Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung adalah organ sistem Cardiovaskuler yang mempunyai tugas
memompakan dan mengatur aliran darah ke seluruh tubuh dan darah
merupakan alat pernafasan sel, sehingga apabila ada gangguan pada jantung
akan menyebabkan ketidaklancaran suplai oksigen dan zat makanan ke dalam
sel, bila keadaan ini terus berlangsung lama akan menyebabkan kematian dari
sel atau jaringan.
Gangguan atau penyakit pada sistem cardiovaskuler baik yang disebabkan
bawaan, infeksi maupun pola hidup yang salah seperti merokok, stress,
kebiasaan makan tinggi lemak, garam, minuman beralkohol dan lain-lain,
dapat dialami oleh berbagai tingkat usia baik laki-laki maupun perempuan.
alah satu gangguan pada sistem cardiovaskuler adalah decompensatio cordis
atau gagal jantung.
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisologis berupa kelainan fungsi
jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian volume diastolik secara abnormal !"rif #ansjoer dkk,
$%%%&'(').
Gagal jantung ini berdampak gangguan terhadap sistem lain pada tubuh,
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan kematian apabila tidak ditangani
secara cepat dan tepat, oleh karena itu perlu perawatan yang optimal dan
komprehensif melalui pendekatan proses keperawatan agar mutu pelayanan
yang diberikan meningkat dan dapat mengurangi komplikasi, resiko kambuh
ulang dan menurunkan angka kematian yang disebabkan penyakit
decompensatio cordis.
1. Tujuan Penulisan
*. +ujuan ,mum
#ampu menerapkan teori ke dalam praktek asuhan keperawatan pada
klien yang mengalami gangguan sistem cardiovaskuler dengan
penyakit decompensatio cordis
(. +ujuan -husus
.enulis dapat &
a. #engkaji, menganalisa masalah-masalah dan merumuskan
diagnosa keperawatan pada klien dengan decompensatio cordis
b. #enyusun rencana keperawatan pada klien dengan decompensatio
cordis
c. #empraktekan asuhan keperawatan sesuai perencanaan
d. #engevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
e. #endokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan
f. #engindentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek di
lapangan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
badan untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada keadaan tertentu
sedangkan tekanan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi.
!oeparman /.0 // $%12, $%( ).
Gagal jantung adalah keadaan patopisiologi dimana jantung
sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk
metabolisme jaringan !yilvia " .rice, .atopisiologi $%%3 & 31().
Gagal jantung merupakan suatu keadaan patopisiologi berupa
kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan kemampuannya
hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolic secara abnormal
!#ansjoer, -sk *44$5 '(').
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana serambi kiri dan
atau kanan dari jantung tidak mampu untuk memberikan keluaran yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan menyebabkan terjadinya
kongesti pulmonal dan sistemik ! #aryllin 6 0oengoes, rencana asuhan
keperawatan *444 5 3*).
0ari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
penyakit gagal jantung merupakan suatu keadaan 7 kondisi patofisiologis
dimana jantung !ventrikel kiri dan 7 kanan ) sebagai pompa tidak mampu
lagi memompakan darahnya dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan dalam melakukan metabolisme sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kongesti pulmonal dan sistemik.
B. Etiologi
Gagal jantung adalah komplikasi yang paling sering dari segala jenis
penyakit jantung congenital maupun didapat.#ekanisme fisiologi yang
menyebabkan gagal jantung mencakup keadaan-keadaan yang
meningkatkan beban awal,beban akhir atau menurunkan kontratilitas
miokardium.
ebab-sebab gagal pompa jantung secara menyeluruh &
a. -elainan mekanis
$) .eningkatan beban tekanan
a. entral !stenosis aorta dsb)
b. .eriper !hipeertensi sistemik )
*) .eningkatan beban volume !regurgitasi katup,peningkatan beban
awal ,dsb )
() 8bstruksi terhadap pengisian ventrikel !stenosis mitral atau
trikuspidalis)
') +amponade pericardium
3) 9estriksi endokardium atau miokardium
:) "neurisma ventrikel
2) 0is-sinergi ventrikel
b.-elainan #iokardium
$) .rimer
- -ardiomiopati
- #iokarditis
- -elainan metabolic
- +oksisitas !alcohol dsb )
- .resbikardia
*) -elainan dis-dinamik sekunder !sekunder terhadap kelainan mekanis )
- -ekurangan oksigen !penyakit jantung koroner )
- -elainan metabolic
- /nflamasi
- .enyakit sistemik
- .enyakit ..8#
c. ;erubahnya irama jantung atau urutan konduksi
- <enti jantung
- =ibrilasi
- +akhikardi atau bradikardi yang berat
- Gangguan konduksi
'. -lasifikasi gagal jantung
ecara simtomatologis gagal jantung dibagi menjadi ( yaitu&
a). Gagal jantung kiri
Gangguan fungsi pompa ventrikel kiri

Curah jantung kiri dan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri

;endumgan pada atrium kiri, tekanan dalam atrium kiri

;endungan pada vena pulmonalis, tekanan pada vena pulmonalis

;endungan paru !edema paru) tekanan pasak paru

;endungan pada arteri pulmonalis, tekanan rata-rata pada arteri


pulmonalis

;eban sistolik pada ventrikel kanan


Gejala klinis
-eluhan berupa &
o ;adan lemah
o Cepat lelah
o ;erdebar-debar
o esak nafas
o ;atuk
o "noreksia
o -eringat dingin
o +achicardi
o 0yspnoe
o 9onchi basah paru dibagian basal
o ;unyi jantung (
o tenosis aorta
o /nfark myokard
o 0ll
". Gagal jantung kanan
Gangguan fungsi pompa ventrikel

Curah jantung kanan menurun dan tekanan akhir diastolic ventrikel kanan
meningkat

;endungan pada atrium kanan dan tekanan dalam atrium kanan meningkat

;endungan pada vena sistemis, tekanan pada vena sistemis !vena kava
meningkat)

<ambatan arus balik vena !venous return ) dan menyebabkan bendungan


sistemis
Gejala klinis&
o 6dema kaki
o "cites
o <epato jugular refluksi
o >ausea
o .erasaan tidak enak pada epigastrium
o .eningkatan tekanan vena jugularis
o <opatomegali dan nyeri tekan
o "noreksia
o .eningkatan ;;
o .ulsasi vena jugularis
;. Gagal jantung kiri kanan !kongestif kronik)
;ila gangguan jantung kiri dan kanan pada satu waktu terjadi bersama,
maka keadaan ini disebut gagal jantung kongestif, yang umumnya ditandai
dengan adanya bendungan paru dan bendungan sistemik pada waktu yang
bersamaan.
Gejala klinis
Gejala klinis yang timbul merupakan kumpulan gejala dan tanda-tanda
gagal jantung kiri ?kanan. emua gejala tersebut terjadi pada waktu yang
bersamaan dan timbul lambat laun secara kronik.
>ew york health association !>@<") membuat klasifikasi fungsional
dalam ' kelas yaitu&
$. -elas $, ;ila pasien dapat melakukan aktifitas berat tanpa keluhan.
*. -elas *, ;ila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari
aktifitas sehari-hari tanpa keluhan.
(. -elas (, ;ila pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa
keluhan.
'. -elas ', ;ila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas
apapun dan harus tirah baring.
. PATO!I"IOLO#I
-elainan intrinsic pada kontraktilitas miokardium yang khas pada gagal
jantung akibat penyakit jantung iskemik, mengganggu kemampuan
pengosongan ventrikel yang epektif. -ontraktilitas ventrikel kiri yang
menurun mengurangi curah sekuncup dan meningkatkan volume residu
ventrikel. 0engan meningkatnya 60A !volume akhir diastole ventrikel ) maka
terjadi pula peningkatan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri !. BA06=)
0erajat peningkatan tekanan tergantung dari kelenturan ventrikel. 0engan
meningkatnya BA06=,maka terjadi pula peningkata n tekanan atrium kiri
!B"=) karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung bersama diastole.
.eningkatan B". diteruskan kebelakang kedalam anyaman vascular paru-
paru,jika tekanan hidrostatik dari anyaman kapiler melebihi tekanan osmotic
vascular,maka akan terjadi transudasi cairan kedalam interstisial,jika
kecepatan transudasi cairan melebihi kecepatan drainase limposit,maka akan
terjadi edema interstisial..eningkatan tekanan lebih lanjut dapat
mengakibatkan cairan merembes ke dalam alveoli dan terjadilah edema paru-
paru.
+ekanan arteri paru-paru dapat meningkat sebagai respon terhadap
peningkatan kronis tekanan vena paru.<ipertensi pulmoner meningkatkan
tahanan terhadap ejeksi ventrikel kanan dimana akhirnya akan terjadi kongesti
sistemik dan edema.
9espon -ompensatorik
ebagai respon terhadap gagal jantung ada tiga mekanisme primer yang dapat
dilihat&
$. #eningkatnya aktivitas adrenergic simpatik
#enurunnya curah sekuncup pada gagal jantung akan
membangkitkan respon simpatik kompensatorik . #eningkatnya aktivitas
adrenergic simpatik merangsang pengeluaran katekolamin dari syaraf-syaraf
adrenergic jantung dan medulla adrenal. 0enyut jantung dan kekuatan
kontraksi akan meningkat untuk menambah curah jantung,juga terjadi
vakontriksi arteri periper untuk menstabilkan tekanan arteri dan redistribusi
volume darah dengan mengurangi aliran darah keorgan-organ yang rendah
metabolismenya.
*. .eningkatan beban awal melalui aktifasi system rennin Cangiotensin C
aldosteron.
"ktifasi system rennin angiotensin aldosteron menyebabkan retensi
natrium dan air oleh ginjal, meningkatkan volume ventrikel dan regangan
serabut. .eningkatan beban awal ini akan menambah kontraktilitas
miokardium sesuai dengan hokum starling.
$. <ypertropi ventrikel
9espon konpensatorik terakhir pada gagl jantung adalah hypertropi
miokardium 7 bertambah tebalnya dinding. <ypertropi meningkatkan jumlah
stukomer dalam sel-sel miokardium, tergantung dari jenis beban
haemodinamik yang mengakibatkan gagal jantung, sarkomer dapat bertambah
secara pararel 7 serial.
D. !A$TOR RE"I$O TER$ENA #A#AL JANTUN#%
<ipertensi
/nfark #iokard
"ritmia
"nemia
=ebris
6mboli paru
tress
/nfeksi
E. $O&PLI$A"I
-omplikasi dari dekompensasi kordis adalah&
yok kardiogenik
6pisode +romboemboli
6fusi dan tamponande perikardium
!. PE&ERI$"AAN PENUNJAN#
$. .emeriksaan 6-G untuk melihat ada tidaknya infark miocardial akut,
dan guna mengkaji kompensasi seperti hipertropi ventrikel
*. 6chocardiografi dapat membantu evaluasi miokard yang
iskemik7nekrotik pada penyakit jantung koroner
(. =ilm D-9ay +horak untuk melihat adanya kongesti pada paru dan
pembesaran jantung
'. 6cho-cardiogram, gated pool imaging dan kateterisasi arteri pulmonal
untuk menyajikan data tentang fungsi jantung
#. PENATALA$"ANAAN
.ada dasarnya pengobatan penyakit dekompensasi kordis adalah&
$. .emenuhan kebutuhan oksigen
.engobatan faktor pencetus
/stirahat
*. .erbaikan suplai oksigen mengurangi kongesti
.engobatan dengan oksigen
.engaturan posisi pasien demi kelancaran nafas
.eningkatan kontraktilitas myocardial !obat-obatan inotropis
positif)
.enurunan preload !pengobatan sodium, diuretik, obat-obatan
dilatasi vena)
.enurunan afterload ! 8bat-obatan dilatasi arteri, inhibitor
"C6)
(. /ndikasi pengobatan
-elas / non farmakologis
-elas // dan /// 0iuretik, digitalis, vasodilator
-elas /A -ombinasi diuretik digitalis
'. +herapi non farmakologis
0iet rendah garam
;atasi cairan
#engurangi ;;
#enghindari alkohol
#anajemen stress
"ktivitas fisik
H. $ON"EP A"UHAN $EPERA'ATAN
$. .engkajian
a. "ktivitas dan istirahat
Gejala & #engeluh lemah. Cepat lelah, pusing, rasa berdenyut dan
berdebar, mengeluh sulit tidur !ortopneu, dispneu paroksimal noktural,
keringat malam hari)
+anda & +akikardi, perubahan tekanan darah, pingsan karna kerja, takipneu,
dispneu.
b. irkulasi
Gejala & menyatakan memiliki riwayat demam reumatik, hipertensi,
kongenital, kerusakan arterial septal, trauma dada, sesak, batuk dengan
atau tanpa sputum, riwayat anemia, syok hipovolemia.
+anda & Getaran sistolik pada apek, bunyi jantung $ keras, takikardi,
irama tidak teratur, fibrilasi arterial.
c. /ntegritas ego
+anda & menunjukan kecemasan, gelisah, pucat, berkeringat, gemetar, takut
akan kematian.
d. #akanan7cairan
Gejala & #engeluh terjadi perubahan berat badan, sering penggunaan
diuretik
+anda & 6dema umum, hepatomegali dan asites, pernafasab payah dan
terdengar mengi.
e. >eurosensoris
Gejala & mengeluh kesemutan, pusing
+anda & kelemahan
f. .ernafasan
BAB III
TINJAUAN $A"U"
A. Pengkajian
9uang .erawatan & 9uang 0( ($'741
>o. 9ekam #edik & 3$':'$7%2:43
+anggal masuk 9 &$4 #ei *4$'
+anggal pengkajian & $* #ei *4$'
.ukul & $$.44 E/;
$. .engumpulan data
$.$. /dentitas
a. /dentitas klien
>ama & +n. 6
,mur & :( +ahun
"gama & /slam
.ekerjaan & ;uruh
.endidikan & 0
uku ;angsa & unda7/donesia
;ahasa yang digunakan & unda, /ndonesia
tatus & #enikah
"lamat & -p. +egal -awung, 9+79E 4*741
0iagnosa #edis & 0ocomp Cordis
b . /dentitas .enanggung Jawab
>ama & +n. 0
,mur & 3' +ahun
.ekerjaan & ;uruh
<ubungan keluarga & "dik
"lamat & -p. +egal -awung, 9+79E 4*741
$.*. 9iwayat -esehatan
a. -eluarga ,tama & -lien mengeluh sesak
b. 9iwayat kesehatan sekarang
.ada saat dilakukan pengkajian pada tanggal $* #ei *4$', klien
mengeluh sesak, sesak bertambah berat apabila klien beraktivitas dan
berkurang apabila klien beristirahat, sesak disertai keringat dingin
diseluruh tubuh, respirasi *2F7menit, sesak mengakibatkan aktivitas
sehari-hari klien terganggu.
c . 9iwayat kesehatan dahulu
9iwayat alergi & -lien mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi
9iwayat perawatan di 9 &-lien mengatakan sebelumnya
pernah dirawat di 9, Cibabat Cimahi pada tahun *4$* dengan
diagnosa yang sama.
9iwayat operasi & -lien mengatakan tidak memiliki
riwayat operasi.
c. 9iwayat kesehatan keluarga
-lien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang pernah
menderita penyakit yang sama dengan klien juga tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti +;, <epatits, dll.
$.( .sikososial ? piritual
a. .engkajian .sikologis
tatus 6mosional & -lien tampak gelisah, cemas, menghadapi
penyakit yang diderita
-onsep diri
/deal diri & -lien mengatakan ingin cepat sembuh.
.eran & -lien berperan sebagai kepala rumah
tangga.
<arga diri & -lien mengatakan dirinya dapat
berinteraksi dengan masyarakat.
/dentitas diri & -lien adalah bapak dari ' orang anak.
Cara ;erkomunikasi & -lien menggunakan bahasa sunda
dan /ndonesia dalam berkomunikasi
b. .enkajian osial
<ubungan sosial & -lien mampu menjalin hubungan baik
dengan perawat dan keluarganya.
.ola <idup & .ola hidup klien sederhana terlihat
sederhana, terlihat dari penampilan klien.
-eluarga & -eluarga klien sangat mendukung untuk
kesembuhan klien.
c. istem nilai kepercayaan & -lien adalah seorang muslim, selama klien
dirawat klien taat melakukan ibadah sholat, klien juga selalu berdoGa
untuk kesembuhannya.
$.' "ctivity 0aily Biving
>o .ola "ktivitas 0i 9umah 0i 9umah akit
$
*
(
.ola >utrisi
a. #akan
- =rekuensi
- Jenis
b. #inum
- Jenis
- ;anyaknya
.ola 6leminasi
a. ;";
- =rekuensi
- Earna
- -onsistensi
b. ;"-
- =reHuency
- Earna
.ola +idur
a.iang
Bama tidur
(F7hari
>asi ,sayur, lauk pauk
"ir putih dan teh
$*44 C $:44 cc
*hari7$F
-uning jernih
Bembek
'-3F7hari
$444-$344 cc7hari
-uning jernih
+idak pernah
(F7hari
;ubur, sayur daging
rendah garam
"ir putih
'44 C :44 cc
I
;elum pernah
;elum pernah
Bembek
(-'F7hari
(44-$444 cc7hari
-uning jernih
*-( jam
'
3
-ualitas tidur
b.#alam
Bama tidur
-ualitas tidur
.ersonal <ygene
- #andi
=rekwensi
- 8ral <yegene
=rekwensi
-Cuci rambut
=rekwensi
+idak tidur
2-1 jam
>yenyak
*F7hari
*F7hari
(F7minggu
>yenyak
3 jam
>yenyak
$F7hari
$F7hari
;elum pernah
3
:
"ktivitas
.ola kebiasaan yang
mempengaruhi
kesehatan
- #erokok
- #inuman keras
- -etergantungan obat
-liem bisa melakukan
aktivitas sehari-hari
secara mandiri
+idak merokok
+idak mengonsumsi
+idak memiliki
ketergantungan
0ibantu oleh keluarga
dan perawat karena
mengeluh sesak dan
mudah lelah saat
melakukan aktivitas
+idak merokok
+idak mengonsumsi
+idak memiliki
ketergantungan
$.3 .emeriksaan fisik
$.3.$ .emereiksaan ,mum
-esadaran & Compos #entis
+ekanan darah & $(4714 mm<g
>adi & 14F7menit
9espirasi & *2F7menit
uhu & (3,2J C
a. istim .englihatan
.osisi mata simetris, konjungtiva an anemis !merah muda), sklera
berwarna kemerahan, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan pada
kelopak mata, reflek pupil !K) terhadap cahaya, mata dapat digerakkan
keatas, kebawah, ke kiri, dan kekanan, ada bintik putih pada kornea
b. istim .endengaran
;entuk dan ukuran telinga simetris
c. istem gastrointestinal
.erut tampak cembung terdapat pembesaran hepar, klien mengeluh
tidak napsu makan karena merasa kenyang, tidak ada mual dan muntah
bising usus $4 D7 menit terdengar lemah, berat badan bertambah ( kilo
gram karena ada asites, lingkar perut $$4 cm, nyeri tekan tidak ada,
perut teraba lembek, kulit tegang.
d. istem integumen
+erdapat edema pada eFstermitas bawah kulit tidak pucat akral
teraba dingin tidak ada klabing finger, kulit eFstermitas bawah agak
keriput, lembab, bersih, tidak ada tand-tanda dekubitus.
e. istem musculoskleletal
-lien tampak lemas klien mengeluh sulit bergerak karena lemas
terpasang inpus 0eFtrose 3 L $4 tetes7menit pada tangan kanan
kekuatan otot ' '
' '
f. istem urinaria
-lien terpasang cateter, output setelah diberi lasik lebih kurang
$'44 cc warna kuning jernih.
g. istem endokrin
+idak terdapat moon face, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tyroid, tidak terdapat speder naevi.
h. istem persyarapan
- yaraf canial / klien dapat membedakan bau-bauan seperti& the,
kopi, kayu putih.
- yaraf canial ke // klien dapat membaca dengan jarak (4 cm
dengan menggunakan kaca mata.
- yaraf canial ke ///, /A dan A/ respon pupil terhadap cahaya
baik diameter ( mm, bola mata dapat digerakkan kesegala arah.
- yaraf canial ke A klien mengedip saat di usapkan pilinan
kapas pada kelopak mata, reflek menelan baik.
- yaraf cranial ke A// klien dapat membedakan rasa manis,
asam dan asin.
- yaraf cranial ke A/// fungsi pendengaran baik klien dapat
menjawab pertanyaan petugas tanpa alat bantu.
- yaraf cranial /D dan D klien mampu menelan.
- yaraf cranial ke D/ klien mampu melawan tahanan ketika
wajah klien didorong kesamping, klien mampu melawan
tahanan ketika didorong ke bawah pada pundaknya.
- yaraf cranial ke D// posisi lidah simetris, pergerakan bebas.
$. 3. .ola aktivitas sehari C hari
>o "ktivitas 0i 9umah 0i 9umah akit
$
*
(
'
$. >utrisi
$.$. #akan
- =rekuensi
- Jenis
- .orsi
$.* #inum
- Jenis
- ;anyaknya
*. 6leminasi
*.$.;"-
- =reHuensi
- Earna
*.*. ;";
- =reHuency
- -onsistensi
- Earna
(. /stirahat dan tidur
(.$. #alam
(.*. iang
'. .ersonal <ygiene
- #andi
- Gosok gigi
- -eramas
( D per hari
>asi ,sayur, lauk pauk
<ibis
"ir putih dan the
$444 C $'44 cc
' C 3 kali 7 hari
-uning jernih
$ kali 7 hari
Bembek
-uning
*$ s7d 4'
-adang C kadang
* D sehari
* D sehari
( D seminggu
( D per hari
;ubur, sayur daging
rendah garam
M <abis
"ir putih
:44 C $444 cc
0ower catheter
-uning jernih kurang
lebih 344 cc 7 hari
;elum pernah
I
I
+idak bisa tidur
+idak bisa tidur
+idak mandi
+idak dilakukan
;elum pernah
3
:
"ktivitas
-ebiasaan
- #erokok
- "lcohol
#engerjakan segala
sesuatu sendiri
$ bungkus per hari
+idak pernah
0ibantu oleh keluarga
dan perawat
+idak pernah
+idak pernah
$.:. "spek psikologis
-lien kadang terlihat murung dan kadang terlihat ceria, klien berharap
sakitnya cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti sebelumnya.
$.2. "spek sosial
-lien adalah seorang suami yang mempunyai lima anak dan 1 cucu,
hubungan klien dengan petugas cukup baik klien bisa diajak kerja sama dan selalu
mentaati apa yang seharusnya dilakukan, hubungan klien dengan anggota
keluarga cukup baik terlihat keluarga sering bergantian menunggu klien.
$.1 "spek spiritual
-lien adaalah seorang muslim selama di rawat klien taat melakukan
sholat, klien juga selalu berdoa untuk kesembuhannya klien percaya bahwa
penyakit yang dideritanya merupakan ujian dari "lloh E+.
$.%. 0ata .enunjang
a. Baboratorium
>o Jenis
". <aematologi
- <aemoglobin
- Beucosit
- <aematokrit
- +rombosit
;. -imia klinik
- ,reum
- -reatinin
- Glucosa sewaktu
- >atrium
- -alium
C. ,rine
- ;erat jenis
- . <
- .rotein
- ;ilirubin
- ,robilin
- -eton
- >itrit
- 6ritrosit
- Beucosit
- 6pitel
<asil
$*.2
:444
'3
**4
$:
4,%
$$2
$(:
',4
$,4$
:,4
-
-
K
-
-
$-(
(-'
'-:
>ilai 9ujukan
$* C $:
(,1 C $4,:
(3 C '2
$34 C''4
$3 C 34
4,3 C 4,%
- $34
$(3 C $'3
(,: C 3,3
atuan
gr L
ribu7mm(
L
ribu7 mm(
mg7dl
mg7dl
mg7dl
m6H 7 l
m6H 7 l
-7K
7 Bpb
7 Bpb
7 Bpk
- 9eduksi - - 7 K

b. +herafi
- +irah baring, setengah duduk
- 8 * lembab ( C ' liter 7 menit
- 0iet jantung (
- Basik * D $ ampul
- Catopril ( D *3 mg
- -J9 $ D :44 mg
- /nfus 0eFtrose 3L $4 tetes 7 menit
;. ;"; /A
.6>,+,.
-esimpulan
etelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada +n. ; dengan gangguan
kardiovaskuler akibat decompensatio cordis di ruang /CC, 9 9"J"E"B/ ,
dapat ditemukan beberapa masalah keperawatan dan untuk mengatasinya
dilakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. elama
melakukan asuhan keperawatan pada +n. # dapat diperoleh beberapa
kesimpulan diantaranya&
.enyakit 0ecompensatio cordis merupakan suatu kondisi dimana jantung
tidak mampu lagi memompakan darahnya untuk memenuhi sirkulasi tubuh
sehingga cardiak output tidak mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh.
"pabila keadaan tersebut tidak segera ditanggulangi bisa mengakibatkan
kematian sehingga dalam penanganannya perlu dilakukan serius dan
komprehensif.
;erdasarkan teori bahwa klien dengan gagal jantung akan mengalami
gangguan perfusi jaringan, pertukaran gas, nutrisi, cairan elektrolit,
aktivasi inteleran, istirahat tidur, aman cemas, eliminasi ;";, potensial
pemenuhan seksual. edangkan berdasarkan kenyataan ditemukan
masalah pertukaran gas, keseimbangan cairan berlebih, artivitas intoleran,
istirahat tidur, ketidakpatuhan dan integritas kulit. "suhan keperawatan
yang dilakukan harus selalu memperhatikan pengetahuan klien tentang
penyakit, faktor-faktor resiko dan cara hidup yang harus dijalani.
6fek samping obat-obatan Aasodilator dapat memperburuk keadaan klien bila
pemberian terapi obat tidak terkendali.
.erencanaan dapat disesuaikan dengan standar hasil buku-buku referensi yang
mendukung selama dalam melakukan asuhan keperawatan.
6valuasi yang dilakukan pada klien +n.; ini ada beberapa masalah yang
belum sepenuhnya teratasi dikarenakan kondisi klien yang tidak
memungkinkan dan membutuhkan pengobatan serta perawatan yang
begitu lama untuk pulih kembali.
aran
-omunikasi antar klien, keluarga dan tim kesehatan harus terus ditingkatkan
untuk mencapai tujuan yang telah disusun sebelumnya agar klien dapat
mencapai kondisi yang diharapkan, dengan memperhatikan hal-hal yang
menjadi kebutuhan untuk kesembuhan klien seperti pemberian obat,
pemberian makanan yang sesuai diet dan pembatasan aktivitas.
0okumentasi keperawatan hendaknya selalu dibuat setiap melaksanakan
asuhan keperawatan, karena selain sebagai sarana komunikasi juga sebagai
aspek legal yang dapat dipertanggungjawabkan dari setiap tindakan yang
telah dan akan dilakukan.
.endidikan kesehatan bagi setiap pasien harus terus ditingkatkan untuk
memberikan bekal pada pasien setelah pulang ke rumah dan kelingkungan
masyarakat sekitarnya sehingga klien bertambah pengetahuannya dan
untuk mencegah terjadinya serangan ulang.
.erawat diharapkan memberikan asuhan keperawatan dengan sikap cepat
tanggap dan cepat merespon pada keadaam umum klien dan membuat
lembaran observasi yang telah disediakan.

Anda mungkin juga menyukai