FRAGMENTASI BATUAN YANG OPTIMAL DI PREBENCH PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK REDESIGN OF BLASTING GEOMETRY TO GET OPTIMUM FRAGMENTATION IN PREBENCH PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK Alek Al Hadi, dan M. Taufik Toha Jurusan Teknik Pertambangan,Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang (3013! "#mail$ a l ek a l %a& i '( ) g ma il *+,m ABSTRAK Pit Tambang -ir .aya PT* Bukit -sam (/erser,! Tbk, &i /re#ben+% /emb,ngkaran batuan interbur&en B01 &ilakukan &engan menggunakan met,&e /emb,ran &an /ele&akan, &an selanjutnya &ilakukan /emuatan &an /engangkutan &engan k,mbinasi ba+k%,e &an &um/ tru+k* .a/isan B0#1 ter&iri &ari &ua jenis batuan yaitu +layst,ne &engan ketebalan 10,2 meter &ari la/isan batubara 1 &an selanjutnya san&st,ne &engan ketebalan 03 meter* 4asing 5 masing batuan mem/unyai karakteristik tersen&iri yakni +layst,ne6 b,b,t isi (&ensity!0,1 t,n7m 3 &an unia8ial +,m/ressive strengt% 3321,'3 9/a, san&st,ne6 b,b,t isi (&ensity! 0,' t,n7m 3 &an unia8ial +,m/ressive strengt% :002,20 9/a* 4aterial tersebut ti&ak bisa &igali langsung menggunakan a8+avat,r P1 1020 mau/un P1 0000 karena &igging ;,r+e ke&ua alat tersebut sebesar 23 9/a &an 301 9/a, sebenarnya &engan unia8ial +,m/ressive strengt% batuan tersebut masi% bisa &ilakukan ri//ing, teta/i su&a% &alam katag,ri %ar& ri//in* Ber&asarkan /er%itungan &engan menggunakan te,ri <*.*-s% &i&a/atkan tiga ge,metri /ele&akan yang ,/timum &engan nilai /,w&er ;a+t,r 0,00 kg7m 3 untuk ge,metri /ele&akan batuan +layst,ne, 0,'01 kg7m 3 untuk ge,metri /ele&akan san&st,ne, &an 0,3:: kg7m 3 untuk ge,metri /ele&akan la/isan transisi* Fragmentasi batuan %asil /ele&akan &engan ge,metri usulan mem/erli%atkan /erbaikan ;ragmentas, /a&a batuan +layst,ne yaitu a&anya /enurunan ' = &ari 01 = menja&i 13 = ;ragmenasi yang berukurun lebi% 100 +m, untuk ge,metri usulan /a&a batuan san&st,ne &engan /enurunan yang sangat signi;ikan yaitu 13 = &ari 02 = menja&i : =, &an untuk ge,metri /ele&akan usulan /a&a la/isan transisi a&a /enurunan &ari /ersentase ;ragmentasi sebelumnya yaitu sebesar 12 = &ari 03 = menja&i : /ersen* (9ata kun+i $ >e,metri Pele&akan, P,w&er Fa+t,r, Fragmentasi! ABSTRACT Pit -ir .aya 4ine PT* Bukit -sam (Perser,! Tbk, e8a+tly in Pre#Ben+% breaking ,; interbur&en B0#1 by using &rill an& blast met%,&, an& t%en +,ntinu, l,a&ing an& %auling are use& +,mbinati,n between be+k%,e an& &um/ tru+k* ?nterbur&en B0#1 %as tw, kin& ,; r,+ks are +lyast,ne wit% t%i+k 10,2 meters ;r,m +,al seam 1 t%en San&st,ne 03 meters until +,al seam B* "a+% r,+k %as +%ara+teristi+ itsel;, namely +layst,ne$ &en+ity 0,1 t,n7m 3 an& unia8ial +,m/ressive strengt% 3321,'3 9/a, San&st,ne$ @en+ity 0,' t,n7m 3 an& unia8ial +,m/ressive strengt% :002,20 9/a, T%ese materials are +,ul& n,t &ire+t &ig by e8+avat,r P1 1020 an& P1 0000 be+ause &igging ;,r+e ,; t%ese tw, eAui/ments are 23 9/a an& 301 9/a, a+tually wit% t%at unia8ial +,m/ressive strengt% is still +an t, &, ri//ing met%,& but int, %ar& ri//ing +lass* -++,r&ing t, +al+ulati,n using <*.*-s% T%e,ry is g,tten t%ree ,/timum blasting ge,metry wit% /,w&er ;a+t,r value 0,00 kg7m 3 ;,r blasting ge,metry +layst,ne, 0,'01 k%7m 3 ;,r blasting ge,metry san&st,ne an& 0,3:: kg7m 3 * <,+k ;ragmentati,n ,; blsting result ;,r blasting ge,metry suggesti,n s%,ws betterment ;ragmentati,n, u/,n +layst,ne t%ere are re&u+ti,n ' = ;r,m 01 = t, 13 = ;,r ;ragmentati,n siBe m,re t%an 100 +m, ;,r blasting ge,metry suggesti,n u/,n san&st,ne wit% signi;i+ant re&u+ti,n ,; r,+k ;ragmentati,n is 13 = ;r,m 02 = t, : =, an& ;,r blasting ge,metry suggesti,n u/,n transisi,n layer t%ere are re&u+ti,n ,; ;ragmentati,n is 12 = ;r,m 03 = t, : =* (9ey C,r&s $ Blasting ge,metry, P,w&er ;a+t,r, Fragmentati,n! 1. PENDAHULUAN Lokasi peledakan PT Bukit Asam (persero) Tbk di Prebench Pit Tambang Air Laya dengan material yang diledakkan adalah lapisan interbur&en B2C yang ketebalannya antara 25 meter !" meter# pada lokasi penelitian ketebalan lapisan interbur&en B2C sebesar $%#5 meter& Lapisan B2C terdiri dari dua 'enis batuan yaitu +layst,ne dengan ketebalan 1"#5 meter dari lapisan batubara C dan selan'utnya san&st,ne dengan ketebalan 2% meter& (asing masing batuan mempunyai karakteristik tersendiri yakni +layst,ne) bobot isi (&ensity) 2#1 ton*m $ dan unia8ial +,m/ressive strengt% %$51#!% +pa# san&st,ne) bobot isi (&ensity) 2#! ton*m $ dan unia8ial +,m/ressive strengt% ,""5#5" +pa (Laboratorium pengu'ian mekanika tanah)& (aterial tersebut tidak bisa digali langsung menggunakan a8+avat,r PC 125" maupun PC 2""" karena &igging ;,r+e kedua alat tersebut sebesar 5%- +pa dan %21 +pa# sebenarnya dengan unia8ial +,m/ressive strengt% batuan tersebut masih bisa dilakukan ri//ing# tetapi sudah dalam katagori %ar& ri//ing# berdasarkan penelitian sebelumnya metode pemboran dan peledakan biaya pengupasan per BC( batuan lebih ekonomis dibandingkan dengan menggunakan ri//er (.oca /o0alina)& 1etelah operasi pemboran dan peledakan dilakukan banyak di'umpai 2ragmentasi batuan yang tidak bisa langsung dimuat ke dalam oleh alat gali muat ke alat angkut# sehingga menghambat proses pemuatan dan pengangkutan& +arenanya perlu dilakukan perhitungan ulang terhadap geometri peledakan yang ada dengan mempertimbangkan 'enis batuan yang akan diledakkan# karena batuan yang diledakkan ada dua batuan dan satu lapisan transisi antara keduanya maka geometri peledakan yang diusulkan ada tiga& +etiga geometri peledakan usulan tersebut perlu dilakukan perhitungan terhadap standar stemming dan isian -NFD untuk memudahkan dalam operasi peledakan& Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan sebagai berikut) Bagaimana membuat &esign geometri peledakan untuk batuan +layst,ne# batuan san&st,ne dan lapisan transisi antara kedua lapisan kedua lapisan tersebut# dan Bagaimana 2ragmentasi batuan hasil peledakan yang lebih dari 1"" cm untuk setiap &esign peledakan& 3asil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan geometri peledakan yang optimal untuk batuan +layst,ne, san&st,ne dan 'uga untuk lapisan transisi antara +layst,ne dan san&st,ne# agar didapatkan 2ragmentasi batuan hasil peledakan yang diinginkan& Berdasarkan masalah yang ada dan tu'uan yang ingin kita capai maka perlu meru'uk ke beberapa teori peledakan) geometri peledakan mulai dari burden (B)# spacing (1)# stemming (T)# subdrilling (4)# kedalaman lubang ledak (L)& 9b8@e B 5 12 1 5 +s 6 B T 5 +t 6 B 4 5 +' 6 B 7ntuk beberapa kasus subdrilling tidak digunakan# ba8kan pada harus dilakukan re2ill& +ondisi seperti ini diterapkan pada peledakan batuan diatas badan bi'ih atau lapisan batubara (9ambar 1)& Gambar 1. Pelea!a" Ba#$a" D%a#a& La'%&a" Ba#$bara L 5 +h 6 B PC 5 L T L 5 5 6 :e +onsentrasi ;sian (Loading :encity (de)) merupakan 'umlah isian bahan peledak yang digunakan dalam kolom isian (PC) lubang ledak& 7ntuk menghitung l,a&ing &ensity dapat digunakan rumusan sebagai berikut < de 5 "#5", :e 2 (19) P,w&er ;a+t,r (P2) atau s/e+i;i+ +%arge merupakan perbandingan antara 'umlah bahan peledak yang digunakan terhadap 'umlah batuan yang diledakkan& P2 5 = * > (. METODE PENELITIAN (etode yang digunakan dalam memecahkan permasalahan adalah dengan menggabungkan antara teori (data skunder) dan data?data lapangan# terutama data yang didapat langsung dari lapangan (data /rimer) sehingga diharapkan dari keduanya didapatkan penyelesaian masalah& Adapun urutan metodologi penelitian ini yaitu (empela'ari buku buku# literature yang membahas tentang permasalahan yang diangkat dalam laporan ini# 1eperti skripsi# makalah# 'urnal# laporan laporan perusahaan yang menyangkut masalah pemboran dan peledakan& :ata?data tersebut berupa Teori geometri pemboran dan Teori geometri peledakan (Pra?pengamatan lapangan)& Pengamatan Lapangan# melakukan obser0asi langsung di lapangan tentang kegiatan pemboran dan peledakan yang dilakukan pada tangga 5 no0ember 2"12 sampai dengan 1$ desember 2"12& :ata yang dapatkan dalam pengamatan lapangan dibedakan atas data primer dan data skunder& :ata Primer merupakan data yang di dapat dari hasil orientasi dan obser0asi di lapangan& :ata?data primer tersebut adalah +egiatan pemboran dan peledakan# 9eometri peledakan aktual# P,w&er ;a+t,r, @ragmentasi# Bahan peledak yang digunakan& :ata 1kunder merupakan dokumen?dokumen penun'ang dalam menulis laporan ini# data tersebut berupa< Lokasi dan kesampain daerah# keadaan geologi# stratigra2i dan karakteristik massa batuan# :ata curah hu'an# Alat gali?muat yang beker'a# 1tandar stemming dan isian -NFD& Pengolahan :ata# :ata?data baik berupa data sekunder maupun data /rimer yang telah didapatkan selan'utnya dapat dilakukan pengolahan data& Perhitungan geometri peledakan aktual rata?rata menggunakan metode statisti+# untuk perhitung ulang geometri peledakan di Pre?bench digunakan metode matematis dengan beberapa ;,rmula# sehingga didapatkan &esign geometri peledakan yang baru dan untuk perhitungan 2ragmentasi batuan hasil peledakan rata?rata menggunakan persamaan +uAnetso0# dan untuk distribusi 2ragmentasi batuan menggunakan persamaan 4&konya& ). PEMBAHASAN ).1 Ge*me#r% Pelea!a" A!#$al 9eometri peledakan yang diamati adalah diameter lubang ledak# bur&en, s/a+ing, stemming, sub&rilling, ben+% %ig%, lengt% ,; &rill%,le, +%arging# 0olume batuan terbongkar# dan /,w&er ;a+t,r& Pengambilan data geometri peledakan aktual dilakukan dengan mengambil nilai rata rata geometri yang digunakan didapatkan data bur&en B meter# s/a+ing % meter# stemming $#5- meter# sub&rilling " meter# ben+% %ig% %#1 meter (Tabel 1)& $&1&1 Pola Pengisian Bahan Peledak Berdasarkan pengamatan dilapangan pola pengisian bahan peledak pada peledakan interbur&en B2C di Pre?bench termasuk dalam katagori +,l,umn l,a&ing (b,tt,m l,a&ing) karena letak /rimer berada di ba8ah kemuadian bahan peledak (-NFD! dan terakhir material stemming (9ambar 2)& $&1&2 Pola Peledakan 1elan'utnya untuk melakukan penyalaan peledakan menggunakan sistem tunda dengan &elay &et,nat,r dan sur;a+e &elay& 4ika semua sur;a+e &elay dan &,wnline sudah terhubung# maka tinggal memasang detonator listrik pada inisiati,n /,int kemudian diteruskan dengan menggunakan lea& wire ke blasting me+%ine* Tabel 1. Ge*me#r% Pelea!a" A!#$al Ge*me#r% Pelea!a" A!#$al N%la% D%ame#er L$ba"+ B*r (I",-%) ./01 Burden (m) . Spacin (m) 0 S!e""in (m) )/12 Su#drillin (m) 3 Bench Hih (m) 0/1 $en!h %f Drillhole (m) 0/1 Charin (M) )/11 4*l$me Ba#$a" Terb*"+!ar (m ) ) (25/( &o'der (ac!or (!+6m ) ) 3/((0 Gambar (. P*la Pe"+%&%a" Ba-a" Pelea! $&1&$ 1tandar Stemming dan ;sian Bahan Peledak Penetapan standar stemming dan isian bahan peledak ini dengan nilai nisba stemming (+t) mulai dari "#5 sampai dengan "#B5 untuk lubang kering# sedangkan untuk lubang basa nilai nisba stemming berkisar dari "#5$B sampai dengan "#%12 (Tabel 2)& Gambar (. S#a"ar S!e""in a" I&%a" ANFO De'#- -*le (m) S!e""in Ker%"+ (m) S!e""in Ba&a (m) I&%a" Ker%"+ (!+) I&%a" Ba&a (!+) ./2 )/71 )/0( .7/11 11/30 0/3 )/71 )/00 .1/1( 11/50 0/1 )/13 )/5( ../1) 1(/.0 0/( )/17 )/50 .0/17 1)/70 0/) )/12 )/2( .5/17 17/(. ).( Ge*me#r% Pelea!a" U&$la" Cperasi peledakan berlokasi di Pit Tambang Air Laya Pre?bench# lapisan yang diledakkan yaitu lapisan interbur&en B2C dengan 'enis batuan +layst,ne dan san&st,ne (9ambar $) yang masing masing mempunyai karakteristik dan ketebalan sendiri# +layst,ne dengan ketebalan 1"#5 meter diatas +,al seam dan san&st,ne 2% meter di atas +layst,ne& Gambar ). S$&$"a" La'%&a" Ba#$a" B(8C :ari hasil perhitungan didapatkan geometri peledakan untuk batuan +layst,ne dengan nilai bur&en turun 1#! meter (terhadap geometri aktual) men'adi !#B meter# nilai s/a+ing turun "#5 meter men'adi B#5 meter# nilai stemming naik "#1, meter men'adi $#B, meter# nilai sub&rilling sama sama nol (untuk peledakan pada lapisan +layst,ne ini yang berbatasan dengan +,al seam C# di isi ulang dengan material +utting hingga ber'arak "#$ meter dari +,al seam C)# dan /,w&er ;a+t,r naik "#"B$ kg*m $ men'adi "#2-" kg*m $ (Tabel $)& Tabel ). Ge*me#r% Pelea!a" U&$la" Ge*me#r% Pelea!a" Cla)*!one Cl9a&#*"e Sa"&#*"e Tra"&%&% :iameter Lubang Bor (;nchi) B#%5 inchi B#%5 inchi B#%5 inchi Bur&en (m) !#B meter !#$ meter !#$" meter S/a+ing (m) B#5 meter B meter B meter Stemming (m) $#B, meter !#$ meter !#$ meter Sub&rilling (m) ? 1 meter "#,B meter Ben+% Eig% (m) %#5 meter %#5 meter %#5" meter .engt% D; @rill%,le (m) %#2 meter ,#5 meter ,#$B meter 1%arging (() $#52 meter !#2 meter !#"B meter Dolume Batuan Terbongkar (m $ ) 22!#$ m $ 1-$#5 m $ 1-$#5 m $ P,w&er Fa+t,r (kg*m $ ) "#2-" kg*m $ "#!"1 kg*m $ "#$,, kg*m $ 9eometri peledakan untuk batuan san&st,ne dengan nilai bur&en menurun 1#% meter men'adi !#$ meter (terhadap geometri aktual)# nilai s/a+ing turun 1 meter men'adi B meter# nilai stemming naik "#, meter men'adi !#$ meter (nilai nisba stemming diambil maksimal)# nilai sub&rilling 1 meter dari sub&rilling aktual " meter (Tabel $)& 9eometri peledakan untuk lapisan trasisi antara batuan +layst,ne dan san&st,ne (9ambar $) mengadopsi geometri peledakan untuk batuan san&st,ne# perbedaannya terletak pada sub&rilling yaitu "#,B meter dari 1 meter# pan'ang lubang ledak men'adi ,#$B meter dari ,#5 meter# dan /,w&er ;a+t,r turun men'adi "#$,, kg*m $ (Tabel $) $&2&1 Pola Pengisian Bahan Peledak .ancangan pola pengisian bahan peledak pada geoemetri peledakan ini sama seperti pola pengisian pada geometri peledakn aktual& Pola pengisian bahan peledakan yang direncanakan pada geometri peledakan ini sama dengan pola pengisian bahan peledak yang diterapkan pada geometri aktual& $&2&2 Pola Peledakan 1ecara umum rancangan pola peledakan yang akan diterapkan pada geometri peledakan ini sama dengan pola peledakan pada geometri peledakan aktual& Pola peledakan yang diterapkan sama halnya dengan penerapan pada pola peledakan geometri peledakan usulan batuan +layst,ne& Pola pengisian bahan peledakan yang direncanakan pada geometri peledakan ini berbeda dengan pola pengisian bahan peledak yang diterapkan pada geometri aktual# karena pada geometri peledakan ini menerapkan pola pengisian bahan peledakn &e+k l,a&ing& $&2&$ 1tandar Stemming dan ;sian A/@C 1tandar stemming dan isian -NFD untuk geometri peledakan usulan lapisan +layst,ne# kedalaman lubang ledak %#2 meter sebagai acuan# dengan nilai stemming yaitu $#B, meter dengan nisba stemming "#," (berlaku untuk lubang ledak kering maupun lubang ledak basa) dengan isian -NFD untuk lubang ledak kering B5#12 kg dan untuk isian -NFD lubang ledak basa 51#5" kg (Tabel !)& Tabel 7. S#a"ar S!e""in a" I&%a" ANFO Cla)*!one Dep!h Hole (m) Burden + Spacin (7/. : ./1) S!e""in Ker%"+ (m) S!e""in Ba&a (m) I&%a" Ker%"+ (!+) I&%a" Ba&a (!+) 0/3 )/12 )/12 .)/35 72/52 0/1 )/.) )/.) .7/12 13/00 0/( )/.5 )/.5 .1/1( 11/13 0/) )/0) )/0) ../31 1(/() 0/7 )/00 )/00 .0/11 1)/11 1tandar stemming dan isian -NFD geometri peledakan usulan lapisan san&st,ne# perhitungan dimulai dari kedalaman lubang ledak ,#5 meter& 7ntuk lubang ledak dengan kedalaman ,#5 meter isian stemming kering dan basa sepan'ang !#$" meter dengan isian -NFD pada lubang ledak kering yaitu %%#% kg dan isian -NFD lubang ledak basa yaitu B1#!5 kg (Tabel 5)& 1tandar stemming dan isian -NFD untuk geometri peledakan usulan lapisan transisi antara +layst,ne dan san&st,ne menggunakan metode pengisian bahan peledak &e+k l,a&ing& 7ntuk lubang ledak dengan kedalaman ,#! meter t,/ stemming sepan'ang $#"1 meter dan b,tt,m stemming sepan'ang 1#2- meter isian -NFD lubang kering pada bagian isian atas dan ba8ah dibuat yaitu masing masing sebanyak $%#-2 kg& (Tabel B) Tabel 1. S#a"ar S!e""in a" I&%a" ANFO Sand*!one Dep!h Hole (m) Burden + Spacin (7/) : .) S!e""in Ker%"+ (m) S!e""in Ba&a (m) I&%a" Ker%"+ (!+) I&%a" Ba&a(!+) 0/3 )/03 )/03 .1/31 75/(5 0/1 )/07 )/07 .(/1. 72/1. 0/( )/05 )/05 .)/(0 13/3) 0/) )/5) )/5) .7/(3 13/00 0/7 )/50 )/50 .1/)1 11/.7 Tabel .. S#a"ar S!e""in a" I&%a" ANFO Tran*i*i Dep!h Hole (m) Burden + Spacin (7/) : .) S!e""in L$ba"+ Ker%"+ (m) S!e""in L$ba"+ Ba&a (m) I&%a" L$ba"+ Ker%"+ (!+) I&%a" L$ba"+ Ba&a (!+) Top Bo!!o" Top Bo!!o" Top Bo!!o" Top Bo!!o" 0/3 )/31 3/.2 )/31 3/.2 )3/1) )3/1) (7/17 (7/17 0/1 )/31 3/0) )/31 3/0) )1/35 )1/35 (7/15 (7/15 0/( )/31 3/00 )/31 3/00 )1/.7 )1/.7 (1/31 (1/31 0/) )/31 3/5( )/31 3/5( )(/13 )(/13 (1/)5 (1/)5 0/7 )/31 3/5. )/31 3/5. )(/.1 )(/.1 (1/5( (1/5( ).( A"al%&%& Fra+me"#a&% Ba#$a" e"+a" Ge*me#r% A!#$al a" +e*me#r% U&$la" Berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan 2ragemntasi rata rata (E) yaitu !"#1% cm# dengan indeks keseragaman (n) "#,- dan Ec yaitu B"#B5# dari data tersebut maka distribusi 2ragmentasi batuan yang berukuran diatas 2" cm (6 5 2") adalah sebagai berikut< . 5 e (6*6 c ) n . 5 e (2"*B"#B5) "#,- . 5 "#B- . dalam persen adalah B- F :engan perhitungan yang sama terdapat 5" F 2ragmentasi batuan hasil peledakan dengan ukuran !" cm# $% F dengan ukuran B" cm dan 2- F dengan ukuran ," cm dan 21 F dengan ukuran 1"" cm (Tabel %)& :engan perhitungan sama maka didapatkanlah 2ragmentasi batuan seperti pada tabel % dan gambar !& Tabel 0. Fra+me"#a&% Ba#$a" Ha&%l Pelea!a" Fra+me"#a&% Ba#$a" Cla9&#*"e Ha&%l Pelea!a" Fra+me"#a&% ra#a8ra#a (;) I"e!& !e&era+ama" (") ;, D%&#r%b$&% Fra+me"#a&% R) A . C73/10 ,m 3/52 .3/.1 1) : < (3/ R < .2= () : < 133/ R < (1= U . C)./27 ,m 3/2) 17/5 1) : < (3/ R < .0= () : < 133/ R < 10 = Fra+me"#a&% Ba#$a" Sa"&#*"e Ha&%l Pelea!a" Fra+me"#a&% ra#a8ra#a (;) I"e!& !e&era+ama" (") ;, D%&#r%b$&% Fra+me"#a&% R) A . S71/57 3/52 .2/(1 1) : < (3/ R < 0(= () : < 133/ R < (1= U . S)1/5 ,m 1/1) 7)/22 1) : < (3/ R < ..= () : < 133/ R < 5= Fra+me"#a&% Ba#$a" Tra"&%&% Ha&%l Pelea!a" Fra+me"#a&% ra#a8ra#a (;) I"e!& !e&era+ama" (") ;, D%&#r%b$&% Fra+me"#a&% R) A . T7)/31 3/52 .7/27 1) : < (3/ R < 03= () : < 133/ R < ()= U . T)1/5 1/1) 7)/22 1) : < (3/ R < .1= () : < 133/ R < 5= Ke#era"+a"> A.C > A!#$al Cla9&#*"e/ U.C > U&$la" Cla9&#*"e/ A.S > A!#$al Sa"&#*"e/ U.S > U&$la" Sa"&#*"e/ A.T > A!#$al Tra"&%&%/ a" U.T > U&$la" Tra"&%&%. Grafik Fragmentasi 80 70 60 50 40 30 20 10 0 20 40 60 80 100 Ukuran Fragmentasi (cm) A. C U. C A.S U. S A.T U. T Gambar 7. Gra?%! Fra+me"#a&% Ba#$a" %
F r a g m e n t a s i :ari penurunan persentase 2ragmentasi batuan yang lebih dari 1"" cm pada ketiga geometri usulan# mengindikasikan bah8a geometri yang diusulkan untuk masing masing batuan layak diterapkan pada operasi pemboran dan peledakan lapisan interbur&en B2C di Pit Tambang Air Laya Pre?bench PT Bukit Asam (Persero) Tbk& 1. PENUTUP 1.1 Ke&%m'$la" :ari permasalahan yang muncul pada peledakan interbur&en B2C di prebench PT& Bukit Asam (Persero) Tbk dan dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bah8a< 1& 9eometri peledakan yang optimum untuk batuan claystone adalah sebagai berikut< a& Bur&en (B! 5 !#B meter b& S/a+ing (S! 5 B#5 meter c& Stemming(T! 5 $#B, meter d& Sub&rilling( J! 5 " meter e& Ben+% Eig% (E! 5 %#5 meter 2& 1,l,umn 1%arge (P+! 5 $#52 meter g& P,w&er ;a+t,r (PF! 5 "#2-" kg*m $ 2& 9eometri peledakan yang optimum untuk batuan claystone adalah sebagai berikut< a& Bur&en (B! 5 !#$ meter b& S/a+ing (S! 5 B meter c& Stemming(T! 5 !#$ meter d& Sub&rilling( J! 5 1 meter e& Ben+% Eig% (E! 5 %#5 meter 2& 1,l,umn 1%arge (P+! 5 !#2 meter g& P,w&er ;a+t,r (PF! 5 "#!"1 kg*m $ $& 9eometri peledakan yang optimum untuk batuan claystone adalah sebagai berikut< a& Bur&en (B! 5 !#$ meter b& S/a+ing (S! 5 B meter c& Stemming(T! 5 !#$ meter d& Sub&rilling( J! 5 "#,B meter e& Ben+% Eig% (E! 5 %#5 meter 2& 1,l,umn 1%arge (P+! 5 !#"B meter g& P,w&er ;a+t,r (PF! 5 "#$,, kg*m $ !& :ari perhitungan 2ragmentasi batuan hasi peledakan yang dilakukan secara teori didapatkan perbaikan 2ragmentasi untuk geometri peledakan usulan pada batuan +layst,ne yaitu adanya penurunan ! F dari 21 F men'adi 1% F 2ragmenasi yang berukurun lebih 1"" cm# untuk geometri usulan pada batuan san&st,ne dengan penurunan yang sangat signi2ikan yaitu 1% F dari 25 F men'adi , F# dan untuk geometri peledakan usulan pada lapisan transisi ada penurunan dari persentase 2ragmentasi sebelumnya yaitu sebesar 15 F dari 2$ F men'adi , persen& 1.(. Sara" 1& @ragmentasi batuan yang lebih dari 1"" cm dianggap boulder karena sudah bisa mengganggu proses pemuatan# sebaiknya dilakukan pengahancuran menggunakan breaker atau se+,n&ary blasting* 2& 9eometri usulan yang direncanakan akan ber'alan dengan baik apabila penerapannya dilapangan sesui dengan perencanaan artinya operasi peledakan di lapangan harus benar benar di a8asi oleh blasting su/ervis,r& $& 1istem air +,m/ress,r pada alat bor 1an0iks :!251# harus dilakukan perbaikan# guna mengoptimalkan kiner'anya dan Pemboran lubang ledak harus dihentikan apabila telah mendekati lapisan batubara# 'ika sudah mengenai lapisan batubara harus di re;ill sepan'ang "#5 meter di atas lapisan batubara& 1" 1" DAFTAR PUSTAKA G1H Ash# .&L# 1--"# I@esign ,; Blasting <,un&, Sur;a+e 4iningJ# B&A& +ennedy =ditor# 1ociety 2or (ining# (etallurgy# and =6plotion# ;nc& Page& 5B5?5,!& G2H 4emino# LopeA# Carlos# (1--5)# J@rill an& Blast ,; <,+kJ <evise& an& U/&ate& "&&iti,n by A&A Blaskena< .otterdam# /etherlands& G$H +arim# Ari2in# (1--,)# ITeknik Pemb,ranJ# Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan# ;TB# Bandung& G!H +onya# C4& and >alter =4& (1--")# ISur;a+e Blast @esignJ# Prentice 3all# =ngle8ood Cli22s# /e8 4ersey& G5H +oesnaryo& 1&# (2""1)# JTe,ri Pele&akanJ# Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi (ineral dan Batubara# Bandung& GBH .ai# Asta8a (&# (2""")# J9lasi;ikasi 4assa BatuanJ# Tim :ana Pengembangan +eahlian 1ub 1ektor Pertambangan 7mum dan Lembaga Pengembangan (asyarakat# ;TB# Bandung& G%H 1ahu# +umar# .a'at# (2"12)# I-//li+ati,n ,; ri//e#&,Ber +,mbinati,n in sur;a+e mine$ its a//li+ability an& /er;,rman+e stu&yJ# @e/artement ,; 4ining "ngineering, Nasi,nal ?nstitute ,; Te+%n,l,gy< .ourkela G,H =ngin# ;#C# (2"",)# IPra+ti+al 4et%,& ,; Ben+% Blasting @esign ;,r @isire& Fragmentati,n base ,n @igital "mage /r,+essing Te+%niAue and +uA?ram (odelJ A2yon +ocatepe 7ni0ersity< Turky& G-H /o0alina# .oca# (2"11)# IPerbandingan Biaya Pengu/asan .a/isan Tana% Penutu/ -ntara 4et,&e Blasting &an 4et,&e <i//ing @i 4T' -ir .aya Tambang Batubara PT Bukit -sam (Perser,! TbkJ# 4urusan Teknik Pertambangan# 7ni0erstitas 1ri8i'ya) Palembang& G1"H Anonim# (2""%)# IS/e+i;i+ati,n F -//li+ati,n Ean& B,,kJ# =disi 2,# +omatsu# 4apan&