Anda di halaman 1dari 6

Pada metode oswaltd yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah

tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh
berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sejumlah tertentu cairan dipipet kedalam
viskometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu ukur dari viskometer sampai
permukaan cairan lebih tinggi dari batas a. Cairan dibiarkan turun ketika
permukaan cairan turun melewati batas b, stopwatch dimatikan. Jadi waktu yang
dibutuhkan cairan untuk melewati jarak antara a dari b dapat ditentukan. Tekanan P
merupakan perbedaan tekanan antaa kedua ujung pipa U dan besarnya diasumsikan
sebanding dengan berat jenis cairan ( Ronana, 2009).
Viskositas dihitung sesuai persamaan Poisulle berikut ( Sutiah, dkk.,
2008): dimana t adalah waktu yang diperlukan cairan bervolume yang mengalir
melalui pipa kapiler, L adalah panjang dan r adalah jari- jari. Tekanan P
merupakan perbedaan aliran kedua yang pipa viskometer dan besarnya
diasumsikan sebanding dengan berat cairan. Pengukuran viskositas yang tepat
dengan cara itu sulit dicapai. Hal ini disebabkan haga r dan L sukar ditentukan
secara tepat. Kesalahan pengukuran terutama r sangat besa pengaruhnya karena
harga ini dipangkatkan empat. Untuk menghindari kesalahan tersebut dalam
prakteknya digunakan suatu cairan pembanding. Cairan yang paling sering
digunakan adalah air ( Sutiah, dkk., 2008).
Untuk dua cairan yang berbeda dengan pengukuran alat yang sama berlaku
Jadi bila dan cairan pembanding diketahui, maka dengan mengukur waktu yang
diperlukan untuk mengalir kedua cairan melalui alat yang sama dapat ditentukan
cairan yang sudah diketahui rapatannya ( Sutiah, dkk., 2008).

Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan Viscous. Suatu bahan
apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi viscousyaitu
me n j a d i
l u n a k d a n d a p a t me n g a l i r p e l a n . Da l a m p e r c o b a a n i n i diamati
pengaruh viskositas cairan terhadap fungsi suhu. Dari pengamatan yang
dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar suhunya maka semakin
cepat laju alirnya dan semakin besar nilai viskositas maka semakin lama waktu alirnya.
Percobaan viskositas cairan ini bertujuan untuk mengetahui kekentalan zat cair
dengan metode ostwalt dan untuk menyelidiki pengaruh suhu terhadap kekentalan zat
cair. Prinsipnya adalah membandingkan viskositas fluida dengan cairan pembanding,
disini yang bertindak sebagai cairan pembanding adalah akuades. Alasan digunakan
akuades karena viskositas akuades sudah ada standar satuannya.
Prinsip dari metode oswald adalah sejumlah tertentu cairan dimasukkan ke
dalam A, kemudian dengan cara mengisap atau meniup cairan dibawa ke B, sampai
melewati garis m. Selanjutnya cairan dibiarkan mengalir secara bebas dan diukur
waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis mke n. Gambar dapat dilihat di
rangkaian alat.
Pada percobaan ini pertama-tama, diletakkan viskometer pada posisi vertikal.
Dipipet sejumlah tertentu (10-15ml) cairan (akuades, kloroform, toluena dan aseton)
yang telah dipanaskan dengan variasi suhu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh suhu terhadap viskositas zat cair. Lalu di masukkan larutan ke dalam
reservoir A sehingga jika cairan ini dibawa ke reservoir B dan permukaannya melewati
garis m, reservior A kira-kira masih terisi setengahnya. Jangan sampai terisi terlalu
penuh karena cairan dapat tumpah ketika di hisap. Dengan dihisap, cairan B dibawa
sampai sedikit diatas garis m, kemudian dibiarkan cairan mengalir secara bebas.
Dicatat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan dari m ke n. Setiap variasi suhu,
dilakukan tiga kali pengaliran air secara bebas, jadi waktu yang diperoleh ada tiga
untuk lebih menambah keakuratan.
Setelah didapat waktunya, dapat ditentukan massa cairan pada suhu yang
bersangkutan dengan piknometer. Dilakukan semua pengerjaan untuk cairan
pembanding (akuades). Larutan sampel yang digunakan adalah aseton, kloroform dan
toluena, penggunaan ketiga larutan tersebut karena memiliki viskositas (kekentalan)
yag tidak jauh berbeda. Dalam percobaan digunakan viskometer yang sama. Harus
menggunakan piknometer dan viskometer yang sama karena setiap alat itu berbeda-
beda massanya.

4.2.2. Analisis hasil
Viskositas menunjukkan kekentalan suatu bahan yang diukur dengan
menggunakan alat viscometer. Semakin tinggi viskositas suatu bahan maka bahan tersebut
akan makin stabil karena pergerakan partikel cenderung sulit dengan semakin kentalnya
suatu bahan. Nilai viskositas berkaitan dengan kestabilan emulsi suatu bahan yang artinya
berkaitan dengan nilai stabilitas emulsi bahan. Viskositas atau kekentalan dari suatu
cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap
gaya geser.
Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi antara molekul-molekul
cairan. Suatu cairan dimana viskositas dinamiknya tidak tergantung pada temperatur,
dan tegangan gesernya proposional (mempunyai hubungan liniear) dengan gradien
kecepatan dinamakan suatu cairan Newton. Perilaku viskositas dari cairan ini adalah
menuruti Hukum Newton untuk kekentalan.
Berat Jenis (specific weight) dari suatu benda adalah besarnya gaya grafitasi
yang bekerja pada suatu massa dari suatu satuan volume, oleh karena itu berat jenis
dapat didefinisikan sebagai: berat tiap satuan volume. Pada percobaan ini pertama-
tama dilakukan pengukuran massa jenis masing-masing zat yang akan dicobakan, yaitu
aquades, aseton, kloroform dan toluen, dengan suhu 30
o
C, 35
o
C, 40
o
C dan 45
o
C.
Percobaan ini dilakukan dengan menimbang piknometer kosong yang bertujuan
untuk mengetahui masa pikonometer kosong agar mengetahui masa sampel ketika
dimasukkan kedalam piknometer. Saat pengisian ke dalam piknometer tidak boleh
terdapat gelembung karena akan mempengaruhi hasil penimbangan.
Dari hasil diketahui bahwa suhu berbanding terbalik dengan massa jenis zat. Semakin
tinggi suhu maka semakin kecil massa jenis zat-nya. Hal ini disebabkan karena ketika
suhu mengingkat, molekul pada zat cair akan bergerak cepat diakibatkan oleh
tumbukan antar molekul, akibatnya molekul dalam zat cair akan meregang dan massa
jenis akan semakin kecil.
Pada percobaan selanjutnya, zat cair yang telah ditentukan massa jenisnya
dimasukkan ke dalam viskometer dengan mengusahakan agar tidak ada gelembung
dalam viskometer. Hal ini bertujuan agar aliran laminar tidak terganggu oleh adanya
gelembung yang akan mengakibatkan waktu yang diperoleh tidak sesuai dengan waktu
yang seharusnya.
Pada percobaan ini digunakan tiga jenis larutan dengan suhu yang berbeda. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap viskositas zat cair.
Dari hasil analisis di atas, diperoleh bahwa methanol memiliki koefisien
viskositas lebih rendah debandingkan etanol. Selain itu dapat pula diketahui bahwa
semakin tinggi suhu larutan, maka koefisien viskositas semakin menurun. Hal ini
karena pada suhu tinggi, gerakan partikel dalam larutan lebih cepat sehingga
viskositasnya menurun.Pada percobaan ini kita menggunakan akuades sebagai
pembanding. Hal ini dilakukan karena akuades sudah memiliki ketetapan untuk nilai
viskositasnya Hasil yang didapat dari grafik yaitu semakin besar suhu maka akan
semakin kecil massa jenis zat-nya. Hal ini karena ketika suhu meningkat, molekul pada
zat cair akan bergerak cepat diakibatkan oleh tumbukan antar molekul, akibatnya
molekul dalam zat cair akan meregang dan massa jenis akan semakin kecil. Selain itu
dapat pula diketahui bahwa semakin tinggi suhu larutan, maka koefisien viskositas
semakin menurun. Hal ini karena pada suhu tinggi, gerakan partikel dalam larutan
lebih cepat sehingga viskositasnya menurun. Molekul semakin merapat sehingga
molekul-molekul pada tiap bahan berkumpul dan menyebabkan ma s s a me ma d a t
k a r e n a s u h u y a n g d i g u n a k a n k e c i l . Selain itu juga terjadi interaksi di
antara molekul -molekul zat yang melibatkan ikatan hidrogen yang
menyebabkan jarak antar molekul juga semakin kecil.
Percobaan ini menggunakan metode Oswald. Metode Ostwald yang
diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.
Disini juga dapat ditentukan hubungan waktu alir terhadap viskositas. Semakin
lama waktu alir maka viskositas semakin kecil. Jadi dapat dikatakan bahwa
semakin encer suatu zat cair maka waktu alirnya akan semakin lama.
Nilai viskositas yang diperoleh pada suhu yang dingin antara aseton dan etanol
menunjukan bahwa nilai densitas air lebih besar apabila dibandingkan dengan densitas
aseton dan densitas etanol. Hal ini karena, massa air lebih besar daripada massa etanol
dan aseton.Dari hasil perhitungan densitas pada setiap suhu dan bahan diperoleh
nilai yang densitas yang naik turun, terkadang densitas menunjukan kenaikan
harga, namun terkadang pula densitas menunjukan penurunan harga. Hal ini
dikarenakan massa yang diperoleh pada tiap bahan menunjukan angka yang naik
turun.
Viskositas dipengaruhi oleh gaya Van Der Waals. Gaya Van Der Waals adalah
gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol. Selain itu juga
dipengaruhi oleh energi ambang, yaitu sejumlah energi minimum yang diperlukan oleh
suatu zat untuk dapat bereaksi hingga terbentuk zat baru.. Waktu yang dihasilkan
cairan untuk mengalir bebas pun berbeda-beda. Ini disebabkan karena proses antara
pemanasan dan waktu mengukur viskositas terlalu jauh. Bisa juga karena tingkat
ketelitian yang rendah karena pada percobaan ini kita menggunakan termometer
untuk mengatur suhu. Padahal agar suhu terjaga dengan baik, seharusnya di gunakan
thermostat.
Dari perhitungan yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa semakin banyak
waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir, maka viskositas cairan
tersebut semakin besar pula. Hsl ini berarti waktu yang diperlukan oleh suatu cairan
untuk mengalir sebanding atau berbanding lurus dengan viskositasnya.
Dari percobaan di perol eh has i l percobaan yai t u dens i t as baha
n harga masing-masing viskositas tiap bahan dan grafik hubungan antara 1/T
terhadap Ln . Dari harga densitas yang diperoleh pada suhu yang dingin
antara aseton, klooform dan toluena menunjukan bahwa nilai densitas
air lebih besar apabila dibandingkan dengan densitas aseton dan larutan sampel
lainnya. Hal ini karenakan, massa air lebih besar daripada massa aseton dan
lainnya. Dari hasil perhitungan densitas pada setiap suhu dan bahan
diperoleh nilai yang densitas yang naik turun, terkadang densitas menunjukan
kenaikan harga, namun terkadang pula densitas menunjukan penurunan harga.
Hal ini dikarenakan massa yang diperoleh pada tiap bahan menunjukan angka
yang naik turun. Pada hasil percobaan diperoleh viskositas cairan yang menunjukan
bahwa semakin rendahnya suhu maka viskositas yang diperoleh akan semakin besar.
Hal ini dikarenakan karena molekul semakin merapat sehingga molekul-molekul pada
tiap bahan berkumpul dan menyebabkan
massa memadat karena suhu yang digunakan kecil . Selain itu juga terjadi interaksi
di antara molekul-molekul zat yang melibatkan ikatan hidrogen yang
menyebabkan jarak antar molekul juga semakin kecil.
Dari percobaan diperoleh hubungan densitas dengan suhu, yakni
semakin besar suhu maka densitas yang diperoleh akan semakin mengecil, hal inidikar
enakan massa pada larutan akan berkurang akibat adanya pergerakan molekul pada
larutan yang menyebabkan adanyainteraksi antar molekul sehinggaterjadi gaya london
yang menyebabkan jarak antar molekul semakin besar. Dari percobaan dapat kita lihat
bahwa, aseton memiliki nilai viskositas yang lebih besar daripada etanol.
Hal ini dikarenakan densitas aseton yangdiperoleh memiliki jumlah yang lebih
besar daripada etanol.
Nilai A yang diperoleh besar, karena harga b yang diperoleh pun bermuatan positif
sehingga A yang diperoleh besar. Sedangkan nilai E bermuatan negatif karena a
yang diperoleh bernilai minus. Dari grafik diperoleh grafik data yang linier.


d. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat,
larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran lambat
sehingga viskositas juga tinggi.
e. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.

Anda mungkin juga menyukai