Identifikasi Kawasan Kegiatan Wisata Pantai Unggulan
di Wilayah Pesisir Kabupaten Simeulue
Disusun Oleh : ROMI MITROLIA 083.10.022
JURUSAN TEKNIK PLANOLOGI FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP & TEKNOLOGI LINGKUNGAN UNIVERSITAS TRISAKTI 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang semua elemen masyarakat apapun menyukai kegiatan ini, apapun latar belakangnya pasti menyukai dan pernah melakukan kegiatan kepariwisataan. Seorang wisatawan, baik asing maupun lokal tentu memiliki motif tertentu dalam melakukan kegiatan wisata. Hal ini juga seperti apa yang dikatakan oleh (Soekadijo, R.G. 2000 : 33) bahwa seorang wisatawan memiliki motif sendiri dalam melakukan sebuah kegiatan wisata, diantara motif tersebut yaitu, motif bersenang-senang, motif rekreasi, motif kebudayaan, motif olah raga, motif bisnis, motif konvensi, motif spiritual, motif interpersonal, motif kesehatan, dan motif sosial. Apabila melihat penjelasan tersebut, maka seorang wisatawan haruslah mengetahui lokasi-lokasi mana yang tepat untuk memenuhi motifnya tersebut. Sehingga dengan mengetahui lokasi yang tepat untuk memenuhi motifnya tersebut, maka akan terpenuhilah kepuasannya. Menurut Jero Wacik 1 dalam (Suwardjoko, P.W. dan Indira, P.W. 2007 : 11a) mengatakan bahwa destinasi pariwisata seringkali berada tidak hanya pada suatu wilayah administratif, tetapi dapat berada di lebih dari satu wilayah administratif baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat propinsi Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Simeulue, bahwa Pemerintah Kabupaten Simeulue telah menetapkan sebanyak 33 kawasan wisata pantai yang akan direncanakan untuk dikembangkan dan dikelola. Namun lokasinya terpisah serta sangat jauh antara lokasi satu dengan lokasi lainnya. Menurut (Sukawati, Z. 2009 : 5), bahwa pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk bersenang-senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau waktu libur serta tujuan- tujuan lainnya. Berdasarkan uraian penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sifat kegiatan pariwisata sangatlah sementara, sehingga dengan tersebarnya potensi pariwisata untuk wisata pantai yang dimiliki oleh Kabupaten Simeulue, maka apakah mungkin seorang/rombongan
1 Menteri Kebudayaan dan Pariwisata 2007. para wisatawan dapat mengunjungan semua tempat-tempat/lokasi wisata pantai tersebut ?, tentu saja hal tersebut sangatlah tidak mungkin. Maka untuk itulah perlu diadakannya sebuah penelitian yang mengidentifikasikan mana lokasi kawasan wisata pantai Kabupaten Simeulue yang benar-benar berpotensi tinggi untuk kegiatan wisata pantai. Apabila sebuah kawasan kegiatan wisata pantai unggulan sudah dapat diketahui, maka akan sangat mudah untuk pihak Pemerintah Kabupaten Simeulue menciptakan sebuah perencanaan, pengelolaan, pengembangan, dan bahkan promosi terhadap wisata pantai yang dimilikinya. Karena tanpa diketahui mana yang benar-benar menjadi objek wisata pantai yang menjadi unggulan, maka konsentrasi pembangunan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue akan sangat sulit dan terlalu bersifat luas.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Simeulue, kawasan pengembangan kegiatan wisata pantai di Kabupaten Simeulue terdapat 33 objek kawasan yang direncanakan untuk dikembangkan menjadi objek kegiatan wisata pantai. Sehingga bila melihat dari sifat pariwisata, yaitu sebuah kegiatan yang berpindah dari daerah asalnya menuju daerah lain dengan tujuan untuk memperoleh sebuah pengalaman, kesenangan dan banyak motif lainnya, serta bersifat sementara/tidak menetap. Maka apakah mungkin seorang wisatawa tersebut baik wisatawan asing maupun lokal, dapat menjelajah semua lokasi wisata tersebut ? Maka untuk itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Di manakah lokasi kawasan kegiatan wisata pantai Kabupaten Simeulue yang dapat menjadi kawasan kegiatan wisata pantai unggulan ?
1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Penelitian Untuk menjawab rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka penelitian ini memiliki sebuah tujuan penelitian, yaitu mengidentifikasi kawasan unggulan untuk kegiatan wisata pantai dari ke-33 objek kawasan wisata pantai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue.
1.3.2 Sasaran Penelitian Sasaran yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah teridentifikasinya kawasan unggulan untuk kegiatan wisata pantai dari ke-33 objek kawasan wisata pantai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue.
1.4 Manfaat Penelitian Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut : a) Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pesisir b) Penelitian ini dapat juga menjadi acuan dasar untuk menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah c) Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan dalam referensi penelitian untuk pengembangan wisata pantai di wilayah pesisir. 1.5 Ruang Lingkup 1.5.1 Ruang Lingkup Teritorial Batas lingkup teritorial dalam penelitian ini hanya terbatas pada lokasi-lokasi wisata yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Simeulue, yaitu yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Simeulue.
1.5.2 Ruang Lingkup Substansial Untuk dapat menentukan kawasan unggulan wisata pantai, maka dalam penelitian hanya akan menggunakan penghitungan daya dukung dan kesesuaian terhadap sumberdaya dan lingkungan yang sesuai obyek wisata yang akan dikembangkan berdasarkan rumusan (Yulianda, F. 2007) 2 , serta perhitungan terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
2 Kepala Kantor Manajemen Mutu dan dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 1.6 Kerangka Berfikir
1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini akan dimuat dalam sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian, ruang lingkup studi (Ruang Lingkup Wilayah dan Ruang Lingkup Pembahasan), dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka Memuat berbagai penelitian yang terkait dan teori-teori penunjang penelitian yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini.
BAB III Metodologi Penelitian Menjabarkan metode pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini.
BAB IV Gambaran Umum Memuat gambaran umum wilayah studi saat ini dengan data-data yang ada (primer dan sekunder)
BAB V Analisis dan Pembahasan Membahas tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, berdasarkan data-data yang telah terkumpul.
BAB IV Kesimpulan Memuat dan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab analisis.
DAFTAR PUSTAKA (Sementara yang terdapat di BAB I) Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata sebagai Systemic Linkage). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Warpani, Suwardjoko P. dan Warpani, Indira P. 2007. Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: Penerbit ITB. Zalukhu, Sukawati. 2009. Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata. Jurnal. UHJAK/2009/PI/H/9. RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). 2012. Rencana Tata Ruang Kabupaten Simeulue 2012-2032. Sinabang. Kabupaten Simeulue.