Anda di halaman 1dari 2

Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Disusun oleh:
Jonathan Berlian K | 10613073
Geirdy Riezky |106130

Ekosistem terdiri dari kata eko dan sistem. Eko itu adalah ekologi, sehingga ekosistem
adalah suatu sistem yang didalamnya ada interaksi antar suatu komunitas dari organisme hidup
dengan lingkungannya. Ekosistem terdiri dari banyak jenis. Tapi secara umum ekosistem dibagi
menjadi 3 tipe yaitu akuatik, teresterial, dan buatan (Aryulina D, et al. 2004)
Kali ini kami memilih ekosistem hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis suatu bioma yang
berupa hutan yang memiliki curah hujan yang tinggi dan suhu yang tidak terlalu tinggi maupun
terlalu rendah, sehingga daerahnya selalu basah atau lembap. Hutan hujan ini bisa kita temui di
wilayah sekitar khatualistiwa (lintang 010 ke utara dan ke selatan garis khatualistiwa) Hutan
hujan merupakan tempat yang paling baik diantara ekosistem-ekosistem lainnya dan setengah
spesies flora dan fauna di dunia dapat ditemukan di daerah hutan hujan ini. Hutan hujan tropis
juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern berasal dari
tumbuhan yang tumbuh di daerah hutan hujan. (Campbell, 2009). Pada hutan hujan tropis
terdapat tumbuhan khas seperti liana (rotan) dan anggrek. Faunanya antara
lain, kera,burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Hutan hujan tropis berada pada wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan
minimum berkisar antara 1.750 millimetre (69 in) dan 2.000 millimetre (79 in) dan rata-rata
temperatur bulanan berada di atas 18 C (64 F) di sepanjang tahun. Tumbuh di dataran rendah
hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering
(tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah
bulan kering < 2)
Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik itu dari
jumlah jenis makhluk hidupnya, maupun nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari)
yang tinggi. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk
berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling
tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun. Ada tiga lapisan
tajuk atas di hutan ini, yaitu
Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap tajuk
(kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai sembulan (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-
sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini
bisa memiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.
Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 2436 m.
Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh pohon-pohon
muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan
naungan.
Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, seperti berbagai
jenis epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang hidup melekat di
cabang dan rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi
kehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas keberadaannya
oleh sebab kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga orang dan
hewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.
Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak dan lapisan vegetasi penutup
tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya, sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran
terhadap naungan yang bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang
melilit batang atau mengait cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapi kehidupan yang tidak
begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai (dekomposer)
lainnya tumbuh berlimpah ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yang
rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Pemakan semut raksasa juga
hidup di sini.
Pada saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohon
yang tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari segera diinvasi oleh
berbagai jenis terna, semak dan anakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat

Refrensi
1. ITB. 2004. Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia
2. Aryulina D, et al. 2004. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Esis.Hlm. 211-215.
3. WHITMORE, T.C. 1984. Tropical Rain Forest of the Far East. Clarendon Press, London. Pp.
155
4. ecosystem. (n.d.). Collins English Dictionary - Complete & Unabridged 10th Edition.
Retrieved September 17, 2014, from Dictionary.com
website:http://dictionary.reference.com/browse/ecosystem

Anda mungkin juga menyukai