Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

OSTEOMYELITIS
Disusun oleh :
1!br0ken!! EKA PUJIASTUTI 2120101709
2!br0ken!! ELISA WULADA!I 2120101710
3!br0ken!! EMI WAHYU PIESTI 2120101711
KELAS : IIA
AKADEMI KEPE!AWATA OTOKUSUMO
2010"2012
KATA PE#ATA!
Assalamualaikum wr.wb
Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadiran Tuhan yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita sehingga
dapat terselesaikan makalah ini.
Kami juga menguapkan banyak terimakasih kepada !
1!br0ken!! "bu #inda$ %.Kep$.Ners selaku d&sen mata kuliah KM'
2!br0ken!! Angg&ta kel&mp&k ( yang telah berkerjasama untuk
menyelesaikan makalah ini
3!br0ken!! %umber sumber dalam pembuatan makalah ini
Kami beraharap sem&ga makalah ini dapat berman)aat sebagai sarana belajar.
%aran dan kritik yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat kami
harapkan dari semua pembaa.
*emikian yang dapat kami sampaikan dan kami uapkan terima kasih.
+&gyakarta$ Maret ,-.,
DA$TA! ISI
- , -
/alaman
Kata Pengantar............................................................................................. ii
*a)tar "si..................................................................................................... iii
%&' I PEDAHULUA ........................................................................... .
A. #atar 'elakang................................................................... .
'. Tujuan Pembahasan............................................................ .
0. 1umusan Masalah.............................................................. ,
%&' II PEM%AHASA ............................................................................ 2
A. *e)inisi............................................................................... 2
'. Epidemil&gi........................................................................ 3
0. Eti&l&gi............................................................................... 3
*. Pat&)isi&l&gi....................................................................... 4
E. Mani)estasi Klinik.............................................................. 5
6. Pemeriksaan Penunjang...................................................... 5
7. Penatalaksanaan Medis...................................................... .-
/. K&mlikasi........................................................................... .2
%&' III PEUTUP..................................................................................... .(
A. Kesimpulan........................................................................ .(
'. %aran................................................................................... .(
*a)tar Pustaka.............................................................................................. .4
- 2 -
%A% I
PEDAHULUA
A( LATA! %ELAKA#
%istem muskul&skeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan
bertanggung jawab terhadap pergerakan. K&mp&nen utama sistem utama sistem
muskul&skeletal adalah jaringan ikat. %istem ini terdiri dari tulang$ sendi$ &t&t
rangka$ tend&$ ligamen$ bursa$ dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan
struktur-struktur ini. 'eragamnya jaringan dan &rgan sistem muskul&skeletal dapat
menimbulkan berbagai maam gangguan. 'eberapa gangguan tersebut timbul primer
pada sistem itu sendiri$ sedangkan gangguan yang berasal dari bagian lain tubuh
tetapi menimbulkan e)ek pada sistem muskul&skeletal. Tanda utama gangguan sistem
muskul&skeletal adalah nyeri dan rasa tidak nyaman $ yang dapat ber8ariasi dari
tingkat yang paling ringan sampai yang sangat berat 9Prie$ :ils&n$ ,--(;.
<ste&mielitis adalah merupakan suatu bentuk pr&ses in)lamasi pada tulang
dan struktur-struktur disekitarnya akibat in)eksi dari kuman-kuman pi&genik. "n)eksi
muskul&skeletal merupakan penyakit yang umum terjadi dapat melibatkan seluruh
struktur dari sistem muskul&skeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit yang
berbahaya bahkan membahayakan jiwa.<ste&mielitis masih merupakan
permasalahan di negara kita karena tingkat higienis yang masih rendah$ pemahaman
mengenai penatalaksanaan yang belum baik$diagn&sis yang sering terlambat
sehingga biasanya berakhir dengan &ste&mielitis kr&n&s$ dan )asilitas diagn&stik
yang belum memadai dipuskesmas. *alam dua puluh tahun terakhir ini telah banyak
dikembangkan tentang bagaimana ara menatalaksana penyakit ini dengan tepat.
%eringkali usaha ini berupa suatu tim yang terdiri dari ahli bedah &rt&pedi$ ahli bedah
plastik$ ahli penyakit in)eksi$ ahli penyakit dalam$ ahli nutrisi$ dan ahli )isi&terapi
yang berk&lab&rasi untuk menghasilkan perawatan multidisiplin yang &ptimal bagi
penderita. "n)eksi dalam suatu sistem muskul&skeletal dapat berkembang melalui dua
ara$ baik melalui peredaran darah maupun akibat k&ntak dengan lingkungan luar
tubuh. 1e)erat ini berusaha merangkum mengenai pat&genesis$ diagn&sis$ dan
tatalaksana dari in)eksi muskul&skeletal tersebut.
3
%( !UMUSA MASALAH
; Apa *e)inisi <ste&myelitis=
; Apa Epidemi&l&gi <ste&myelitis=
; Apa Eti&l&gi <ste&myelitis=
; 'agaimana Pat&)isi&l&gi <ste&myelitis =
; 'agaimana Mani)estasi Klinik <ste&myelitis=
; Apa %aja Pemeriksaan Penunjang <ste&myelitis =
; 'agaimana Penatalaksanaan Medis <ste&myelitis=
; Apa %aja K&mplikasi <ste&myelitis=
)(TUJUA PEM%AHASA
; Mengetahui *e)inisi <ste&myelitis
; Mengetahui Epidemi&l&gi <ste&myelitis
; Mengetahui Eti&l&gi <ste&myelitis
; Mengetahui Pat&)isi&l&gi <ste&myelitis
; Mengetahui Mani)estasi <ste&myelitis
; Mengetahui Pemeriksaan Penunjang >ntuk <ste&myelitis
; Mengetahui Pelaksanaan Medis <ste&myelitis
; Mengetahui K&mpikasi *ari <ste&myelitis
(
%A% II
PEM%AHASA
A!br0ken!! DE$IISI
<ste&mielitis adalah pr&ses in)lamasi akut atau kr&nik pada tulang dan
struktur sekundernya karena in)eksi &leh bakteri pi&genik.
lebih sulit di sembuhkan dari pada in)eksi jaringan lunak$ karena terbatasnya
asupan darah$ resp&ns jaringan terhadap in)lamasi$ tingginya tekanan jaringan
dan pembentukan in8&lukrum 9Pembentukan tulang baru disekeliling jaringan
tulang mati;. <ste&mielitis dapat menjadi masalah kr&nis yang akan
mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas.
"n)eksi disebabkan &leh penyebaran hemat&gen 9melalui darah; dari )uk&s
in)eksi di tempat lain 9 misalnya ! t&nsil yang terin)eksi$ lepuh$ gigi terin)eksi$
in)eksi saluran na)as ;. <ste&mielitis akibat penyebaran hemat&gen biasanya
terjadi di tempat di mana terdapat trauma atau di mana terdapat resistensi
rendah$ kemungkinan akibat trauma subklinis 9tak jelas;.
"n)eksi dapat berhubungan dengan penyebaran in)eksi jaringan lunak
9misalnya ! ulkus dekubitus yang terin)eksi atau ulkus 8askuler; atau
k&ntaminasi langsung tulang 9 misalnya ! )raktur terbuka$ edera traumati
seperti luka tembak$ pembedahan tulang;.
Pasien yang beresik& tinggi mengalami <ste&mielitis adalah mereka yang
nutrisinya buruk$ lansia$ kegemukan$ atau penderita diabetes mellitus. %elain itu$
pasien yang menderita artitis rheumat&id$ telah di rawat lama di rumah sakit$
mendapat terapi k&rtik&ster&id jangka panjang$ menjalani pembedahan sendi
sebelum &perasi sekarang$ atau sedang mengalami sepsis rentan$ begitu pula
yang menjalani pembedahan &rt&pedi lama$ mengalami in)eksi luka
mengeluarkan pus$ mengalami ne)r&sis insisi margial atau dehidrasi luka$ atau
memerlukan e8akuasi hemat&ma pasa&perasi.
B!br0ken!! EPIDEMIOLO#I
%ekitar ,-? kasus dewasa &ste&mielitis hemat&gen adalah$ yang lebih
umum pada laki-laki untuk alasan yang tidak diketahui. "nsiden tulang belakang
4
&ste&mielitis$ seperti digambarkan pada gambar di bawah$ diperkirakan . dalam
3(-.--- tahun ,--.. Namun$ kejadian keseluruhan &ste&mielitis 8ertebral
diyakini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena penggunaan
nark&ba suntikan$ meningkatkan umur p&pulasi$ dan tingginya tingkat in)eksi
n&s&k&mial karena perangkat intra8askular dan instrumentasi lainnya.
<ste&mielitis dari T.- sekunder terhadap penyakit strept&k&kus. 6&t&gra)i &leh
*a8id E))r&n M*$ 6A0EP. "nsiden keseluruhan &ste&mielitis lebih tinggi di
negara berkembang. P&sttraumati &ste&mielitis menyumbang sebanyak 3@?
kasus &ste&myelitis. Penyebab utama lain dari &ste&mielitis meliputi 8askular
insu)isiensi 9kebanyakan terjadi pada &rang dengan diabetes$ 23?; dan
pembibitan hemat&gen 9.A?;. Keelakaan kendaraan berm&t&r$ edera &lahraga$
dan penggunaan perangkat keras &rt&pedi untuk mengel&la trauma juga
berk&ntribusi terhadap peningkatan jelas dalam pre8alensi pasa trauma
&ste&myelitis. <ste&mielitis dapat mempersulit luka tusukan kaki$ terjadi pada
.$5? -4$3? pasien setelah trauma.
C!br0ken!! ETIOLO#I
<ste&myelitis dapat disebabkan &leh karena bakteri$ 8irus$ jamur dan
mikr& &rganisme lain. 7&l&ngan B jenis pat&gen yang sering adalah
%taphyl&&us aureus menyebabkan @-? - 5-? in)eksi tulang$ Pneum&&us$
Typhus bail$ Pr&teus$ Psed&m&nas$ Eherhia &li$ Tuberul&se bail dan
%pir&haeta. <ste&mielitis dapat terjadi karena penyebaran hemat&gen 9melalui
darah; dari )&us in)eksi tempat lain 9<ste&mielitis Primer ;.
<ste&mielitis selalu dimulai dari daerah meta)isis karena pada daerah tersebut
peredaran darahnya lambat dan banyak mengandung sinus&id.
Tulang$ yang biasanya terlindung dengan baik dari in)eksi$ bisa mengalami
in)eksi melalui 2 ara!
.. Aliran darah
Aliran darah bisa membawa suatu in)eksi dari bagian tubuh yang
lain ke tulang. "n)eksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan
9pada anak-anak; dan di tulang belakang 9pada dewasa;.
@
<rang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahgunaaan &bat suntik ilegal$
rentan terhadap in)eksi tulang belakang 9&ste&mielitis 8ertebral;. "n)eksi
juga bisa terjadi jika sep&t&ng l&gam telah ditempelkan pada tulang$ seperti
yang terjadi pada perbaikan panggul atau patah tulang lainnya.
2!br0ken!! Penyebaran langsung
<rganisme bisa memasuki tulang seara langsung melalui patah
tulang terbuka$ selama pembedahan tulang atau dari benda yang teremar
yang menembus tulang."n)eksi ada sendi buatan$ biasanya didapat selama
pembedahan dan bisa menyebar ke tulang di dekatnya.
2. "n)eksi dari jaringan lunak di dekatnya.
"n)eksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang
setelah beberapa hari atau minggu. "n)eksi jaringan lunak bisa timbul di
daerah yang mengalami kerusakan karena edera$ terapi penyinaran atau
kanker$ atau ulkus di kulit yang disebabkan &leh jeleknya pas&kan darah
atau diabetes 9kening manis;. %uatu in)eksi pada sinus$ rahang atau gigi$
bisa menyebar ke tulang tengk&rak.
Penyebaran &ste&mielitis dapat terjadi!
1!br0ken!! Penyebaran kearah k&rteks$ membentuk abses sub
peri&steal dan selulitis pada jaringan sekitarnya.
2!br0ken!! Penyebaran menembus peri&steum membentuk abses
jaringan lunak
3!br0ken!! Penyebaran kearah medulla .
4!br0ken!! Penyebaran ke persendian $ terutama bila lempeng
pertumbuhannya intraartikuler misalnya sendi panggul pada
anak-anak.
D!br0ken!! PATO$ISIOLO#I
%taphyl&&us aureus merupakan penyebab @-? sampai 5-? in)eksi
tulang. <rganisme pat&genik lainnya yang sering dijumpai pada <ste&mielitis
meliputi ! Pr&teus$ Pseud&m&nas$ dan Eserihia 0&li. Terdapat peningkatan
insiden in)eksi resistensi penisilin$ n&s&k&mial$ gram negati8e dan anaer&bik.
5
Awitan <ste&mielitis stelah pembedahan &rt&pedi dapat terjadi dalam 2
bulan pertama 9&*u+ ,ul-in&n . s+&/iu- 1; dan sering berhubngan dengan
penumpukan hemat&ma atau in)eksi super)iial. "n)eksi &0i+&n l&-'&+
1s+&/iu- 22 terjadi antara 3 sampai ,3 bulan setelah pembedahan. <ste&mielitis
&0i+&n l&-&1s+&/iu- 32 biasanya akibat penyebaran hemat&gen dan terjadi ,
tahun atau lebih setelah pembedahan.
1esp&n inisial terhadap in)eksi adalah salah satu dari in)lamasi$
peningkatan 8askularisasi$ dan edema. %etelah , atau 2 hari$ tr&mbisis pada
pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut$ mengakibatkan iskemia dan
ne)r&sis tulang sehubungan dengan penigkatan tekanan jaringan dan medula.
"n)eksi kemudian berkembang ke ka8itas medularis dan ke bawah peri&steum
dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya. Keuali bila
pr&ses in)eksi dapat dik&ntr&l awal$ kemudian akan membentuk abses tulang.
Pada perjalanan alamiahnya$ abses dapat keluar sp&ntan namun yang
lebih sering harus dilakukan insisi dan drainase &leh ahli bedah. Abses yang
terbentuk dalam dindingnya terbentuk daerah jaringan mati 1se4ues+5u-2 tidak
mudah menari dan mengalir keluar. 1&ngga tidak dapat mengempis dan
menyembuh$ seperti yang terjadi pada jaringan lunak. Terjadi pertumbuhan
tulang baru 1in6olu*5u-2 dan mengelilingi seCuestrum. Dadi meskipun tampak
terjadi pr&ses penyembuhan$ namun seCuestrum in)eksius kr&nis yang ada tetap
rentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang hidup pasien. *inamakan
&ste&mielitis tipe kr&nis.
SKEMA PATHOLO#Y
$&*+o5 75es/i7osisi
Usi&8 6i5ulensi *u-&n8 !i0&9&+ +5&u-&8 nu+5isi /&n
lu*& in,e*si
In6&si -i*5oo5:&nis-e /&5i +e-7&+ l&in
9&n: 'e5e/&5 /&5i si5*ul&si /&5&h
M&su* *e;u*s+& e7i,isis
Tul&n: 7&n;&n:
P5oses in,l&-&si
H97e5+e5-i8 7e-'en:*&*&n8 :&n::u&n
,un:si8 7e-'en+u*&n 7us8 /&n
*e5us&*&n in+e:5i+&s ;&5in:&n
,&:osi+osis
os+eo-ieli+is
Pen9e'&5&n in,e*si
*e o5:&n 7en+in:
Penin:*&+&n +e*&n&n
;&5in:&n +ul&n: /&n
-e/ul&
Pe-'en+u*&n 7us
/&n *e*5osis
;&5in:&n
#&n::u&n
+he5-o5e:u &,su -&*&n
-enu5un
Is*e-i& /&n
ne*5osis +ul&n:
/e-&-
!esi*o
7en9e'&5&n
Kele-&h&n
,isi*
Pe-'en+u*&n &'ses
Pe5+u-'uh&n
+ul&n: '&5u8
Ti5&h '&5in: l&-&
7ene*&n&n +o*&l
Ke5us&*&n
in+e:5i+&s
*uli+
#&n::u&n <i+5& /i5i
A
E!br0ken!! MAI$ESTASI KLIIK
Dika in)eksi dibawa &leh darah$ biasanya awaitan mendadak$ sering
terjadi dengan mani)etasi klinis septikema 9misalnya ! menggigil$ demam tinggi$
tahyardia dan malaise umum;. 7ejala sistemik pada awalnya dapat menutupi
gejala l&al seara lengkap. %etelah in)eksi menyebar dari r&ngga sumsum ke
k&rteks tulang$ akan mengenai p&sterium$ dan jaringan lunak$ dengan bagian
yang terin)eksi menjadi nyeri$ bengkak$ dan sangat nyeri tekan. Pasien
menggambarkan nyeri k&nstan berdenyut yang semakin memberat dengan
gerakan dan berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.
'ila &ste&mielitis terjadi akibat penyebaran dari in)eksi di sekitarnya
atau k&ntaminasi langsung$ tidak akan ada gejala septikemia. *aerah terin)eksi
membengkak$ hangat$ nyeri$ dan nyeri tekan.
Pada pasein dengan &ste&mielitis kr&nik ditandai dengan pus yang selalu
mengalir keluar dari sinus atau mengalami peri&de berulang nyeri$ in)lamasi$
Ke+i/&*sei-'&n:&
n
u+5isi *u5&n: /&5i
*e'u+uh&n
Ke-&-7u&n
+onus o+o+
-enu5un
9e5i
De,o5-i+&s '&u
/&5i &/&n9&
.-
pembengkakan dan pengeluaran pus. "n)eksi derajat rendah terjadi pada jaringan
parut akibat kurangnya asupan darah.
T&n/& /&n #e;&l&
7ambaran klinis &ste&mielitis tergantung dari stadium pat&genesis dari
penyakit$ dapat berkembang seara pr&gresi) atau epat. Pada keadaan ini
mungkin ditemukan adanya in)eksi baterial pada kulit dan saluran napas bagian
atas. 7ejala lain dapat berupa nyeri yang k&nstan pada daerah in)eksi dan terdapat
gangguan )ungsi angg&ta gerak yang bersangkutan.
F!br0ken!! PEME!IKSAA PEUJA#
1!br0ken!! Pemeriksaan darah
%el darah putih meningkat sampai 2-.--- # grBdl disertai peningkatan laju
endapan darah.
2!br0ken!! Pemeriksaan titer antib&di anti staphyl&&us
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri 9(-? p&siti); dan
diikuti dengan uji sensiti8itas.
3!br0ken!! Pemeriksaan )eses
Pemeriksaan )eses untuk kultur dilakukan apabila terdapat keurigaan
in)eksi &leh bakteri %alm&nella.
4!br0ken!! Pemeriksaan 'i&psi tulang.
5!br0ken!! Pemeriksaan 1adi&l&gi
a!br0ken!! 6&t& p&l&s
Pada &ste&mielitis awal$ tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan
radi&gra). %etelah @-.- hari$ dapat ditemukan adanya area &ste&peni$
yang mengawali destruksi anell&us b&ne. %eiring berkembangnya
in)eksi$ reaksi peri&steal akan tampak$ dan area destruksi pada k&rteks
tulang tampak lebih jelas. <ste&mielitis kr&nik diidenti)ikasi dengan
adanya detruksi tulang yang masi) dan adanya in8&lukrum$ yang
membungkus )&kus skler&tik dari tulang yang nekr&tik yaitu
seCuestrum. "n)eksi jaringan lunak biasanya tidak dapat dilihat pada
radi&gra) keuali apabila terdapat &edem. Pengeualian lainnya
adalah apabila terdapat in)eksi yang menghasilkan udara yang
menyebabkan terjadinya Egas gangrene. >dara pada jaringan lumak
ini dapat dilihat sebagai area radi&lusen$ anal&g dengan udara usus
pada )&t& abd&men.
..
b!br0ken!! >ltras&und
'erguna untuk mengidenti)ikasi e)usi sendi dan menguntungkan untuk
menge8aluasi pasien pediatrik dengan suspek in)eksi sendi panggul.
c!br0ken!! 1adi&nuklir
Darang dipakai untuk mendeteksi &ste&mielitis akut. Penitraan ini
sangat sensiti) namun tidak spesi)ik untuk mendeteksi in)eksi tulang.
>mumnya$ in)eksi tidak bisa dibedakan dari ne&plasma$ in)ark$
trauma$ g&ut$ stress )rature$ in)eksi jaringan lunak$ dan artritis.
Namun$ radi&nuklir dapat membantu untuk mendeteksi adanya pr&ses
in)eksi sebelum dilakukan pr&sedur in8asi) dilakukan.
d!br0ken!! 0T %an
0T san dengan p&t&ngan k&r&nal dan sagital berguna untuk
mengidenti)ikasi seCuestra pada &ste&mielitis kr&nik. %eCuestra akan
tampak lebih radi&dense dibanding in8&lukrum disekelilingnya.
'iasanya terlihat dalam ,3 jam setelah pemberian antibi&tika. Dika
tidak ditemukan perbaikan$ maka diperlukan inter8ensi bedah.
G!br0ken!! PEATALAKSAAA MEDIS
<perasi untuk &ste&myeritis termasuk seCuestrekt&mi dan reseksi tulang
dan jaringan lunak yang terin)eksi. Tujuan dari &perasi adalah menyingkirkan
in)eksi dengan membentuk lingkungan tulang yang 8iable dan ber8askuler.
*ebridement radikal dapat dilakukan untuk menapai tujuan ini. *ebridement
yang kurang ukup dapat menjadi alasan tingginya angka rekurensi pada
&ste&myelitis kr&nik dan kejadian abses &tak pada &ste&myelitis tulang
tengk&rak.
*ebridement adekuat seringkali meninggalkan ruang k&s&ng besar yang
harus ditangani untuk menegah rekurensi dan kerusakan tulang bermakna yang
dapat mengakibatkan instabilitas tulang. 1ek&nstruksi yang tepat baik untuk
de)ek jaringan lunak maupun tulang perlu dilakukan$begitu pula identi)ikasi
menyeluruh dari bakteri pengin)eksi dan terapi antibi&tik yang tepat.
1ek&nstruksi sebaiknya dilakukan setelah perenanaan yang baik dan
identi)ikasi seCuestra dan abses intra&sseus dengan radi&graphy p&l&s$
sin&graphy$ 0T dan M1". Pr&sedur ini sebaiknya dilakukan dengan k&nsultasi
.,
ahli in)eksi dan untuk )ase rek&nstruksi$ diperlukan k&nsultasi ahli bedah plastik
mengenai skin gra)t$ )lap muskuler dan my&utaneus. *urasi pemberian
antibi&tik p&st-&perasi masih k&ntr&8ersi. Pada umumnya$ pemberian antibi&tik
intra8ena selama 4 minggu dilakukan setelah debridement &ste&myelitis kr&nik.
%wi&ntk&wski et al melap&rkan angka kesuksesan sebesar A.? dengan hanya .
minggu pemberian antibi&tik intra8ena dilanjutkan dengan terapi antibi&tik &ral
selama 4 minggu.
%emua jaringan nekr&tik harus dibuang untuk menegah residu bakteri
yang dapat mengin)eksi ulang. Pengangkatan semua jaringan parut yang melekat
dan skin gra)t sebaiknya dilakukan. %ebagai tambahan dapat digunakan bur
keepatan tinggi untuk membersihkan untuk mendebridemen tepi k&rtikal tulang
sampai titik titik perdarahan didapatkan. "rrigasi berkelanjutan perlu dilakukan
untuk menegah nekr&sis tulang karena bur. Kultur dari materi yang
didebridement sebaiknya dilakukan sebelum memulai terapi antibi&tik. Pasien
membutuhkan beberapa kali debridement$ hingga luka ukup bersih untuk
penutupan jaringan lunak. %&)t tissue dibentuk kembali dengan simpel skin
gra)t$ tetapi sering kali membutuhkan transp&sisi l&kal jaringan muskuler atau
trans)er jaringan bebas yang ter8askularisasi untuk menutup segment tulang
yang didebridemen seara e)ekti) Musle )laps ini memberikan 8asularisasi
jaringan yang baru untuk membantu penyembuhan tulang dan distribusi
antibi&tik. Pada akhirnya stabilitas tulang harus di apai dengan b&ne gra)t untuk
menutup gaps &sseus. Aut&gra)t k&rtikal dan anell&us dengan trans)er tulang
yang ber8askularisasi biasanya perlu dilakukan. :alaupun seara tehnis
dibutuhkan b&ne gra)t ter8askularisasi memberikan sumber aliran darah baru
pada daerah tulang yang sebelumnya tidak memiliki 8askularisasi .
*aerah yang terkena harus diim&bilisasi untuk mengurangi
ketidaknyamanan dan menegah terjadinya )raktur. *apat dilakukan rendaman
salin hangat selama ,- menit beberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran
darah.
%asaran awal terapi adalah meng&ntr&l dan menghentikan pr&ses in)eksi. Kultur
darah$ swab dan kultur abses dilakukan untuk mengidenti)ikasi &rganisme dan
memilih antibi&tika yang terbaik. Kadang$ in)eksi disebabkan &leh lebih dari
satu path&gen.
'egitu spesimen kultur diper&leh dimulai terapi antibi&tika intra8ena$
dengan asumsi bahwa dengan in)eksi staphylococcus yang peka terhadap
peningkatan semi sintetik atau se)al&sp&rin. Tujuannya adalah meng&ntr&l
in)eksi sebelum aliran darah ke daerah tersebut menurun akibat terjadinya
.2
tr&mb&sis. Pemberian d&sis antibi&tika terus menerus sesuai waktu sangat
penting untuk menapai kadar antibi&tika dalam darah yang terus-menerus
tinggi. Antibi&tika yang paling sensiti) terhadap &rganisme penyebab yang
diberikan bila telah diketahui biakan dan sensiti8itasnya. 'ila in)eksi tampak
telah terk&ntr&l antibi&tika dapat diberikan per &ral dan dilanjutkan sampai 2
bulan. >ntuk meningkatkan abs&rpsi antibi&tika &ral$ jangan diminum bersama
makanan.
'ila pasien tidak menunjukkan resp&ns terhadap terapi antibi&ka$ tulang
yang terkena harus dilakukan pembedahan$ jaringan purulen dan nekr&tik
dinagkat dan daerah itu diirigasi seara langsung dengan larutan salin )isi&l&gis
steril. Terapi antibi&tika dilanjutkan.
Pada &ste&mielitis kr&nik$ antibi&tika merupakan aju8an terhadap
debridemen bedah. *ilakukan se4ues+5e*+o-i 9pangangkatan in8&lukrum
seukupnya supaya ahli bedah dapat mengangkat seCuestrum;. Kadang harus
dilakukan pengangkatan tulang untuk menjalankan r&ngga yang dalam menjadi
ekungan yang dangkal 9s&u<e5i=&+ion;. %emua tulang dan kartilag& yang
terin)eksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang permanen.
#uka dapat ditutup rapat untuk menutup r&ngga mati 9dead spae; atau
dipasang tamp&n agar dapat diisi &leh jaringan grunulasi atau dilakukan grafting
dikemudian hari. *apat dipasang drainase berpenghisap untuk meng&ntr&l
hemat&ma dan membuang debris. *apat diberikan irigasi larutan salin n&rmal
selama @ sampai 5 hari. *apat terjadi in)eksi samping dangan pemberian irigasi
ini.
1&ngga yang didebridemen dapat diisi dangan gra)it tulang kanselus
untuk merangsang penyembuhan. Pada de)ek yang sangat besar$ r&ngga dapat
diisi dengan trans)er tulang berpembuluh darah atau ,l&7 o+o+ 9dimana suatu &t&t
diambil dari jaringan sekitarnya namun dengan pembuluh darah yang utuh;.
Teknik bedah mikr& ini akan meningkatkan asupan darah$ perbaikan asupan
darah kemudian akan memungkinkan penyembuhan tulang dan eradikasi in)eksi.
Pr&sedur bedah ini dapat dilakukan seara bertahap untuk menyakinkan
penyembuhan. *ebridemen bedah dapat melemahkan tulang$ yang kemudian
memerlukan stabilisasi atau peny&k&ng dengan )iksasi interna atau alat
peny&k&ng eksterna untuk menegah terjadinya patah tulang.
Prinsip penatalaksanaan !
.. "stirahat dan pemberian analgetik untuk menghilangkan nyeri. %esuai
kepekaan penderita dan reaksi alergi penderita
.3
a. peniillin air (--.--- mili&n unit "F setiap 3 jam.
b. Erithr&misin .-,gr "F setiap 4 jam.
. 0ephaG&lin , gr "F setiap 4 jam
d. 7entamiin ( mgBkg '' "F selama . bulan.
,. Pemberian airan intra 8ena dan kalau perlu tran)usi darah
2. *rainase bedah apabila tidak ada perubahan setelah ,3 jam
peng&batan antibi&tik tidak menunjukkan perubahan yang berarti$
mengeluarkan jaringan nekr&tik$ mengeluarkan nanah$ dan
menstabilkan tulang serta ruang k&s&sng yang ditinggalkan dengan
ara mengisinya menggunakan tulang$ &t&t$ atau kulit sehat.
3. "stirahat di tempat tidur untuk menghemt energi dan mengurangi
hambatan aliran pembuluh balik.
(. Asupan nutrisi tinggi pr&tein$ 8it. A$ '$ dan 0.
H!br0ken!! KOMPLIKASI
K&mplikasi &ste&myelitis dapat terjadi akibat perkembangan in)eksi
yang tidak terkendali dan pemberian antibi&tik yang tidak dapat mengeradikasi
bakteri penyebab.
K&mplikasi &ste&myelitis dapat menakup in)eksi yang semakin memberat pada
daerah tulang yang terkena in)eksi atau meluasnya in)eksi dari )&kus in)eksi ke
jaringan sekitar bahkan ke aliran darah sistemik. %eara umum k&mplikasi
&ste&myelitis adalah sebagai berikut!
a. Abses Tulang
b. 'akteremia
. 6raktur Pat&l&gis
d. Meregangnya implan pr&sthetik 9jika terdapat implan pr&stheti;
e. %ellulitis pada jaringan lunak sekitar.
). Abses &tak pada &ste&myelitis di daerah kranium.
.(
KLASI$IKASI
1!br0ken!! <%TE<M+E#"T"% AK>T
*ua kateg&ri primer dari &ste&myelitis akut yaitu &ste&myelitis hemat&gen dan
&ste&myelitis diretB eks&gen.
a. <ste&myelitis hemat&gen merupakan in)eksi yang disebabkan &leh
penyebaran bakteri melalui darah. Terjadi ,-? menyerang anak-anak
pada tulang panjang. Pada dewasa terutama pada pengguna &bat
nark&tika suntikan biasanya menyerang tulang punggung. "n)eksi
biasanya hanya mengenai satu tulang dan sering mengenai tulang
kering 9tibia;$ tulang paha 9)emur;$ tulang pangkal lengan 9humerus;.
b. <ste&myelitis diret disebabkan &leh k&ntak langsung jaringan dan
bakteri selama trauma atau pembedahan
,. <%TE<M+E#"T"% %>'AK>T
*ibandingkan dengan &se&myelitis hemat&gen&us akut$ &ste&myelitis subakut
memiliki &nset yang lebih mendadak dan kurang memiliki gejala yang jelas$
sehingga membuat diagn&sis menjadi sulit. <ste&myelitis subakut ini ukup
sering ditemukan. D&nes et al melap&rkan bahwa 2(? pasien mereka dengan
in)eksi tulang memiliki &ste&myelitis subakut.
2. <%TE<M+E#"T"% K1<N"K
<ste&myelitis akut yang tidak diterapi seara adekuat$ akan berkembang menjadi
&ste&myelitis kr&nik. <ste&myelitis subakut dan kr&nik biasanya terjadi pada
dewasa. >mumnya$ in)eksi tulang ini merupakan sekunder dari luka terbuka$
sangat sering berupa luka terbuka pada tulang dan sekitar jaringan lunak
.4
%A% III
PEUTUP
KESIMPULA
De,inisi
<ste&mielitis adalah in)eksi tulang$ lebih sulitdi sembuhkan dari pada in)eksi
jaringan lunak$ karena terbatasnya asupan darah$ resp&ns jaringan terhadap
in)lamasi$ tingginya tekanan jaringan dan pembentukan in8&lukrum 9Pembentukan
tulang baru disekeliling jaringan tulang mati;.
Pen9e'&5&n os+eo-ieli+is /&7&+ +e5;&/i:
1!br0ken!! Penyebaran kearah k&rteks$ membentuk abses sub peri&steal dan
selulitis pada jaringan sekitarnya
2!br0ken!! Penyebaran menembus peri&steum membentuk abses jaringan
lunak.
3!br0ken!! Penyebaran kearah medulla
4!br0ken!! Penyebaran ke persendian $ terutama bila lempeng
pertumbuhannya intraartikuler misalnya sendi panggul pada
anak-anak.
Pe-e5i*s&&n 7enun;&n:
; Pemeriksaan darah
; Pemeriksaan titer antib&di anti staphyl&&us
; Pemeriksaan )eses
; Pemeriksaan 1adi&l&gi
; Pemeriksaan 'i&psi tulang.
Se<&5& u-u- *o-7li*&si os+eo-9eli+is &/&l&h se'&:&i 'e5i*u+:
1!br0ken!! Abses Tulang
2!br0ken!! 'akteremia
3!br0ken!! 6raktur Pat&l&gis
4!br0ken!! Meregangnya implan pr&sthetik 9jika terdapat implan
pr&stheti;
5!br0ken!! %ellulitis pada jaringan lunak sekitar.
6!br0ken!! Abses &tak pada &ste&myelitis di daerah kranium.
.@
*A6TA1 P>%TAKA
'runner$ %uddarth$ 9,--.; 'uku Ajar Keperawatan-Medikal 'edah$ Edisi 5 F&lume 2$
E70 ! Dakarta
*&enges$ Marilynn E$ dkk$ 9,---;$ Penerapan Pr&ses Keperawatan dan *iagn&sa
Keperawatan$ E70 H Dakarta.
Muttagin$Ari).,--5 Asuhan Keerawatan Klien 7angguan Muskul&skeletal.Dakarta!E70
%kinner /$ 9,--2;$ 0urrent *iagn&sis dan Treatment in <rth&pedis. New /ampshire!
Applet&n dan #anger
.5
.A

Anda mungkin juga menyukai