Anda di halaman 1dari 19

KASUS APENDISITIS

Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur pasien : 61 tahun
Alamat : Gluntungan kradenan
Agama : slam
!eker"aan : !etani
Tanggal masuk : #6 "uli #$1%
Tanggal !ulang : # Agustus #$1%
Anamnesis dilakukan di &angsal la'ender pada tanggal #6 "uli #$1% se(ara
aut)anamnesis
Autoanamnesis
Keluhan utama: N*eri perut kanan &a+ah ,e"ak 1 hari ,-.,
Riwayat penyakit sekarang
!asien mengeluh n*eri pada perut &agian kanan &a+ah *ang dirasakan
semakin mem&erat se"ak 1 hari ,-., / n*eri dirasakan hilang tim&ul dan
&erkurang "ika pasien &er"alan dengan mem&ungkuk. N*eri pertama kali
dirasakan 1 &ulan *ang lalu pada &agian ulu hati kemudian men"alar ke perut
kanan &a+ah. !asien "uga merasa mual/ muntah dan demam. Keluhan lain
sepert n*eri pinggang disangkal pasien. Tidak ada keluhan 0AK dan 0A0.
,e&elumn*a pasien &elum pernah menderita pen*akit seperti ini. 1an &elum
pernah &er)&at se&elumn*a.
Riwayat Penyakit dahulu
1arah Tinggi : 1isangkal
!en*akit Gin"al : 1isangkal
!en*akit Ken(ing -anis : 1isangkal
!en*akit Asma : 1isangkal
!en*akit -aag : 1isangkal
1
Riwayat Penyakit Keluarga
!en*akit 1arah Tinggi : 1isangkal
!en*akit Ken(ing -anis : 1isangkal
!en*akit Asma : 1isangkal
Riwayat Pribadi
.i+a*at )lahraga : "arang dilakukan
.i+a*at makanan : Jarang makan makanan &erserat
Riwayat Sosial ekonomi
!asien &eker"a se&agai &uruh tani/ tinggal dirumah &ersama istri
&eserta # anak dan 1 )rang (u(u.
0ia*a peng)&atan menggunakan 0!J, N)n !0
Kesan ek)n)mi kurang
Pemeriksaan isik
!" Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
#"Kesadaran : 2)mp)s -entis
$" Tanda%tanda &ital
Tekanan 1arah : 1%$34$ mm5g
Nadi : 6% 7 3 menit/ regular/ isi (ukup
!ernapasan : 16 7 3 menit
,uhu : 89/%:2
'" Status (eneralis
Kepala : -es)(epale
-ata : K)n"ungti'a anemis ;-3-</ sklera ikterik ;-3-<. !upil
&ulat/ is)k)r/ diameter 8mm
Telinga : 1is(harge ;-3-<
5idung : ,ekret -3-.
-ulut : ,ian)sis ;-3-</ st)matitis ;-3-<
Leher : Trakea di tengah/ kelen"ar tir)id tidak tera&a
mem&esar.
#
Thora)
!aru-!aru
nspeksi : ,imetris/ tidak ada retraksi inter()stal.
!alpasi : ,tem=remitus kanan dan kiri sama kuat.
!erkusi : ,)n)r pada kedua lapangan paru.
Auskultasi : ,uara dasar 'esikuler/ r)nkhi -3-/ +hee>ing -3-.
Jantung
nspeksi : Tidak tampak pulsasi i(tus ()rdis.
!alpasi : krus ()rdis tidak tera&a .
!erkusi : Tidak ada pem&esaran &atas "antung
Auskultasi : -urmur ;-</ Gall)p ;-<
Ekstremitas
?kstremitas superi)r : Tidak ada de=)rmitas/ tidak ada edema.
?kstremitas in=eri)r : !s)as sign ;-</ @&turat)r sign ;-<
Status *okalis
Perut kanan bawah + Titik ,- .urney/
nspeksi : Tampak datar.
!alpasi : N*eri tekan dan n*eri lepas di titik -( 0urne* ;A</
1e=ans muskuler ;A<
.)'sing sign;A</
0lum&erg sign ;A<.
Tidak ada n*eri ket)k 2BA ; ()st) 'erte&rae angel <
Pemeriksaan *aboratorium
La&)rat)rium
o 5& C 1#/D gE
o 5t C 8D E
o Tr)m&)sit C #9D.$$$ gg3dl
o Leuk)sit C 16.$$$ gr3dl
Kesan : leuk)sit)sis
8
Pemeriksaan penun0ang + US( abdomen/
Kesan 1 Terdapat pene&alan appendi7 ; daerah -( &urne*< mendukung
diagn)sa apendisitis in=iltrat
A*&ARAD2 S32RE
2hara(teristi( ,()re
, 4 ,igration o5 pain to the R*6 1
A 4 Anore)ia $
N 4 Nausea and 7omiting 1
T 4 Tenderness in R*6 #
R 4 Rebound pain 1
E 4 Ele7ated temperature 1
* 4 *euko-ytosis #
S 4 Shi5t o5 8.3 to the le5t $
Total 9
Kesan : s()re al'arad) F 9 mendukung apendisitis
Resume
!asien se)rang pria &erumur 61 tahun *ang datang dengan keluhan n*eri pada
perut kanan &a+ah se"ak satu hari ,-.,/ pasien "uga mengeluh mual/ muntah
dan demam. .asa n*eri &erkurang "ika &er"alan dengan mem&ungkuk. .i+a*at
0AK dan 0A0 lan(ar. !ada pemeriksaan =isik didapatkan pada perut kanan
&a+ah ;titik -( 0urne*< terdapat n*eri tekan A/ n*eri lepas A/ de=ans
muskular A/ .)'sing sign A/ 0lum&erg sign A/ 1emam A ;89.%:2<. N*eri
ket)k 2BA ;-<. !ada pemeriksaan la&)rat)rium didapatkan leuk)sit)sis/ U,G
a&d)men gam&aran mendukung apendisitis in=iltrat/ al'arad) s()re F 9.
%
Diagnosis
Appendisitis Kr)nis
Diagnosis .anding
n=eksi saluran kemih
Ur)litiasis
Penatalaksanaan
Apendikt)mi
Prognosis
Gu) ad 'itam : ad &)nam
Gu) ad sanati)nan : ad &)nam
Gu) ad =ungti)nam : ad &)nam
D
.A. II
TIN:AUAN PUSTAKA
APPENDISITIS AKUT
Apendisitis akut adalah suatu radang *ang tim&ul se(ara mendadak pada
apendik dan merupakan salah satu kasus akut a&d)men *ang paling sering ditemui
dan dapat di(etuskan dari &er&agai =akt)r. 1iantaran*a h*perplasia "aringan lim=e/
=ekalith/ tum)r apendiks dan (a(ing as(aris dapat "uga menim&ulkan pen*um&atan.
1
nsiden apendisitis akut le&ih tinggi pada negara ma"u daripada Negara
&erkem&ang/ namun dalam tiga sampai empat dasa+arsa terakhir menurun se(ara
&ermakna/ *aitu 1$$ kasus tiap 1$$.$$$ p)pulasi men"adi D# tiap 1$$.$$$ p)pulasi.
Ke"adian ini mungkin dise&a&kan peru&ahan p)la makan/ *aitu negara &erkem&ang
&eru&ah men"adi makanan kurang serat.
1
6
-enurut data epidemi)l)gi apendisitis akut "arang ter"adi pada &alita/
meningkat pada pu&ertas/ dan men(apai pun(akn*a pada saat rema"a dan umur-umur
a+al #$-an/ sedangkan angka ini menurun pada men"elang de+asa. nsiden apendisitis
sama &an*akn*a antara +anita dan laki-laki pada masa prapu&er/ sedangkan pada
masa rema"a dan de+asa muda rati)n*a men"adi 8:#/ kemudian angka *an tinggi ini
menurun pada pria.
1
1ari &er&agai penelitian *ang telah dilakukan/ )&struksi merupakan pen*e&a&
*ang d)minan dan merupakan pen(etus untuk ter"adin*a apendisitis. Kuman-kuman
*ang merupakan =l)ra n)rmal pada usus dapat &eru&ah men"adi pat)gen/ menurut
,(h+art> kuman ter&an*ak pen*e&a& apendisitis akut adalah 0a(teri)des Hragilis
&ersama ?.()li.
1
Anatomi
Apendiks merupakan )rgan *ang &er&entuk ta&ung dengan pan"ang kira-kira
1$(m dan &erpangkal pada sekum. Apendiks memiliki lumen sempit di&agian
pr)7imal dan mele&ar pada &agian distal. ,aat lahir/ apendiks pendek dan mele&ar
dipersam&ungan dengan sekum. ,elama anak-anak/ pertum&uhann*a &iasan*a
&er)tasi ke dalam retr)(ae(al tapi masih dalam intraperit)neal. !ada apendiks terdapat
8 tanea ()li *ang men*atu dipersam&ungan (ae(um dan &isa &erguna dalam
menandakan tempat untuk mendeteksi apendiks. !)sisi apendiks ter&an*ak adalah
.etr)(ae(al ;9%E< lalu men*usul !el'i( ;#1E</ !atileal;DE</ !ara(ae(al ;#E</
su&(ae(al;1/DE< dan preleal ;1E<.
1/#/%
Bas(ularisasi appendiks &erasal dari arteri apendi(ular *ang merupakan
(a&ang dari &agian &a+a arteri ile)()li(a. Arteri apendiks termasuk end arteri.
Apendiks memiliki le&ih dari 6 saluran lim=e melintangi mes)apendiks menu"u ke
n)dus lim=e ile)(ae(al.
8
9
isiologi
Apendiks menghasilkan lendir 1 I # ml per hari. Lendir di(urahkan ke dalam
lumen dan selan"utn*a mengalir ke sekum. 5am&atan aliran lendir di muara
appendiks inilah *ang men"adi salah satu *ang &erperan pada pat)genesis
appendisitis. GALT ; Gut Ass)iated L*mph)id Tisuue< *ang terdapat pada apendiks
menghasilkan g-A. namun/ "ika apendiks diangkat/ tidak ada mempengaruhi sistem
imun tu&uh karena "umlahn*a *ang sedikit sekali.
8
Etiologi
Apendisitis akut dapat dise&a&kan )leh &e&erapa se&a& ter"adin*a pr)ses
radang &akteria *ang di(etuskan )leh &e&erapa =akt)r pen(etus diantaran*a
5iperplasia "aringan lim=e/ =ekalith/ tum)r apendiks/ dan (a(ing askaris *ang
men*um&at. Ulserasi muk)sa merupakan tahap a+al dari ke&an*akan pen*akit ini.
#
namun ada &e&erapa =akt)r *ang mempermudah ter"adin*a appendisitis/ diantaran*a :
1. Hakt)r sum&atan
6
Hakt)r )&struksi merupakan =akt)r terpenting ter"adin*a apendisitis ;4$E< *ang
diikuti )leh in=eksi. ,ekitar 6$E )&struksi dise&a&kan )leh h*perplasia "aringan
l*mph)id su& muk)sa/ 8DE karena stasis =ekal/ %E karena &enda asing dan se&a&
lainn*a 1E diantaran*a sum&atan )leh parasit dan (a(ing. @&srtruksi *ang
dise&a&kan )leh =ekalith dapat ditemui pada &erma(am-ma(am apendisitis akut
diantaran*a J =ekalith ditemukan %$E pada kasus apendisitis kasus sederhana/
6DE pada kasus apendisitis akut ganggren)sa tanpa ruptur dan 4$E pada kasus
apendisitis akut dengan ruptur.
1
#. Hakt)r 0akteri
n=eksi enter)gen merupakan =akt)r path)genesis primer pada apendisitis akut.
Adan*a =ek)lith dalam lumen apendiks *ang telah terin=eksi memper&uruk dan
memper&erat in=eksi/ karena ter"adi peningkatan stagnasi =eses dalam lumen apendiks/
pada kultur didapatkan ter&an*ak ditemukan adalah k)m&inasi antara 0a(teri)des
=ragililis dan ?.()li/ lalu ,plan(hi(us/ la(t)-&a(ilus/ !seud)m)nas/ 0a(teri)des
splani(us. ,edangkan kuman *ang men*e&a&kan per=)rasi adalah kuman anaer)&
se&esar 46E dan aer)&K1$E.
1
8. Ke(enderungan =amiliar
5al ini dihu&ungkan dengan tedapatn*a mal=)rmasi *ang herediter dari )rgan/
apendiks *ang terlalu pan"ang/ 'askularisasi *ang tidak &aik dan letakn*a *ang mudah
ter"adi apendisitis. 5al ini "uga dihu&ungkan dengan ke&iasaan makanan dalam
keluarga terutama dengan diet rendah serat dapat memudahkan ter"adin*a =ek)lith dan
mengaki&atkan )&struksi lumen.
1
%. Hakt)r ras dan diet
Hakt)r ras &erhu&ungan dengan ke&iasaan dan p)la makanan sehari-hari. 0angsa kulit
putih *ang dulun*a p)la makan rendah serat mempun*ai resik)le&ih tinggi dari
Negara *ang p)la makann*a &an*ak serat. Namun saat sekarang/ ke"adiann*a ter&alik.
0angsa kulit putih telah meru&ah p)la makan mereka ke p)la makan tinggi serat.
Justru Negara &erkem&ang *ang dulun*a memiliki tinggi serat kini &eralih ke p)la
makan rendah serat/ memiliki resik) apendisitis *ang le&ih tinggi.
1
4
Pato5isiologi
@&struksi lumen Appendiks adalah titik a+al mun(uln*a gangren atau
per=)rasi appendisitis. Walau &agaimanapun pada &e&erapa kasus appendisitis *ang
dini lumen appendiks masih utuh +alaupun sudah ada in=lamasi muk)sa dan
hiperplasia lim=)id.
D

Agen in=eksi seperti 'irus ;ter&an*ak< akan menga+ali resp)n in=lamasi pada
lumen appendiks *ang sempit sehingga tim&ul )&struksi luminal. @&struksi dengan
sekresi muk)sa *ang terus menerus dan eksudat in=lamasi akan meningkatkan tekanan
intraluminal/ ini akan mengham&at aliran lim=a. Luminal Capacity Appendic adalah
$.1 ml/ &ila sekresin*a $.Dml saha"a distal terhadap )&struksi akan meningkatkan
tekanan intraluminal D$(m 5
#
$.
D/6
-uk)sa dari appendiks mempun*ai si=at khusus dimana ia masih dapat
menghasilkan sekresi pada tekanan *ang tinggi sehingga distensi dari lumen akan
terus meningkat. 1istensi ini akan merangsang u"ung sara= 'iseral *ang mensara=i
appendiks sehingga mun(ul n*eri. N*eri a+aln*a dirasakan pada um&ilikal dan
k+adran &a+ah epigastrium dengan n*erin*a *ang tumpul dan di=us. N*eri ini
dirasakan pada um&ilikal karena persara=an appendiks &erasal dari Th)rakal 1$ *ang
l)kasin*a pada um&ilikal. -aka n*eri pada um&ilikal merupakan suatu Reffered
Pain.
D/6

1istensi dari appendiks "uga akan meningkatkan peristalsis usus sehingga
menim&ulkan n*eri k)lik. 1istensi appendiks dengan mukus ini dikenali dengan
-u()(ele Appendiks. ,elain =akt)r-=akt)r ini kuman k)mensal dalam appendiks *ang
&ermultiplikasi "uga akan meningkatkan distensi dari appendiks. !ada k)ndisi ini
res)lusi dapat ter"adi dengan sp)ntan atau dengan anti&i)tik. Apa&ila pen*akitn*a
&erlan"ut/ distensi appendiks *ang semakin &ertam&ah ini akan men*e&a&kan
)&struksi 'ena dan iskemia pada dinding appendiks.
D/6
.
Tekanan dalam lumen *ang semakin meningkat akan meningkatkan tekanan
'ena dan men*e&a&kan )klusi 'enula dan kapiler/ tetapi aliran arteri)l tidak terganggu
sehingga akan menim&ulkan k)ngesti 'askular appendiks. K)ngesti ini akan
1$
menim&ulkan re=leks nausea dan muntah diikuti dengan n*eri 'iseral *nag semakin
meningkat.
6
,elan"utn*a apa&ila ser)sa dari appendiks mulai terganggu /diikuti dengan
kehadiran -us(ularis 5iatus dan perit)nitis l)kal/ akan menim&ulkan ge"ala n*eri alih
ke kuadran kanan &a+ah. 0ila in'asi dari &akteri &ertam&ah dalam/ akan mun(ul
ge"ala-ge"ala demam/ takikardia dan leuk)sit)sis aki&at a&s)r&si t)7in &akteri dan
pr)duk dari "aringan *ang mati.
D/6

!erit)nitis merupakan k)mplikasi *ang sangat dik+atirkan pada appendisitis
akut. !erit)nitis ter"adi aki&at migrasi &e&as &akteri melalui dinding appendiks *ang
iskemik/ per=)rasi gangren appendiks atau melalui a&ses appendiks *ang lan"ut.
Hakt)r-=akt)r *ang mempermudah ter"adin*a perit)nitis adalah usia lan"ut/
immun)supresi/ dia&etes mellitus/ )&struksi =e(alit pada lumen appendiks/ pelvic
appendic dan ri+a*at )perasi a&d)men/ karena ini mengurangi kemampuan )mentum
untuk menutupi pen*e&aran k)ntaminan perit)nitis.
D
!asien dengan =akt)r-=akt)r *ang telah di&ahas di atas le&ih mudah mengalami
per&urukan klinis *ang &erakhir dengan perit)nitis di==use dan ,indr)ma ,eptik
,istemik.
D
(ambaran Klinik
!er"alanan pen*akit apendisitis akut memiliki ge"ala *ang sangat luas.
ge"alan*a &erupa ge"ala n*eri perut *ang di=us *ang sering &erl)kasi di epigastrium
atau perium&ili(al area *ang diikuti muntah. ,etelah %-6"am n*eri &erl)kasi di
kuadran kanan &a+ah. Namun l)kasi n*eri &er&eda untuk tiap I tiap )rang karena
per&edaan letak anat)mis tiap )rang.
%
,e&elum pemeriksaan =isik dimulai/ pasien harus ditan*a titik area n*eri dan
mengamati tekanan "ari *ang diperlukan untuk menim&ulkan atau memperkuat
sakitn*a. 5asiln*a tindakan ini sering mem&erikan &ukti tegas &agi iritasi perit)neum
l)kalisata. An)reksia hampir selalu ditemui pada apendisitis *aitu sekitar 4DE dari
pasien dan kemudian &aru diikuti n*eri perut. Jika tidak ada an)reksia/ diagn)se
pasien akan tetap dipertan*akan. -ual ditemukan sekitar 9DE dari pasien/ mulan*a
11
tidak &ersi=at terus-menerus tapi mulan*a han*a satu sampai dua kali. Ada se&agian
pasien se&elum n*eri perut dadahului )leh )&stipasi dan merasakan n*eri
&erkurang dengan (ara &uang air &esar.
1
Tanda *ang dapat kita temukan pada pemeriksaan =isik adalah sikap penderita
*ang datang dengan p)sisi mem&ungkuk dan &ila &er&aring kaki kanan sedikit
ditekuk. Kita akan menemukan peningkatan suhu ringan *aitu sekitar 89/D
$
-86/D
$
2.
Jika le&ih maka ditemukan per=)rasi. !asien apendisitis (enderung untik tidur
menelungkup/ memegang erat se&elah kanan/ setiap gerakan akan meningkatkan n*eri
dan "ika diminta &ergerak/ akan dilakukan se(ara perlahan-lahan.
1/%
!ada inspeksi tidak ditemukan adan*a gam&aran spesi=ik/ pada pemeriksaan
a&d)men selelu harus dilakukan dengan lem&ut untuk mendapat keper(a*aan pasien
dan memungkinkan deteksi perit)neum. !emeriksaan dari kiri ke kanan untuk menilai
ridgiditas atau de=ans muskuler ringan. !alpasi lem&ut demikian tidak akan
mengeksaser&asi n*eri. Tu"uan palpasi a&d)men untuk mementukan apakah pasien
menderita iritasi perit)neum atau tidak. Tanda iritasi perit)nium adalah n*eri tekan
l)kalisata J ridgiditas atau atau de=ans muskuler serta n*eri lepas. N*eri lepas
merupakan tanda *ang &ermakna &agi d)kter. Kalau disuruh &atuk akan terasa n*eri
diperut se&elah kanan dan penderita dapat menun"ukan n*eri dari um&ili(us dan
pindah serta menetap pada perut se&elah kanan &a+ah. Ada ditemukan &e&erapa
ma(am tanda diantaran*a -(0urne*Ls ,ign/ .)'singLs ,ign/ !s)as ,ign/ @&turat)r
,ign dan -e=addenLs ,ign. Letak n*eri pada apendisitis akut dipr)*eksikan dengan
dengan titik -(0urne*/ titik ini terletak pada D-# in(h dari pr)(esus spin)sus anteri)r
pada ileum diatas garis lurus *ang menghu&ungkan antara pr)(esus dengan um&ili(us.
!ada .)'singLs ,ign n*eri pada saat palpasi pada kuadran kanan dan kiri &a+ah/
karena ter"adi penekanan )leh udara *ang menun"ukan adan*a iritasi perit)neal.
Ketahanan )t)t pada saat palpasi sering dihu&ungkan dengan tingkat keparahan pr)ses
radang. Tanda ps)as dilakukan dengan (ara penderita &er&aring/ paha di=leksikan akan
terasa n*eri karena )t)t ps)as &erk)ntak dengan perit)neum dekat apendiks.
Keaadaan ini khas pada di=leksikan dan diemd)r)tasikan dengan )t)t )&turat)r
interna. -(Haden ,ign dilakukan dengan (ara apendiks p)sisis pel'is &isa
merangsang kandung kening/ sering pada anak-anak ter"adi miksi setelah n*eri.
1/%/9

1#
1iagn)sis klinis apendisitis akut masih &isa salah 1DE-#$E +alaupun telah
dilakukan pemeriksaan dilakukan dengan teliti dam (ermat. Angka ini tinggi untuk
pasien perempuan di&anding laki-laki. 5al ini dise&a&kan perempuan *ang masih
muda sering memiliki ge"ala *ang mirip apendisitis akut. Keluhan itu &iasan*a &erasal
dari genetalia internal )leh karena )'ulasi/ radang perl'is dan lain-lain.
%
Pemeriksaan Penun0ang
Tes la&)rat)rium untuk apendisitis akut &ersi=at n)nspesi=ik. Nilai hitung
leuk)sit pada 4$E pasien apendisitis akut *ang le&ih dari 1$$.$$$ permikr)liter dan
ke&an*akan "uga pergeseran ke kiri dalam hitung "enis ;,a&ist)n/ 144%<. Nilai am&ang
untuk leuk)sit *aitu sekitar 1$.$$$ sampai 16.$$$ mm8 dengan peningkatan "umlah
netr)=il/ se&agai resp)n terhadap in=eksi. "ika nilai le&ih dari nilai am&ang *ang di atas
maka &erkemungkinan ter"adin*a apendisitis *ang per=)rasi dengan a&ses ataupun
tanpa a&ses. ,eringkali penelitian se&elumn*a/ penghitungan sel darah putih *ang
n)rmal &isa didapat pada a+al pen*akit dan peningkatan mungkin diantisipasi
sesuai dengan keparahan pen*akit. karena alasan ini/ ukuran &erkala dari
penghitungan sel darah putih &isa meragukan pem&uktian dari keakutan dari tes.
0erdasarkan keadaan klinis/ harusn*a diperlihatkan se(ara rutin *aitu.
1/D/9
a. Analisa urin. Test ini &ertu"uan untuk meniadakan &atu ureter dan untuk e'aluasi
kemungkinan dari in=eksi saluran kemih se&agai aki&at dari n*eri perut &a+ah.
&. !engukuran en>im hati dan tingkatan amilase ini mem&antu mendiagn)sa
peradangan hati/ kandung empedu dan pan(reas "ika n*eri dilukiskan pada perut
&agian tengah &ahkan kuadrant kanan atas.
(. ,erum 0-52G untuk memeriksa adan*a kemungkinankehamilan..
d. Ke&an*akan kasus apendisitis akut didiagn)sa tanpa memperlihatkan kelainan
radi)l)g*. Kelainan r)ngten)ll)gi *ang menggam&arkan apendisitis akut dini
adalah deus ringan apendikolitiasis. H)t) p)l)s &isa memperlihatkan densitas
"aringan lunak dalam kuadran kanan &a+ah/ &a*angan ps)as kanan a&n)rmal/ gas
dalam lumen apendiks dan ileus le&ih men)n")l. H)t) pada keadaan &er&aring
&erman=aat dalam menge'aluasi keadaan-keadaan pat)l)gi *ang meniru
apendisitis akut. 2)nt)hn*a udara &e&as intra . perit)neum *ang mend)kumentasi
18
per=)rasi &er)ngga seperti du)denum atau k)l)n. Kelainan &erupa radi))paM/
&enda asing serta &atas udara (airan di dalam usus *ang menun"ukkan )&struksi
usus. ,e"umlah lap)ran tentang man=aat enema &arium telah "elas men(akup
&e&erapa k)mplikasi. !emeriksaan enema &arium "elas tidak diperlukan dalam
ke&an*akan kasus apendisitis akut dan mungkin harus di(adangkan &agi kasus
*ang le&ih rumit/ terutama *ang dengan resik) )perasin*a &erle&ihan.
1/%/9
Diagnosa .anding
1. Lim=adenitis ile)(ae(al
#. !er=)rasi ulkus peptikum
8. ?nteritis regi)nal/ gastr)enteritis
%. 2h)le(*stisis akut
D. ,istitis
6. 1i'ertikulitis
9. leitis terminal
6. Tum)r (ae(um
4. !an(reatitis/ demam th*p)id a&d)minalis
1$. 0atu ureter
11. ntususepsi
1#. 1emam 1engue
18. K?T
1%. T)rsi kista )'ari
1D. ?nd)metri)sis
16. n=eksi panggul
19. N*eri perut karena )'ulasi
1/%
Penatalaksanaan
!enatalaksanaan pasien dengan apendisitis akut meliputi terapi medis dan
terapi &edah. Terapi medis terutama di&erikan pada pasien *ang tidak mempun*ai
akses ke pela*anan &edah/ dimana pada pasien di&erikan anti&i)tik. Namun se&uah
penelitian pr)spekti= menemukan &ah+a dapat ter"adi apendisitis rekuren dalam
&e&erapa &ulan kemudian pada pasien *ang di&eri terapi medis sa"a. ,elain itu terapi
1%
medis "uga &erguna pada pasien apendisitis *ang mempun*ai risik) )perasi *ang
tinggi.
6/4
!enggantian (airan dan elektr)lit/ meng)ntr)l sepsis/ anti&i)tik sistemik adalah
peng)&atan pertama *ang utama pada perit)nitis di=us termasuk aki&at apendisitis
akut dengan tanda-tanda per=)rasi.
#

1. (airan intra'ena J (airan *ang se(ara massi'e ke r)ngga perit)nium harus di ganti
segera dengan (airan intra'ena/ "ika ter&ukti ter"adi t)7i7 sistemik/ atau pasien
tua atau kesehatan *ang &uruk harus dipasang pengukur tekanan 'ena (entral.
0alan(e (airan harus diperhatikan. 2airan atau &erupa ringer laktat harus di
in=us se(ara (epat untuk mengk)reksi hip)')lemia dan mengem&alikan tekanan
darah serta pengeluaran urin pada le'el *ang &aik. 1arah di &erikan &ila
mengalami anemia dan atau dengan perdarahan se(ara &ersamaan.
#. anti&i)tik : pem&erian anti&i)tik intra'en di&erikan untuk antisipasi &akteri
pat)gen/ anti&i)tik initial di&erikan termasuk gegerasi ke 8 (ephal)sp)rin/
ampi(illin I sul&aktam/ dll/ dan metr)nida>)l atau klindanisin untuk kuman
anaer)&.
!em&erian anti&i)tik p)st)ps harus di u&eah &erdasarkan kulture dan
sensiti'itas. Anti&i)tik tetap di&erikan sampai pasien tidak demam dengan
n)rmal leuk)sit.
,etelah memper&aiki keadaan umum dengan in=us/ anti&i)tik serta pemasangan
pipa nas)gastrik perlu di lakukan pem&edahan se&agai terapi de=initi= dari
appendisitist per=)rasi.
#
!erlu dilakukan insisi *ang pan"ang supa*a mudah dilakukan pen(u(ian r)ngga
perit)nium untuk mengangkat material seperti darah/ =i&rin serta dilusi dari
&akteria. !en(u(ian (ukup dengan larutan kristal)id is)t)nis *ang hangat/
penam&ahan antiseptik dan anti&i)tik untuk irigasi (enderung tidak &erguna
&ahkan malah &er&aha*a karena menim&ulkan adhesi'e ;misal tetrasiklin atau
pr)'ine i)dine</ anti &i)tik *ang di&erikan se(ara parenteral dapat men(apai
r)ngga perit)nium dalam kadar &akterisid. Tapi ada "uga ahli *ang &erpendapat &ah+a
dengan penam&ahan tetrasiklin 1 mg dalam 1 ml larutan garam dapat
mengendalikan sepsis dan &isul residual/ pada kadar ini anti&i)tik &ersi=at
1D
&akterisid terhadap ke&an*akan )rganisme. Walaupun sedikit mem&uat kerusakan
pada permungkaan perit)nial tapi tidak ada &ukti &ah+a menim&ulkan resik)
perlengketan. Tapi >at lain seperti i)dine tidak p)puler. ,etelah pen(u(ian
seluruh (airan di r)ngga perit)nium seluruh (airan harus diaspirasi.
#/9
Terapi &edah meliputi apendikt)mi dan lapar)sk)pik apendikt)mi. Apendikt)mi
ter&uka merupakan )perasi klasik pengangkatan apendiks. -en(akup -( 0urne*/
.)(ke-1a'is atau H)+ler-Weir insisi. 1ilakukan diseksi melalui )&liMue eksterna/
)&liMue interna dan trans'ersal untuk mem&uat suatu muscle spreading atau muscle
splitting/ setelah masuk ke perit)neum apendiks dikeluarkan ke lapangan )perasi/
diklem/ diligasi dan dip)t)ng. -uk)sa *ang terkena di(auter untuk mengurangi
perdarahan/ &e&erapa )rang melakukan in'ersi pada u"ungn*a/ kemudian sekum
dikem&alikan ke dalam perut dan insisi ditutup.
4/1$
Terapi K)nser'ati= dapat dilakukan dengan :
1. 0ed rest dengan p)sisi =)+ler ; p)sisi terlentang/ kepala ditinggikan 16 sampai
#$ in(hi/ kaki di&eri &antal/ lutut ditekuk<.
#. 1iet (air/ k)mpres dingin didaerah -( 0urne*
8. Anti&i)tik *ang masi=/ metr)nida>)l
%. -)nit)r : in=iltrat/ tanda I tanda perit)nitis ;per=)rasi/ suhu tiap 6 "am/ L?1/
angka le)k)sit<
Komplikasi
K)mplikasi *ang sering ditemukan adalah in=eksi/ per=)rasi/ a&ses intra
a&d)minal3pel'is/ sepsis/ s*)k/ dehidrasi. !er=)rasi *ang ditemukan &aik per=)rasi
&e&as maupaun per=)rasi pada apendiks *ang telah mengalami pendindingan/
sehingga mem&entuk massa *ang terdiri dari kumpulan apendiks/ sekum dan
perit)neal =at usus.

!ada &an*ak keadaan/ per=)rasi terse&ut dapat pula men*e&a&kan
masukn*a kuman usus ke dalam perut/ men*e&a&kan peritonitis/ *ang &isa &eraki&at
=atal/ ter&entukn*a abses/ pada +anitaJ indung telur dan salurann*a &isa terin=eksi dan
men*e&a&kan pen*um&atan pada saluran *ang &isa men*e&a&kan kemandulan/
masukn*a kuman ke dalam pem&uluh darah ;septikemia</ *ang &isa &eraki&at =atal.
%/4
1. !er=)rasi
16
!er=)rasi dise&a&kan keterlam&atan penanganan terhadap paslen apendisitis akut.
!er=)rasi disertai dengan n*eri *ang le&ih he&at dan demam tinggi ;sekitar 86/8
$
2<.
0iasan*a per=)rasi tidak ter"adi pada 1# "am pertama. !ada apendiktekt)mi *ang
dilakukan pada pasien usia kurang dari 1$ tahun dan le&ih dari D$ tahun/ ditemukan
D$ E n*a telah mengalami per=)rasi . Aki&at per=)rasi ini sangat &er'ariasi mulai dari
perit)nitis umum/ sampai han*a &erupa a&ses ke(il *ang tidak akan mempengaruhi
mani=estasi klinikn*a.
9
#. !erit)nitis
!erit)nitis l)kal dapat dise&a&kan )leh mikr)per=)rasi sementara perit)nitis umum
dikarenakan telah ter"adin*a per=)rasi *ang n*ata. 0ertam&ahn*a n*eri dan kekakuan
)t)t/ ketegangan a&d)men dan adinami( ileus dapat ditemui pada pasien apendisitis
dengan per=)rasi.
9
8. Apendikal a&ses ;massa apendikal<
!er=)rasi *ang &ersi=at l)kal dapat ter"adi saat in=eksi periapendikal diliputi )leh
)mentum dan 'iseral *ang &erdekatan . -ani=estasi klinikn*a sarna dengan
apendisitis &iasa disertai dengan ditemukann*a massa di k+adran kanan &a+ah.
!emeriksaan U,G dan 2T s(an &erman=aat untuk menegakan diagn)sis.
9
%. !iel)=le&litis
!eil)=le&litis adalah tr)m&)=le&litis *ang &ersi=at supurati= pada sistem
'ena p)rtal. 1ernam tinggi/ menggigil/ ikterus *ang samar-samar/ dan nantin*a
dapat ditemukan a&ses hepar/ merupakan pertanda telah tet"adin*a k)mplikasi
ini. !emeriksaan untuk menemukan tr)m&)sis dan udara di 'ena p)rtal *ang paling
&aik adalah 2T s(an.
9
Prognosis
0ila ditangani dengan &aik/ pr)gn)sis apendisitis adalah &aik. ,e(ara umum
angka kematian pasien apendisitis akut adalah $/#-$/6E/ *ang le&ih &erhu&ungan
dengan k)mplikasi pen*akitn*a dari pada aki&at inter'ensi tindakan.
4
19
DATAR PUSTAKA

1. ,(h+art> ,amu)r : Appendi(itis n !rin(iples )= ,urger* 9
th
. Ne+ N)rk.
-(Gra+-5ill 2)mpanies.1444/ pp1141-1##D
#. 1udle* 5.A.H. Apendisitis akut dalam 5amilt)n 0aile* lmu 0edah Ga+at
1arurat edisi 11. Ga"ah -ada Un' !ress.144#. hal %%1-%D#
8. Gu*t)n O 5all/ 0uku A"ar Hisi)l)gi Ked)kteran. ?G2. Jakarta.1449. 5al : D%8-
D%9
%. ,"amsuhida"at ./ de J)ng W. Apendiks Bermi=)rmis. 1alam: 0uku A"ar lmu
0edah. ?disi re'isi.Jakarta: ?G2. #$$D. 5al 86D-9D.
D. Th)mps)n Jerem*. 0aile* and L)'eLs ,h)rt !ra(ti(e )= ,urger*.
Arn)ld.#8
rd
ed.#$$$.pg1$96/1$94.
6. ,.1as. A 2)n(ise Te7t 0))k @= ,urger*. ,.1as pu&li(ati)n. 8
rd
ed/#$$1.pg1$$#-1$1$.
9. La+ren(e W Wa*/ Gerard - 1)hert*. 2urrent 1iagn)sis O Treatment
nternati)nal ?diti)n eds 11/ Asia.-(Gra+-5ill pp666-9#
6. -a>>i)tti B -ark/ -inkes K .)&ert. Appendi(itis: ,urgi(al !erspe(ti'e. 1iakses
dari: +++.emedi(ine.()m/ tanggal #8 Agustus #$$9.
4. 2raig ,and*/ L)&er Williams. Appendi(itis/ A(ute. 1iakses dari
+++.emedi(ine.()m/ tanggal #8 Agusuts #$$9.
16
1$. Kat> , -i(hael/ Tu(ker Je==r*. Appendi(itis. 1iakses dari: +++.emedi(ine.()m/
tanggal #8 Agustus #$$9.
14

Anda mungkin juga menyukai