Islam bukanlah produk budaya, tapi ajaran Islam mampu mewarnai berbagai aspek
kebudayaan. Dalam implementasi ajarannya, Islam memerlukan media untuk
mentransformasikan nilai-nilai universalnya ke dalam tataran praksis kehidupan. Dari sinilah muncul keragaman budaya Islam, yang disebabkan adanya perbedaan penafsiran dan pembumian ajaran Islam. Maka ajaran Islam sesungguhnya merupakan hasil perpaduan antara ajaran Islam yang dipahami masyarakat dengan kebudayaannya, atau penerjemahan universalitas ajaran Islam ke dalam lokalitas kebudayaan. Islam memandang kebudayaan sebagai sebuah keniscayaan. Dan pada kenyataannya kebudayaan yang ada pada setiap kelompok masyarakat atau negara memiliki bentuk budaya yang berbeda-beda. Maka Islam sesunggunya tidak pernah menentang adanya perbedaan tersebut. Bahkan secara tegas wahyu yang diterima oleh nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dengan memiliki kabilah (suku), budaya, dan ras yang berbeda-beda. Dalam QS. Al-Hujarat ayat 13 dijelakan, Og^4C +EEL- ^^) 7E4^UE= }g)` OEO _/6^q4 7E4UEE_4 6ON7- j*.4l~4 W-EO4OE4-g _ Ep) 74`4O- E4gN *.- 7^> _ Ep) -.- N7)U4N OO)lE= ^@ 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Dalam ayat di atas secara gamblang menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Tujuannya agar manusia bisa saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan antara bangsa-bangsa dan suku-suku yang ada tidak memiliki keistimewaan apa pun dibandingkan dengan yang lainnya kecuali karena kwalitas dan kwantitas ketakwaan yang mereka lakukan kepada Allah. Maka Islam sebagai sebuah sistem kepercayaan telah hadir dengan karakternya sendiri tanpa dipengaruhi oleh budaya-budaya tertentu. Bahkan sebaliknya, Islam yang mempengaruhi kebudayaan masyarakat yang menganutnya.