Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TELEMATIKA

OLEH

NAMA : RAHMAD SANTOSO
NPM : 15111768
KELAS : 4 KA 43









S I S T E M I N F O R M A S I
U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A
2014
A. Pengertian Telematika
Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika
berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali
digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya
yang berjudul Linformatisation de la Societe.
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan
singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Senada dengan
pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele =
telekomunikasi, ma= multimedia, dan tika = informatika.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia
(MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi)
antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi,
termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia. Dalam perkembangannya,
teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi
energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan
dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh
angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik
adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai,
memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman
tentang telematika sebagai berikut.
1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media
elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam
sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu
dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau
kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut
terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan
ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan
teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah,
maupun timbal balik, dengan sistem digital.
B. Keuntungan dan Kerugian dari Telematika
Keuntungan :
1. Manfaat internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya
transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi
kebutuhan.
2. Manfaat internet dalam e-Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah
dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
3.Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah
memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
4. Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional.
Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun
bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak
ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce
(e-commerce).
5. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan
sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi
dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua
persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi
sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%.
Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada,
Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
6. Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya
saing perusahaan

Kerugian :
1. Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet.
Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara
mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku
carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan
pribadi.
2. Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang
menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si
penipu.
3. Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan
transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika,
atau teroris internasional.
4. Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker
(penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu
kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup
pada sistem komputer beberapa internet retailer.
5. Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun
1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil
menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts
and Science Universitas Harvard.
6. Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling
merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan olehhacker asing pada situs
Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan
pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan
mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar
pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya
sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya
hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.

C. Permasalahan Telematika
Terdapat berbagai permasalahan hukum. Hal itu dirasakan dengan adanya
berbagai penggunaan yang menyimpang atas berbagai bentuk teknologi
informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi informasi digunakan
sebagai alat untuk melakukan kejahatan, atau sebaliknya pengguna teknologi
informasi dijadikan sasaran kejahatan. Sebagai contoh misalnya, dari suatu
konvergensi didalamnya terdapat data yang harus diolah, padahal masalah data
elektronik ternyata sangat rentan untuk diubah, disadap, dipalsukan dan dikirim
ke berbagai penjuru dunia dalam waktu hitungan detik. Sehingga dampak yang
diakibatkannya pun bisa demikian cepat, bahkan sangat dahsyat.
D. Penyelesaian Permasalahan Telematika
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, maka
pengaturan teknologi informasi tidak cukup hanya dengan peraturan perundang-
undangan yang konvensional, namun dibutuhkan pengaturan khusus yang
menggambarkan keadaan sebenarnya dari kondisi masyarakat, sehingga tidak ada
jurang antara substansi peraturan hukum dengan realitas yang berkembang dalam
masyarakat. Misalnya untuk kegiatan-kegiatan siber. Meskipun bersifat virtual,
kegiatan siber dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan hukum yang
nyata. Secara yuridis untuk ruang siber sudah tidak pada tempatnya lagi untuk
mengkategorikan sesuatu dengan ukuran dan kualifikasi hukum konvensional
untuk dapat dijadikan objek dan perbuatan, sebab jika cara ini yang ditempuh
akan terlalu banyak kesulitan dan hal-hal yang lolos dari jerat hukum. Kegiatan
siber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya
bersifat elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus dikualifikasikan
pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata.
Satu langkah yang dianggap penting untuk menanggulangi masalah
keamanan informasi adalah telah diwujudkannya rambu-rambu hukum yang
tertuang dalam Undang-undang Transaksi dan Informasi Elektronik (UU No. 11
Tahun 2008 yang disebut sebagai UU ITE). Hal yang mendasar dari UU ITE ini
sesungguhnya merupakan upaya mengakselerasikan manfaat dan fungsi hukum
(peraturan) dalam kerangka kepastian hukum. Dengan UU ITE diharapkan
seluruh persoalan terkini berkaitan dengan aktitivitas di dunia maya dapat
diselesaikan dalam hal terjadi persengketaan dan pelanggaran yang menimbulkan
kerugian dan bahkan korban atas aktivitas di dunia maya. Oleh karena itu UU ITE
ini merupakan bentuk perlindungan kepada seluruh masyarakat dalam rangka
menjamin kepastian hukum, dimana sebelumnya hal ini menjadi kerisauan semua
pihak, khususnya berkenaan dengan munculnya berbagai kegiatan berbasis
elektronik.

Referensi :
http://nuvuz.wordpress.com/hukum-telematika-dalam-sistem-hukum-nasional-
saat-ini/
http://hanim.blog.unissula.ac.id/2011/10/06/pengaruh-perkembangan-
teknologi-informasi-terhadap-keabsahan-perjanjian-dalam-perdagangan-
secara-elektronik-e-commerce-di-era-globalisasi/
http://robbykurniawan892blogs.blogspot.com/2014/01/keuntungan-dan-
kerugian-dari-telematika.html
http://ariefmaku.blog.com/2010/04/26/telematika/

Anda mungkin juga menyukai