Anda di halaman 1dari 1

Jangan, jangan medekat! aku berteriak di tempat yang sangat gelap. Pergi, jangan sakiti aku!

bayangan hitam itu terus mendekat. Tak ada siapapun disana kecuali aku dan bayangan itu. Aku terus
menjauh hingga sesuatu yang keras menghantam punggungku, sakit sekali!.
Gubrakk! Kriiingg
Aku terjatuh dari tempat tidur. Indra pendengarku mendapat suatu hal yang sangat bising. Kubuka mata
dan kulihat jam itu. Astaga! Jam 06.15. aku terlambat!. Langsung saja aku melesat ke kamar mandi. Tak
butuh waktu lama akupun selesai. Aku berlari menuju ruang makan. Langsung saja kulahap dua potong
roti diatas meja makan.
kenapa kamu terlambat bangun, nak? Tanya ibuku sambil mengoleskan selai di salah satu roti.
Semalam aku tidur larut malam jawabku sambil mengunyah sepotong roti. besok, Ibu dan ayah akan
pergi ke Solo mungkin untuk seminggu. Kau tidak apa-apa kan sendiri dirumah?. Lagipula ada Mbak Suti
yang akan menemani kamu. Tanya ibuku. iya tidak apa-apa, baiklah aku pergi dulu. Aku sudah
terlambat langsung saja aku berlari meninggalkan rumah.
Aku segera menyusuri jalan. Aku menunggu bus di sebuah halte. Tak lama, bus yang kucari pun muncul.
Bukannya berhenti bus itu langsung saja melesat. bang, berhenti, bang! teriakku. Semua orang
menatapku. Akhirnya bus itu pun berhenti. Aku naik dan melihat sekeliling. Bus ini sangat penuh dengan
orang-orang. Mau tak mau aku harus berdiri selama perjalanan.
Sesampainya di sekolah. syukurlah gerbangnya belum ditutup kataku dalam hati. Tetapi mengapa
murid-murid yang lain tergesa-gesa? Aku bingung. Aku pun segera mempercepat langkah kakiku. Dari
jauh sudah terlihat Ibu Serra sudah menunggu. Menunggu untuk menghukum murid yang terlambat.
maaf, apa saya boleh masuk? tanyaku sambil mengatur napas.
boleh, tetapi bersihkan kaca di depan kamar mandi. Setelah itu kamu boleh masuk kelas. jawab Bu
Serra sambil menunjuk arah kamar mandi yang dimaksud.
hah, lagi-lagi dihukum dengan langkah yang berat aku menuju kamar mandi itu.
Setelah mempersiapkan semua perlatannya aku segera memulai acara bersih-bersih pagi ini.
Kusemprotkan pembersih kaca secara merata. Dengan gerakan yang sangat malas aku mengelap
permukaan kaca. Saat kulihat kaca itu, terlihat sosok yang tidak asing bagiku. Ya, sosok itu yang muncul
tadi malam di mimpiku. Kucoba fokuskan penglihatanku. Mengenali sosok itu. Saat kucoba menoleh ke
belakang sosok itu pun hilang. mungkin hanya imajinasiku sajapikirku. Aku pun melanjutkan tugasku.
Tak berlangsung lama, tugasku pun selesai. Kaca ini sudah terlihat bersih. Langsung saja aku menuju Bu
Serra untuk melapor. bu, saya sudah selesai membersihkan kacanya laporku pada Bu Serra. baiklah,
kamu boleh masuk kelas. Jangan terlambat lagi! seru Bu Serra.

Anda mungkin juga menyukai