Anda di halaman 1dari 27

Universitas Indonesia

1 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

1. Pendahuluan
Software Autodesk Robot adalah sebuah software analisa struktur yang
dikembangkan dan dirilis oleh Autodesk; sebuah perusahaan software engineering
terkemuka di dunia. Software ini dapat melakukan analisa struktur, menghitug
kapabilitas koneksi, menghitung jumlah dan konfigurasi minimum tulangan pada
beton bertulang, bahkan dapat pula digunakan untuk menganalisa beban dinamik
seperti gempa dan vibrasi mesin.
Software Robot menggunakan metode elemen hingga dalam alogaritma
perhitungannya. Metode ini mencacah struktur menjadi bagian-bagian (elemen)
kecil yang dianalisis secara individual, lalu digabungkan melalui nodal-nodal
yang menghubungkan satu elemen dan elemen lainnya.
Tutorial ini akan membahas bagaimana menggunakan software Autodesk
Robot dengan mudah dan sederhana. Tutorial ini akan dibagi menjadi dua bagian;
tutorial dasar yang akan membahas tentang analisa struktur rangka batang dua
dimensi dengan menggunakan software ini, dan topik khusus yang membahas
tentang perancangan struktur kuda-kuda baja dengan menggunakan Robot.

Universitas Indonesia
2 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

2. Tema Umum: Analisa Struktur Rangka Batang
Dalam bagian pertama dari makalah ini, akan dijelaskan metode
perhitungan rangka batang sederhana dengan menggunakan software Autodesk
Robot.
Strukur rangka batang merupakan struktur yang bertumpu pada kekuatan
aksial elemen-elemennya dalam menopang beban. Secara teoritis, struktur rangka
batang tidak dapat menahan momen maupun geser.
Dalam kasus ini, terdapat sebuah struktur rangka batang yang
digambarkan sebagai berikut:











Dalam kasus diatas, dapat dilihat bahwa luas penampang dari elemen-
elemen struktur berbeda. Struktur diatas dapat dikategorikan sebagai struktur
statis tak tentu karena struktur diatas memiliki enam batang, namun hanya
memiliki empat sendi dan tiga reaksi perletakan.
Saat membuka program Autodesk Robot, menu yang ditampilkan oleh
program ini akan memberikan beberapa pilihan jenis struktur. Dalam kasus ini,
karena yang ingin dihitung adalah sebuah struktur rangka batang, maka pilihan
yang harus dipilih adalah Truss 2D Design.
Gambar 1: Struktur yang hendak dihitung
(Sumber: Katili, Irwan; 'Metode Elemen Hingga Untuk Skeletal'; Jakarta: Rajawali Pers; 2008)
Universitas Indonesia
3 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t


Gambar 2: Tampilan menu utama software Robot

Dengan memilih pilihan Truss 2D Design, program ini secara otomatis
mengunci pilihan-pilihan dan fitur-fitur yang tidak dibutuhkan dalam menganalisa
struktur rangka batang dua dimensi. Maka dari itu, dalam pemilihan jenis struktur
hendaknya berhati-hati agar tidak terjadi kesulitan saat melakukan permodelan
struktur.
Setelah memilih jenis struktur yang hendak dianalisa, akan muncul
tampilan seperti dibawah ini. Di tampilan inilah analisa akan dilakukan.

Gambar 3: Tampilan awal Autodesk Robot
Universitas Indonesia
4 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Hal yang pertama dilakukan adalah mendefinisikan sumbu kerja dimana
kita hendak melakukan analisa struktur. Hal ini dapat dilakukan dengan menekan
tombol Axis Definition di nomor dua paling atas dari toolbar model struktur.


Setelah itu, akan muncul window seperti ini:


Gambar 4: Window Axis Definition
Universitas Indonesia
5 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Buat axis dengan mengklik tombol add di sumbu x dan sumbu z.

Setelah menekan tombol Apply, sumbu-sumbu akan terbentuk dan
struktur sudah siap untuk digambar. Definisi sumbu sebenarnya adalah sebuah
langkah opsional, namun akan lebih mudah untuk menggambar ketika sumbu
telah terbentuk.

Gambar 6. Sumbu yang telah terbentuk
Gambar 5: Definisi sumbu X dan Z
Universitas Indonesia
6 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Setelah sumbu terbentuk, yang harus dilakukan adalah mendefinisikan
material yang digunakan. Pendefinisian material yang akan dilakukan adalah
penghilangan berat sendiri dan mengatur modulus elastisitas dari material. Untuk
mendefinisikan material, tab Job Preferance dapat dibuka.

Gambar 7. Letak tombol Job Preferences


Gambar 8. Window Job Preferances

Universitas Indonesia
7 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Untuk memodifikasi properti material, tombol modification dapat
dipilih. Setelah memilih modification, window berikut akan muncul:

Gambar 9. Window Material Definition, beserta parameter yang disesuaikan
(Kode material, modulus elastisitas, berat sendiri)

Modifikasi parameter-parameter yang perlu untuk dimodifikasi, lalu klik
add, lalu material telah dimodifikasi.
Setelah material telah ditetapkan, struktur siap untuk digambar. Elemen
struktur dalam Robot merupakan sebuah batang dan nodal. Nodal akan terbentuk
secara otomatis seiring dengan penggambaran batang. Untuk menggambar batang,
klik tombol Bars di toolbar model struktur.

Gambar 10. Tombol Bars
Universitas Indonesia
8 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Setelah menekan tombol tersebut, kita diminta untuk mendefinisikan jenis
batang dan potongan. Pilih Simple Bar untuk jenis batang, karena simple bar
merupakan bentuk yang paling umum dari pilihan lain yang spesifik. Untuk
bagian section, kita harus mengkostumisasi properti penampang yang akan kita
gambar. Kostumisasi dapat dilakukan sebelum penggambaran, namun dalam
kasus ini kostumisasi dilakukan sejalan dengan penggambaran struktur. Klik
tombol disebelah dropbox nama penampang untuk memunculkan kostumisasi
penampang.

Gambar 11. Window Bars
Dalam kostumisasi penampang, properti penampang yang perlu diketahui
hanyalah luas area penampang. Berhubung ada tiga luas penampang, maka akan
dibuat tiga penampang pula. Properti yang lain dapat dikosongkan karena
properti-properti tersebut tidak dibutuhkan dan tidak mempengaruhi perhitungan
struktur.
Universitas Indonesia
9 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t


Gambar 12. Mendefinisikan penampang (menamai, mendefinisikan luas penampang, dan memberi warna
untuk mengenalkan).

Setelah mendefinisikan ketiga penampang, struktur sudah dapat digambar
secara lengkap. Saat menggambar struktur, perhatikan jenis penampang, jangan
sampai ada yang tertukar. Setelah struktur selesai digambar, nomor nodal dan
warna properti penampang dapat dimunculkan dengan klik kanan di space
gambar, lalu klik display.


Gambar 13. Klik kanan pada space gambar

Universitas Indonesia
10 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Setelah muncul window display, munculkan nomor nodal dan warna
properti penampang masing-masing.




Gambar 15. Hasil akhir gambar

Setelah struktur selesai digambar, perletakan harus didefinisikan. Dalam
struktur ini, terdapat dua perletakan; roll dan sendi. Perletakan dapat ditentukan
dengan mengklik tombol support pada toolbar model struktur.
Gambar 14. Menambahkan nomor nodal dan warna penampang
Universitas Indonesia
11 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t


Gambar 16. Tombol 'Supports'

Setelah mengklik tombol supports, akan muncul sebuah window tentang
support. Secara default, telah tersedia perletakan pin dan fixed, namun dalam
perancangan rangka batang, tidak ada perbedaan diantara kedua jenis perletakan
tersebut, karena Robot mengunci fungsi momen dari perletakkan. Untuk
mendefinisikan perletakan roll, klik new


Gambar 17. Window 'Supports' secara default dan tombol 'new'
Universitas Indonesia
12 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Window baru akan muncul segera, lalu dalam window tersebut, beri nama
perletakan baru yang akan diberikan, dan juga matikan reaksi perletakan terhadap
sumbu X.


Gambar 18. Memberi nama perletakan dan mematikan reaksi sumbu X

Setelah menekan tombol Add, perletakan yang baru tersebut akan
muncul dalam pemilihan perletakan. Perletakan dapat didefinisikan dengan
memilih jenis perletakan yang diinginkan, lalu klik titik yang ingin diberi
perletakkan.
Gambar 19. Perletakan yang baru dibuat
Universitas Indonesia
13 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t


Gambar 20. Struktur yang telah dilengkapi perletakkan

Struktur yang dimodelkan sekarang telah merupakan struktur yang
lengkap. Gaya yang diberikan kepada struktur ini, sesuai dengan soal, 300 KN ke
arah sumbu X positif pada nodal 4.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah untuk menentukan jenis gaya
yang berlaku pada struktur ini. Penentuan jenis gaya dapat dilakukan dengan
mengklik tombol Load Type pada toolbar model struktur. Karena gaya yang
berlaku adalah gaya luar, jenis gaya yang dipilih adalah live load, yaitu beban
hidup.
Universitas Indonesia
14 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t


Gambar 21. Menentukan jenis pembebanan

Gambar 22. Window jenis pembebanan, 'live load' dipilih

Setelah memilh jenis pembebanan, didalam window tersebut akan muncul
jenis pembebanan yang dipilih sebelumnya.


Universitas Indonesia
15 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t



Setelah menentukan jenis beban, beban dapat diimplementasikan. Untuk
mengimplementasikan beban, klik tombol Load Definition yang berada dibawah
tombol Load Types.



Gambar 23. Jenis beban hidup yang sudah dipilih
Gambar 24. Tombol Load Definition
Universitas Indonesia
16 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Dalam window load definition, terdapat beberapa jenis pembebanan.
Dalam kasus ini, jenis pembebanan yang digunakan adalah nodal force, dimana
gaya akan bekerja pada sebuah nodal.


Karena gaya yang bekerja merupakan gaya horizontal dengan arah sumbu
X positif sebesar 300 KN, maka window Nodal force diisi sebagai berikut.

Gambar 26. Window 'Nodal Force' dan input gaya
Gambar 25. Tombol Nodal Force
Universitas Indonesia
17 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Gaya dalam sumbu Y sengaja dikunci oleh Robot karena struktur yang di
analisa merupakan struktur rangka batang dua dimensi, dimana gaya pada sumbu
Y tidak dimasukkan kedalam perhitungan struktur.
Setelah mengklik add, klik nodal yang ingin diberi gaya, lalu gaya yang
diinginkan telah diimplementasikan.


Gambar 27. Gambar beserta gaya yang telah didefinisikan

Untuk mengeluarkan nominal gaya, ikuti tahap pada gambar 13 dan
gambar 14, namun pilih tab load didalam window display, lalu checklist load
values.
Gambar 28. Checklist 'Load values'
Universitas Indonesia
18 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

After adding the load, now the structure is ready to be analyzed. To begin
the analysis, click the calculation button located in the toolbar.



Setelah menekan tombol calculation, akan ada jeda yang menunjukan
bahwa analisis sedang berlangsung. Tunggu sebentar dan akan muncul window
yang menjelaskan status hasil analisis.
Gambar 30. Window yang menunjukkan bahwa analisis sedang berjalan
Gambar 29. Tombol 'Calculations'
Universitas Indonesia
19 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t



Dari status hasil analisis yang didapat, terlihat bahwa terdapat dua masalah
dalam analisis. Yang pertama adalah properti penampang yang tidak lengkap,
karena inersia penampang tidak dimasukkan. Hal ini tidak akan mempengaruhi
hasil akhir perhitungan, namun tegangan tidak dapat dihitung (kita tidak mencari
tegangan, yang berarti hal ini tidak berpengaruh banyak). Peringatan yang kedua
menyebutkan bahwa material yang digunakan dalam gambar berbeda dengan apa
yang sudah di set sebelumnya. Kesalahan ini merupakan bug dari software ini.
Ini menjadi masalah, karena berarti material tersebut memiliki berat sendiri dan
modulus elastisitas yang besar.
Untuk mengatasi masalah yang kedua, berat sendiri harus dihilangkan dari
perhitungan. Untuk melakukan hal itu, window load table harus dimodifikasi:

Gambar 31. Window yang menunjukkan status analisis. Terlihat ada dua peringatan.
Gambar 32. Lokasi pilihan 'Load Table'
Universitas Indonesia
20 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Dalam tabel tersebut, terdapat beberapa kasus pembebanan yang berlaku
pada struktur. Dalam kasus ini, terdapat dua kasus pembebanan: beban luar yang
diberikan dan berat struktur itu sendiri. Untuk menghapus berat struktur, pilih
baris yang memuat beban sendiri struktur, lalu tekan tombol delete pada
keyboard.
.
Gambar 34. Tabel Beban setelah berat sendiri dihapus
Gambar 33. Berat sendiri dari struktur dalam tabel beban
Universitas Indonesia
21 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Setelah tabel beban bebas dari berat sendiri struktur, ulangi analisis
struktur. Hal yang sama akan muncul segera, namun peringatan itu tidak lagi
berpengaruh dalam hasil akhir perhitungan struktur.
Modulus elastisitas struktur tidak direvisi dalam kasus ini, karena
kebetulan modulus elastisitas semua elemen batang adalah sama, yang berarti
semua elemen-elemen ini akan menghabiskan satu sama lain. Adapun pengaruh
modulus yang lebih besar ini adalah kepada kecilnya lendutan yang terjadi, namun
dalam analisis ini, lendutan struktur tidak perlu untuk dicari.
Setelah selesai menganalisa struktur, hasil dari analisa tersebut juga dapat
dilihat. Reaksi peletakan dapat diakses dengan mengklik Reactions pada tab
Results.


Setelah mengklik tombol tersebut, akan muncul reaksi peletakkan dari
struktur tersebut. Data yang tersaji akan muncul sebagai tabel. Tabel ini dapat
dengan mudah dipindahkan ke software Microsoft Excel.





Gambar 35. Tombol untuk melihat reaksi peletakkan.
Universitas Indonesia
22 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t



Selain reaksi peletakan, gaya dalam batang juga perlu untuk diketahui.
Untuk mengetahui gaya dalam batang, klik Forces didalam tab Results. Perlu
diingat bahwa di dalam software Robot, gaya dalam negatif menandakan gaya
tarik, sedangkan gaya dalam positif menandakan tekan.


Gambar 36. Hasil Reaksi Perletakkan
Gambar 37. Tombol untuk menampilkan gaya dalam batang
Universitas Indonesia
23 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t



Untuk menghindari kesalahan penyampaian data, lebih baik tabel ini
ditampilkan dalam dua kolom; tarik dan tekan. Untuk mengakomodasi hal itu,
pemisahan dapat dilakukan dengan memilih tombol Table Columns setelah
mengklik kanan pada tabel tersebut.


Gambar 38. Hasil perhitungan gaya dalam batang
Gambar 39. Tombol 'Table Columns'
Universitas Indonesia
24 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Setelah mengklik tombol tersebut, akan muncul sebuah window yang
kontennya merupakan pengaturan konten dan layout dari tabel gaya dalam. Untuk
memisahkan antara batang tarik dan batang tekan, klik checkbox Fx as
Compression and Tension. Setelah itu, batang tarik dan batang tekan akan
terpisah.


Gambar 41. Hasil akhir gaya dalam batang

Gambar 40. Checkbox untuk memisahkan batang tekan dan batang tarik
Universitas Indonesia
25 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

Setelah dilakukan pemisahan, kita dapat membandingkan antara kalkulasi
melalui software Robot dan kalkulasi tangan dengan metode kekakuan.


Perhitungan 1. Hasil kalkulasi dengan cara manual

Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan Robot dan manual adalah sama,
maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa analisa struktur yang dilakukan telah
berjalan dengan benar.



Universitas Indonesia
26 | M a k a l a h A u t o d e s k R o b o t

3. Tema Khusus: Perancangan Rangka Baja untuk Kuda-Kuda Atap.
Dalam bagian kedua dari makalah ini, akan dijelaskan bagaimana
merancang sebuah rangka atap baja, mulai dari analisa struktur hingga ke detil
sambungan, dengan menggunakan software Robot.

Anda mungkin juga menyukai