Anda di halaman 1dari 34

Epidural Hematom

Pendahuluan
EDH penumpukan darah diantara
duramater dan tabula interna tulang
tengkorak
Sumber perdarahan paling sering: a.
meningea media
EDH pada arteri > pada vena

Epidemiologi
2% kasus trauma kepala EDH
Laki-laki:perempuan= 4:1
Jarang pada usia >60 tahun

Etiologi
Trauma # tulang tengkorak & laserasi
pembuluh darah

Anatomi Tengkorak dan Meningen

Patofisiologi
Trauma perdarahan antara tulang
tengkorak dan duramater hematom
epidural duramater terpisah dari tegkorak
hematom membesar penekanan pada
otak
Gambaran Klinis
Penurunan kesadaran, bisa sampai koma
Bingung
Penglihatan kabur
Susah bicara
Nyeri kepala yang hebat
Keluar cairan darah dari hidung atau telinga
Nampak luka yang dalam atau goresan pada kulit
kepala.
Mual
Pusing
Pupil anisokor, yaitu pupil ipsilateral menjadi melebar.

Gambaran radiologi
Foto polos kepala hanya untuk melihat
adanya fraktur
Ct-Scan menunjukkan lokasi dan volume.
Didapatkan gambaran hiperdens dengan batas
tegas dan midline dapat terdorong ke
kontralateral

Diagnosa Banding
Subdural Hematom
Perdarahan Subarachnoid
Penatalaksanaan
Primary Survay
Pemeriksaan Neurologis
Mengurangi udem serebri cairan
hiperosmolar
Hiperventilasi mencedah vasodilatasi
Obat-obat neurotropik

Ilustrasi Kasus
Seorang pasien laki-laki umur 38 tahun
dirawat kiriman dari IGD RSUD Achmad
Mochtar Bukittinggi tanggal 1 Oktober 2014
dengan
Keluhan Utama :
Luka pada kepala sejak 4 jam sebelum
masuk rumah sakit
RPS
Luka pada kepala sejak 4 jam sebelum masuk rumah
sakit.
Awalnya pasien sedang berjalan kaki ingin
menyeberang, lalu pasien ditabrak oleh motor dari
arah samping dan kepala pasien terbentur ke jalan.
Pasien tetap sadar setelah kejadian
Nyeri kepala (+)
Keluar darah dari hidung (-)
Keluar darah dari telinga (-)
Muntah-muntah (+) 3x sejak kejadian
RPD
Riwayat hipertensi, penyakit jantung tidak
ada.
Riwayat penyakit DM tidak ada
RPK
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
hipertensi, jantung, stroke dan DM

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Sedang Frekuensi Nadi : 84 x/i
Kesadaran: Somnolen Frekuensi Nafas : 18 x/i
Suhu : 36,9
o
C TD :120/70mmHg
TB : 160 cm
BB : 60 kg
Status gizi : sedang

Status Internus
Kepala : terdapat luka yang sudah dijahit
Fraktur pada daerah lain tidak ada
Status Neurologis
GCS 13 E3M6V4
Tanda perangsangan selaput otak
Kaku kuduk : - Kernig : -
Brudzinsky I : - Brudzinsky II : -
Laseque : -
Tanda peningkatan tekanan intrakranial
Muntah proyektil : +
Sakit Kepala progresif : +


Nervi Kranialis
N. Olfaktorius : subjektif +/+, objektif +/+
N. Optikus : tajam penglihatan N/N, lapang
penglihatan N/N
N. Okulomotorius : Refleks cahaya langsung -/
+, bulat, anisokor,
diameter 7mm/3mm, Ptosis
+/-, gerakan bulbus kanan
terbatas ke medial,
Nistagmus -/-, eksophtalmus -/-.
N. Trochlearis (IV) : Gerakan bola mata ke
lateral bawah +/+,
Sikap bulbus: ortho, diplopia -/-
N. Abducens (VI) : Gerakan mata ke lateral +/+

N. Trigeminus :
motoric :membuka mulut +,
menggerakkan rahang ke kiri ke
kanan +, menggigit +, mengunyah +
sensorik : supraorbital +/+ N, infraorbital +/+
N, mandibuler +/+ N , refleks cornea
+/+
N. Facialis : raut muka tidak simetris,
menutup mata +/+,
menggerakkan dahi +/+, bersiul
+/+, sekresi air mata +/+ N,
plika nasolabialis simetris
hiperakusis -/-, sensasi lidah 2/3
depan +/+
N. Vestibularis : Rinne test +/+, Weber test
tidak ada leteralisasi, Schwabach test sama
dengan pemeriksa
N. Glossofaringeus : Refleks muntah +
N. Vagus : arkus faring -/+, uvula lateralisasi
ke kanan, suara +, menelan +, artikulasi
terganggu
N. Asesoris : Menoleh ke kanan +, menoleh
ke kiri +
N. Hipoglosus : Deviasi lidah + ke kanan saat
di julurkan
Koordinasi
Cara berjalan, roomberg test : sukar dinilai
Rebound phenomen : -
Test tumit lutut : -
Test supinasi pronasi : -
Disartria : -

Motorik
Badan :
Respirasi : spontan
Duduk : baik
Bentuk columna vertebralis : tidak
adadeviasi
Ekstremitas superior : Kekuatan 555/555
eutonus,eutrofi
Ekstremitas inferior : Kekuatan 555/555
eutonus,eutrofi

Sensorik
Eksteroseptif dan propioseptif baik
Fungsi Otonom
Miksi : BAK terkontrol (neurogenic
bladder (-))
Defekasi : BAB terkontrol
Sekresi keringat : +

Refleks fisiologis
Reflek Biseps : ++/++
Reflek Triseps : ++/++
Reflek APR : ++/++
Refleks KPR : ++/++

Refleks patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaffer : -/-
Hoffman Trommer : -/-

Fungsi luhur
Reaksi emosi baik, fungsi bicara : bicara
lancar

Laboratorium
Hb : 15 g/dl
Leukosit : 14.450/mm
3

Ht : 42,7%
Trombosit : 217.000/mm
3


CT-Scan: tampak lesi hiperdens

Diagnosa
Epidural Hematom (D)

Penatalaksanaan
Umum
Breathing : spontan
Blood : kontrol tekanan darah dan frekuensi
nadi
Khusus
Asam tranexamat 2 x 1amp (iv)
Vit K 2 x 1 amp (iv)
Ranitidin 2 x 50mg (iv)
Loading Manitol 20% 250cc
Rujuk ke bedah saraf

Anda mungkin juga menyukai