Latar belakang
Di Indonesia, Osteoartritis merupakan penyakit reumatik yang paling banyak ditemui
dibandingkan kasus penyakit reumatik lainnya. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia
(WHO)tahun 2008, penduduk yang mengalami gangguan Osteoartritis di Indonesia tercatat
8,1% dari total penduduk. Sebanyak 29% di antaranya melakukan pemeriksaan dokter, dan
sisanya atau 71% mengonsumsi obat bebas pereda nyeri.
Nyeri yang terjadi pada pasien osteoartritis merupakan nyeri muskuloskletal yang
termasuk ke dalam nyeri kronis. Orang-orang dengan nyeri kronik mempunyai cemas yang
tinggi cenderung mengalami keputusasaan dan ketidakberdayaan karena bermacam-macam
pengobatan tidak membantu pengurangan nyerinya (Sarafino, 2006).
Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan
dengan perasaaan tidak pasti dan tidak berdaya (Stuart, 2006). Kecemasan merupakan
pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung dan tanpa
objek yang spesifik (Suliswati, 2005).
Berdasarkan servie pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 9 0otober
2014 penyakit yang paling banyak dialami oleh lansia di PSTW PUSPAKARMA
MATARAM yaitu Osteoartritis, dengan jumlah pasien 26 orang. Hasil wawancara dengan
perawat setempat pasien banyak mengeluk kesakitan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat di PSTW PUSPAKARMA Mataram
sebagian besar pasien yang mengalami nyeri akibat Penyakit Osteoporosis mengalami tingkat
kecemasan yang berbeda-beda.
Sejauh ini solusi yang diberikan oleh perawat di PSTW PUSPAKARMA Mataram
berupa KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik ingin melakukan penelitian tentang
Hubungan tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pada pasien lansia Osteoartritis di PSTW
PUSPAKARMA MATARAM.
HUBUNGAN TINGKAT NYERI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN
OSTEOARTRITIS DI PSTW PUSPAKARMA MATARAM
Tujuan penelitian
Tujuan umum: Mengetahui Hubungan tingkat nyeri
dengan tingkat kecemasan pada pasien lansia
Osteoartritis di PSTW puspakarma Mataram
Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasikan tingkat nyeri pada pasien
lansia Osteoartritis di PSTW
PUSPAKARMA Mataram.
2. Mengidentivikasi tingkat kecemasan pada
pasien Osteoartritis di PSTW
PUSPAKARMA Mataram.
3. Menganalisa hubungan tingkat nyeri dengan
tingkat kecemasan pada pasien lansia di PSTW
PUSPAKARMA Mataram.
Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara tingkat
nyeri dengan tingkat kecemasan pada
pasien lansia di PSTW
PUSPAKARMA Mataram ?
Tinjauan pustaka
- Konsep lansia
- Konsep Osteoartritis
- Konsep nyeri
- Konsep kecemasan
Metodologi penelitian
- Metode penelitian : survei (non eksperimental)survie analitik Cross Sectional.
- Subyek penelitian : pasien lansia yang mengalami Osteoartritis di PSTW PUSPAKARMA
Mataram.
- Objek penelitian : tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pasien lansia osteartritis di PSTW
PUSPAKARMA Mataram.
- Populasi : semua pasien lansia Osteoartritis yang mengeluh nyeri mengalami
kecemasn di PSTW PUSPAKARMA Mataram.
- Sample : pasien lansia Osteoartritis yang mengeluh nyeri mengalami kecemasan di
PSTW PUSPAKARMA Mataram.
- Teknik sampling : nonprobality sampling dengan purposiive sampling berdasarkan kreteria
inklusi dan eksklusi.
- Desain Penelitian : cross sectional.
- Instrument penelitian: Skala Bourbonais dan skala HARS
- Variabel : - independen : tingkat nyeri
- dependen : tingkat kecemasan
Ada hubungan antara tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan pada pasien lansia Osteoartritis
di PSTW PUSPAKARMA Mataram.
OUTLINE PENELITIAN
Hubungan Tingkat Nyeri dengan Tingkat Kecemasan pada
Pasien Lansia Osteoartritis di PSTW PUSPAKARMA
Mataram
OLEH
NAMA : M. TAUFAN
NPM : 011.01.2299
KELAS : VII U
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ( STIKES ) MATARAM
2014