Oleh: Tim Praktikum Kimia Dasar FAKULTAS PERTANIAN UNIERSITAS !ENDERAL SOEDIRMAN PUR"OKERTO #$%& KATA PENGANTAR 1 Alham'ulillahir())il*alami+ ,e+ulis sam,aika+ ke ha'irat -a+. maha ,e+.asih 'a+ ,e+-a-a+./ Allah S"T/ kare+a kesem,ata+ -a+. telah 'i)erika+ ke,a'a ,e+ulis sehi+..a ,e+ulis )isa me+-elesaika+ ,etu+0uk ,raktikum kimia a+(r.a+ik i+i1 2uku ,etu+0uk i+i 'isusu+ se)a.ai ,a+'ua+ u+tuk mahasis3a 'alam melaksa+aka+ ,raktikum kimia a+(r.a+ik 'e+.a+ hara,a+ )isa mem)a+tu ,emahama+ te+ta+. te(ri -a+. 'i'a,atka+ 'i kelas 'a+ mem)erika+ keteram,ila+ 'asar ,raktikum u+tuk mem,ela0ari kimia -a+. le)ih la+0ut1 Akhir+-a ,e+ulis )erhara, sem(.a )uku i+i )isa 'i.u+aka+ se4ara te,at 'a+ me+.e+a sesuai 'e+.a+ a,a -a+. 'ihara,ka+1 N(5em)er/ #$%& Tim Praktikum Kimia A+(r.a+ik 2 3 PERCOBAAN I 4 PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN SERTA REAKSI ASAM BASA I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini yaitu : 1. Membuat larutan NaOH dan dari larutan H2SO4 serta pengenceran larutan H2SO4 i 2. Mengitung konsentrasi larutan dengan beberapa satuan II. TINJAUAN PUSTAKA !arutan dide"inisikan sebagai #at omogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebi$ yaitu antara #at terlarut dan #at pelarut. Senya%a dalam jumla yang lebi besar disebut sol&ent '#at pelarut( dan senya%a yang berada dalam jumla kecil disebut solute '#at terlarut(. )umla #at terlarut dalam pelarut sangat ber&ariasi itula sebabnya perlu mengetaui susunan atau konsentrasi yang tepat dalam larutan bila arus dilakukan suatu peritungan pada reaksi kimia. *onsenstrasi larutan dapat dinyatakan dengan beberapa cara antara lain : 1. Molaritas dari solute adala jumla mol solute per liter daei larutan dan biasanya dinyatakan dengan uru" besar M. 2. Molalitas daei solute adala jumla mol solute per 1 kg. +. ,ersen berat adala menyatakan banyaknya gram #at terlarut dalam 1-- gram larutan. 4. ,ersen &olume menyatakan banyaknya ml #at terlarut dalam 1-- ml larutan. .. ,art per million menyatakan banyaknya mg #at terlarut dalam 1 kg atau 1 liter larutan. /. 0raksi mol adala perbandingan dari jumla suatu komponen dengan jumla total mol dalam larutan. 1. Normalitas dari suatu solute adala jumla gram ekui&alen solute per liter larutan. 2ntuk mengetaui perubaan %arna dipakai suatu indikator. 3ndokator adala #at yang %arnanya berbeda dalam lingkungan yang si"atnya berlainan. ,ada titrasi ini digunakan indikator asam basa. 3ndikator asam basa adala senya%a organik golongan pe%arna yang mampu memberikan perubaan %arna apabila pH dari suatu larutan beruba. 4da beberapa indikator asam basa diantaranya adala : 1. *ertas lakmus. 2. !arutan metil orange. +. ,enoptalein. !arutan adala campuran omogen antara dua atau lebi senya%a yang terdispensi sebagai molekul$ atom atau ion dengan komposisi yang ber&ariasi atau biasa dikatakan campuran omogen antara #at terlarut dan pelarut. !arutan dapat dibedakan menjadi : 5 !arutan encer adala larutan yang mengandung sejumla kecil #at terlarut relati" teradap jumla #at pelarut. 5 !arutan pekat adala larutan yang mengandung sebagian besar jumla #at terlarut. 5 !arutan le%at jenu adala larutan yang tidak dapat melarutkan #at terlarut atau suda terjadi pengendapan. 5 5 !arutan belum jenu adala larutan yang masi bisa untuk melarutkan #at terlarut atau belum terjadi atau terbentuk endapan. 5 !arutan tepat jenu adala larutan yang menimbulkan endapan. 6ang menyatakan banyaknya #at terlarut dan pelarut dikenal istila konsentrasi. *onsentrasi larutan dinyatakan dengan beberapa cara seperti persen berat '787($ persen &olume '989($ persen lab$ molalitas$ molaritas$ normalitas$ ppm$ ppb$ "raksimol dan lain5lain. '*eenan$ 1:;/(. Titrasi asam basa adala titrasi yang melibatkan reaksi netralisasi dimana asam bereaksi dengan sejumla eki&alen basa. *ur&a titrasi dibuat dengan memplot pH larutan sebagai "ungsi dari &olume titran yang ditambakan. Titran selalu merupakan asam atau basa kuat$ sedangkan analit bisa beruba basa atau asam kuat ataupun basa atau asam lema '<jauari$ 1::-(. 3ndikator adala suatu asam atau basa$ maka jumla yang arus ditambakan endaknya sesedikit mungkin$ sedemikian rupa seingga tidak mempengarui pH dan titran yang menyebabkan terjadinya perubaan sedikit. <engan demikian indikator biasanya dibuat dengan konsentrasi beberapa persen saja dan ditambakan sekitar 25+ tetes ke dalam larutan yang titrasi. '<jauari$ 1::-(. =ampuran asam basa dapat dititrasi secara bertaap bila ada perbedaan yang mencolok. <i sini arus ada perbedaan *a sedikitnya 1- 4 . >ila campuran dua asam kuat dititrasi bersamaan$ maka tidak akan ada perbedaan dengan titrasi asam kuat tunggal$ seingga anya satu titik eki&alen. Hal yang sama juga terjadi untuk campuran asam lema jika arga kedua *a ? nya tidak jau berbeda. 'Scaum$ 1::;(. Titrasi dalam pelarut bukan air asam dan basa dengan tetapan ionisasi kurang dari 1- 51 dan 1- 5; terlalu lema untuk dititrasi secara akurat dalam larutan berair. ,elarut inert atau aprotik dan pelarut am"iprotik. <engan pelarut am"iprotik$ asam atau basa akan disesuaikan dengan kekuatan kation atau anion$ dimana asam dan basa tersebut akan mengalami ionisasi sempurna. 'Scaum$ 1::;(. <ari tiga jenis %ujud #at searusnya terbentuk sembilam macam larutan$ tetapi #at ber%ujud padat dan cair tidak dapat membentuk larutan dalam pelarut ber%ujud gas. ,artikel yang ber%ujud padat dan cair dalam #at lain yang ber%ujud gas akan membentuk campuran eterogen. Si"at larutan sedikit menyimpang dari si"at pelarut karena adanya #at terlarut$ penyimpangan semakin besar dan jika komposisi #at terlarut ditamba. 2ntuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitati" disebut konsentrasi. 'Syukri$ 1:::( III. ALAT DAN BAHAN 4. 4lat 4lat5alat yang dipergunakan pada percobaan ini adala @rlenmeyer$ buret$ gelas piala$ labu takar$ pipet tetes$ pipet Mor$ pipet gondok dan termometer. >. >aan >aan5baan yang diperlukan pada percobaan ini adala H2SO4$ NaOH$ indikator metil orange$ ,, dan metil mera. IV. PROSEDUR KERJA 4. ,embuatan !arutan H2SO4 6 5 Menimbang labu takar .- ml kosong 'a gram($ dan mengisi labu takar .- ml dengan aAuades sampai kira5kira B nya$ dan menimbang 'b gram$ kemudian ukur suunya 't1((. 5 Menimbang gelas ukur kosong 'c gram($ mengisi 1 ml H2SO4 pekat ke dalam gelas ukur$ dan menimbangnya 'd gram( dan mengukur &olumenya$ serta mengukur suu dengan termometer 't2(. 5 Menuangkan H2SO4 pekat dengan pelan5pelan dan ati5ati ke dalam labu takar$ menepatkan labu takar dengan aAuades sampai .- ml$ lalu mengocoknya agar omogen$ menimbang larutan H2SO4 yang terjadi 'e gram($ mengukur suu dengan termometer 't+(. 5 Menentukan si"at pelarutan asam sul"at dan konsentrasinya dalam satuan C '%8%($ C '&8&($ molalitas$ molaritas$ ppm$ dan "raksi mol. >. ,embuatan !arutan NaOH 5 Menimbang 2 butir 'kurang lebi -$+ gram( NaOH dan melarutkan dalam gelas piala dengan sedikit air.. 5 Merasakan larutan apaka terasa lebi panas$ tetap atau lebi dingin dari sebelumnya. 5 Memindakan larutan tersebut kedalam labu takar .- ml. Membilas gelas piala dengan aAuades. 5 Mengencerkan dan menepatkan sampai tanda tera$ kocok supaya omogen. 5 Menentukan konsentrasi NaOH yang dibuat dalam molaritas dan C '%8&(. =. ,engenceran !arutan H2SO4 5 Memipet . ml larutan H2SO4 yang tela dibuat pada prosedur 4$ memasukkannya ke dalam labu takar .- ml. 5 Mengencerkan dan menepatkan sampai tanda tera$ serta mengocok supaya omogen. 5 Menentukan konsentrasi H2SO4 asil pengenceran. PERCOBAAN II STOIKIOMETRI REAKSI A. Tujuan Percobaan 1 Menentukan koefsien reaksi berdasarkan pembentukan endapan dan perubahan temperatur 2 Menentukan hasil reaksi berdasarkan konsep mol . !asar Teori "lmu kimia adalah ilmu #an$ dikemban$kan berdasarkan eksperimen melalui pendekatan ilmiah. "lmu kimia mempelajari perubahan %at baik secara fsik maupun secara kimia. Perubahan #an$ men$ahasilkan %at baru #an$ jenis dan si&atn#a berbeda dari %at pembentukn#a disebut seba$ai perubahan kimia atau reaksi kimia. Perubahan kimia ini dapat diamati dari terbentukn#a hasil reaksi seperti timbuln#a $as' endapan' terjadi perubahan (arna dan perubahan kalor. )ntuk memudahkan dalam merancan$ suatu eksperimen' maka perlu menuliskan persamaan reaksi kimia' #an$ menunjukkan %at*%at + #an$ bereaksi dan hasil reaksi' untuk menunjukkan bah(a reaksi setara' diun$kapkan den$an koefsien reaksi. ,oefsien reaksi merupakan kon-ersi #an$ menunjukkan jumlah atom atau molekul #an$ terlibat dalam reaksi atau men#atakan pula jumlah mol sen#a(a #an$ bereaksi. .ontoh / reaksi antara $as nitro$en dan $as hidro$en membentuk $as amonia' persamaan reaksin#a/ 0 2 1$2 3 3 4 2 1$2 2 04 3 1$2 Persamaan ini men#atakan bah(a 1 molekul nitro$en bereaksi den$an 3 molekul hidro$en membentuk 2 molekul amonia atau kon-ersi ke mol menjadi 1 mol nitro$en bereaksi den$an 3 mil hidro$en menbentuk 2 mol amonia. An$ka 1' 3 dan 2 adalah koefsien reaksi seba$ai &aktor kon-ersi. 5ecara laboratorium' untuk men$etahui koefsien dalam persamaan kimia diperlukan sederetan data hasil percobaan. 5alah satu cara sederhana untuk menentukan koefsien reaksi den$an metode -ariasi kontinu. Prinsip dasarn#a dalam sederetan percobaan #an$ dilakukan' jumlah moler total campuran pereaksi dibuat tetap sedan$kan jumlah molar masin$*masin$ dibuat berubah secara teratur 1dibera$amkan secara beraturan dan kontu2. Perubahan #an$ terjadi akibat adan#a reaksi antara campuran pereaksi seperti massa' -olum dan suhu dialurkan terhadap jumlah molar masin$*masin$ pereaksi dalam suatu $rafk' sehin$$a diperoleh titik optimum. Titik optimum #an$ terbentuk men#atakan perbandin$an koefsien dari masin$*masin$ pereaksi. .. Alat dan ahan 1. Alat * $elas beker 56 ml 142 * mistar ukuran 26 cm 112 * termometer 122 #1 2aha+ * 0a74 6'1 M * 0a74 1'6 M * .u57 4 6'1 M * 4.l 1'6 M D1 6ara Ker0a %1 St(ki(metri Reaksi Pe+.e+'a,a+ 8 a. 5ediakan dua buah $elas beker 56 ml. ,e dalam 1 $elas beker masukkan 5 ml 0a74 6'1 M. Pada $elas beker #an$ lain masukkan 25 ml .u57 4 6'1 M. .ampurkan kedua larutan itu kemudian kocok. b. iarkan campuran tersebut a$ar endapan #an$ terbentuk berada di dasar $elas beker. c. )kur tin$$i endapan #an$ terbentuk men$$unakan mistar 1a$ar akurat terapkan satuan mili*meter2. d. 9akukan cara #an$ sama den$an lan$kah 1a*c2 untuk percobaan berikut' den$an men$ubah -olume pereaksi masin$*masin$ tetapi -olume total tetap 36 ml' #aitu/ * 16 ml 0a74 6'1 M dan 26 ml .u57 4 6'1 M * 15 ml 0a74 6'1 M dan 15 ml .u57 4 6'1 M * 26 ml 0a74 6'1 M dan 16 ml .u57 4 6'1 M * 25 ml 0a74 6'1 M dan 5 ml .u57 4 6'1 M e. uat $rafk #an$ men#atakan hubun$an antara tin$$i endapan 1sumbu #2 dan -olume larutan 1sumbu :2' sehin$$a diperoleh titik optimum kur-a. &. !ari $rafk tentukan koefsien reaksi berdasarkan titik optimum #an$ diperoleh. Titik optimum men#atakan perbandin$an koefsien reaksi. $. andin$kan den$an koe&esien reaksi #an$ diperoleh dari men#etarakan persamaan reaksi. h.Tentukan rendemen hasil reaksi den$an men$$unakan konsep mol. #1 St(ki(metri Sistem Asam-2asa a. ,e dalam $elas beker 56 ml' masukkan 5 ml 0a74 1'6 M dan ke dalam $elas beker lainn#a masukkan 25 ml 4.l 1'6 M. ,emudian ukur temperatur kedua larutan tersebut 1T M 2 dan diusahakan a$ar sama 1dapat dilakukan den$an merendam kedua $elas beker tersebut dalam penan$as air. b. .ampurkan kedua larutan tersebut hin$$a -olume total 36 ml' ukur temperatur campuran dan catat suhu maksimum #an$ konstan 1 T A 2. c. 9akukan cara #an$ sama untuk percobaan berikut den$an men$ubah -olume pereaksi masin$*masin$ hin$$a -olume total campuran adalah 36 ml' #aitu/ * 16 ml 0a74 1'6 M dan 26 ml 4.l 1'6 M * 15 ml 0a74 1'6 M dan 15 ml 4.l 1'6 M ; * 26 ml 0a74 1'6 M dan 16 ml 4.l 1'6 M * 25 ml 0a74 1'6 M dan 5 ml 4.l 1'6 M d. uat $rafk #an$ men#atakan hubun$an antara perubahan temperatur 1sumbu #2 dan -olume asam<basa 1sumbu :2. &. !ari $rafk tentukan koefsien reaksi berdasarkan titik optimum #an$ diperoleh. Titik optimum men#atakan perbandin$an koefsien reaksi. $. andin$kan den$an koe&esien reaksi #an$ diperoleh dari men#etarakan persamaan reaksi. h. Tentukan rendemen hasil reaksi den$an men$$unakan konsep mol. E1 A+alisis Data Pada percobaan !.2 dan !.3' berdasarkan $rafk #an$ diperoleh dari data antara perubahan temperatur < tin$$i endapan terhadap -olume masin$* masin$ pereaksi ditentukan stokiometri reaksi den$an men$ubah satuan -olume masin$*masin$ pereaksi pada titik optimum menjadi mol. mol = molaritas larutan 1M2 : -olume larutan 1>2 5ehin$$a diperoleh perbandin$an mol = perbandin$an koefsien reaksi. PERCOBAAN III ARGENTOMETRI I. TUJUAN PERCOBAAN Adapun yang menjadi tujuan dari percobaan ini adalah 1. Untuk membuat larutan argentum nitrat (AgNO 3 ) sebagai larutan standard. 2. Untuk membuat larutan natrium klorida (Nal) !"!1 N. 3. Untuk menstandardisasi larutan Nal dengan larutan standard AgNO 3 . #. $enetapkan kadar%kemurnian natrium klorida (Nal) dalam garam dapur kotor dengan menggunakan metode $ohr. II. DASAR TEORI Argentometri adalah suatu proses titrasi yang menggunakan garam argentum nitrat (AgNO 3 ) sebagai larutan standard. &alam titrasi argentometri" larutan AgNO 3 digunakan untuk menetapkan garam'garam halogen dan sianida karena kedua jenis garam ini dengan ion Ag ( dari garam standard 16 AgNO 3 dapat memebentuk suatu endapan atau suatu senya)a kompleks sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini * Na+ ( Ag ( Ag+ ( Na ( ( + , halida ) -N ( Ag ( AgN ( - ( -N ( AgN -.Ag(N) 2 / 0aram AgNO 3 mempunyai kemurnian yang tinggi" sehingga garam tersebut dapat digunakan sebagai larutan standard primer. 1arutan standard AgNO 3 !"1 N dapat dibuat dengan melarutkan 12"33 gram AgNO 3 dalam 1 liter a4uades. 5eperti halnya pada proses titrasi netralisasi" pada proses argentometri pun dapat digambarkan proses titrasinya meskipun pembuatan kur6a ini tidak dimaksudkan untuk memilih dan menentukan jenis indikator yang akan digunakan untuk menentukan saat tercapainya titik eki6alen" sehingga untuk pembuatan kur6a ini sebagai ordinatnya bukan lagi besarnya p7 larutan melainkan besarnya pAg atau p+ dalam larutan. Argentometri termasuk salah satu cara analisis kuantitati8 dengan sistem pengendapan. ara analisis ini biasanya dipergunakan untuk menentukan ion'ion halogen" ion perak" ion tiosianat serta ion'ion lainnya yang dapat diendapkan oleh larutan standardnya. &alam titrasi argentometri ini terdapat # cara untuk menentukan titik akhir atau titik eki6alen" yaitu * 1. Dengan cara Liebig &alam titrasi argentometri yang disebut dengan titrasi pembentukan kompleks adalah titrasi terhadap larutan garam sianida. 9roses ini mula'mula dikemukakan oleh 1iebig pada tahun 1:;1" akhirnya dikenal sebagai titrasi argentometri cara 1iebig. Apabila ke dalam larutan garam sianida ditambahkan larutan AgNO 3 mula'mula akan terjadi endapan putih dari garam AgN. <etapi oleh karena di dalam larutan masih terdapat kelebihan ion sianida maka apabila larutan tersebut digoyang'goyang" endapan AgN yang telah terbentuk akan segera larut kembali karena terjadinya garam kompleks dari logamnya yang cukup stabil" sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini * -N ( AgNO 3 AgN ( -NO 3 2-N ( AgN - 2 .Ag(N) 3 / Apabila semua ion N ' dalam larutantelah membentuk ion kompleks .Ag(N) 2 / ' " kemudian ke dalam larutan tersebut ditambahkan sedikit larutan AgNO 3 akan sesgera terbentuk endapan yang stabil (permanen) dari garam kompleks argentum disianoargentat (=) sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini * -.Ag(N) 2 / ( AgNO 3 Ag.Ag(N) 2 / ( -NO 3
&alam hal ini jelaslah bah)a pada titrasi argentometri terhadap ion N ' " tercapai titik eki6alen ditandai dengan terbentuknya endapan (kekeruhan) permanen dari garam kompleks Ag.Ag(N) 2 /. 11 <itrasi argentometri secara 1iebig ini tidak dapat dilakukan dalam suasana ammoniakal" karena garam kompleks Ag.Ag(N) 2 / dalam larutan ammoniakal akan larut menjadi ion kompleks diammin. Ag.Ag(N) 2 / ( #N7 3 2.Ag(N7 3 ) 2 / ( ( 2N '
2. Dengan pembentuan en!apan ber"arna #met$!e %$&r' &alam cara ini" ke dalam larutan yang dititrasi ditambahkan sedikit larutan kalium kromat (- 2 rO # ) sebagai indikator. 9ada akhir titrasi" ion kromat akan bereaksi dengan kelebihan ion perak membentuk endapan ber)arna merah dari perak kromat" dengan reaksi * rO # 2' ( 2Ag ( Ag 2 rO # Untuk menghindari terjadinya pengendapan perak kromat sebelum pengendapan perak halida sempurna" maka konsentrasi ion kromat yang ditambahkan sebagai indikator harus sangat kecil" umumnya konsentrasi ion kromat dalam larutan berkisar 3.1! '3 $ hingga ;.1! '3 $.
(. Dengan cara pembentuan i$n $mp)e* ber"arna #met$!e +$)&ar!' &alam cara ini" larutan standard perak nitrat ditambahkan secara berlebih ke dalam larutan analit" kemudian kelebihan ion perak dititrasi dengan larutan standard amonium atau kalium tiosianat dengan menambahkan ion 8eri (>e 3( ) sebagai indikator. 9ada akhir titrasi" ion 8eri akan bereaksi dengan kelebihan ion tiosianat memebentuk ion kompleks .>e(5N) 2 / 3' yang ber)arna coklat. + ( Ag ( Ag+ ( Ag (
sisa Ag (
sisa ( 5N ' Ag5N >e 3( ( 2 5N ' .>e(5N) 2 / 3'
,. Dengan menggunaan in!iat$r a!*$rp*i #met$!e -a.an*' <itik akhit titrasi dalam titrasi dengan cara ini ditandai dengan berubahnya )arna endapan Ag+ sebagai akibat dari adanya adsorpsi endapan Ag+ terhadap pereaksi pe)arna yang ditambahkan. =ndikator yang sering digunakan adalah 8luorescein dan eosin. III. ALAT DAN BA/AN Alat Ukuran ?umlah 1abu takar ;!! m1 1 buah 12 0elas ukur 9ipet 6olume @uret 1abu Arlenmeyer 0elas kimia Neraca analitik orong @atang pengaduk @otol kosong 2; m1 1! m1 ;! m1 2;! m1 2;! m1 ' ' ' ' 1 buah 1 buah lengkap 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 3 buah @ahan Ukuran ?umlah -ristal Nal -ristal AgNO 3 0aram dapur kotor 1arutan - 2 rO # A4uades ' ' ' ' ' !"233 gram 1"B gram !"2 gram secukupnya secukupnya I+. PROSEDUR PERCOBAAN0 1 Untu membuat )arutan *tan!art AgNO ( *eban2a 1 L 1. $enimbang dengan tepat AgNO 3 sebanyak 1"B gram di dalam gelas kimia dengan menggunakan neraca analisis. 2. $enambahkan a4uades secukupnya ke dalam gelas kimia untuk mengencerkan AgNO 3 " dan mengaduknya dengan menggunakan pengaduk agar dapat larut sampai homogen. 3. $emasukkan larutan AgNO 3 tersebut ke dalam labu takar ;!! m1" kemudian larutan tersebut diencerkan dengan menambahkan a4uades ke dalamnya sampai tanda batas. #. $engocok larutan AgNO 3 dalam labu takar sampai bercampur dengan a4uades. ;. $emindahkan larutan AgNO 3 encer tersebut ke dalam suatu botol bersih. ' Untu membuat )arutan *tan!art NaC) 3431 N *eban2a 533 mL 1. $enimbang dengan tepat Nal sebanyak !"233 gram di dalam gelas kimia dengan menggunakan neraca analisis. 13 2. $enambahkan a4uades secukupnya ke dalam gelas kimia untuk mengencerkan Nal" dan mengaduknya dengan menggunakan pengaduk agar dapat larut sampai homogen. 3. $emasukkan larutan Nal tersebut ke dalam labu takar ;!! m1" kemudian larutan tersebut diencerkan dengan menambahkan a4uades ke dalamnya sampai tanda batas. #. $engocok larutan Nal tersebut sampai bercampur dengan a4uades. ;. $emindahkan larutan Nal tersebut ke dalam suatu botol bersih. ' %embuat *tan!ari*a*i )arutan NaC) !engan menggunaan )arutan AgNO ( 1. $engisi buret dengan larutan AgNO 3 sampai penuh. 2. $engukur 1! m1 larutan Nal dan memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer. 3. $enambahkan indikator larutan - 2 rO # sebanyak ; tetes ke dalam labu erlenmeyer yang berisi larutan Nal tadi" kemudian mengocoknya agar dapat bercampur. #. -emudian barulah menitrasi larutan dalam labu erlenmeyer tersebut dengan menggunakan larutan AgNO 3 setetes demi setetes melalui buret sampai terjadi perubahan )arna larutan dari kuning menjadi ber)arna merah. ;. $elakukan kegiatan percobaan 1'# sebanyak 3 kali pengulangan" dan mencatat 6olume AgNO 3 yang diperlukan dari buret. ' Untu menetapan a!ar6emurnian NaC) !a)am garam !apur $t$r !engan menggunaan met$!e %$&r 1. $enimbang dengan tepat garam dapur kotor sebanyak !"2 gram dalam gelas kimia dengan menggunakan neraca analitik. 2. $enambahkan a4uades secukupnya ke dalam gelas kimia untuk mengencerkan garam dapur kotor tersebut" dan mengaduknya dengan menggunakan pengaduk agar dapat larut sampai homogen. 3. $emasukkan larutan garam dapur kotor tersebut ke dalam labu takar ;!! m1" kemudian larutan tersebut diencerkan dengan menambahkan a4uades ke dalamnya sampai tanda batas. #. $engocok larutan garam dapur kotor tersebut sampai bercampur dengan a4uades. ;. $emindahkan larutan garam dapur kotor tersebut ke dalam suatu botol bersih. 2. $engambil 1! m1 larutan garam dapur kotor dari sampel yang telah diencerkan tersebut dan memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer. B. $enambahkan indikator larutan - 2 rO # sebanyak ; tetes ke dalam labu erlenmeyer yang berisi larutan tadi" kemudian mengocoknya agar dapat bercampur. :. -emudian barulah menitrasi larutan dalam labu erlenmeyer tersebut dengan menggunakan larutan AgNO 3 setetes demi setetes melalui buret sampai terjadi perubahan )arna larutan dari kuning menjadi ber)arna merah. 3. $elakukan kegiatan percobaan 2': sebanyak 3 kali pengulangan" dan mencatat 6olume AgNO 3 yang diperlukan dari buret. PERCOBAAN IV 14 STANDARISASI LARUTAN NaO7 $/% M DAN PENGGUNAANN8A DALAM PENENTUAN KADAR ASAM 6UKA PERDAGANGAN A1Tu0ua+ Per4()aa+ 1. Menentukan molaritas larutan 0a74 den$an larutan standar asam oksalat. 2. Menetapkan kadar asam cuka perda$an$an 21 Dasar Te(ri Asidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitati& -olumetri berdasarkan reaksi netralisasi. ,eduan#a dibedakan pada larutan standarn#a. Analisis tersebut dilakukan den$an cara titrasi. Pada titrasi basa terhadap asam cuka' reaksin#a adalah / 0a741a?2 3 .4 3 .7741a?2 .4 3 .770a1a?2 3 427 Pada titrasi asam asetat den$an 0a74 1seba$ai larutan standar2 akan dihasilkan $aram #an$ berasal dari asam lemah dan basa kuat. @aram natrium asetat ini akan terurai sempurna karena sen#a(a itu adalah $aram' sedan$ ion asam asetat akan terhidrolisis oleh air. .4 3 .770a .4 3 .77 * 3 0a 3 .43.77 * 3 4 2 7 .4 3 .774 3 74 * "on asetat akan terhidrolisis oleh molekul air' men$hasilkan molekul asam asetat dan ion hidroksi. 7leh karena itu larutan $aram dari basa kuat dan asam lemah seperti natrium asetat' akan bersi&at basa dalam air 1p4A+2. Apabila $aram tersusun dari basa lemah dan asam kuat' larutan $aramn#a akan bersi&at asam 1p4B+2. 5edan$ $aram #an$ tersusun dari basa dan asam kuat' larutan dalam air akan bersi&at netral 1p4=+2. 4idrolisis han#a terhadap asam lemah' basa lemah' ion basa dan ion asam lemah. Titik ekui-alen pada proses titrasi asam cuka den$an larutan natrium hidroksida akan diperoleh pada p4A+. )ntuk men$etahui titik ekui-alen diperlukan indikator tertentu seba$ai penunjuk selesain#a proses titrasi. Carna indikator berubah oleh p4 larutan. Carna pada p4 rendah tidak sama den$an (arna pada p4 tin$$i. !alam titrasi asam asetat den$an 0a74' dipakai indikator semacam itu. Pada analisis asam asetat dalam cuka perda$an$an akan diperoleh in&ormasi apakah kadar #an$ tertulis pada etiket sudah benar dan tidak menipu. Analisis dilakukan den$an menitrasi larutan asam asetat perda$an$an den$an larutan 0a74 standar. .4 3 .7741a?2 3 0a74 1a?2 .4 3 .770a1a?2 3 4 2 7 15 @ram ekui-alen dari asam asetat dapat dihitun$ #aitu / Grek asam asetat = V NaOH M NaOH !alam hal ini molaritas 0a74 sama den$an normalitas 0a74 karena -alensi 0a74 =1. > 0a74 = -olume 0a74 #an$ diperlukan untuk menetralkan semua asam asetat dalam larutan. ,arena -alensi asam asetat = 1' maka 1 $rek asam asetat = 1 mol. erat asam asetat 1$ram2 = $rek asam asetat M asam asetat. 61 Alat 'a+ 2aha+ %1 Alat * 9abu ukur 166 ml * uret 56 ml * Drlenme#er - pipet ukur #1 2aha+ - Asam 7ksalat * 9ar. 0a74 * Asam cuka perda$an$an * indikator p.p D1 6ara Ker0a a1Pe+e+tua+ M(laritas NaO7 1. !itimban$ 1'26 $ asam oksalat' dimasukkan ke dalam labu ukur 166 m9 dan ditambah den$an air sulin$ hin$$a -olume tepat 166 m9. 2. 5atu buret disiapkan dan dicuci' diisi larutan asam oksalat #an$ telah disiapkan. 3. !ituan$ 16 m9 larutan 0a74 ke dalam erlenme#er' ditambah 16 m9 air sulin$ dan 1*2 tetes indikator pp' kemudian dititrasi den$an larutan asam oksalat hin$$a (arna merah jambu hilan$. 16 4. Titrasi dilakukan 3 kali. )1Pe+eta,a+ Ka'ar Asam 6uka Per'a.a+.a+ 1. !iambil 16 m9 larutan cuka perda$an$an den$an pipet ukur' kemudian dimasukkan dalam labu ukur kapasitas 166 m9 dan diencerkan hin$$a -olume 166 m9. 2. !iambil 16 m9 larutan encer 112' dimasukkan ke dalam erlenme#er ukuran 125 m9 dan ditambah 2 tetes indikator pp. 3. 9arutan ini dititrasi den$an larutan 0a74 standar hin$$a terjadi perubahan (arna. 4. Titrasi dilakukan 3 kali. 5. 5etelah selesai buret harap dicuci den$an asam pencuci 1sisa asam asetat perda$an$an2. 1+