Anda di halaman 1dari 2

Cindy Christianty

PO. 62.31.3.13.209

Epidemiologi


ANALISA JURNAL
STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI
EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP TENGAH

Dalam upaya pemenuhan tugas mata kuliah Epidemiologi dengan topik pembahasan
tentang epidemiologi deskriptif, saya mengunduh sebuah jurnal penelitian dengan judul Studi
Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif di Puskesmas Cilacap Utara. Dalam
penelitian ini, digunakan metodologi penelitian secara deskriptif, dimana penelitian hanya
dikonsentrasikan pada siapa, kapan, dan dimana kegiatan tersebut dilaksanakan, tanpa
memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang ASI ekslusif serta gambaran pemberian ASI eksklusif terhadap bayinya. Objek penelitian
dalam jurnal ini adalah semua ibu menyusui yang ada di kecamatan Cilacap Tengah pada bulan
Juni 2004, sebanyak 80 orang responden. Kriteria inklusi penelitian adalah:
a) Bersedia menjadi responden;
b) Ibu menyusui yang berkunjung ke Puskesmas Cilacap Tengah selama bulan Juni
2004;
c) Mempunyai anak usia 6-24 bulan.
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Tidak bersedia menjadi responden;
b) Ibu menyusui yang memiliki anak di bawah usia 6 bulan.

Berdasarkan Tabel 1. , diketahui sebagian besar ibu menyusui yang ada di Puskesmas
Cilacap Tengah berada pada rentang usia 20-30 tahun, dengan total 52 orang. Sedangkan ibu
menyusui dengan rentang usia kurang dari 20 tahun adalah yang terendah sebanyak 2 orang dan
sisanya berada pada rentang usia diatas 30 tahun dengan total 26 orang.Dari 80 ibu menyusui
Cindy Christianty
PO. 62.31.3.13.209

Epidemiologi


tersebut, dapat dilihat juga bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak adalah Pendidikan
Menengah (SLTP -SLTA), dengan tingkat pendapatan yang paling banyak adalah yang
berpenghasilan sebesar kurang dari Rp.500.000,-.
Jika ditinjau dari sisi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, sebanyak 63 responden sudah
mengetahui apa itu ASI eksklusif. Tetapi,jika ditinjau dari berapa banyak ibu yang memberikan
ASI eksklusif kepada bayinya, dari 80 responden hanya 48 ibu yang memberikan ASI eksklusif
pada bayi mereka. Hal ini memberikan sebuah kesimpulan yang menarik bagi penelitian ini.
Berdasarkan penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa tidak selamanya ibu yang memiliki
pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif dapat memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.
Hal ini mungkin dapat terjadi karena faktor-faktor lain yang ada pada ibu atau lingkungannya.
Dalam penelitian ini juga membuktikan, tidak selamanya ibu dengan tingkat pendidikan yang
rendah memiliki pengetahuan yang rendah pula tentang pemberian ASI eksklusif kepada
bayinya. Hal ini bisa dilihat dari total 80 respoden, 63 orang memiliki pengetahuan yang baik
terhadap ASI, Sedangkan jika ditilik dari tingkat pendidikan ibu sebanyak 75 orang responden
memiliki tingkat pendidikan yang tidak sampai hingga perguruan tinggi. Menurut Notoatmojo,
pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengidraan
terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga. Hal ini berarti dapat dikatakan juga bahwa pengetahuan seseorang tidak selalu
didapat dari pendidikan formal tetapi juga dari pengalaman maupun informasi dari orang lain.
Perbedaan angka dari penelitian tersebut menggambarkan adanya peningkatan informasi
tentang ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula
peningkatan ilmu pengetahuan. Tidak dapat dihindari juga pengaruh budaya-budaya dan mitos-
mitos yang berkembang di masyarakat, karena masyarakat cenderung mempertahankan tradisi
yang telah dipelihara selama turun-temurun.

Anda mungkin juga menyukai