Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL TESIS

Elektrosintesis Patchouli Asetat dari Minyak Nilam


















Oleh :

Ahmad Safarudin





MAGISTER PASCASARJANA JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL
PERKEBUNAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014


PENELITIAN TESIS

JUDUL

ELEKTROSINTESIS PATCHOULI ASETAT DARI MINYAK NILAM

ELECTROSYNTHESI S PATCHOULI ACETATE FROM PATCHOULI OI L

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak atsiri sebagai bahan baku penambah aroma, parfum dan farmasi memang banyak
diminta. Menurut Data Badan Pengembangan Ekspor Nasional pada tahun 2002 rata-rata ekspor
minyak atsiri untuk 5 (lima) tahun terakhir mencapai US$ 51,9 juta dengan 77 negara tujuan
ekspor. Singapura dan Amerika Serikat adalah penyerap tersebar ekspor minyak atsiri Indonesia
masing-masing adalah penyumbang devisa negara US$ 20 per tahun dan US$ 10 juta per tahun.
Dari ekspor tersebut minyak nilam mempunyai permintaan sebesar 60 % Nilam termasuk
komoditas unggulan nasional dengan luas 9.600 ha dan produksi sebesar 2.100 ton minyak.
Berdasarkan data yang diberikan oleh seorang eksportir minyak nilam, kebutuhan minyak nilam
dunia berkisar antara 1.100-1.200 ton/ tahun, sedangkan pasokan ini dapat dihasilkan minyak
nilam melalui penyulingan daun dan tangkai daun (Krismawati, 2005).

Menurut Sastrohamidjojo, Indonesia belum mampu mengolah minyak atsiri sebagai bahan mentah
menjadi bahan yang langsung digunakan dalam industri. Akibatnya Indonesia hanya menjadi
pengimpor hasil olahan minyak atsiri yang harganya jauh lebih mahal (Sastrohamidjojo, 2006)

Kemampuan untuk melakukan konversi komponen minyak atsiri menjadi menjadi senyawa-
senyawa yang lebih berguna merupakan suatu hal penting yang mendesak sekarang. Hal ini
disebabkan senyawa turunan minyak atsiri yang diimpor ke Indonesia harganya jauh lebih mahal
daripada harga minyak atsiri yang dieskpor oleh Indonesia (Sastrohamidjojo, 2000)
Seperti minyak atsiri yang lainnya minyak nilam mengandung lebih dari satu senyawa.
Untuk mengetahui senyawa yang terdapat dalam minyak nilam dilakukan dengan
mengisolasi dan mengidentifikasi komponen penyusun minyak nilam. Minyak nilam
merupakan minyak atsiri yang mengandung patchouli alkohol dan merupakan penyusun
utama dari pada minyak nilam. Kadar patchouli alkohol dalam minyak nilam 50 - 60 %
(Walker, 1968).
Secara kimiawi patchouli alcohol dapat disintesis menjadi patchouli asetat melalui reaksi esterifikasi
(Hardjono, 1992).(Pengujian organoleptik bahwa patchouli asetat memiliki aroma soft woody
dengan kecenderungan aroma sineol (eucalyptus), sedangkan patchouli alkohol memiliki aroma hard
woody (Hapsari, 2014).


Hapsari F.R., Utomo E.P, Ulfa S.M., 2014, KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp. 161-167, UNIBRAW,
Malang.

Hardjono, S., 1992, Konversi Patchouli Alkohol Menjadi Patchouli Asetat dan Patchoulena,
Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.
Sastrohamidjojo, H., 2000, The Prospect of Indonesian Essential Oils, FMIPA UGM, Yogyakarta, 1-
25.
Sastrohamidjojo, H., 2006, Produk Turunan Minyak Atsiri dan Potensi Pasar, Konferensi Nasional
Minyak Atsiri 2006, Solo.
K r i s m a w a t i, A., 2005, Nilam dan Potensi Pengembangannya Kalteng Jadikan Komoditas
Rintisan, Sinar Tani, 26 Januari 1 Februari 2005.

Walker, G.T. 1968. The structure and synthesis of patchouly alcohol. Manufacturing Chemist and Aerosol News. p. 27-28.

Anda mungkin juga menyukai