Anda di halaman 1dari 7

A.

PengertianMetodePenelitian
Metode berasal dari Bahasa Yunan Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya
adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan,
memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok
penyelidikan. Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang
menghasilkan ilmu pengetahuan. Beberapa pandangan metode penelitian
secara umum menurut para ahli :
1. Nasir (1988:51) Metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas
masalah yang diajukan.
2. Sugiyono (2004: 1) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaantertentu.
3. Winarno (1994) Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematik.
B. Pendekatan-Pendekatan dalam Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

1. Pendekatan dalam Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat ini sering juga
disebut sebagai paradigma interpretif dankonstruktif, yang
memandang realitas social sebagai sesuatu yang holistik/utuh,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat
interaktif.

Pendekatakan penelitian kualitatif disebut juga dengan pendekatan
penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada obyek yang
alamiah yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika tersebut. Dalam
pendekatan ini, peneliti dan obyek yang diteliti saling berinteraksi, dan proses
penelitiannya bias dilakukan dari luar maupun dari dalam dengan banyak
melibatkan judgment. Dalam pelaksanaannya peneliti berfungsi sebagai alat
penelitian.

Karenaitu, pendekatan ini lebih tepat digunakan dalam sebagian besar
penelitian di bidang ilmu-ilmu social, budaya serta penelitian-penelitian
penelitian terapan untuk memecahkan masalah praktis. Penelitian kualitatif
mempunyai dua tujuan utama yaitu:
a. Menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore).
b. Menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain)
Dalam penggunaan pendekatan ini, hasil penelitian merupakan deskripsi
interpretasi yang mana peneliti berusaha menjelaskan dan mendiskripsikan
setiap obyek yang ditelitinya.

2. Pendekatan dalam Penelitian Kuantitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang
memandang setiap realitas / gejala / fenomena itu dapat diklasifikasikan,
relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab
akibat. Karena itu, sebelum dilakukan penelitian dapat disusun dan dirancang
secara detail dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian berlangsung.
Penelitian ini cenderung dilakukan secara terpisah antara peneliti dengan
obyek yang diteliti. Karena itu, proses penelitian dilakukan dari luar dengan
menggunakan pengukuran disertai analisis secara statistik.
Pendekatan Positivistik adalah pendekatan penelitian yang dalam menjawab
permasalahan penelitian memerlukan pengukuran yang cermat terhadap
variabel-variabel obyek yang diteliti guna mendapatkan kesimpulan yang
dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi, karena itu
pendekatan ini lebih banyak digunakan dalam penelitian bidang ilmu-ilmu
Alam, dan penelitian tertentu dalam ilmu-ilmu sosial, terutama dalam rangka
pengembangan konsep, teori dan disiplin ilmu.
Pendekatan ini juga dinamakan metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah cukup mentradisi sebagai
metode untuk penelitian, selain itu metode ini disebut pula metode scientific
karena sudah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif,
terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery,
karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek.
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian menekankan pada fenomena-fenomena yang obyektif dan
di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel-sampe tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /
statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Adapun hasil
dari penelitian merupakan generalisasi dan prediksi berdasarkan hasil-hasil
pengukuran yang kebenaran hasil penelitiannya didukung oleh validitas
cara/alat yang digunakan

C. Teori-teori dalam Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
1. Teori dalam Penelitian Kualitatif]
a. Semua Penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori.
b. Dalam penelitian kualitatif ,karena masalah yang dibawah oleh peneliti
masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan juga masih
bersifat sementara, dan akan berkrmbang setelah peneliti memasuki
lapangan atau konteks sosial.
c. Dalam kaitannya dengan teori , kalau dlam penelitian kuantitatif itu
menguji hipotesis atau teori, sedangkan dalam penelitian kualitatif
bersifat menemukan teori.
d. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik, jumalh
teori yang harus dimiliki oleh peneliti kulitatif harus jauh lebih banyak
karen harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di
lapangan.
e. Peneliti kualitatif akan lebih profesional kalau menguasai semua teori
sehingga wawasannya akan lebih luas dan dapat menjadi instrumen
penelitian yang lebih baik.
f. Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagia bekal untuk bisa
memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam.
g. Namun dalam dalam melaksanakan penelitian kualitatif, peneliti
kualitatif harus mampu melepaskan teori yang dimiliki tersebut tidak
digunakan untuk wawancara dan observasi.
h. Peneliti kualitatif dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang
di ucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh partisipan atau sumber data.
i. Peneliti kualitatif harus bersifat perspektif emic artinya memperoleh
data bukan sebagaimana seharusnya bukan berdasarkan yang
dipikirkan oleh peneliti.


2. Teori dalam Penelitian Kuantitatif

a. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas,
karena teori disini akan berfungsi untuk memperjerlas masalah yang
diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagi
referensi untuk menyusun instrumen penelitian.
b. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif
harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
c. Dalam kaitannya dengan teori, kaluau dalam penelitian kuantitatif itu
menguji hipotesis atau teori sedangkan dalam penelitian kualitatif
bersifat menemukan teori,
d. Dalam penelitian kuantitatif jumlah teori yang digunakan sesuai
dengan jumlah variabel yang diteliti.

D. Jenis-jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif

1. Jenis-jenis penelitian kualitatif
a. Etnografi Adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau system
kelompok sosial. Etnografi juga merupakan studi yang sangat
mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah
budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami
budaya tersebut dari sisi pandang pelakunya. Para ahli
menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena
memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti
mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa
adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga
memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan
anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari
dokumen atau artifak secarajeli.Tidak seperti jenis penelitian
kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai
pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis
di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data
dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena
akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan
bias menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di
sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah
kota.
b. StudiKasus
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu,
satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan
sebagainya dalam waktu tertentu. PenelitianTindakan Kelas (PTK)
merupakan salah satu contoh studi kasus yang saat ini banyak di
gunakan oleh guru untuk meneliti siswa-siswanya. Penelitian ini
dibatasi oleh waktu, tempat dan kasus yang dipelajari berupa
program, peristiwa atau individu.


Ada tiga tipe studi kasus:
Studi kasus intrinsik, yaitu studi yang digunakan untuk
mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang sebuah
kasus luar biasa disebabkan ketertarikan atas kasus tersebut.
Sebagai contoh anak luar biasa, konferensi, klinik, atau
kurikulum.
Studi kasus instrumental


Studi kasus kolektif
c. Studi dokumen / teks

d. Pengamatan Alami (Natural Observation)

e. Fenomenologi

f. Grounded Theory


2. Jenis-jenis penelitian kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai