Pemerksaan Abdomen
Setelah didahului dengan ananmnesis yang baik baru
dilakukan pemeriksaan abdomen
Seperti biasanya pemeriksaan abdomen pasien terlentang
dan baju paien harus dibuka setelah meminta izin pada
pasien (setelah dengan penjelasan bahwa pasien akan
dilakukan pemeriksaan perutnya atau abdomen).
Ruangan harus dengan pencahayaan yang terang.
Pemeriksa harus selalu berdiri di kanan pasien. Kalau
mungkin sisi kiri diberi ruangan untuk memeriksa pasien
dari kirinya, kalau tidak pasien harus kepala dan kaki untuk
memungkinan pemeriksaan dari kiri.
Suhu tangan kira kira sama dengan suhu pasien tidak dingin
agar tidak ada refleks menegangkan otot dinding abdomen
pasien.
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan harus dengan urut urutan sebagai
berikut:
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Undulasi atau ballotement kalau diperlukan
5. Colok dubur (rectal toucher) kalau diperlukan
6. Kalau diperlukan pemeriksaan ballotemet
ginjal
Inspeksi
Setelah baju pasien dibuka, inspeksi secara sis-
tematik, dari atas ke bawah dan dari ki ke kan.
Di cari ada perubahan warna kulit atau tonjolsn
Bila ada perbedaan siukur untukk membeda-
kan pada waktu pa;psasi .
Bila ada tonjolan dilihat apakah ikut dengan
gerakan nafas atau menghilapada waktu
indpirasi.
ACUTE ABDOMEN
Definisi
Semua keadaan atau kelainan abdomen yang
memerlukan tindakan pembedahan segera
(cito) karenaa bila tidak akan menyebabkan
kematian atau kegawatan yang mengancam
jiwa.
Kelainan di abdomen dapat oleh trauma, pe-
nyakit bawaan, penyakit infeksi atau degene-
rasi
Problema
Karena penyebabnya bermacam macam pe-
nanganannya pra dan pasca bedah tergantung pada
penyebabnya
Sering penyakitnya sudah berlangsung dari beberapa
jam atau sampai beberapa hari, sehingga perlu pena-
nganan pra bedah yang teliti.
Waktu memegang peranan penting, untuk penanganan
pra bedah maupun pasca bedah.
Lansia menjadi problema tersendiri. Karena sering
disertai dengan kelainan kardiovaskuler atau ginjal atau
penyakit degeneratif.
Kasus pediatrik jugamempunyai masalah tersendiri,
karenacairan elektrolit dan organ yang belum
berkembang sempurna.
Ileus
Definisi: gangguan passage usus. Bila karena
hambatan, peristaltik dan isi usus terhenti
sama sekali dinamakan obstruksi ileus.
Pada peritonitis peristaltik usus ada tetapi
tidak beraturan. Normal arah peristaltik satu
arah ke anal. Pada peritonitis tidak satu arah,
jadi bukan ileus paralitik. iIeus paralitik
harusnya tidak ada gerakan peristaltik tetapi
paralisis usus.
Patofisiologi
Karena gangguan pasase usus akan terjadi
gangguan penyerapan makanan dan cairan.
Bila pasase chyme terganggu diameter usus akan
membesar (dilatasi) yang makin lama makin besar.
Seterusnya akan menyebabkan gangguaan aliran
darah. Yang pertama ter-ganggu aliran vena, bila
berlanjut baru arteri.
Gangguan vaskularisasi menyebabkan resistensi
mukosa menurun, dan seterusnya mukosa dapat
ditembus oleh kuman usus (translokasi bakteri),
akan terjadi sepsis dan konsekwensiya.
Patofisiogi Ileus Obstruktif
Bila pasase dan dilatasi berlanjut akan
menyebabkan muntah. Akan terjadi
gangguan elektrolit dan cairan.
Rasa sakit karena obstruksi atau peritonitis
akan menyebabkan muntah yang berlebihan
dan gangguan cairan dan elektrolit akan ber-
tambah lagi.
Kuman yang translokasi dapat menyebabka
sepsis dengan konsekwensinya
Patofisiologi pada Peritonitis
Pada peritonitis, karena peristaltik tidak baik
berkumpul cairan dan akan menyebabkan
muntah.
Sakit dapat menjadi penyebab muntah.
Peritonitis atau infeksi peritoneum
menyebabkan cairan plasma keluar dari kapiler
dan mengisi ruangan subperitoneum (cairan
yang tidak terpakai atau cairan sequester)
Muntah dan keluar cairan di peritoneum akan
menyebabkan kehilangan cairan dan protein.
Gejala Umum Acute Abdomen
Kesakitan
Tampak sakit
Biasanya dehidrasi, tergantung tingkatan dehidrasi
Abdomen tampak meteorismus
Urine berkurang atau tidak ada
Tanda tanda sepsis, suhu tubuh meningkat, nadi
meningkat, nafas frekwensinya mungkin naik
Mungkin ada shock karena dehidrasi dan sepsis.
Mungkin dengan tanda tanda Acquired Respiratory
Distress Syndrome (ARDS), atau bahkan Multiple Organ
Failure (MOF)
OBSTRUKSI ILEUS
Pada obstruksi ileus tampak tanda tanda
sumbatan usus:
Abdomen distensi berat
Mungkin tampak gambaran usus
Mungkin tampak gambaran peristaltik usus (
darm steifung ) dan pasien secara periodik
kesakitan.
OBSTRUKSI ILEUS: pembagian
1. Obstruksi letak tinggi
2. Obstruksi letak rendah
Biasanya yang dipakai batasan adalah
ligamentum Treitz. Lebih proksimal dari Liga-
mentum Treitz dikatakan obstruksi tinggi, yang
lebih rendah atau lebih ke arah anal obstruksi
rendah.
Obstruksi tinggi
Karena obstruksinya tinggi maka muntah biasa-
menyemprot.
Kalau lebih proksimal duodenum warna muntahan
putih. Kalau proksimal dari ligmentum Treitz warna
muntahan kuning sampai hijau.
Lebih cepat terjadi dehidrasi dan lebih cepat terjadi
gangguan elektrolit maupun keseimbangan asam-
basa.
Pada inspeksi abdomen tidak membuncit, tidak tam-
pak gambaran usus atau peristaltik usus.
Keadaan pasien cepat memburuk.
Rontgen: tampak gambaran usus 1 atau 2 buble
Obstruksi ileus letak tinggi:
Penyebab:
Stenosis gaster dan duodenum (pasca ulkus
peptikum).
Karsinoma gaster atau duodenium
Stenosis antrum pilorikum e.c. Membran antrum
pilorikum
Stenosis pilori
Pancreas annulare
Atresia duodeni atau atresi ilei
Ileus Obstrukfif letak rendah:
Muntah terjadi lebih lambat timbul, beberapa
jam sampai beberapa hari mulai sakit setelah
sumbatan.
Muntah mungkin berwarna kuning, atau hijau
mungkin fekal dan bau busuk.
Perut distensi, mungkin terlihat gambaran usus
atau peristaltik usus.
Mungkin terdengar bising usus meninggi, atau
metallic sound atau kalau lanjut tidak terdengar
bising usus sama sekali.
Colok dubur
Pemeriksaan penunjang
Rontgen abdomen distensi usus, gambaran hering
bone appearance dan air fluid level. Foto abdomrn
(3 posisi)
USG: untuk melihat misalnya ada tumor, KGBatau
metastasis. Mungkin dengan USG dapat terlhat
cairan atau kelainan hepar.
Pemeriksaan lab. Misalnya AGD untuk mencari
kelainan keseimbangan asambasa. Juga elek-trolit.
Pemeriksaan darah dan urine rutin jangan lupa
Obsruksi ileus letak rendah
Penyebab:
Perlengketan pasca infeksi atau pasca bedah
Stenosis pasca radang usus
Volvulus
Neoplasma
Emboli arteri usus
Hernia irreponibilis atau strangulata
Gambaran Klinik
Tanda tanda infeksi dan kesakitan
Dehidrasi
Abdomen meteorisme ringan
Nyeri tekan seluruh abdomen dan atau dengan defence
musculair
Tidak terdengar peristaltik usus atau melemah
Rontgen abdomen: usus melebar/distensi, air fluid
hampir selalu negatip, cairan diluar usus erlihat sebagai
penebalan dinding usus, lemak preperitoneum
menghilang, gambaran otot psoas menghilang. Kalau
ada perforasi usus, akan terlihat gambaran udara bebas.
PERITONITIS
PENYEBAB:
I. Perforasi usus:
Appendisitis
Perforasi usus
Perforasi gasterdan duodenum
II. Tanpa Perforasi usus
Infeksi vesiksa felea
Perforasi abses hepar oleh amoeba atau kuman
Pancreatitis
Primary peritonitis
Peritonitis tb
PERITONITIS
Karena infeksi maka abdomen tidak terlalu
distensi.
Mungkin terdapat tanda tanda sepsis. Bila lebih
berat ditambah akibat sepsis: septic shock, ARDS
bahkan MOF.
Pernafasan basanya torakal.
Nyeri tekan seluruh abdomen atau lokal.
Perforasi gaster atau pankreatitis defance mus-
kulairnya lebih tegang bahkan seperti papan.
Colok dubur biasanya tonus sphincter ani baik,
ampulla recti tidk kolaps. Nyeri tekan di antrior
Peritonits
Pemeriksaan Penunjang:
Foto Rontgen abdomen 3 posisi: usus melebar,
cairan di luar usus. Mungkin ada free air.
Lemak preperitoneum mungkin menglilang.
USG: dapat membantu foto Rongent abdomen
3 posisi.
Pemeriksaan Laboratorium rutin, biasanya ada
lekositosis. Diperlukan pemeriksaan AGD untuk
menentukan status keseimbangan asam-basa.
Ringkkasan:
1. Anamnesis: umur, status, penyakit yang pernah
diallami, yang sedang dirasa, penyakit keluarga,
kelainan degeneratif atau trauma. Menanyakan
lpebyakit jamtung. Ginjal atau hrpar. Pemakaian
obat imunosupresif, kortikosteroid atau
antikosgulssn
2. Tindakan: LPLemeriksan fisik pasien yang
menyeluruh, evaluasi pasien, status cairan
status gizi. Resusitasi cairan, perbaiki gangguan
asam dan basa.
3. Foto abdomen 3 posisi,
4. Laboratorium rutin, AGD, alektrolit darah, urine
lengkap,
5. USG abdomen