Pengaruh Tiga Semboyan Ki Hajar Dewantara Terhadap
Pendidikan Seni Musik
Disusun Guna Menyusun Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu : Drs. L. Hendrowibowo, M.Pd
Disusun oleh Kelompok 2 : Zakarias Aria Widyatama Putra NIM.13208241010 Olga Farabi NIM.13208241020 Krispin Anggraini NIM. 13208241028 Nidia Sari Lestari NIM. 13208241033
PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, makalah yang berjudul Pengaruh Tiga Semboyan Ki Hajar Dewantara Terhadap Pendidikan Seni Musik dapat diselesaikan dengan baik. Pada waktu pelaksanaan makalah, kami telah mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak sebagai berikut. 1) Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan perlindungan dan rahmat sehingga makalah ini dapat terselesaikan; 2) Kepada bapak dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah memberikan arahan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini (L.Hendrowibowo); 3) Kepada teman teman, saudara saudara, yang telah memberi motivasi dan dorongan untuk menyelesaikan makalah ini; 4) Pihak pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah memberi bantuan dan dorongan untuk kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selamat.
Hasil makalah ini masih terdapat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan koreksi atau saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan.
Yogyakarta, 14 Maret 2014 Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................2 C. TUJUAN PENULISAN MASALAH...........................................................................2 D. MANFAAT...................................................................................................................2
BAB II A. Pengertian dan makna tiga semboyan Ki Hajar Dewantara......................................................................................................................3 B. Pengaruh tiga semboyan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan di Indonesia.......................................................................................................................3 C. Implementasi tiga semboyan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan seni musik.............................................................................................................................8
BAB III A. KESIMPULAN............................................................................................................11 B. SARAN........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13 LAMPIRAN............................................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan gejala semesta (fenomena universal) dan berlangsung sepanjang hayat manusia, di manapun manusia berada. Ki Hajar Dewantara merupakan peletak dasar pendidikan nasional. Ki Hajar Dewantara membuat tiga semboyan yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ketiga semboyan itu sangat berkaitan erat dengan kondisi dimana pendidikan harus memenuhi tiga semboyan itu. Jika diaplikasikan dalam pendidikan di Indonesia saat ini, ketiga semboyan tersebut dapat dikemas melalui kurikulum yang berlaku di Indonesia pada saat ini dan diimplementasikan pada proses pembelajaran di setiap jenjang pendidikan. Dalam pendidikan seni musik, semboyan ini sangat bermanfaat dan penting. Dimana para peserta didik dapat merasakannya dalam teori maupun prakteknya. Akan tetapi di era pendidikan nasional yang berkembang ke arah modern ini, manfaat dari tiga semboyan Ki Hajar Dewantara, semakin tidak jelas arahnya. Sistem pendidikan yang tidak jelas, semakin membutakan peserta didik dan pendidik dalam proses pembelajaran. Dalam pendidikan seni musik, tiga semboyan ini tidak berfungsi dengan baik, akan tetapi banyak teori yang diungkapkan dengan praktek yang nihil. Maka dalam makalah ini, kelompok kami akan mengankat tema Pengaruh Tiga Semboyan Ki Hajar Dewantara terhadap Pendidikan Seni Musik.
B. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Apa makna yang terkandung dalam tiga semboyan Ki Hajar Dewantara? 2) Bagaimana pengaruh tiga semboyan Ki Hajar Dewantara terhadap dunia pendidikan di Indonesia ? 1) Bagaimana cara mengimplementasikan tiga semboyan Ki Hajar dewantara dalam lingkup pendidikan seni musik ?
C. Tujuan Penulisan Masalah Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan masalah sebagai berikut: 1) Pembaca dan masyarakat dapat memahami makna tiga semboyan Ki Hajar Dewantara 2) Pembaca dan masyarakat dapat memetik manfaat jika mengimplementasikan tiga semboyan Ki Hajar Dewantara di dunia pendidikannya 3) Memberi pemahaman kepada pembaca ataupun masyarakat agar mereka mendapat timbal balik dari pengimplementasian tiga semboyan Ki Hajar Dewantara
D. Manfaat 1) Menambah wawasan kepada pembaca dan masyarakat tentang makna tiga semboyan Ki Hajar Dewantara 2) Memberikan pengaruh positif terhadap pembaca dan masyarakat dari pengimplemetasian tiga semboyan Ki Hajar dewantara 3) Tiga semboyan Ki Hajar dewantara dapat menjadi acuan peserta didik dalam proses pembelajaran seni musik
BAB II ISI
A. Pengertian dan makna tiga semboyan Ki Hajar Dewantara Tiga semboyan dasar pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara memiliki makna dan pengertian sebagai berikut : (1) Ing Ngarsa Sung Tulada artinya adalah di depan memberi contoh ( Dwi Siswoyo 2013;164 ). Makna yang terkandung dari semboyan ini adalah bahwa pendidikan kelak akan memberi contoh sebagai awalnya. (2) Ing Madya Mangun Karsa artinya adalah di tengah membangkitkan kehendak, memberikan motivasi (Dwi Siswoyo 2013;164). Makna yang terkandung dari semboyan ini adalah pendidikan dapat memberikan motivasi dan kehendak di saat kita mulai bosan dengan pendidikan. (3) Tut Wuri Handayani artinya adalah di belakang membuat dorongan atau mendorong ( staff.uny.ac.id). Makna yang terkandung dari semboyan ini adalah tidak lain berarti pengakuan terhadap otonomi individu untuk berkembang, namun tidak terlepas dari dialog atau interaksi dari manusia lain termasuk pendidik (Dwi Siswoyo 2013;164) B. Pengaruh tiga semboyan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan di Indonesia Pengaruh tiga semboyan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan di Indonesia berawal dari berdirinya Perguruan Tinggi Nasional Taman Siswa atau Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Dari berdirinya Perguruan Tinggi Taman Siswa, maka mulai berkembang pendidikan di Indonesia, di mana di Perguruan Tinggi Nasional Taman Siswa ini diajarkan ilmu pengetahuan modern serta kebudayaan lokal. Serta Perguruan Tinggi Taman Siswa ini juga formal dan bersifat terbuka artinya bisa siapa saja untuk mengiikuti pendidikan di Perguruan Tinggi ini. Ketika Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nasional di era Orde Lama, beliau juga memperjuangkan persamaan hak atas pendidikan tanpa membedakan budaya, suku, dan agama, maupun status sosial dan ekonomi. Beliau juga mengajarkan prinsip prinsip dari tiga semboyan itu terhadap beberapa perguruan tinggi yang lain. Perjuangan Ki Hajar Dewantara melalui semboyan yang beliau lontarkan menjadikan setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI. No.305 Tahun 1959, tanggal 25 November 1959). Serta semboyan yang paling dikenal dari tiga semboyan yang ada adalah Tut Wuri Handayani. Karena Semboyan ini dijadikan oleh Departemen Pendidikan Nasional(http://www.anneahira.com/tokoh-pendidikan.htm).
C. Implementasi tiga semboyan Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan seni musik Dalam lingkup pendidikan seni musik tiga semboyan Ki Hajar Dewantoro ini jika dikupas secara seksama dalam lingkup pendidikan seni musik ternyata berkesinambungan, seperti halnya sebagai berikut : (1) Ing Ngarsa Sung Tulada artinya adalah di depan memberi contoh ( Dwi Siswoyo 2013;164 ). Makna yang terkandung dari semboyan ini adalah bahwa pendidikan kelak akan memberi contoh sebagai awalnya. Pada era klasik musik ini dipandang sebelah mata, dianggap bahwa belajar musik hanya membuang waktu, dan tidak memiliki masa depan bahkan dalam sejarah para seniman memilih. Namun dari semboyan Ki Hajar Dewantara yang pertama ini kita bisa beremplementasi bahwa semua ilmu bermanfaat, semua ilmu digunakan, dan semua ilmu berharga. Khususnya jika dilihat dari sisi seni musik ini sendiri, pada era modern ini justru seni musik sangat dibutuhkan. Bisa dihitung jari pendidik seni musik khususnya dalam suatu daerah. Dunia perfilman, iklan, sbg. Musikpun yang dahulu hanya sebagai pengiring ritual keagamaan kini berkembang pesat. Hampir seluruh manusia didunia memiliki tokoh yang diidolakan dalam dunia musik, The king of pop ( Michael Jacson) misalnya. Jadi bisa dikatakan bahwa seni musik ini hampir menjadi kebutuhan pokok manusia. (2) Ing Madya Mangun Karsa artinya adalah di tengah membangkitkan kehendak, memberikan motivasi (Dwi Siswoyo 2013;164). Makna yang terkandung dari semboyan ini adalah pendidikan dapat memberikan motivasi dan kehendak di saat kita mulai bosan dengan pendidikan. Akan tetapi berbalik arah dengan yang ada dalam dunia pendidikan seni musik. Pendidikan seni musik dapat membangkitkan kehendak atau motivasi. Sebagai pendidik, diharapkan dapat memberikan kehendak kuat dan motivasi tinggi terhadap peserta didik yang kurang mampu mengikuti pendidikan dengan baik. Artinya tidak hanya banyak praktek saja, bahwa dengan apa yang diajarkan dalam ilmu pendidikan, kita dapat menerapkan teori ilmu pendidikan kepada peserta didik sehingga dapat termotivasi dalam kekurang mampuan mengikuti pendidikan seni musik. (3) Tut Wuri Handayani artinya adalah di belakang membuat dorongan atau mendorong ( staff.uny.ac.id). Makna yang terkandung dari semboyan ini adalah tidak lain berarti pengakuan terhadap otonomi individu untuk berkembang, namun tidak terlepas dari dialog atau interaksi dari manusia lain termasuk pendidik. Peserta didik dapat mendorong pendidik dalam pendidikan seni musik. Artinya, hampir sama dengan Ing Madya Mangun Karsa, pendidik memberi motivasi serta arahan kedepan untuk peserta didik. Agar peserta didik bisa lebih berkembang dan maju.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian uraian di atas dapat di simpulkan bahwa ki hajar dewantara mendirikan taman siswa hingga akhirnya sekolah taman siswa tersebut tersebar luar di indonesia sampai saat ini , beliau menjadi sosok inspirator bagi para pendiri universitas dari lahir nya taman siswa, beliau pun menjadi sosok penting bagi dunia pendidikan hingga saat ini jasa jasa nya tetap terkenang dan beliau pun memiliki 3 semboyan yg berpengaruh penting dalam dunia pendidikan yaitu ing ngarsa sung tulada , ing madya mangun , tut wuri handayani, dalam semboyan tersebut beliau bisa memberi contoh kepada peserta didik dan dalam dunia pendidikan.
B. Saran Sebaiknya pendidikan seni musik dari setiap daerah mengirimkan putra daerah untuk mengkuti pendidikan seni musik mengingat sedikitnya pendidik seni musik di indonesia agar pendidikan seni musik bisa berkembang lebih dalam dan tidak ada daerah yang terbelakang .
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimus, 2014, http://www.anneahira.com/tokoh-pendidikan.htm, diakses tanggal 16 Maret 2014
2. Anonimus, 2014, staff.uny.ac.id, diakses tanggal 16 Maret 2014
3. Siswoyo, Dwi, dkk. (2013) : Ilmu Pendidikan, UNY press