Anda di halaman 1dari 5

VITAMIN

Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-unit kecil
yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses atau perubahan yang
terjadi dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang menyunjang terlaksana fungsi
makhluk hidup itu sendiri..

Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah
kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting
untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di
antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil
sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya
tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur
metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur
pembentukan tulang dan jaringan.

Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakan
adanya zat yang bertindak sebagai factor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada
tahun 1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam
yang serupa dengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut setelah binatang diberi
makanan yang terdiri atas beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan
dengan memberi makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil penemuan yang
menyatakan bahwa dalam makanan ada factor lain selain karbohidrat, lemak dan protein
sebagai energi, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin, sehingga
diperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari
20 macam vitamin. Polish kemudian memberi nama factor diet esensial ini dengan vitamin.
Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-1935) dan kemudian
penyelidikan R Kuhn dan P Kerrer menunjukan adanya hubungan antara struktur kimia
vitamin dengan koenzim.

Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di
antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil
sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya
tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur
metabolisme, mengubah lemk dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur
pembentukan tulang dan jaringan.

Sumber-sumber utama vitamin di antaranya terdapat pada makanan yang kaya akan
protein seperti telur, daging dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji-bijian (beras dan
sebangsanya), sayuran hijau,kentang, kacang-kacangan (leguminosa) seperti kedelei dan petai
cina.

PENGGOLONGAN VITAMIN
Vitamin A (Retinol)
Vitanim A adalah suatu alkohol. Didalam tumbuhan vitamin A terdapat sebagai
provitamin A, yaitu senyawa karoten. Vitamin A berperan dalam proses melihat, yaitu pada
proses fotokimia pada retina. Pada retina mata terdapat pigmen yang sensitive terhadap
cahaya, yaitu rodopsin, suatu protein gabungan yang dapat berdisosiasi menjadi protein opsin
dan retinen trans (vitamin A dalam bentuk aldehid). Disosiasi ini terjadi apabila rodopsin
terkena cahaya.
Defisiensi vitamin A akan menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas
dalam cahaya redup (rabun senja).
Kebutuhan vitamin A pada diet diukur dalam satuan internasional (IU = Internasional
Unit). Satu satuan internasional adalah aktivitas dari 0,344 mcg, kristal retinilasetat (0,3 mcg
retinol) Sumber-sumber vitamin A adalah :
Bayam berduri (Amaranthi spinosi folium)
Tanaman asal : Amaranthus spinosus L
Famillia : Amaranthaceae
Kegunaan : Pelancar asi, diuretik dan penambah darah.
Ubi jalar (Batatasae Folium)
Tanaman asal : Ipomoea batatas L
Famillia : Convolvulaceae
Kegunaan : Mempercepat pematangan bisul
Pisang (Musae Radix)
Tanaman asal : Musa paradisiacaL
Famillia : Musaceae
Kegunaan : Penawar racun
Daun Katuk (Sauropi Folium)
Vitamin B

Vitamin C (Asam askorbat)
Dalam air vitamin C mudah teroksidasi, terutama apa bila dipanaskan. Kehilangan vitamin C
terjadi pada pengolahan, pengeringan dan cahaya. Vitamin C penting dalam pembuatan zat-
zat interseluler, kalagen.
Defisiensi vitamin C adalah :
- Skorbut (sariawan), pendarahan gusi
- Mudah terjadi luka dan infensi tubuh, dan kalau sudah terjadi sukar disembuhkan
- Hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak
- Pembentukan tulang yang tidak normal pada bayi dan anak-anak
- Kulit mudah mengelupas
Sumber vitamin C adalah sayuran yang berwarna hijau, buah-buahan (perlu diketahui bahwa
rasa asam pada buah tidak selalu sejalan dengan kadar vitamin C dalam buah tersebut
karenarasa asam disebabkan oleh asam-asam lain yang terdapat dalam buah bersama vitamin
C). Simplisia yang mengandung vitamin C di antaranya sebagai berikut:
Nanas (Ananas comosi Fructus)
Tanaman asal : Ananas comosus L
Famillia : Agaraceae
Kegunaan : Memacu enzim pencernaan, obat cacing
Belimbing manis (Carambolae fructus)
Tanaman asal : Averrhoa carambola L
Famillia : Oxalidaceae
Kegunaan : Peluruh dahak atau obat batuk (ekspektoran)
Akar lobak (Raphani radix)
Vitamin D
Vitamin D mengatur absorbsi laksium dan fosfat dari saluran pencernaan makanan, mengatur
klasifikasi tulang dan gigi dan diperkirakan membuat mukosa usus halus menjadi permeable
untuk kalsium dan fosfor. Diperkirakan pula bahwa vitamin D dapat membentu kelancaran
terjadinya transport aktif kalsium melalui membrane.
Kelebihan vitamin D bersifat racun untuk tubuh. Dosis antara 1000-3000 mcg/hari/kg berat
badan memberikan gejala keracunan dengan tanda-tanda diare, nausea (mual), dan poliuria.
Keracunan berat akan menyebabkan kerusakan saluran kencing dan kalasifikasi jaringan
lunak seperti jantung, pembuluh darah, paru-paru dan ginjal.
Defisiemsi vitamin D menyebabkan :
- Ricketsia pada anak-anak dengan gejala : talang menjadi lunak, pembesaran sendi-sendi tulang,
devormasi tulang dada , pelvis, pertumbuhan gigi terhambat.
- Kejang
- Ospeomalasia (pelunakan tulang) pada orang dewasa.
Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin ini menerangi terjadinya oksidasi vitamin A,
karotin, asam lemak tidak jenuh dan menjagakeadaan kesuburan individual.
Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya hemolisis sel-sel darah merah dan anemi. Pada
hewan menyebabkan kemandulan.

Vitamin K
Vitamin ini terdapat pada jaringan tumbuhan hijau, sedangkan vitamin K
2
terdapat dalam bakteri.
Vitamin K merupakan senyawa penting dalam pembentukan protombin dan protein-protein
pembekuan darah lainnya. Disamping itu juga berpartisipasi dalam proses fosforilasi
oksidatif dalam metabolisme sel.
Defisiensi vitamin k akan menjebabkan :
- Hemoragi
- Waktu pembekuan darah panjang.
http://aryhani97.blogspot.com/2013/12/materi-vitamin.html

Anda mungkin juga menyukai