Anda di halaman 1dari 3

CLP

1. DEFINISI
Cleft lip adalah sebuah celah pada bibir yang terjadi jika jaringan pada bibir tidak
berkembang sepenuhnya. Bibir terbagi menjadi dua bagian, dengan hasilnya adalah
ketidakselarasan bentuk dari otot bibir (orbicularis oris) . Biasanya cleft lip hanya
melibatkan bibir atas, tetapi dalam beberapa kasus terdapat cleft lip yang melibatkan
bibir bawah . Cleft lip sering kali melibatkan hidung, sehingga menimbulkan kelainan
dalam bentuk hidung dan lubang hidung itu sendiri.
2. ANATOMI

Otot utama dari bibir adalah orbicularis oris dan dibagi menjadi dua bagian. Komponen
dalam dari otot ini berhubungan dengan otot dari orofaringeal, yang bekerja dalam
proses pencernaan sendiri. Komponen superfisial bertanggung jawab sebagai otot yang
membentuk ekspresi wajah serta membantu pergerakan bibir sewaktu berbicara.
Dalam cleft lip komplit, serat dalam otot orbicularis oris terganggu
Dalam cleft lip komplit, serat dalam otot orbicularis oris terganggu oleh celah diakhir
kedua sisi yang mengalami defek dari celah yang muncul pada mulut. Selain itu,
komponen superfisial dari orbicularis oris mengarah ke atas, di sepanjang tepi celah dan
berakhir di bawah columella.

Incomplete cleft lip memiliki kelainan yang sama, kecuali jika celah yang ada kurang
dari dua pertiga dari ketinggian bibir. Dalam hal ini, serat-serat otot berjalan sepanjang
tepi celah, kemudian mengubah arah dan mengarah ke horizontal dari atas celah
tersebut. Serat-serat otot ini diselingi dengan jaringan ikat.

Pembuluh darah paralel jalan sesuai serat otot dan berjalan sepanjang tepi celah menuju
columella, di mana mereka membentuk anastomosis dengan pembuluh darah terdekat.

Dalam deformitas bilateral, karakteristik anatomi ditentukan oleh tingkat cleft lip dan
simetri-nya. Cleft lip dapat melibatkan palatum sendiri. Meskipun prolabium bervariasi
dalam ukuran, biasanya ditarik dan tidak memiliki serat otot. Selain itu, columella tidak
hadir dan prolabium yang muncul melekat pada bagian atas hidung dalam beberapa
kasus. Ukuran dan posisi premaksila bervariasi dan efektif, dan dapat dikecualikan
dengan jatuhnya lengkungan alveolar.

3. EPIDEMIOLOGI
Insidensi celft lip pada populasi kulit putih sekitar 1 dari 1000 kelahiran. Kejadian pada
populasi di Asia dua kali lebih besar, sedangkan pada populasi kulit hitam kurang dari
setengahnya. Cleft lip lebih sering terkena pada laki-laki dibandingkan dengan
perempuan. Unilateral cleft lip terjadi dua kali lebih sering di sisi kiri jika dibandingkan
dengan sisi kanan dan 9x lebih sering daripada cleft lip bilateral.
Bagi orang tua yang sebeumnya mengalami cleft lip memiliki resiko 4% memiliki anak
yang menderita cleft lip. Resiko meningkat menjadi 9% apabila 2 keturunan juga
terkena sebelumnya.

3. ETIOLOGI
Selama perkembangan janin bibir dan palatum yang terbentuk PADA
trimester pertama (hari 30-60 kehamilan). Sebuah celah berkembang dan
mengganggu proses normal fusi dan penetrasi mesodermal
proses frontonasal dan proses maksila wajah
embrio. Pada dasarnya, bukannya tumbuh bersama untuk membentuk
bibir normal dan langit-langit, jaringan embrio menjadi terpisah, menyebabkan
terjadinya cleft lip.

Orang tua tanpa cleftlip yang memiliki satu anak dengan cleftlip memiliki
5% kesempatan memiliki anak lain dengan cleftlip (dibandingkan
dengan risiko 0,14% biasa pada orang tua yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan
cleftlip. Jika
baik satu orangtua dan satu anak memiliki cleft lip atau jika dua orang tua yang normal
memiliki dua anak dengan cleft lip, kemungkinan cleft lip di anak lain
meningkat menjadi 15-20%. Data ini sepertinya mengusulkan komponen genetik.
Perkembangan celah bibir / palatum, dicurigai disebabkan oleh
kombinasi dari beberapa faktor-misalnya, defisiensi asam folat, usia ibu / ayah terlalu
tua , penggunaan antikonvulsan (fenitoin atau
fenobarbital), asupan alkohol, dan mungkin merokok. Sebuah etiologi virus
juga telah dikemukakan.

Anda mungkin juga menyukai