Anda di halaman 1dari 11

Transmisi

Di Amerika Serikat, tikus merupakan hospes pembawa Hantavirus yang


menyebabkan penyakit Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Manusia biasanya
tertular tidak melalui kontak langsung dengan rodensia (hewan pengerat). odensia
menularkan virus melalui urin, !eses, dan saliva. Manusia biasanya tertular virus ini
karena menghirup udara yang mengandung partikel"partikel yang terin!eksi dengan
Hantavirus (airborne disease).
#ara lain yang mungkin menyebabkan seseorang tertular Hantavirus adalah$
%. digigit oleh rodensia yang terin!eksi hantavirus, namun penyebaran dengan &ara ini
'arang ter'adi
(. makan makanan atau minum minuman yang terkontaminasi dengan urin, !eses, atau
saliva rodensia yang terin!eksi Hantavirus
). menyentuh sesuatu yang terkontaminasi dengan urin, !eses, atau saliva rodensia yang
terin!eksi Hantavirus, kemudian menyentuh hidung, mata, atau mulut
*utu atau insektisida lainnya bukan hospes pembawa hantavirus dari rodensia ke
manusia. Hewan lainnya diper&ayai tidak menyebabkan ter'adinya transmisi hantavirus
dari rodensia ke manusia. +amun bagaimanapun, an'ing dan ku&ing dapat membawa
hantavirus ketika menangkap rodensia sehingga bisa sa'a ter'adi kontak antara hantavirus
dengan manusia.
Se&ara umum diper&ayai bahwa tidak ter'adi penularan dari manusia ke manusia.
Hantavirus yang menyebabkan HPS di Amerika Serikat tidak menular dari manusia ke
manusia lain, termasuk melalui sentuhan, &iuman, atau trans!usi. +amun wabah HPS
yang ter'adi di Argentina pada akhir tahun %,,-, menun'ukkan bahwa penularan dari
manusia ke manusia mungkin sa'a ter'adi. .ransmisi dari manusia ke manusia dipikirkan
sebagai &ara terakhir yang dipertimbangkan sebagai metode penularan hantavirus.
.ransmisi virus ter'adi melalui inhalasi sehingga manusia lebih mudah terin!eksi.
Setiap orang memiliki resiko ter'angkit HPS. Manusia biasanya ter'angkit HPS karena
memiliki riwayat terpa'an hantavirus dalam 'angka waktu yang lama. odensia dapat
hidup di semua bagian bangunan, terutama pada musim dingin. Apabila di dalam rumah
atau kantor ditemukan rodensia, maka penghuni rumah atau kantor tersebut memiliki
resiko ter'angkit HPS. Adanya gudang di dalam rumah, bangunan yang tidak dihuni,
rumah yang sempit atau penghuni rumah yang ramai menaikkan resiko ter'angkit HPS.
Hal yang 'uga dapat menyebabkan sesorang menderita HPS adalah ketika membersihkan
tempat atau bangunan yang kotor dan sebelumnya sudah lama tidak digunakan yang
banyak terdapat rodensia, lantai telah mengalami aerosolisasi dengan partikel virus
sehingga inhalasi virus semakin mudah ter'adi.
Etiologi
Hantavirus merupakan +A /oonoti& viruses, tergolong dalam !amili
0unyaviridae. Dikenal ada 1 genus dalam !amili 0unyaviridae, yaitu bunyavirus,
phlebovirus, nairovirus, tospovirus, dan hanta virus. Masing"masing genus merupakan
single stranded +A virus. Hantavirus ditularkan melalui rodent"borne, sedangkan genus
yang lain ditularkan melalui antropod"borne.
Se&ara umum, hantavirus memiliki bentuk s!eris dengan diameter 23"%33 nm.
Selubung lipid terdiri dari ( glikoprotein utama. Pada pemeriksaan dengan mikroskop
elektron dapat ditemukan badan inklusi dan 'aringan yang khas.
Analisis retrospekti! melaporkan bahwa HPS telah ada di Amerika 4tara, #anada,
dan Amerika Selatan se'ak tahun %,1). Saat ini, dilaporkan bahwa Hantavirus telah
tersebar di lebih dari (5 negara bagian di Amerika Serikat. Sin +ombre virus (S+6)
merupakan spesies Hantavirus yang paling banyak menyebabkan HPS. S+6 adalah virus
yang paling banyak didapatkan dari hasil isolasi virus dari pasien"pasien HPS di
Amerika Serikat. +ew 7ork virus merupakan penyebab HPS di +ew 7ork dan pulau
hode. Hantavirus tersebar merata di seluruh dunia. Hantaan virus, Seoul Hantavirus,
Dobrava80elgrade Hantavirus, dan Puumala virus menyebabkan syndrome hemorrhagi&
!ever dengan renal !ailure syndrome (H9S).
0eberapa &iri spesies Hantavirus
Hantaan Seoul Puumala Prospe&t Hill Sin
+ombre
Penyebaran Asia Seluruh
dunia
:ropa 4tara Amerika
Serikat
Amerika
4tara
eservoir .ikus tanah .ikus rumah .ikus yang
hidup di
pinggir
sungai
.ikus yang
hidup di
padang
rumput
Deer mouse
Patologi ;in'al ;in'al ;in'al .idak
diketahui
menyerang
manusia atau
tidak
Paru
Mortalitas 1"%1< %< %< .idak
diketahui
13<
Epidemiologi
9rekuensi
Di Amerika Serikat, HPS lebih sering ter'adi pada musim gugur, saat hewan
pengerat ke&il (seperti tikus tanah) mendiami tempat"tempat tinggal manusia untuk
melindungi diri dari &ua&a dingin. .ikus"tikus liar, seperti tikus yang hidup di hutan
belantara 'uga dapat meularkan virus. Menghirup udara yang mengandung urin atau
kotoran rodensia yang mongering dapat 'uga menyebabkan HPS. Di Amerika Serikat,
tidak pernah dilaporkan adanya penularan dari manusia ke manusia dan in!eksi
nosokomial. HPS merupakan penyakit /oonosis dan penyebarannya berkaitan dengan
rodensia. *ondisi iklim seperti :l +ino menyebabkan peningkatan resiko penularan virus
ini.
=n!eksi Hantavirus 'uga menyebar ke Asia .imur, Amerika >atin, Amerika 4tara,
dan #anada. +amun kasus HPS di Amerika 4tara dan Selatan kelihatannya sangat
terbatas. Penularan dari manusia ke manusia memang tidak dilaporkan di Amerika
Serikat, namun wabah HPS yang ter'adi di Argentina memungkinkan berkaitan dengan
&ara penularan dari manusia ke manusia.
?enis *elamin
.idak ada perbedaan yang nyata antara insidensi HPS pada pria dan wanita.
+amun, dikarenakan budaya, pria lebih banyak ter'angkit HPS karena lebih sering
berburu dan berladang sehingga lebih sering bertemu rodensia.
4sia
HPS 'arang di'umpai pada usia yang sangat muda atau yang terlalu tua,
dikarenakan mereka lebih 'arang kontak dengan rodensia.
as
.idak ada perbedaan yang nyata antara insidensi HPS pada rasa manapun.
Mortalitas8morbiditas
Pada dasarnya, HPS merupakan penyakit yang mematikan. Pengamatan
baru-baru ini menunjukkan bahwa HPS memiliki gejala klinis yang bermacam-
macam, mulai dari in!eksi ringan sampai in!eksi berat yang membutuhkan ventilasi
mekanis. Angka kematian HPS sangat tinggi, kira"kira 13<.
Diagnostik
ani!estasi "linis
Masa inkubasi HPS berkisar %"5 minggu. ;e'ala klinis HPS dibagi men'adi ) !ase
klinis, yaitu$
%. 9ase prodromal
;e'ala prodromal HPS menyerupai penyakit virus lainnya, yaitu demam, lemas,
sakit kepala, dan mialgia (terutama otot"otot besar, seperti paha, pinggang, punggung,
dan terkadang 'uga mengenai bahu). Mual, muntah, diare, dan nyeri abdomen 'uga
sering di'umpai. uam kulit, hidung berair, nyeri tenggorokan, dan sakit telinga
bukan merupakan ge'ala HPS. Dikarenakan ge'ala pada saluran pernapasan hanya
minimal atau bahkan tidak ada, dokter dapat sa'a menyimpulkan bahwa pasien
menderita gastroenteritis viral. ;e'ala neurologis, ke&uali pusing, biasanya tidak
di'umpai. 9ase ini berlangsung )"1 hari.
(. 9ase &ardiopulmonary
9ase &ardiopulmonary dimulai dengan dyspnoe, batuk yang tidak produkti!, dan
kolaps sirkulasi. 9ase ini berlangsung selama (5"5@ 'am. 21< pasien dengan edema
pulmonum memerlukan ventilasi mekanis. ;agal gin'al dengan oliguri 'arang
di'umpai. *etika !ase ini berlangsung, seharusnya ter'adi nekrosis tubular akut
(+.A), seperti halnya kerusakan sel tubulus gin'al karena endoteliosis yang diamati
pada hemorrhagi& !ever dengan renal !ailure syndrome (H9S).
). 9ase &onvales&ent
9ase penyembuhan dari !ase &ardiopulmonary ditandai dengan permulaan diuresis
yang signi!ikan. Setelah !ase ini berlangsung, pasien mulai menun'ukkan perbaikan
dengan &epat. Sekuele 'arang di'umpai.
Pemeriksaan 9isik
%. Dari pemeriksaan !isik, pada @3",3< pasien di'umpai demam, takipneu, takikardi,
dan ronkhi
(. Hipoksia
). Hipotensi di'umpai hanya pada %8) pasien
5. A&ute espiratory Distress Syndrome (ADS)
1. uam kulit 'arang di'umpai
Pemeriksaan Penunjang
#aboratorium
0iasanya di'umpai leukositosis, shi!t to the le!t, trombositopenia (A%13.338Bl),
dan peningkatan hematokrit karena ter'adi hemokonsentrasi. Penurunan 'umlah
trombosit se&ara dramatis menun'ukkan telah ter'adi transisi dari !ase prodro mal
ke !ase &ardiopulmonary
4mumnya ditemukan lim!osit atipikal pada hapusan darah peri!er. Ditemukannya
leukositosis shi!t to the le!t dan lim!osit atipikal se&ara tegas menun'ukkan adanya
in!eksi Hantavirus
Hepati& transaminase sedikit meningkat, namun peningkatan serum la&tate
dehydrogenase sangat nyata
Sedikit peningkatan a&tivated partial thromboplastin time (AP..) pada sebagian
besar pasien yang memiliki nilai !ibrinogen yang normal. Disseminated
intravas&ular &oagulation (D=#) mulai tampak ketika konsentration !ibrinogen
mulai turun
Peningkatan kreatinin and 04+ 'arang ter'adi. Proteinuria ter'adi pada 13<
pasien, tetapi dera'atnya tidak sama dengan pasien hemorrhagi& !ever dengan
renal !ailure syndrome (H9S)
Serum bi&arbonate yang rendah menun'ukkan telah ter'adi asidosis
Serum albumin menurun pada sebagian besar pasien HPS
Meningkatnya la&tat asidosis dan perburukan pernapasan, biasanya menun'ukkan
akan ter'adi kematian dalam %"( hari
Serum &reatine kinase meningkat pada 13< pasien.
=solasi Hantavirus dari kultur 'aringan se&ara klinis tidak dian'urkan karena teknik
yang sulit dan hasilnya yang sangat tergantung dengan biosa!ety
Diagnosis yang spesi!ik dapat ditegakkan dengan pemeriksaan serologis,
polymerase &hain rea&tion (P#), dan immunohisto&hemistry (=H#)
o P# dapat mendeteksi viral +A di dalam darah dan 'aringan.
o =H# dengan antibodi yang spesi!ik dapat mendeteksi viral +A pada
'aringan yang sudah di!ormalin
o Se&ara umum, diagnosis HPS dapat ditegakkan dengan Hantavirus
immunoglobulin M (=gM)C dan immunoglobulin ; (=g;)Chasil serology,
biasa dinilai dengan en/yme"linked immunoassay (:>=SA). Sekitar %8)
pasien HPS menun'ukkan peningkatan titer =gM ketika ge'ala klinis
mun&ul, %8) pasien lainnya menun'ukkan peningkatan titer =gM dan =g;
ketika ge'ala klinis mun&ul, dan %8) pasin sisanya menun'ukkan
peningkatan titer =g; tanpa diikuti peningkatan titer =gM menun'ukkan
telah ter'adi !ase konvales&ent.
$adiologis
Pada !oto thoraks pasien HPS ditemukan edema pulmonaum non&ardia&, yaitu$
.idak di'umpai kardiomegali
7ang khas adalah ditemukannya bayangan perihilar
Semua pasien mengalami edema interstitial karena ter'adi kebo&oran kapiler paru,
yang bermani!estasi pada gambaran radiologis berupa peribron&hial &u!!ing or
garis *erley 0
4mumnya di'umpai e!usi pleura
Perubahan gambaran radiologis pada HPS ter'adi sangat &epat. Dimulai dengan
perubahan minimal berupa interstitial pulmonary edema, yang kemudian berkembang
men'adi edema alveolar hebat yang mengenai kedua paru. 4mumnya ter'adi e!usi pleura
yang biasanya &ukup 'elas tampak pada pemeriksaan radiologis. .idak di'umpai
kardiomegali dan #ardio .hora&is atio umumnya normal.
Pada pemeriksaan radiologis pada !ase dini HPS, di'umpai perubahan interstitial.
Di daerah basal paru di'umpai garis *erley 0, yaitu garis lurus yang radioopaDue yang
tegak lurus dengan permukaan pleura. ;aris linear yang radioopaDue tadi, 'ika lebih
pan'ang dari hilus paru dikenal sebagai garis *erley A. Peribron&hial &u!!ing 'uga
di'umpai.
Histologi
Dari pemeriksaan histologi 'aringan paru ditemukan &apillaritis, kebo&oran
kapiler pulmoner, atau keduanya. Pada pasien dengan hipotensi berat atau hipotensi lama,
pada pemeriksaan histologi gin'al dapat di'umpai nekrosis tubular akut.
.idak di'umpai lesi yang patognomonik yang dapat men'adikan histologi sebagai
teknik diagnosis pasti HPS. Patologi pada pasien HPS se&ara umum dilakukan dengan
pemeriksaan paru. Se&ara makroskopis, paru tampak lebih tebal dan memadat, elastis,
keras, dan berat, biasanya beratnya sampai dua kali berat paru rata"rata. Sering di'umpai
&airan serous berwarna kuning di dalam kavitas pleura.
>esi patologis yang ditemukan umumnya berupa pembuluh darah kapiler yang
mengalami dilatasi dan edema. >esi histopatologis sebagian besar di'umpai pada paru dan
limpa. Pada kebanyakan kasus, paru menun'ukkan ter'adinya pneumonitis interstitial dari
ringan sampai berat, dengan variasi dera'at kongesti, edema, dan in!iltrasi sel
mononu&lear. +eutro!il hanya sedikit, epitel saluran pernapasan intak, dan tidak
didapatkan sel debris, nu&lear !ragmentation, atau hyperplasia pneumosit type ==.
Pada pasien yang meninggal yang telah melalui per'alanan penyakit yang lebih
pan'ang dari biasanya, dan dari spesimen biopsi paru pasien yang selamat, didapatkan
perubahan histopatologis berupa kerusakan alveolar luas. Pada kasus ini, dapat di'umpai
proli!erasi pneumosit tipe ==, severe edematous dan penebalan !ibroblastik dari septa
alveolar, dan perubahan arsitektur 'antung.
Pemeriksaan >ainnya
Analisa gas darah arteri dapat digunakan untuk mengevaluasi hipoksemia yang
berhubungan dengan gagal napas. Pada pasien"pasien yang hipoksemia ter'adi
bersamaan dengan hipokapnia menun'ukkan bahwa respiratory distress bukan
dikarenakan oleh adanya masalah ventilasi, tetapi bermasalah dengan di!usi udara
Pasien HPS memiliki tekanan pulmonary yang normal, penurunan &ardia& indeE,
dan peningkatan resistensi pembuluh darah sistemik
Diagnosis 0anding
Drug-induced noncardiac pulmonary edema
Adanya riwayat mimum obat"obatan untuk menyembuhkan penyakit edema
pulmonum non kardial dapat membedakan HPS dengan edema pulmonum non kardial
yang disebabkan oleh obat"obatan.
Pada pasien dengan edema &ardiopulmonal biasanya pada pemeriksaan !isik
didapatkan irama gallop S) pada ventrikel kiri dan kardiomegali, dan hal ini tidak
didapatkan pada kasus HPS.
%cute respiratory distress syndrome &%$DS'
4ntuk membedakan HPS dari ADS, pada !oto thoraks didapatkan pada ADS
in!iltrat lebih banyak tersebar di peri!er daripada di &entral. :!usi pleura sangat umum
di'umpai pada HPS, namun tidak pada ADS. Pada HPS di'umpai perihilar &u!!ing,
ganbaran edema interstitial (garis *erley 0), dan peri&ardia& yang radioopaDue (gambar
'antung men'adi tidak 'elas), ini merupakan &irri HPS yang tidak di'umpai pada ADS.
Pneumonic plague
Pasien pneumoni& plague akan tampak sakit berat karena hemoptysis, dan ini
tidak di'umpai pada HPS.
%typical community-ac(uired pneumonia
Di antara atypi&al pneumonia non/oonoti&, >egionnaires disease dapat
menyerupai HPS. Serum transaminase pada penderita >egionnaires disease dan HPS
dapat meningkat sedikit. 0radikardi relati! ter'adi pada >egionnaires disease, namun tidak
pada HPS. Pada penderita >egionnaires disease dan HPS dapat di'umpai ge'ala"ge'ala
gastrointestinal, terutama diare. =nsu!isiensi gin'al yang berat umumnya tidak ter'adi pada
HPS dan >egionnaires disease. *olaps kardiopulmonal sering sekali ter'adi pada HPS,
namun 'arang ter'adi pada >egionnaires disease, ke&uali pada stadium akhir.
.ularemia dan F !ever merupakan atypi&al pneumonia /oonoti& yang menyerupai
HPS. +amun, hewan yang men'adi vektor perantara berbeda antara ketiga penyakit.
*ontak dengan domba atau ku&ing yang baru lahir, biasanya merupakan hal yang
mendahului ter'angkitnya F !ever pneumonia. *ontak dengan rusa atau kelin&i, biasanya
merupakan hal yang mendahului ter'angkitnya tularemia. ;e'ala umum F !ever,
tularemia, dan HPS adalah sakit kepala dan mialgia. F !ever, pada pemeriksaan !isik
dapat di'umpai splenomegali dan bradikardi relati!, yang tidak di'umpai pada HPS.
Adenopati hilar yang bilateral dan bloody pleural e!!usion merupakan &iri tularemi&
pneumonia dan ini tidak di'umpai pada HPS.
)iral in!luen*a =n!luen/a begins abruptly, with patients o!ten re&alling the eEa&t minute
and8or hour they be&ame a&utely ill. A dry nonprodu&tive &ough and a sore throat, usually
a&&ompanied by rhinorrhea, &hara&teri/e in!luen/a. .hese are not !eatures o! HPS.
Heada&he and myalgias are &ommon in both in!e&tions.
Di!!erential Diagnosis .he prodromal phase o! HPS is indistinguishable &lini&ally !rom
numerous other viral in!e&tions. G!ten the only guide to the etiology o! the patientHs
illness is the blood pi&ture, whi&h may show &ir&ulating immunoblasts, whi&h appear as
large atypi&al lympho&ytes, and thrombo&ytopenia. However, unlike other viral
in!e&tions, HPS patients usually have &on&urrent le!t"shi!ted neutrophilia with &ir&ulating
myelo&ytes.
=n the &ardiopulmonary stage o! the disease, the patients have a di!!use pulmonary edema.
.he most !reDuent &ause !or su&h a pi&ture is silent myo&ardial in!ar&tion so it is
important to obtain an :#; and e&ho&ardiogram early to aid in the assessment.
=ntensivists at the 4niversity o! +ew MeEi&o, where many o! the patients have been
managed, have !ound that a e&ho&ardiogram also helps to distinguish these patients !rom
patients with ADS as &ardia& !un&tion is depressed to a mu&h greater degree in the HPS
patients and &ardia& output does not respond to !luid &hallenge as it tends to with ADS.
=n!e&tions in the immuno&ompetent whi&h might present with a non"spe&i!i& prodrome
leading to a&ute &ardiopulmonary deterioration as in HPS in&lude leptospirosis,
>egionnaireHs disease, my&oplasma, F !ever, &hlamydia, and in regions where the
organisms are present, septi&emi& plague, tularemia, &o&&idioidomy&osis and
histoplasmosis. +on"in!e&tious &onditions su&h as ;oodpastureHs syndrome should also
be &onsidered. >a&k o! &ory/a aids the &lini&al distin&tion between HPS and =n!luen/a A
in!e&tion.
=t must be remembered that HPS is relatively un&ommon and in the immuno&ompromised
P#P, #M6, &rypto&o&&us, aspergillus and gra!t vs. host disease are !ar more likely to be
the &ause o! di!!use pulmonary in!iltrates than a hantaviral in!e&tion.
%typical Presentations Atypi&al &lini&al presentations with prominent renal
insu!!i&ien&y have also been reportedI there!ore, HPS and in!e&tion due to Seoul virus,
one o! the Gld Jorld hantaviruses that &ause H9S, should be &onsidered !or patients
with uneEplained !ebrile nephropathies and appropriate laboratory !indings.
Asymptomati& illness is rare. However, an in&reasing number o! a&utely in!e&ted patients
who develop either no &ardiopulmonary disease or eEtremely mild pulmonary disease
with minimal hypotension have been identi!iedI one su&h patient was managed
su&&ess!ully as an outpatient.

Anda mungkin juga menyukai