Anda di halaman 1dari 25

KONSEP PARAGRAF

Paragraf BI
???
Kesatuan pikiran yang lebih luas dari kalimat
atau himpunan dari kalimat yang bertalian
dalam satu rangkaian untuk menjelaskan
sebuah pikiran utama (Keraf, 1984: 62).
Kalimat atau seperangkat kalimat yang
megacu pada satu topik (Semi,1990: 55).

Rrangkaian/kumpulan kalimat yang utuh dan
koheren yang berisi ide, konsep, gagasan
atau pokok pikiran yang berkaitan dengan
topik yang sedang dibahas.

Paragraf ditandai oleh identasi atau jarak yang
lebih renggang antara kumpulan kalimat yang
satu dengan kalimat yang lainnya
FUNGSI PARAGRAF
untuk memudahkan pengertian dan
pemahaman dengan memisahkan satu
topik atau tema dengan yang lain; dan

untuk memungkinkan pembaca berhenti
lebih lama dari penghentian di akhir kalimat
sehingga terjadi pemusatan pikiran
terhadap tema atau topik yang
diungkapkan paragraf.
JENIS PARAGRAF BAHASA
INDONESIA
Jenis
Paragraf BI
paragraf deduktif,
paragraf induktif, dan
paragraf campuran
paragraf pembuka,
paragraf penghubung/penjelas, dan
paragraf penutup
paragraf deskriptif,
paragraf argumentatif,
paragraf naratif,
paragraf persuasif, dan
paragraf ekspositoris
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari pernyataan yang
bersifat umum dan dilanjutkan dengan rincian-
rincian khusus.

Contoh:
Tiap bahasa mempunyai pola tersendiri. Hal itu berarti tidak
ada satu bahasa pun di dunia ini yang persis sama. Bahasa
Inggris berbeda dengan bahasa Cina, juga dengan bahasa
Indonesia. Demikian pula bahasa Jerman tidak sama dengan
bahasa Prancis. Juga tidak beda dengan bahasa-bahasa
yang lain. Di masing-masing daerah di Indonesia juga terjadi
hal yang sama. Bahasa Jawa berbeda dengan bahasa Sunda
atau bahasa Sasak. Juga sama dengan bahasa Bali yang
berbeda dengan bahasa Bima atau Sumbawa.
Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari pernyataan yang
bersifat khusus (rincian-rincian) dan diakhiri
dengan simpulan yang bersifat umum.


Contoh:
Cumi-cumi adalah salah satu jenis mahluk hidup yang
hidupnya di air. Ia bisa bertahan pada kedalaman tertentu.
Berbeda dengan itu, ada juga mahluk hidup yang hidupnya
di darat. Misalnya, kucing, kuda, dan lain sebagainya.
Mahluk hidup seperti katak dan buaya adalah mahluk hidup
yang bisa hidup di dua tempat. Jadi, mahluk hidup memiliki
tempat hidupnya masing-masing.
Paragraf Campuran
Paragraf campuran paragraf yang pola pengembangannya
dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, dilanjutkan
dengan rincian-rincian khusus, dan diakhiri dengan
penegasan yang bersifat umum.


Contoh:
Setiap mahluk hidup memiliki tempat hidup yang berbeda.
Cumi-cumi adalah salah satu jenis mahluk hidup yang
hidupnya di air. Ia bisa bertahan pada kedalaman tertentu.
Berbeda dengan itu, ada juga mahluk hidup yang hidupnya
di darat. Misalnya, kucing, kuda, dan lain sebagainya.
Mahluk hidup seperti katak dan buaya adalah mahluk hidup
yang bisa hidup di dua tempat. Tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap mahluk hidup memiliki tempat hidupnya
masing-masing.
DIA : digunakan untuk kata ganti orang
IA : digunakan untuk kt ganti orang dan
mahluk hidup lain
Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraf yang berfungsi untuk
mengantarkan pembaca kepada apa yang akan diuraikan.
Paragraf jenis ini digunakan sebagai pengantar untuk
menyampaikan ide atau pikiran-pikiran pokok.

Misalnya, judul tulisan, Pentingnya Bahasa.

Contoh paragraf pembuka:
Bahasa merupakan hasil kebudayaan yang kedudukannya
sangat penting di samping religi dan ilmu pengetahuan. Bahasa
yang digunakan atau diucapkan oleh suatu kelompok
masyarakat adalah refleksi keseluruhan kebudayaan masyarakat
itu (Sibarani 1992: 104). Bahasa tidak bisa dipisahkan dari
kebudayaan. Hal ini menujukkan bahwa keberadaan bahasa
mutlak diperlukan.
Paragraf pembuka dengan
strategi bertanya
Kita tidak boleh membiarkan sampah
berserakan. Mengapa hal itu tidak boleh
kita lakukan? Apa akibanya kalau hal itu
terjadi? Lalu bagaimanakah solusi yang
tepat untuk menyelesaikannya?
Jawabannya kita temukan di bawah ini
Paragraf pembuka dengan
Strategi bertanya
Mengapa ibu Rohana ada di Sumba?
Mengapa dia rela meninggalkan
keluarganya? Untuk mengetahui lebih
lanjut hal itu, mari kita simak pejelasan di
bawah ini.
Contoh Paragraf Pembuka
dengan strategi bertanya
Kabupaten Sumba Barat Daya
digolongkan kabupaten baru . Mengapa
demikian? Faktor-faktor apa saja yang
menyebabkab hal itu? Adakah campur
tangan kabupaten lain untuk
mengembangkannya? Jawaban yang
tepat kita temukan pada ulasan di bawah
ini.
Paragraf pembuka dengan
strategi mengutip pendapat ahli
Menurut Agustinus ( 2005:15) belajar
adalah suatu proses yang terjadi
berdasarkan pengalaman dan modelling.
Selain itu belajar juga dapat dilakukan
dengan kegiatan bermain. Jadi belajar
dapat dilakukan manusia dengan cara
apapun.
Paragraf pembuka dengan
strategi realitas
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh
bebrapa orang pentig di Sumba Barat
Daya, tingkat pendidikan masyarakanya
sangat memprihatinkan. Ditemukan hasil
perbandingan dari 100 orang anak
hanya 10 orang yang mengenyam
pendidikan.Itupun yang berada di wlayah
perkotaan saja.
Paragraf pembuka dengan
strategi definisi
Kata psikologi merupakan sebuah istilah
yang berasal dari bahasa Inggris
psychology, yang berarti ilmu jiwa. Itilah
ini pada mulanya bersal dari bahasa
Yunani psyche yang berarti jiwa atau
nyawa dan logos yang berarti ilmu. Jadi
psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa manusia.
Paragraf Pembuka dengan
strategi deskripsi singkat
Pulau Sumba memiliki empat kabupaten
yakni Sumba Timur, Sumba Tengah,
Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Masing-masing kabupaten memiliki
potensi alam yang berbeda-beda.
Paragraf Penghubung
atau Penjelas
Paragraf penghubung/penjelas yaitu uraian pendapat dalam
rangkaian kalimat yang menjelaskan ide, gagasan, konsep atau
pokok-pokok pikiran penulis. Paragraf jenis ini selalu berada di
antara paragraf pembuka dan penutup.

Paragraf penjelas dari paragraf pembuka di atas dapat disusun
sebagai berikut:

Contoh penghubung/penjelas:
Di awal telah dikemukakan bahwa bahasa mutlak diperlukan oleh
manusia. Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan bahasa untuk
menuangkan cipta, rasa, dan karsanya. Sedangkan, sebagai mahluk
sosial, bahasa diperlukan manusia untuk berkomunikasi dengan orang
lain (Sibarani 1992: 101). Mahsun (1997: 1) juga menjelaskan, di
samping untuk mengkonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang
melingkupinya, bahasa juga digunakan manusia untuk mengekspresikan
pikirannya. Karena itu, Keraf (1990: 1) menyatakan bahwa interaksi dan
segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
Paragraf Penutup
Paragraf penutup berfungsi mengakhiri paparan ide,
gagasan atau pokok-pokok pikiran. Paragraf ini biasanya
berisi simpulan tentang ide, konsep, gagasan yang telah
dikemukakan pada paragraf pembuka dan penjelas.

Paragraf penutup untuk paragraf pembuka dan penjelas di
atas dapat disusun sebagai berikut:

Contoh paragraf penutup:
Eksposisi di atas menunjukkan bahwa pembinaan terhadap
bahasa perlu dilakukan. Termasuk terhadap bahasa Indonesia,
lebih-lebih karena bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan
bahasa nasional negara kita. Lahirnya tulisan ini juga merupakan
usaha ke arah pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia.
Paragraf Deskriptif dan
Eksposisi
Kota kecil yang semula ramai dan terang benderang itu tiba-
tiba menjadi gelap. Aliran listrik PLN yang selama ini
menghiasi kota tersebut tidak mengalir lagi. Suasana
menjadi lengang. Orang-orang takut bepergian. Kota itu
tertinggal dalam segala hal. Tetapi, seiring kedatangan para
pejabat negara ke kota itu PLN kemudian mengaktifkan
kembali pasokan listriknya. Lampu-lampu menjadi sangat
terang. Aktivitas warga berangsur-angsur membaik. Geliat
roda perekonomian pun mulai menunjukan peningkatan.
dst

Untuk mencapai kemakmuran bangsa, sumber daya manusia menjadi faktor
yang sangat penting di samping teknologi dan sumber daya alam. Bangsa
kita sekarang sedang berada dalam era transisi menuju masyarakat industri
sehingga diperlukan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu.
Manusia Indonesia yang bermutu ialah manusia yang dalam dunianya
terkandung motivasi berprestasi setinggi-tingginya dan yang memiliki
kemampuan berpikir kuat serta adanya minat untuk membuat antisipasi ke
depan secara kreatif. Manusia seperti itu akan bergerak cepat, luwes ... dst
Paragraf Narasi, Persuasi
dan Argumentasi
Anak-anak, Paman pergi ke Kalimantan sebelas tahun yang lalu.
Waktu itu terjadi letusan Gunung Galunggung yang paling
dahsyat. Rumah , sawah, kebun, bahkan hewan ternak yang Paman
pelihara musnah ditelan api dan lahar. Tetapi, kami orang-orang
kampung tidak mengenal putus asa . Indonesia luas dan subur,
Paman harus memikirkan dan merencanakan masa depan yang
lebih baik. Oleh karena itu , ketika ada tawaran dari pemerintah
untuk bertransmigrasi ke Kalimantan Barat segera Paman terima.

Pakailah produk negeri sendiri! Produk dalam negeri tidak kalah
kualitasnya dibandingkan produk luar negeri. Produk dalam negeri
harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. ... dst

Mencetak generasi penerus yang siap mengatasi segala tantangan
bukan hal mudah, lebih-lebih di tengah kondisi pendidikan kita yang
masih mencari bentuk. Misalnya, karena kondisi kurikulum yang belum
stabil, sarana dan prasarana yang terbatas, sistem yang tidak menentu,
sampai kesiapan tenaga pendidikan yang pas-pasan. Semua itu
semakin menimbulkan kepesimisan mendalam untuk bisa lahirnya
generasi penerus yang berkualitas.
Mengembangkan Paragraf
Untuk menyusun paragraf yang padu,
dapat digunakan teknik berantai horizontal
dan vertikal.
secara horizontal: penyusunan kalimat
yang membentuk satu paragraf.
Untuk mengembangkan paragraf secara
horizontal, dapat dilakukan dengan cara:
deduktif, induktif, dan paralelisme/campuran.
Mengembangkan Paragraf
secara vertikal: meyusun dan memadukan paragraf yang
satu dengan paragraf yang lain atau menyangkut pergantian
paragraf.
Contoh cara pengembangan paragraf secara vertikal:
1. Terjadi pergantian gagasan atau ide. Untuk pergantian
semacam ini, kalimat yang dapat dipakai adalah: Seperti yang
telah dikatakan di atas ... atau Sehubungan dengan
penjelasan di atas ... .
2. Ingin menjelaskan teori atau pandangan lain. Adapun contoh
kalimat untuk pergantian jenis ini yaitu: Menurut pendapat ...
atau Pendapat di atas berbeda dengan pandangan ... .
3. Paragraf baru diperlukan untuk menjelaskan tempat/bagian
yang memang penting untuk dikemukakan. Ini bisa dilakukan
dengan menggunakan kaliamat pengganti, yaitu: Hal yang
dipeparkan di atas terdapat pula di ... atau Persoalan di atas
tidak ditemukan di ... .
Mengembangkan Paragraf
Contoh cara pengembangan paragraf secara vertikal:
4. Terjadi penonjolan uraian karena waktu. Contoh kalimat
penggantian paragraf untuk uraian karena waktu adalah:
Persoalan di atas berbeda dengan kejadian pada tahun ... atau
Berbeda dengan kejadian pada tahun ...., pada tahun ini ... .
5. Paragraf baru diperlukan untuk menjelaskan argumen. Misalnya
dengan menggunakan kalimat: Menurut hemat penulis, ... atau
Berdasarkan pendapat-pendapat itu, penulis beranggapan ... .
6. Paragraf baru diperlukan untuk menjelaskan sebab akibat. Ini
dapat dilakukan dengan menggunakan kalimat: Pendapat ini
dapat diterima sebab ... .
7. Paragraf baru diperlukan untuk memperjelas uraian sebelumnya.
Ini dapat dilakukan dengan kalimat: Di atas telah dikatakan ...
atau Penjelasan di atas membawa kita ... .
Mengembangkan Paragraf
Contoh cara pengembangan paragraf secara vertikal:
8. Paragraf baru diperlukan karena ingin membandingkan. Jenis
pergantian ini biasanya dilakukan dengan menggunakan kalimat:
Jika dibandingkan dengan ... atau Apa yang diuraikan di atas
berbeda dengan pendapat ... .
9. Paragraf baru diperlukan karena kita ingin mengeritik atau
mendukung suatu pendapat. Ini dapat dilakukan dengan kalimat:
Menurut hemat penulis, pendapat ... perlu dipertimbangkan atau
Berdasarkan uraian tewrsebut, penulis sependapat dengan ... .
10. Paragraf baru diperlukan karena ingin merinci suatu sebab,
proses, atau penjelasan. Kalimat yang dapat digunakan untuk
pergantian jenis ini adalah: Hal ini disebabkan oleh ... atau
Penyebab yang dapat diketengahkan ialah ... .
11. Paragraf baru diperlukan jika kita mengambil kesimpulan atau
ingin memadukan uraian sebelumnya. Misalnya dengan
menggunakan kalimat: Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di
atas, ... atau Dengan demikian, dapat disimpulkan ... .

Anda mungkin juga menyukai