Sui Generis adalah karakter normatif ilmu hukum, terminologi ilmu hukumn, jenis ilmu hukum dan lapisan ilmu hukum. 1. KARAKTER NORMATIF ILMU HUKUM Terdapat penelitian mengenai ilmu hukum normatif dan ilmu hukum empiris terdapat perbedaaan yaitu ilmu hukum normatif kajiannya menggunakan metode yang khas, sedangkan ilmu hukum empiris dapat dikaji melalui penelitian kualitatif atau kuantitatif, tergantung dari sifat datanya. Dari sudut pandang teori hukum, ilmu hukum dibagi atas tiga lapisan utama, yaitu : dogmatik hukum, teori hukum (dalam arti sempit) dan filsafat hukum. 2. TERMINOLOGI ILMU HUKUM Terdapat beberapa istilah dalam bahasa Belanda, Jerman, dan bahasa Inggris yaitu - Rechtwetwnschap - Rechtstheorie - Jurisprudence - Legal science - Jurisprudent 3. JENIS ILMU HUKUM Dari segi obyeknya, ilmu hukum dibedakan atas : - Ilmu Hukum Normatif - Ilmu Hukum Empiris Tahapan studi ilmu hukum empiris sampai saat ini meliputi a) Realis : factual patterns of behavior, fokus studinya prilaku, misalnya prilaku hakim dalam kasus perkosaan, dalam memutus kasus perkosaan b) Socological jurisprudence, memfokuskan diri pada problema kesenjangan antara Law in book dan law in action. c) Socio-legal studies, aliran ini melihat hubungan timbal balik antara hukum dan masyarakat, yang di satu sisi pengaruh hukum terhadap masyarakat dan disisi lain pengaruh masyarakat terhadap hukum. Fakta sosisal : - Bagi ilmu empiris, metode yang digunakan adalah metode ilmu ilmu empiris - Ilmu hukum empiris merupakan ilmu yang bebas nilai. Perbedaan ilmu hukum normatif dan empiris oleh J.J.H. Bruggink Pandangan positivistik: Ilmu hukum empirik Pandangan normatif: Ilmu hukum normatif Hubungan dasar Subyek - obyek Subyek subyek Sikap ilmuwan Penonton (toeschouwer) Partisipan (doelnemer) PERPEKTIF EKTERN INTERN Teori kebenaran Korespodensi Pragmatik Prposisi Hanya informatif atau empiris Normatif dan evaluatif Metode Hanya metode yang biasa diamati pacaindra Juga metode lain Moral Non kognitif Kognitif Hubungan antar moral dan hukum Pemisahan tegas Tidak ada pemisahan Ilmu Hanya sosiologi hukum empiris dan teori hukum empiris Ilmu hukum dasar arti luas
4. LAPISAN ILMU HUKUM J. Gijssels dan Mark van Hoecke mengemukakan lapisan ilmu hukum Lapisan ilmu hukum Filsafat Hukum Teori Hukum Dogmatik Hukum = Praktik hukum. Dogmatik hukum, teori hukum, filsafat hukum pada akhirnya haru diarahkan kepada praktik hukum. Praktik hukum menyangkut dua aspek utama yaitu pembentukan hukum dan penerapan hukum. Permasalahan penerapan hukum antara lain mengenai : interpretasi hukum, kekosongan hukum, antinomi dan norma yang kabur. Keputusan Tata Usaha Negara merukan konsep teknis, namun unsur-unsur keputusan Tata Usaha Negara harus ditelusuri dalam ranah teori hukum. Dalam hal ini teori Hukum Administrasi.
KESIMPULAN: Dari ringkasan BAB I adalah Ilmu Hukum memiliki Tatanan/lapisan Ilmu sendiri, menurut T Gijssels, terdiri dari Filsafat Hukum, Teori Hukum dan Dogmatik Ilmu Hukum. Secara singkat perngertian ketiganya adalah dogmatik hukum Studi secara ilmiah tentang hukum pada tataran ilmu-ilmu positif. Dan Dari penjelasan tersebut berarti, terdapat perbedaan ilmu hukum normatif dengan denganilmu hukum empris yang merupakan ilmu sosial. Ilmu hukum normatif merupakan ilmu praktis, mengubah keadaan serta menawarkan penyelesaian terhadap problem masyarakat.Ilmu hukum memiliki karatersitik yang khas yang berbeda dengan ilmu lainnya. ARGUMEN SAYA Dalam hal ini konsekwensi yang terjadi dalam penelitian Ilmu Hukum Empiris dan Ilmu Hukum Normatif adalah metode yang digunakan berupa doktrinal. Kaedah tersebut menentukan apa yang menjadi kewajiban dan hak yuridis dari subyek hukum. Kedua, penggunaan metode diluar hukum (metode empiris) dapat digunakan selama diperlukan. Penggunaan metode dalam prespektif yang berbeda harus dijelasakan dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. PERTANYAAN 1. Bagaimana kedudukan ilmu hukum empiris dan normatif dalam hukum positif?> 2. Bagaimana sifat ilmu hukum empiris dan normatif? 3. Bagaimana peran yang dimiliki ilmu hukum empiris dan normatif dalam penegakan hukum?