Anda di halaman 1dari 22

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI DALAM DUNIA KEDOKTERAN




Komunikasi dalam dunia kedokteran berbeda dengan
komunikasi pada bidang lainnya pada 3 aspek penting:

1. Berhubungan dengan aspek essensial dari
kehidupan, yang disebut kesehatan. Masyarakat
dalam seluruh tahap kehidupan dan semua
tingkat usia memiliki ketertarikan yang besar
terhadap apa yang anda kemukakan sebagai
dokter. Mereka memperhatikan semua yang anda
katakan secara serius.




2. Masyarakat memperbolehkan professional dalam bidang
medis dan keperawatan untuk menyentuh pasien, dan tidak
hanya memperbolehkan, tetapi juga mendukung aktivitas
semacam itu.
Pada seluruh profesi lain, menyentuh rekan atau klien,
selain dari berjabatan tangan, tidak diperbolehkan dan
mungkin dapat disalahartikan.
Mengesampingkan hal ini, penting untuk memastikan
bahwa aktivitas yang dilakukan tidak disalahartikan
oleh pasien.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberitahukan apa
yang akan anda lakukan.
Saya akan memeriksa perut anda untuk memastikan
semuanya normal
Saya akan memeriksa dada anda untuk mendengar
apakah ada suara-suara yang tidak normal yang
berasal dari paru-paru anda.

3. Terdapat kesepakatan yang lebih besar mengenai
personal dan emosional dalam komunikasi medis
dibandingkan dengan tipe komunikasi lainnya.
MENGANALISIS PROSES KOMUNIKASI VERBAL

Dokter dituntut untuk mampu menganalisa usaha komunikasi
yang dilakukannya sebelum mampu membuat peningkatan
yang bermakna. Hal ini harus dilakukan dan hampir
merupakan usaha yang tanpa sadar selama karir
profesionalnya.
Terdapat 3 pendekatan (model) yang dapat
digunakan oleh dokter untuk penilaian diri
sendiri. Setiap model dengan sendirinya membantu
tapi hanya bersifat sebagian. Ketika model-model
digunakan bersamaan, mereka memberikan
pemahaman yang menyeluruh mengenai proses
komunikasi.
1. Analisis Komponen
2. Analisis Transaksional
3. Analisis Ruang-Kehidupan



1. Analisis Komponen

Model analisis komponen menaruh perhatian pada faktor-faktor
dalam pesan pembicara dan pandengar yang merupakan
penghalang terhadap komunikasi.
Penghalang-penghalang pengirim:
Image negatif malu, defensif, tidak melihat
pendengar
Perilaku yang menganggu perhatian menggaruk
kepala, memutar-mutar pensil
Perilaku agresif menatap dengan tajam, tertawa
Perilaku menghakimi
Tidak perhatian, tidak sensitif

Penghalang-penghalang pesan:
Informasi yang berlebihan
Kata-kata dan kalimat-kalimat yang panjang
dalam pesan
Tidak cukup spesifik
Penghalang-penghalang penerima:
Stress emosional
Reaksi yang menghakimi
Ketidakmampuan melihat atau mendengar
Kerangka referensi yang berbeda
2. Analisis Transaksional

Komunikasi dapat juga dianggap sebagai transaksi antara
tingkat kepribadian. Model transaksional menaruh
perhatian pada tingkat-tingkat ini dan tujuan analisis
adalah kesesuaian ringkat-tingkat kepribadian yang
ditransaksikan. Pada teori AT, seseorang secara normal
menunjukkan 3 tingkat kepribadian yang berkaitan
dengan umur mereka:
Orangtua (O)-nada yang mengandung kemarahan, perilaku
seperti penguasa : menggunakan kata-kata jangan, tidak
pernah, selalu.
Dewasa (D)-logis :menggunakan kata-kata penting
bahwa..., mempertimbangkan....
Anak (A)- menuntut : menggunakan kata-kata aku ingin,
aku tidak bisa, aku mau



Transaksi antara dewasa ke dewasa, anak ke orangtua,
orangtua ke anak tidak bersilangan.
Jika transaksi menyilang contohnya anak ke dewasa atau
orangtua ke dewasa, maka masalah komunikasi akan
muncul.
Analisis transaksi bermanfaat dalam menganalisa
komunikasi yang dicari untuk mendapatkan
tindakan tertentu dari penerima. Suatu
pernyataan dapat dibuat, yang merefleksikan
tingkat kepribadian dari pembicara.
Contoh 1: Terdapat cara yang berbeda dari dokter
untuk memberitahukan pasiennya agar berhenti
merokok

Penting bagi anda untuk berhenti merokok (dewasa)
Anda harus berhenti merokok (orangtua)
Saya ingin kamu berhenti merokok (anak-anak)

Pernyataan mana yang paling baik digunakan oleh
dokter?
Pernyataan yang dibuat dokter diterima oleh pasien
dan responnya akan bergantung pada tingkat
kepribadian penerima dan hal ini juga dapat
dianalisis.

Contoh 2: Respon yang berbeda-beda
Dokter: Penting bagi anda untuk berhenti merokok (dewasa)
Pasien menjawab (diantara hal lain yang dikatakan) dapat :
Pasien: Aku tidak bisa (anak), atau
Pasien: Saya tahu hal ini sulit tapi saya akan coba (dewasa),
atau
Pasien: Anda harus membiarkan saya memutuskannya demi diri
saya sendiri (orangtua).

Respon apa yang akan didapat dari anda jika anda sebagai
dokter yang menerima balasan seperti itu.
3. Analisis Ruang-Kehidupan

Setiap dari kita hidup diantara ruang-kehidupan tertentu atau
konteks. Konteks kita adalah dunia yang kita kenal.
Terdapat 6 daerah utama yang membentuk dunia kita:
(a) pekerjaan
(b) keluarga
(c) sosial
(d) spiritual
(e) fisik
(f) keuangan.

Usaha-usaha komunikasi akan gagal kecuali
pengirim memahami ruang-kehidupan penerima.
Penilaian terhadap diri sendiri yang dialami dan
peningkatannya akan menjadi suatu kemampuan
dalam mengenali konteks dari 6 daerah ini pada
pasien dan respon sesuai yang nantinya menjadi
penting.

Anda mungkin juga menyukai