Anda di halaman 1dari 28

Oleh

Zulia Indriani Masnady


I1A005020
Siklus skizogoni

Plasmodium Anopheles betina Manusia

Siklus sporogoni

MALARIA

• Di dunia memiliki angka prevalensi


kesakitan dan kematian tertinggi

• Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi


malaria dan 1,5-2,7 juta terjadi
kematian tiap tahunnya.
Latar Belakang Masalah

Tubuh manusia Stress Oksidatif Spesies Oksigen


reaktif (SOR)

Plasmodium

Hidrogen Peroksida (H2O2)

Enzim Peroksidase
Radikal Hidroksil

• Penelitian Stephensen
Enzim Peroksidase GPx
et al
• Penelitian Guha et al
Apakah terdapat peningkatan
aktivitas enzim peroksidase
pada penderita malaria ?
 Umum
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
aktivitas enzim peroksidase penderita malaria
dibandingkan dengan kontrol.
 Khusus
Tujuan khusus penelitian ini untuk mengukur
aktivitas enzim peroksidase pada penderita
penyakit malaria
memberikan informasi mengenai aktivitas
enzim peroksidase pada penderita malaria.

informasi untuk pengobatan


penderita malaria sehingga angka
kesakitan dan kematian akibat
penyakit ini dapat dikurangi.
Tubuh
Antigen
Plasmodium
fagositosis

makrofag NADPH
oksidase

lisis

SOD

H 2O
Terdapat peningkatan aktivitas enzim
peroksidase pada penderita malaria
dibandingkan dengan kontrol atau
normal.
Observasional analitik

Purposive sampling
# Populasi
Penderita malaria di RSUD Ratu Zalecha
Martapura dan Puskesmas tanjung Habulu
Kab.Tanah Laut

# Sampel
Darah penderita positif malaria
berdasarkan gejala dan tanda klinis serta
pemeriksaan laboratorium
# Bahan Penelitian
Darah vena penderita malaria dan orang sehat,
antikoagulan EDTA, buffer fosfat pH 7,4, reagen
ortofenantrolin 45 µL, FeCl3 45 µL, dan aquadest.

# Alat Penelitian
Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas ukur, pH meter,
stopwatch, mikropipet, tip klinipet dan spektrofotometer,
sentrifuge, dan inkubator.
variabel

Variabel bebas Variabel terikat Variabel pengganggu

Penderita Aktivitas enzim • riwayat penyakit selainmalaria


malaria peroksidase •Telah mengkonsumsi obat-obat
antimalaria dan antioksidan
• Standarisasi alat
• pH
1. Gejala dan Tanda Klinis Malaria
2. Pemeriksaaan Laboratorium Malaria
3. Aktivitas peroksidase
Pengambilan darah Po: darah vena orang sehat + EDTA
P1: darah vena penderita positif malaria + EDTA

Pengukuran Aktivitas EnzimPeroksidase

Larutan standar :
1 Ml darah + EDTA 20,42 mL H2O2 9,79 M +
H2O2 4 µM PBS pH 7,4 + 15 µL FeCl3
Sentrifuge 10 menit 1400 rpm + 15 µL o-fenantrolin

Pengenceran Ukur absorbansi


1 ml plasma + 15 µL FeCl3 + 15
λ = 505 nm
µL buffer fosfat (pH 7) + 15 µL
ortofenantrolin
H2O2 3,2,1,0 µM
ukur absorbansinya pada λ = 505
nm (A0) Masing-masing ukur
absorbansi λ = 505 nm
Inkubasi 1 menit
Buat grafik kurva linier.

ukur absorbansinya pada λ = 505


nm (A1)

∆ C/∆ t (menit -1)


P0
hasil pengukuran
aktivitas enzim
peroksidase P1

dihitung rata-
ditabulasi ratanya setiap
kelompok
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia-
Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.

2. Waktu Penelitian
waktu penelitian selama 6 bulan
Tabel 5.1. Rerata dan standar deviasi (SD) aktivitas enzim peroksidase
darah penderita malaria dan kontrol

Aktivitas enzim peroksidase penderita malaria Aktivitas enzim peroksidase pada control
Sampel
(mol l-1) (mol l-1)
1 5,217 0,215
2 0,538 0,538
3 0,269 0,699
4 0,161 0,753
5 0,215 0,538
6 0,108 0,108
7 0,43 0,753
8 0,269 0,807
9 0,108 0,108
10 0,161 0,269
11 0,645 0,376
12 1,076 -

Rerata 0,766 0,436

SD 1,429 0,255
Diagram batang rerata aktivitas enzim
peroksidase darah penderita malaria dan
kontrol

Data aktivitas
peroksidase
darah

Uji analisis statistik


Data aktivitas
Uji normalitas Sebaran data
peroksidase
Shapiro-Wilk tidak normal
darah

Varian homogen
Uji alternatif Independent
dan tidak
Mann-Whitney Samples test
bermakna

Tidak Terdapat perbedaan Tidak terdapat peningkatan


bermakna p=0,666 bermakna aktivitas enzim
(p > 0,05) perksidase pd penderita
malaria
Tidak ada peningkatan peroksidase
pada penderita malaria

konsentrasi H2O2 yang terlalu rendah

< 10-5 mol/L

Peroksidase jenuh
Selain itu, yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian :

-Waktu penyimpanan darah malaria lama


-kesalahan saat pengukuran dan kalibrasi alat,atau
-saat pengambilan darah plasmodium masih
dalam tahap dorman atau dalam fase ekso eritrositik
GSH Bertambahnya
GSH Bertambahnya
parasitemia
parasitemia

Aktivitas Kadar
Aktivitas Kadar
peroksidase hisroksida
peroksidase hidroksida
Akitivitas Peroksidase Stress oksidatif

respiratory burst
SOR

diawali dengan aktivasi


enzim NADPH Oksidase

SOR pemicu kerusakan oksidatif

Dicegah oleh empat antioksidan enzimatik, yaitu


∆ CuZn-SOD
∆ Mn-SOD
∆ enzim peroksidase
∆ katalase
Reaksi antioksidan
enzimatik
H2O2 melalui reaksi fenton dapat
membentuk radikal hidroksil sehingga dapat
menyebabkan kerusakan sel.
Hal ini sesuai dengan penelitian Guha et al
bahwa pada malaria terjadi pembentukan
radikal hidroksil dan apoptosis sel hepar.
Untuk menghindari kerusakan tersebut maka
H2O2 harus dikatalisis oleh antioksidan
enzimatik salah satunya enzim peroksidase
Kesimpulan & Saran

terdapat peningkatan rerata aktivitas enzim


peroksidase pada penderita malaria, tetapi
secara analisis statistik tidak terdapat
Kesimpulan
peningkatan bermakna aktivitas enzim
peroksidase antara penderita malaria dengan
kontrol (orang sehat).

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut


dengan sampel yang lebih banyak,
Saran periode yang lebih lama dan kriteria
ekslusi yang lebih spesifik guna
didapatkan hasil yang lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai