Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan @achmadCLTK

Pengeringan adalah suatu metode untuk menghilangkan atau mengurangi kadar air
dari suatu bahan dengan cara menguapkannya melalui proses perpindahan panas dan
perpindahan massa. Kandungan air tersebut dikurangi sampai batas tertentu dimana
mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi didalamnya. Alat pengering yang digunakan dalam
praktikum ini adalah Spray Dryer atau biasa dikenal pengering hambur.
Larutan yang akan dikeringkan adalah larutan susu dengan variasi konsentrasi yaitu
15% dan 25% sebanyak 100 ml. Prinsip kerja dari spray dryer ini dengan cara
mengkontakkan aliran umpan (larutan susu) dengan udara panas sehingga terjadi proses
perpindahan panas dan perpindahan massa. Perpindahan panas yang dimaksud yaitu proses
pemberian panas pada umpan (larutan susu) sehingga airnya menguap atau airnya mengalami
proses perubahan menjadi uap sehingga mengikuti aliran udara panas. Udara panas akan
mengalami penurunan suhu dan menjadi lebih lembap dari sebelumnya. Hal tersebut dapat
teramati dari data pengamatan dimana suhu udara keluar (T cyclone) lebih rendah dari pada
suhu aliran udara masuk (T control). Sedangkan perpindahan massa yaitu
pengeluaran/berkurangnya massa air dari permukaan larutan susu berpindah ke udara panas.
Untuk memberikan kontak yang efektif antara larutan umpan dengan udara panas,
larutan dikabutkan terlebih dahulu sehingga membentuk butiran halus. Operasi pengkabutan
tersebut dilakukan oleh nozzle yang berputar dengan kecepatan tinggi yang disesuaikan
dengan produk yang dihamburkan. Udara panas dan umpan dalam praktikum ini mengalir
searah (co-current) sehingga waktu tinggal partikel dalam drying chamber menjadi singkat,
dan siklon beroperasi secara efisien. Waktu proses drying dalam praktikum ini adalah selama
15 menit, dan dilakukan pengamatan kecepatan udara keluar, suhu udara keluar (T cyclone)
dan suhu aliran masuk udara ( T control) setiap 30 detik. Butiran halus yang berkontak
dengan aliran udara panas pada permukaannya akan mengalami kehilangan kandungan airnya
dengan cepat, sehingga butiran mengalir bebas tetapi tetap tersuspensi didalam drying
chamber.
Kemudian serbuk kering dipisahkan dari udara lembap didalam siklon yang bekerja
menggunakan gaya sentrifugal (molekul gas/udara yang berputar dalam siklon) sehingga
kecepatan campuran udara/uap air-serbuk susu yang masuk kesistem siklon mengalami
kenaikan. Partikel serbuk yang lebih berat kemudian terkumpul di dinding siklon dan jatuh ke
bejana penampung produk. Dalam praktikum ini massa produk (serbuk susu kering)
diperoleh hanya sedikit. Karena massa produk hanya dihitung dari labu penampung dan dari
cyclone yang bisa jatuh ke labu penampung produk dan kemudian dilakukan proses
pemanasan untuk menghilangkan kadar airnya kembali. Massa produk yang menempel pada
dinding cyclone dianggap massa teruapkan saja (bukan massa produk kering) karena tidak
dapat dilakukan proses pemanasan. Hanya dihitung massa susu teruapkan.
Untuk mencari laju penguapan air dan kalor penguapan air menggunakan persamaan :
Laju massa penguapan air



Q penguapan air = m x
Dimana didapat dari literatur pada tekanan atmosperic (760 mmHg).
Berbeda konsentrasi umpan (15% dan 25%) tentu berbeda pula kalor yang dibutuhkan
untuk menguapkan airnya. Teoritisnya, semakin banyak kadar air dalam suatu larutan tentu
akan semakin besar energi/kalor untuk menguapkannya. Kalor penguapan air pada
konsentrasi umpan 25% harus lebih sedikit daripada kalor untuk menguapkan umpan
konsentrasi 15% karena memiliki kadar air lebih sedikit (larutan lebih pekat). Untuk
memudahkan perhitungan, karena data pengamatan suhu udara masuk, suhu udara keluar, dan
kecepatan udara berubah-ubah maka digunakan T rata-rata dan v rata-rata. Berikut laju massa
dan kalor penguapan air yang didapatkan pada praktikum ini :
Variabel Konsentrasi 15% Konsentrasi 25%
Laju penguapan air
(kg/s)
4.51 x 10
-5
kg/s 4.46 x 10
-5
kg/s
Kalor penguapan air
(kJ/s)
0.1103 kJ/s 0.109 kJ/s

Selanjutnya, untuk menentukan kadar air dari produk menggunakan persamaan :

( )
( )

Teoritisnya, karena air pada umpan konsentrasi 15% lebih banyak (larutan lebih encer)
berarti kandungan air diproduk umpan konsentrasi 15% akan lebih banyak. Karena peluang
interaksi antara partikel susu dengan air pada umpan 15% lebih banyak kemungkinan dan
jumlahnya dalam mengikat molekul air. Pada praktikum ini didapatkan kadar air dari produk
sebagai berikut :
Variabel Konsentrasi 15% Konsentrasi 25%
Kadar air Produk kering (%) 10.81 % 4.44 %

Untuk menghitung % Perolehan produk, digunakan persamaan :




Sehingga didapatkan %Perolehan sebagai berikut :
Variabel Konsentrasi 15% Konsentrasi 25%
% Perolehan Produk 9.56 % 3.44 %

%Perolehan dipengaruhi oleh efisiensi proses. Dari data yang didapatkan dapat
disimpulkan bahwa operasi pengeringan pada umpan konsentrasi 15% lebih efisien dari pada
umpan konsentrasi 25%. Efisiensi proses ditentukan oleh kondisi operasi. Kondisi operasi
yang sangat dominan dalam operasi dengan spray dryer pada praktikum ini adalah T udara
masuk, T udara keluar, dan Kecepatan udara. Diamana ketiganya seharusnya berada pada
kondisi konstan tidak berubah-berubah. Hal tersebut juga berpengaruh pada perhitungan laju
penguapan air dan kalor yang dikonsumsi. Jadi perbandingan produk spray dryer variasi
konsentrasi dalam praktikum ini tidak terlalu signifikan karena tidak berada pada kondisi
yang sama. Solusi agar kondisi berada pada keadaan yang sama, dilakukan pengendalian
kecepatan udara dan suhu udara masuk dan keluar .

Anda mungkin juga menyukai