Dasar teori
Urobilinogen
Pemeriksaan urobilin dilakukan untuk mendeteksi urin yang berubah warna,
dan biasanya berwarna cokelat karena urobilinogen telah berubah menjadi
urobilin melalui oksidasi. Untuk dasar melaksanakan pemeriksaan urobilin
sebenarnya sama yaitu untuk membantu mendekteksi adanya kerusakan hepar
baik dari penurunan fungsinya atau abnormalitas bentuk sehingga menyebabkan
kelainan klinis (Sacher, 2002).
Pemeriksaan urobilin untuk menilai kadar ekskresi urobilinogen yang sudah
teroksider, kalau hasil positif berarti menunjukkan ekskresi urobilinogen
teroksidasi meningkat dan mempunyai makna yang sama seperti peningkatan
pada urobilinogen sebelum teroksidasi (Sacher, 2002).
Metode Praktikum:
Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
Bahan
a. Urin
b. Reagen Ehrlich
Cara Kerja:
Pemeriksaan Urobilinogen Metode Ehrlich
a. Campurkan 10 20 tetes reagen Ehrlich dengan 5 ml urin.
b. Biarkan tegak pada rak tabung 3 5 menit.
c. Amati hasilnya
Hasil
Pemeriksaan Urobilinogen
Hasil : a. Probandus : tidak terjadi perubahan warna
b. Pasien : tidak terjadi perubahan warna
Penilaian : a. Negatif : bila tidak terjadi perubahan warna
b. Positif : bila timbul timbul warna merah
Gambar Hasil pemeriksaan urobilinogen dalam urin dengan metode
Ehrlich.
(Han tolong masukin gambarnya yg ada name tag jas lab aku di
fotonya, aku ga punya fotonya, maaf)
Pembahasan
Hasil pemeriksaan urobilinogen pada probandus maupun urin patologis
didapatkan hasil negatif. Hal ini dapat disebabkan karena pada pemeriksaan
urobilinogen urin yang digunakan harus urin segar. Menggunakan sampel urin
segar karena jika urin dibiarkan cukup lama, maka kadar urobilinogen akan
menurun disebabkan oleh urobilinogen akan teroksidasi menjadi urobilin. Dalam
keadaan normal kadar urobilinogen berkisar antara 0,1 - 1,0 Ehrlich unit per dl
urin (Sacher, 2002).
Pemeriksaan urobilinogen dalam urin berdasarkan reaksi antara
urobilinogen dengan reagen Ehrlich (paradimethylaminobenzaldehiyde serta
buffer asam). Intensitas warna yang terjadi dari jingga hingga merah tua, dibaca
dalam waktu 60 detik. Warna yang timbul sesuai dengan peningkatan kadar
urobilinogen dalam urin. Urin yang terlalu alkalis menunjukkan kadar
urobilinogen yang lebih tinggi, sedangkan urin yang terlalu asam menunjukkan
kadar urobilinogen yang lebih rendah dari seharusnya (Uliyah, 2008).
Orang yang sehat dapat mengeluarkan sejumlah kecil urobilinogen.
Peningkatan ekskresi urobilinogen urin mungkin disebabkan oleh kelainan hati,
saluran empedu atau proses hemolisa yang berlebihan di dalam tubuh.
Urobilinogen urine menurun dijumpai pada ikterik obstruktif, kanker pankreas,
penyakit hati yang parah (jumlah empedu yang dihasilkan hanya sedikit), penyakit
inflamasi yang parah, kolelitiasis, diare yang berat. Kadar nitrit yang tinggi juga
menyebabkan hasil negatif palsu (Uliyah, 2008).
Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Salemba Medika.
Jakarta.
Sacher, Ronald A. 2002. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. Jakarta :
penerbit buku kedokteran.