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
60
Pada penurunan 0,5 inci = 12,70 mm Diel Reading ( pembacaan beban ) = 184,00
Maka Load (beban) = Diel Reading x kalibrasi ..............................53
= 184,00 x 8,07. = 1484,880 kg/cm
Untuk CBR value adalah nilai CBR pada penetrasi dengan kedalaman 0,1 inchi dan
0,2 inchi dan di dapat nilainya sebesar 36,315 % dan 30,845 dengan rumus :
CBR (0,1 inchi) = ((Load 0,1 inchi / 3000)) * 100% ..............................54
Contoh :
CBR (0,1 inchi) = ((Load 0,1 inchi / 3000)) * 100%
CBR (0,1 inchi) = ((1089,450 / 3000)) * 100% = 36,315 %
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
61
Gambar 3.7 Grafik Hasil CBR
Gambar grafik diatas merupakan grafik yang diperoleh dari tabel kemudian di
tuangkan menjadi sebuah grafik. Skala Load sendiri maksimal sampai 1500 lbs dan Load
maksimal nya menujukan 1484,880 lbs dan Penetration skala maksiamalnya sampai 0,60
inch dan penetrasi maksimal sendiri ialah sampai 0,5 inch.
F. Kesimpulan
Dari data hasil percobaan CBR lapangan dengan menggunakan alat D.C.P,
diperoleh nilai CBR nya adalah 36,32 % dan 30,85 %
0
100
200
300
400
1500
1400
1300
1200
1100
1000
900
800
700
600
500
0,00 0,20 0,40 0,60
Penetration ( inch)
L
o
a
d
(
l
b
s
)
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
62
BAB IV
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
a. Sondir
1. Alat sondir yang di pergunakan manometer nya hanya sampai batas 250 kg/cm
2. Tanah keras di temukan pada kedalaman 4,20 m
3. Terdapat MAT pada kedalaman 3,55 m
b. Kadar air yang di peroleh di lapangan di lokasi 1 = 10,60, lokasi 2 = 9,40, dan lokasi 3 =
10,20
c. Sand Cone
1. Jenis lapisan tanah pada kedalaman -1 m - -2 m tanah lempung berpasir dan
berkerikil dan pada kedalaman -2 m - -2,80 m adalah tanah lempung berlanau
hingga lanau berpasir
2. Pada titik bor n0 3 terdapat MAT pada kedalaman -2,4 m
d. Dari data hasil percobaan CBR lapangan dengan menggunakan alat D.C.P,
diperoleh nilai CBR nya adalah 3,80 %
e. Dari data hasil percobaan CBR lapangan dengan menggunakan alat D.C.P,
diperoleh nilai CBR nya adalah 36,32 % dan 30,85 %
3.2 Saran
a. Dalam pelaksanaan praktikum di harapkan mahasiswa dapat serius dalam
menjalankannya karane dalam pembacaannya memerlukan ketekitilian supaya
hasilnya akurat.
b. Dalam perhitungan hasil praktikum diharapkan mahasiswa dapat teliti supaya
hasilnya bener
c. Dalam penyondirin harus memerlukan tenaga yang lumayan besar oleh karena itu
harus mempunyai fisik yang kuat
Praktikum Mekanika Tanah Adang Trikoswara UNMA 2014
63
DAFTAR PUSTAKA
1. Djatmiko Soedarmo, G, Ir., Mekanika Tanah 1.Penerbit Kanisius Yogyakarta.1993.
2. Wahyudin, Tatang. Dkk.,Laporan Praktikum Mekanika Tanah I.Universitas Winaya
Mukti,1996.
3. Kholik, Abdul, ST.,MT.,Modul Praktikum Mekanika Tanah.Universitas
Majalengka.2012
4. Yudirachman, H. Herdi, ST.,MT.,Modul Praktikum Mekanika Tanah.Universitas
Majalengka.2010