Terbentuknya email oleh ameloblast dimulai pada tahap pembentukan dari
siklus hidup ameloblast. Pada amelogenesis ini terdapat 2 proses yang tidak terpisah, ialah : Pembentukan matriks organic, dan Mineralisasi
Pembentukan Matriks Organik
Kegiatan sekresi matriks oleh ameloblast dimulai setelah terbentuknya dentin. Matriks pertama akan diletakkan ekstraseluler pada permukaan dentin. Matriks ini disbut membrane dentoemail. Permukaan ameloblast tidaklah hals karena terdapat interdigitasi antara permukaan sel dengan batang-batang email yang terbentuk. Interdigitasi ini disebabkan karena sumbu panjang ameloblast tidak sejajar dengan sumbu batang email. Proses pembentukan dan sekresi matriks oleh ameloblast tidak berbeda dengan proses yang terdapat pada sel-sel yang menghasilkan sekrit lainnya. Tonjolan sitoplasmatis ameloblast yang disebut prosessus Tomes walaupun dibatasi oleh sekat yang tidak sempurna tetap menunjukkan kegiatan sekresi. Pada tahap terbentuknya prosessus Tomes terjadilah terminal bars yang memisahkan dengan bagian ameloblast sebelah proksimal. Pada ameloblast yang terdapat pada matriks yang telah matang tampak lebih pendek dari yang lain. Ternyata dengan M.E. ujung-ujung ameloblast ini memiliki mikrovili yang merupakan ciri-ciri kegiatan absorbsi. Telah ditunjukkan bahwa ameloblast demikian memgadakan transportasi zat organic dan air yang terjadi pada pendewasaan. Di sini letak perbedaan dengan ptoses mineralisasi pada jaringan lain. Kadar air dan zat organic email sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jaringan lain. Pembentukan prosessus Tomes beserta rangka orgnaik dan pengkapuran terjadi secara ritmis dengan selalu diikuti oleh pembentukan prosessus Tomes yang baru pada ujung dista, sehingga terbentuklah nanti email yang terdiri atas batang-batang (prisma) yang bersegmen-segmen setebal 4 mikron.
Mineralisasi
Mineralisasi matriks email dilaksanakan dalam 2 tahap walaupun berbeda dalam waktu yang sangat singkat. Tahap pertama : merupakan mineralisasi garam kalsium dalam segmen matriks dan substansi interprismatik segera setelah mereka terbentuk. Pada tahap ini baru 25-30% dari kadar mineral yang terdapat pada email sempurna. Tahap kedua : disebut pula pendewasaan atau maturasi merupakan pengkapuran yang berjalan dari puncak gigi kea rah leher gigi. Apabila email telah mendekati ketebalan yang semestinya, maka matriks email yang sudah mengalami mineralisasi tahap pertama akan mengalami pengkapuran lagi hingga zat-zat organic hanya tinggal sedikit. Dengan pengamatan M.E. tampak bahwa pendewasaan email sebenarnya merupakan penebalan Kristal-kristal garam kapur yang telah ada disertai pengurangan bahan-bahan organic.
Dentinogenesis
Pada papilla dentis terdapat banyak pembuluh darah dan fibril retikuler di antara sel-selnya. Sel-sel di perifer dekat lapisan ameloblast akan berubah silindris disebut odontoblast. Pembentukan dentin sebenarnya mendahului pembentukan email, tetapi terjadinya odontoblast ini dipengaruhi adanya ameloblast di dekatnya. Dengan terbentuknya matriks predentin oleh odontoblast maka sel-sel ameloblast makin dijauhi, tetapi odontoblast meninggalkan tonjolan di dalam matriks yang dibentuk.. Deposisi matriks beserta kalsifikasinya dimulai di sekitar tonjolan odontoblast tersebut. Akibatnya tonjolan-tonjolan odontoblast tersebut akan terkurung oleh matriks dalam sebuah pembuluh yang disebut : tubulus dentalis. Tonjolan-tonjolan odontoblast sendiri tidak mengalami kalsifikasi dan disebut sebagai serat-serat Tomes. Dentinogenesis terjadi dalam 2 tahap pula. 1. Tahap pembentukan matriks organic oleh odontoblast yang disebut : predentin 2. Mineralisasi matriks oleh garam kalsium Predenti yang merupakan substansi lunak mengandung fibril-fibril halus yang berasal dari fibril yang berbeda di jaringan pengikat papilla dentis. Fibril-fibril ini merupakan serat kolagen. Mineralisasi terjadi setelah terbentuk predentin setebal beberapa micron. Biasanya mineralisasi berjalan secara linier, tetapi kadang-kadang dapat pula secara globuler yang nantinya aan bersatu pula. Proses mineralisasi pada dentin mula-mula sebagai lempeng halus hidroksiapatit yang diletakkan dalam substansi dasar dan pada permukaan fibril. Kemudian disusul perlekatan Kristal-kristal di dalam fibril sendiri.