Anda di halaman 1dari 13

CHAPTER 9 LAYOUT STRATEGY

KEPENTINGAN STRATEGIS KEPUTUSAN TATA LETAK


Tata letak merupakan suatu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi secara jangka
panjang. Tataletak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak mentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak
dengan pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi
mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons yang cepat.
Pada semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana dapat mencapai hal-hal
berikut:
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih baik.
4. Interaksi dengan pelanggan atau klien yang lebih baik.
5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarnag, tata letak tersebut perlu
diubah)

JENIS-JENIS TATA LETAK
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya aliran bahan, manusia, dan informasi
dalam suatu wilayah dan antarwilayah. Terdapat beberapa pendekatan tata letak:
1. Tata letak kantor: menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan ruangan kantor yang
melancarkan aliran informasi.
2. Tata letak toko eceran: menempatkan rak-rak dan merespons perilaku pelanggan.
3. Tata letak gudang: memusatkan kelebihan serta kekurangan antara ruangan dan sistem
penanganan bahan.
4. Tata letak dengan posisi tetap: memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar
dan memakan tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
5. Tata letak yang berorientasi proses: berhubungan dengan produksi dengan volume rendah
dan bervariasi tinggi
6. Tata letak sel kerja: menata mesin-mesin dan peralatan lain untuk fokus pada produksi
sebuah produk atau sekelompok produk yang berkaitan.
7. Tata letak yang berorientasi produk: mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling
baik dalam produksi yang kontinu dan berulang.


TATA LETAK KANTOR
Tata letak kantor (office layout)adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan mereka, dan
ruang dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan pergerakan informasi. Perbedaan
utaa pada tata letak kantor adalah pada aliran informasi. Tata letak kantor terus mengalami
perubahan akibat perubahan teknologi yang berlangsung di masyarakat juga ikut mengubah
fungsi kantor.
Saat ini, analisis tata letak kantor masih memerlukan pendekatan yang berbasis tugas. Para
manajer menguji pola komunikasi baik secara elektronik maupun tradisional, juga kebutuhan
pemisahan, dan kondisi-kondisi lain yang memengaruhi efektivitas pekerja.
Disisi lain, terdapat pertimbangan tata letak yang bersifat umum. Pertimbangan ini berkaitan
dengan kondisi kerja, kerjasama tim, otoritas dan status. Dan sebagai komentar terakhir pada tata
letak kantor, harus diperhatikan bahwa terdapat kecenderungan utama. Pertama, teknologi seperti
telepon genggam, iPod, fax, internet, laptop, dan PDA menyebabkan tata letak semakin fleksibel
dengan memindahkan informasi secara elektronis dan memudahkan karyawan bekerja diluar
situs kerjanya. Kedua, perusahaan modern menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa.

TATA LETAK TOKO ECERAN
Tata letak toko eceran (retail layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi bergantung pada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi banyak
manajer operasi toko eceran mencoba untuk memperlihatkan produk-produk mereka kepada
pelanggan sebanyak mungkin. Penelitian menunjukkan semakin besar produk dapat dilihat oleh
pelanggan, penjualannya akan semakin meningkat, dan tingkat pengembalian investasi nya juga
semakin tinggi. Manajer operasi dapat mengubah keduanya, baik dengan pengaturan toko secara
keseluruhan meupun alokasi tempat bagi beragam produk dalam pengaturan toko tersebut.
Lima ide yang berguna dalam menentukan pengaturan sebagian besar toko:
1. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli oleh pelanggan di sekitar batas luar toko.
2. Gunakan lokasi yang strategis untuk barang-barang yang menarik dan memiliki
keuntungan besar.
3. Distribusikan barang-barang yang dikenal pedagang sebagau produk andalan (barang-
barang yang menjadi alasan utama para pengunjung berbelanja.
4. Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur yang tinggi.
5. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi perhentian
pertama pada pelanggan.
Sebagai tambahan dan masih dalam perdebatan utama adalah permasalahan dalam tata letak
yang disebut slotting. Biaya penempatan adalah biaya yang dibayar oleh produsen untuk
menempatkan produk mereka pad arak di rantai toko eceran atau supermarket.
SERVICESCAPE
Istilah servicescape menerangkan lingkungan fisik dimana jasa dilakukan dan bagaimana
lingkunagn ini memiliki dampak humanistic pada pelanggan dan karyawan. Untuk mendapatkan
tata letak jasa yang baik, perusahaan harus mempertimbangkan tiga elemen berikut.
1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan
2. Tata letak yang luas dan meliputi fungsi
3. Tanda-tanda, symbol dan artefak yang merupakan karakteristik desain bangunan.

TATA LETAK GUDANG DAN PENYIMPANAN
Tujuan tata letak udang adalah menemukan titik optimal di antara biaya penanganan bahan dan
biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas
manajemen adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang. Biaya penanganan
bahan adalah biaya-baiaya yang berkaitan dengan transportasi barang yang masuk, penyimpanan
dan transportasi bahan yang keluar untuk dimasukkan ke gudang. Biaya-biaya ini meliputi
peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang
efektif juga meminimalkan kerusakan bahan dalam gudang.

CROSS-DOCKING
Cross-docking berarti menghindari penempatan bahan atau barang-barang dalam gudang dengan
langsung memproses mereka saat diterima. Dalam sebuah fasilitas manufaktur, produk diterima
langsung pada lini perakitan. Pada sebuah pusat distribusi, muatan yang telah diberi label dan
disusun sebelumnya tiba pada dok pengiriman untuk dirute ulang sehingga menghindari aktivitas
penerimaan secara formal, penghitungan stok, dan pemilihan pesanan.

RANDOM STOCKING
Random stocking digunakan dalam proses penggudangan untuk menemukan lokasi barang jika
terdapat lokasi yang tersedia. Sistem random stocking yang terkomputasi meliputi tugas ebagai
berikut.
1. Membuat daftar lokasi terbuka atau tersedia.
STEP 1
2. Membuat catatab persediaan sekarang secara akurat dan juga lokasinya.
3. Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu
perjalanan yang dibutuhkan untuk mengambil pesanan.
4. Menggabungkan pesanan untuk mengurangi jumlah waktu penjemputan
5. Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu.

KUSTOMISASI
Kustomisasi berarti menggunakan penggudangan untuk menambah nilai barang melalui
modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengemasan komponen. Kustomisasi gudang biasanya
merupakan cara terbaik dalam menghasilkan keunggulan bersaing pada pasar dimana terdapat
perubahan produknya menjadi sangat cepat.

TATA LETAK BERORIENTASI PROSES (PROCESS-ORIENTED LAYOUT)
- Tata letak yang berhubungan dengan low-volume, high-variety product
- Mesin-mesin dan peralatan dikelompokkan bersama
- Fleksibel dan mampu menangani berbagai macam produk atau jasa
- Scheduling bisa sulit dan setup, material handling, dan biaya tenaga kerja dapat tinggi
- Atur pusat kerja sehingga dapat meminimalkan biaya material handling
- Elemen biaya dasar:
1) Jumlah beban (atau individu) yang bergerak antar
pusat
2) Beban Jarak (atau individu) bergerak di antara pusat-
pusat

Contoh Process Layout
Arrange six departments in a factory to minimize the material handling costs. Each
department is 20 x 20 feet and the
building is 60 feet long and 40 feet wide.
1. Construct a from-to matrix
2. Determine the space requirements
3. Develop an initial schematic diagram
4. Determine the cost of this layout
5. Try to improve the layout
6. Prepare a detailed plan



Perangkat Lunak Komputer untuk Tata Letak Berorientasi Proses
- Pendekatan grafis hanya bekerja
untuk masalah-masalah kecil
- Program komputer yang tersedia
untuk menyelesaikan masalah yang lebih
rumit:
CRAFT
ALDEP
CORELAP
Factory Flow

WORK CELLS
- Mereorganisasi manusia dan mesin dalam kelompok untuk fokus pada produk tunggal atau
kelompok produk
- Teknologi kelompok mengidentifikasi produk-produk yang memiliki karakteristik yang sama
untuk sel-sel tertentu
- Volume harus menjustifikasi sel
STEP 2 STEP 3
STEP 4
STEP 5 STEP 6
Contoh CRAFT
- Sel-sel dapat dikonfigurasi ulang sebagai desain atau perubahan volume
Keuntungan dari Work Cells
1. Berkurangnya persediaan work-in-process
2. Sedikit ruang lantai yang dibutuhkan
3. Berkurangnya bahan baku dan persediaan
barang jadi
4. Berkurangnya tenaga kerja langsung
5. Semakin tingginya rasa partisipasi
karyawan
6. Peningkatan penggunaan peralatan dan
mesin
7. Berkurangnya investasi dalam mesin dan
peralatan
Ketentuan dari Work Cells
1. Identifikasi families of products
2. Tingkat pelatihan, fleksibilitas dan
pemberdayaan karyawan yang tinggi
3. Menjadi mandiri, dengan peralatan dan
sumber dayanya sendiri
4. Uji (poka-yoke) di setiap stasiun dalam
sel
Meningkatkan Tata Letak menggunakan Work Cells





- U-Shaped line mengurangi pergerakan pekerja dan persyaratan ruang sekaligus
meningkatkan komunikasi, mengurangi jumlah pekerja, dan memfasilitasi inspeksi

Penempatan karyawan dan Menyeimbangkan sel kerja
Produksi yang efisien di dalam sebuah sel kera memputuhkan penempatan karyawan yang layak. Berikut
adalah langkah penentuannya.
1. Tentukan takt time(frekuensi produksi dari unit yang dibutuhkan dalam memenuhi pesanan konsumen
Takt time = Total work time available / Units required
2. Tentukan jumlah operator yang diperlukan
Workers required = Total operation time required /Takt Time

Pusat kerja yang terfokus dan Pabrik yang terfokus
Pusat kerja yang terfokus adalah Produk permanen atau semi permanen yang berorientasi pada mesin Dan
teknisi/ personel. Pabrik yang terfokus adalah sebuah fasilitas yang didesain untuk memproduksi barang maupun
komponen yang sama


TATA LETAK PROSES PRODUKSI BERULANG & BERORIENTASI PADA PRODUK

Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk
yangsama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produksi yang berulang dan
kontinu,menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan adalah:
1. volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.
2. permintaan produk cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman
modalyang besar untuk peralatan khusus
3. produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya,
yangmemberikan penilaian adanya penanaman modal pada peralatan khusus.4.
4. pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang
seragam(cukup terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka dapat dikerjakan
dengan peralatan khusus tersebut.

Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan
perakitan.Lini pabrikasi(fabrication line) membuat komponen seperti ban modil dan komponen
logamsebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini perakitan (assembly line) meletakan komponen
yangdipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Kedua lini in imerupakan
proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus seimbang, yaitu waktu
yangdihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan barus sama atau seimbang dengan waktu
yang dihabiskanuntuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh seoarang pekerja di lini
perakitan harus seimbangdengan waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang
dikerjakan oleh pekerja berikutnya
Tujuan utama tata letak yang berorientasi pada produk adalah
1. Rendahnya biaya variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk
yangterstandarisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.

Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk
menjalankan proses cukup besar.
2. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh
operasi pada lini yang sama juga terganggu.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi
yang berbeda
Karena permasalahan lini pabrikasi dan lini perakitan serupa, pembahasan kali iniditujukan
pada lini perakitan. Pada sebuah lini perakitan, biasanya sebuah produk berjalanmelalui wahana
yang otomatis, seperti sebuah ban berjalan, melalui serangkaian stasiun kerjahingga selesai. Ini
merupakan cara mobil dirakit, televisi dan pemanggang kue dibuat, dan rotilapis pada restoran
cepat saji dibuat. Tata letak yang berorientasi pada produk menggunakan peralatan yang lebih
otomatis dan didesain secara khusus dari pada tata letak yang berorientasi pada proses


Penyeimbangan lini perakitan.

Lini perakitan biasanya dilaksanakan untuk meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin
atau karyawan dan memenuhi output yangdibutuhkan dari lini perakitan. Untuk dapat
memproduksi pada tingkat tertentu, pihak manajemen harus mengetahui perkakas, peralalatan,
dan metode kerja yang digunakan.Kemudian persyaratan waktu untuk setiap tugas perakitan
(seperti membuat lubang,mengencangkan baut, atau mengecat komponen dengan cara
menyemprot) harus ditentukan.Manajemen juga harus mengetahui hubungan prioritas antar
aktivitas yaitu, urutan beragam tugas yang harus dikerjakan
Masalah penyeimbang lini berskala besar, seperti masalah tata letak berorientasi pada proses
yang besar, dapat diatasi dengan menggunakan computer. Program computer yang dapat
digunakan seperti Assembly Line Pro, Proplanner, Timer Pro, Flexible Line Balancing, dan
Promodel yang tersedia untuk mengerjakan perakitan dengan bergam aktivitas.
CHAPTER 11 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
KEPENTINGAN STRATEGIS RANTAI PASOKAN
Manajemen rantai pasokan adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan,
pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan.
Manajemen rantai pasokan mencakup aktivitas untuk menetukan penyedia transportasi, transfer
uang secara kredit dan tunai, para pemasok, ditributor, utang dan piutang usaha, pergudangan
dan persediaan, pemenuhan pesanan serta berbagai informasi pelanggan, prediksi, dan produksi.
Rantai pasokan pada lingkungan global harus mampu :
1. Menanggapi perubahan mendadak dalam hal ketersediaan komponen, saluran ditribusi
atau pengiriman, bea impor dan nilai mata uang asing.
2. Menggunakan teknologi transmisi dan komputer tercanggih untuk menjadwalkan serta
mengelola pengiriman komponen dan produk jadi ke luar.
3. Memiliki karyawan lokal yang terampil menangani tugas-tugas, perdagangan,
pengiriman, imigrasi,dan permasalahan politis.
EKONOMI RANTAI PASOKAN
Rantai pasokan memperoleh perhatian yang cukup besar karena rantai pasokan
merupakan suatu bagian integral dari strategi perusahaan dan merupakan aktivitas yang paling
mahal pada hampir seluruh perusahaan.
Memilih produk dan jasa yang diperoleh secara ekternal dapat lebih menguntungkan
daripada yang diproduksi secara internal, dan dikenal sebagai keputusan buat atau beli (make or
buy decision). Pengalihdayaan memindahkan sebagian dari yang biasanya merupakan sumber
daya dan aktivitas internal ke vendor di luar perusahaan. Pengalihdayaan merupakan bagian dari
tren yang berkembang menuju pemanfaatan efisiensi yang akan menghasilkan spesialisasi.
STRATEGI RANTAI PASOKAN
Salah satu strategi adalah pendekatan bernegosiasi dengan banyak pemasok dan mengadu
satu pemasok dengan pemasok lain. Strategi kedua adalah mengembangkan hubungan kemitraan
jangka panjang dengan sedikit pemasok untuk memuaskan pelanggan. Strategi ketiga adalah
integrasi vertikal, di mana perusahaan dapat memutuskan untuk menggunakan integrasi balik
secara vertikal dengan benar-benar membeli pemasok tersebut. Variasi keempat adlah kombinasi
sedikit pemasok menjadi bagian dari kesatuan perusahaan. Strategi kelima adalah
mengembangkan perusahaan maya yang menggunakan para pemasok sesuai dengan kebutuhan.
Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi
permintaan penawaran dengan pesanan yang umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan
penawaran rendah. Strategi ini menandingkan satu pemasok dengan pemasok lain dan
membebani pemasok untuk dapat memenuhi permintaan pembeli. Pendekatan ini mengutamakan
tanggung jawab pemasok untuk dapat mempertahankan teknologi, keahlian, dan kemampuan
memperediksi, selain itu juga mengutamakan biaya, kualitas, dan kemampuan pengiriman yang
diperlukan.
Sebuah strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa alih-alih
mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebihingin menjalin hubungan
jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia. Sedikit pemasok, yang masing-masing
memiliki komitmen terhadap pembeli, lebih ingin berpartisipasi dalam sistem JIT serta
menyediakan inovasi desain dan keahlian teknologi.
Integrasi vertikal berarti mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau
jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi
mundur menyrankan perusahaan untuk membeli pemasoknya. Pada sisi lain integrasi maju
menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi.
Keiretsu adalah sebuah istilah dalam bahasa Jepang yang menggambarkan pemasok yang
menjadi bagian dari sebuah koalisi perusahaan. Anggota keiretsu dipastikan memiliki hubungan
jangka panjang diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan
kestabilan mutu produksi untuk manufaktur tersebut. Anggota keiretsu juga dapat memiliki
pemasok di bawahnya, serta menjadikan pemasok tingkat kedua atau bahkan tingkat ketiga
sebagai koalisi.
Perusahaan maya mengandalkan berbagai jenis hubungan pemasok untuk menyediakan
jasa atas permintaan yang diinginkan. Istilah ini juga dikenal sebagai perusahaan lemah atau
perusahaan jaringan. Hubungan yang terjadi bisa berupa hubungan jangka panjang atau jangka
pendek dan meliputi rekanan yang sebenarnya, kolaborator, atau pemasok dan subkontraktor
yang mampu.
MENGELOLA RANTAI PASOKAN
Siklus bahan baku ketika bahan baku bergerak dari pemasok, ke produksi, gudang,
distribusi, pelanggan berlangsung di antara organisasi terpisah dan terkadang sangat mandiri.
Oleh karena itu, ada sejumlah permasalahan manajemen penting yang dapat mengakibatkan
pemborosan serius. Sukses dimulai dari kesepakatan atas tujuan bersama, diikuti dengan
kepercayaan bersama, dan dilanjutkan dengan budaya organisasi yang sejalan
Kesepakatan atas tujuan bersama, sebuah rantai pasokan yang terintegrasi memerlukan
lebih dari sekedar kesepakatam pada terminologi kontrak kerja sama dari sebuah
hubungan jual/beli. Oleh karena itu, menciptakan pemahaman timbal balik akan
misi,strategi, dan sasaran dari organisasi yang turut serta adalah penting.
Kepercayaan, kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam rantai pasokan yang
efektif dan efisien. Anggota rantai pasokan harus masuk ke hubungan yang saling berbagi
informasi.
Budaya organisasi yang sesuai, sebuah hubungan positif di antara organisasi pembeli dan
pemasok yang datang dengan budaya organisasi yang sesuai merupakan keuntungan
nyata bagi rantai pasokan.
Tiga permasalahan membuat pengembangan rantai pasokan yang efisien dan terintegrasi
menjadi rumit adalah :
1. Optimasi lokal, para anggota rantai pasokan harus memusatkan perhatian mereka
untuk memaksimalkan keuntungan lokal atau meminimalkan biaya langsung
berdasarkan pengetahuan mereka yang terbatas.
2. Insentif, insentif memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk
penjualan yang belum terjadi.
3. Lot besar, penyimpangan dalam lot besar sering terjadi sebab hal ini cenderung
mengurangi biaya per unit.
Tiga kejadian umum ini berperan dalam penyimpangan informasi mengenai kejadian
sebenarnya dalam rantai pasokan. Sebuah sistem pasokan yang berfungsi dengan baik perlu
didasarkan pada informasi yang akurat mengenai banyaknya produk yang sebenarnya sedang
ditarik melalui rantai tersebut.
Peluang untuk manajemen yang efektif dalam rantai pasokan meliputi sepuluh hal berikut
ini:
a. Data Tarikan yang Akurat. Hasilkan data tarikan yang akurat dengan berbagi informasi
point of sales (POS) sehingga setiap anggota rantai pasokan dapat melakukan
penjadwalan secara efektif dan pemesanan yang dibantu komputer.
b. Pengurangan Ukuran Lot. Kurangi ukuran lot dengan menajemen yang agresif. Hal ini
meliputi membuat pengiriman ekonomis yang kurang dari lot muatan truk, menyediakan
potongan harga berdasarkan pada volume tahunan total, dan bukan pada ukuran
pengiriman masing-masing serta mengurangi ongkos pemesanan melalui teknik tertentu
seperti pesanan tetap dan berbagai bentuk pembeliaan secara elektronik.
c. Kontrol Pengisian Ulang Satu Tahap. Berarti menunjuk satu anggota salam rantai
pasokan sebagai penanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur persediaan dalam
rantai pasokan berdasarkan pada tarikan dari pelanggan.
d. Persediaan yang Dikelola Vendor. Berari penggunaan pemasok lokal atau umumnya
distributor, untuk menjaga persediaan bagi produsen atau pedagang eceran.
e. Blanket Order. Blanket Order adalah pesanan yang belum dipenuhi dengan suatu vendor.
Atau sebuah kontrak untuk membeli barang tertentu dari vendor.
f. Standardisasi
g. Penangguhan. Bersifat menunda modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk
selama mungkin. Konsepnya adalah meminimalkan variasi internal dan memaksimalkan
variasi eksternal.
h. Drop Shipping dan Pengemasan Khusus. Drop shipping, adalah aktivitas di mana
pemasok akan melakukan pengiriman langsung kepada konsumen.
i. Fasilitas pass through adlah sebuah pusat ditribusi di mana barang-barang ditahan, yang
fungsinya bukan sebagai daerah penimbunan, tetapi lebih sebagai pusat pengiriman
j. Perakitan Saluran adalah sebuah variasi dari fasilitas pass through. Perakitan saluran
mengirimkan odul dan komponen masing-masing kepada distributor.
PEMILIHAN VENDOR
Pemilihan vendor mempertimbangkan banyak faktor seperti kesesuaian strategis,
kemampuan penjual, pengiriman, dan kinerja berkualitas. Teknik pemilihan penjual melalui tiga
langkah. Langkah-langkah tersebut adalah evaluasi vendor, pengembangan vendor, dan
negoisasi.
o Langkah pertama, evaluasi vendor mencakup proses menemukan vendor yang potensial
dan menentukan kemungkinan bahwa merek akan menjadi pemasok yang baik. Salah
satu caranya dengan melakukan pendekatan berbobot untuk evaluasi vendor.
o Langkah kedua adalah pengembangan vendor. Dengan mengasumsikan bahwa suatu
perusahaan ingin berhubungan dengan vendor tertentu, bagaimana cara perusahaan
tersebut memadukan pemasok ini ke dalam sistemnya? Pihak pembeli harus memastikan
vendor tersebut menghargai persyaratan kualitas, perubahan teknis, jadwal dan
pengiriman, sistem pembayaran pembeli, serta kebijakan ppengadaannya.
o Langkah terakhir qadlah negosiasi. Tiga jenis strategi negosiasi adalah model harga
berdasarkan biaya, model harga berdasarkan pasar, dan penawaran yang kompetitif.
MANAJEMEN LOGISTIK
Tujuan manajemen logistik adalah mencapai efisiensi operasi melalui integrasi aktivitas
pengadaan, pemindahan, dan penyimpanan bahan. Ketika biaya transportasi dan persediaan
cukup besar, baik pada sisis input maupun output dari proses produksi, penekanan pada logistik
diperlukan. Lima sarana distribusi yang utama adalah truk, kereta api, transportasi udara,
transportasi air, dan saluran pipa.
Manajer rantai pasokan mungkin mendapati bahwa melakukan pengalihdayaan logistik
bermanfaat dalam menurunkan investasi dan biaya persediaan sambil juga meningkatkan
keandalan dan kecepatan pengirima. Sebagai contoh adalah FedEx, UPS dan DHL memainkan
peranan penting dalam proses logistik perusahaan-perusahaan lain.
Semakin lama sebuah produk berada dalam proses pengangkutan, semakin banyak
investasi yang harus dikeluarkan perusahaan. Namun, pengiriman yang lebih cepat umumnya
lebih mahal dibandingkan dengan pengiriman lambat. Cara sederhana untuk memperoleh
gambaran proses penyeimbang hal ini adlah mengevaluasi biaya penggudangan bahan,
dibandingkan dengan biaya pengiriman.
MENGUKUR KINERJA RANTAI PASOKAN
Manajer rantai pasokan memerlukan standar atau metrik untuk mengevaluasi kinerjanya.
Evaluasi terhadap rantai pasokan penting bagi manajer rantai pasokan karena menghabiskan
sebagian besar uang perusahaan. Hanya dengan metrik yang efektif manajer dapat menentukan
seberapa baik kinerja rantai pasokan dan seberapa baik aset-asetnya dimanfaatkan.
Perusahaan benchmark kelas dunia merupakan hasil dari rantai pasokan yang dikelola
dengan baik untuk menurunkan biaya, waktu tunggu, keterlambatan pengiriman, dan kekosongan
persediaan sementara juga meningkatkan kualitas. Kita dapat membuat tabel perbandingan
antara perusahaan biasa dengan perusahaan benchmark mengenai hal-hal tersebut.
Ada tiga ukuran spesifik dapat membantu mengukur aset yang benrbentuk persediaan.
Ukuran pertama adalah jumlah uang yang diinvestasikan pad persediaan dan biasanya
dinyatakan dalam presentase aset,
Presentase yang diinvestasikan pada persediaan = (jumlah investasi persediaan/jumlah
aset)x100
Ukuran yang kedua adalah perputaran persediaan, dan kebalikannya adalah lama
pasokan. Perputaran persediaan dihitung pertahun dengan menggunakan persamaan,
Perputaran persediaan = Biaya barang yang terjual/investasi perusahaan
Lama pasokan mungkin lebih bermakna bagi sektor layanan pedagang grosir dan eceran
daripada bagi sektor manufaktur, ini dihitungsebagai kebalikan dari perputaran persediaan,
Lama Pasokan =

Anda mungkin juga menyukai