LAPORAN LABORATORIUM ELEKTRONIKA ANALOG PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
05 DIODA SEBAGAI PENGUBAH BENTUK GELOMBANG
KELAS/KELOMPOK : TT-3A / 3 NAMA PRAKTIKAN : Angga Septian Cahya PARTNER :1. Anisya Rahmawati S 2. Inditta Wizandinni TANGGAL PELAKSAAN PRAKTIKUM : 26 September 2014 DITANDA TANGANI : 2 Oktober 2014 TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 8 Oktober 2014
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014
2 Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................................... 1 Daftar Isi .............................................................................................................................. 2 JUDUL ................................................................................................................................ 3 TUJUAN .............................................................................................................................. 3 DASAR TEORI ................................................................................................................... 3 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN ................................................................................ 14 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN A. Percobaan Rangkaian Clipper............................................................................. 14 B. Percobaan Rangkaian Clamper ........................................................................... 15 C. Percobaan Rangkaian Clipper dengan dioda zener ............................................. 15
DATA HASIL PERCOBAAN A. Percobaan Rangkaian Clipper............................................................................. 17 B. Percobaan Rangkaian Clamper ........................................................................... 18 C. Percobaan Rangkaian Clipper dengan dioda zener ............................................. 18 ANALISA DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 20 KESIMPULAN ................................................................................................................... 22 PERTANYAAN DAN TUGAS ......................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 24 LAMPIRAN ........................................................................................................................ 25
3 Politeknik Negeri Jakarta
PERCOBAAN V DIODA SEBAGAI PENGUBAH BENTUK TEGANGAN
5.1 TUJUAN Mengamati penggunaan dioda dalam rangkaian clipper dan clamper.
5.2 DASAR TEORI A. Diode Zener
Diode zener normalnya dioperasikan pada daerah bias mundur (reverse bias) yaitu Katoda di beri tegangan positif dan Anoda diberi tegangan negative. Tegangan jatuh mundur (breakdown voltage)nya selalu konstan tidak tergantung pada arus yang mengalir, dan biasa disebut dengan tegangan Zener (V Z ), karena tegangan ini konstan biasanya digunakan sebagai tegangan referensi. Karakteristik diode Zener untuk bias majunya sama seperti karakteristik bias maju diode silicon, tetapi pada bias mundur karakteristiknya adalah arus reverse (I Z ) yang mengalir sangat kecil sekali Zener antara lain : tegangan Zener, daya, arus breakover, Impedansi dinamis dan stabilitas temperature.mendekati 0 dan akan tetap konstan hingga mencapai tegangan Zener, dan setelah melampaui tegangan tersebut, arus yang mengalir sangat besar sekali hampir verikal. Tegangan Zener (V Z ) Tegangan Zener merupakan tegangan breakdownnya yang tetap konstan, walaupun arus yang mengalir bervariasi dengan range yang sangat besar dan merupakan mulai mengalirnya arus mundur diode zener (I Z ). Simbol :
A K
4 Politeknik Negeri Jakarta
Ini terdapat pada bagian linier kurva karakteristik bias mundur. Pabrik pembuat diode memberikan tegangan zener V Z yang tersedia di pasaran mulai dari 2,4V hingga 200V dengan ketepatan 5 hingga 20%. Daya Daya diode zener merupakan perkalian antara tegangan zenerV Z dengan arus mundur diode zener (I Z ) atau P Z = V Z .I Z , daya tersebut tersedia di pasaran mulai 150mW hingga 50W. Arus Breakover Arus breakover merupakan arus pada bagian lengkung dari kurva karakteristik dimana tegangan diode mulai berbeda dari V Z .
Impedansi Dinamis Impedansi dinamis merupakan ukuran ketajaman kurva karakteristik dioda, dan didefinisikan sebagai Z Z =
impedansi ini idealnya mempunyai harga nol, tetapi pada prakteknya harganya mulai dari beberapa sampai ratusan , tergantung pada tegangan diode zener dan arus kerja diode zener. Pabrik pembuat memberikan spesifikasi impedansi zener biasanya dalam spesifikasi I Z yang mencakup range mulai dari I Z maksimum.
5 Politeknik Negeri Jakarta
Stabilitas temperature Koefisien temperature dioda zener didefinisikan sebagai perubahan tegangan breakdown dalam o C kenaikan suhu, sebagai contoh 8mV/ o C berarti bahwa V Z akan naik sebesar 8mV untuk kenaikan suhu setiap 1 o C. stabilitas temperature merupakan ratio koefisien temp terhadap tegangan breakdownnya, dan dinyatakan sebagai S=
dimana : S = stabilitas temp.
T C = koefisien Temp. V Z = tegangan zener
B. Clipping Clipping merupakan salah satu bentuk distorsi (gangguan) amplitude tegangan output yang menyebabkan bagian atas dan atau bagian bawah dari bentuk gelombang terpotong, sehingga tidak ada ayunan sebagaimana mestinya gelombang sinus. Rangkaian clipping mempunyai dua komponen dasar yaitu dioda dan resistor, tetapi sering juga ditambahkan dengan sumber DC. Bentuk gelombang output dapat dipotong pada level yang berbeda hanya dengan merubah posisi dari komponen dan merubah magnitudo dari sumber DC. Rangkaian dioda pemotong (Clipper) juga dikenal sebagai Pembatas tegangan (voltage limiter). Rangkaian ini digunakan untuk membatasi tegangan sinyal input pada suatu level tegangan tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan sinyal dan juga untuk melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. Beberapa aplikasi dari pembatas tegangan adalah noise limiter dan audio limiter. Rangkaian pembatas tegangan ada 2 jenis berdasarkan pada level tegangan yg dibatasi. Pembatas tegangan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut pembatas tegangan positif (positive limiter) sedangkan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut pembatas tegangan negatif (negative limiter).
6 Politeknik Negeri Jakarta
GAMBAR RANGKAIAN SERI POSITIF
GAMBAR RANGKAIAN SERI NEGATIF 7 Politeknik Negeri Jakarta
GAMBAR RANGKAIAN PARALEL POSITIF
GAMBAR RANGKAIAN PARALEL NEGATIF
8 Politeknik Negeri Jakarta
Cara kerja rangkaian yaitu, Ketika fase positif, dioda seharusnya berada pada posisi panjar maju (forward bias) namun adanya tegangan DC 3V (batere) yang diseri dengan dioda maka harus diperhitungkan dulu nilai Vi. Untuk nilai Vi dibawah 3V, dioda dalam keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan 3V atau lebih makan dioda dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda dan Vo hanya mengukur tegangan batere saja. Ketika fase negatif, dioda dalam keadaan panjar balik sehingga Vo mengikuti grafik nilai Vi dengan nilai minimum -10V.Teori di atas berlaku juga untuk pembatas tegangan negatif (negative clipper). Rangkaian pembatas tegangan negatif hampir sama dengan rangkaian pembatas tegangan positif, hanya saja polaritas diodanya yang dibalik. Kombinasi pembatas tegangan Dari 2 jenis pembatas tegangan yang telah disebutkan sebelumnya, dapat dibuat kombinasi pembatas tegangan. Yang harus diperhatikan adalah polaritas pada dioda dan tegangan DC yang dipakai, karena hal ini menentukan level tegangan yang akan dibatasi. Memperhatikan pada gambar di atas. Ketika fase positif, dioda D1 pada posisi panjar maju (forward bias) dan D2 pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di bawah 3V, dioda D1 dalam keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan 3V atau lebih maka dioda D1 dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan batere V1 saja. Ketika fase negatif, dioda D2 pada posisi panjar maju (forward bias) dan D1 pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di atas -3V, dioda D2 dalam keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan -3V atau kurang maka dioda D2 dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan batere V2 saja. Sinyal yang dihasilkan sesuai dengan pembatas yang diberikan yaitu 3V ~ -3V saja .Rangkaian clipper digunakan untuk membuang tegangan sinyal di atas atau di bawah level tegangan tertentu. Salah satu cara adalah dengan clipper dioda (clipper = pemotong).
9 Politeknik Negeri Jakarta
1. Clipper Positif Clipper positif adalah rangkaian yang membuang bagian positif dari sinyal. Cara kerja rangkaiannya yaitu selama setengah siklus positif tegangan input, diode konduksi. Dioda terhubung singkat dan tegangan pada beban RL saat siklus positif ini sama dengan nol. Selama setengah siklus negatif, dioda terbias reverse dan terbuka. Dengan harga RL yang jauh lebih besar dari R dihasilkan tegangan output dengan harga mendekati -Vp. Maka pada clipper positif ini sinyal di atas level 0 volt akan dipotong 2. Clipper Negatif Clipper negatif adalah rangkaian yang membuang bagian negatif dari sinyal. Cara kerjanya adalah kebalikab dari clipper positif yaitu dioda konduksi saat setengah siklus negatif , output pada beban RL nol. Dan dioda reverse saat setengah siklus positif, dengan harga RL jauh lebih besar dari R dihasilkan output mendekati harga Vp.
10 Politeknik Negeri Jakarta
11 Politeknik Negeri Jakarta
C. Clamping Clamping merupakan pergeseran bentuk gelombang AC ke atas atau ke bawah dari level semula. Rangkaian clamping mempunyai tiga komponen dasar yaitu diode, resistor, dan capacitor, tetapi sering juga ditambahkan dengan sumber DC. Harga R dan C dipilih sedemikian rupa sehingga konstanta waktu ( = RC ) nya cukup besar untuk menyakinkan bahwa tegangan pada capacitor tidak berubah secara signifikan selama interval waktu yang ditentukan oleh input. Rangkaian clamping di gunakan untuk menggeser bentuk gelombang AC ke atas atau ke bawah dengan menambahkan level DC.
12 Politeknik Negeri Jakarta
Dioda digunakan sebagai penjepit tegangan (clamper), fungsinya adalah untuk menambahkan tegangan tertentu pada suatu tegangan AC. Penjepit DC ini mempunyai 2 jenis, yaitu penjepit DC positif dan penjepit DC negatif. Kedua jenis penjepit DC ini dibedakan dengan posisi pemasangan dioda pada rangkaian penjepit dimana arah panah dioda menunjukkan pergeseran sinyal outputnya. Melihat pada gambar di atas, urutan kerjanya sebagai berikut. Akan lebih mudah melihat dari fase negatif terlebih dahulu. Ketika fase negatif, dioda dalam keadaan panjar maju, arus akan mengalir mengisi capasitor sebesar 10V, Vo tidak mengukur apapun. Ketika fase positif dioda dalam keadaan panjar balik dan tegangan Vi akan dibaca Vo bersamaan pelepasan muatan dari capasitor. Tegangan Vi 10V dan tegangan capasitor 10V akan terbaca oleh Vo sebesar 20V. Begitulah mengapa nilai tegangan dari vi bisa bergeser ke arah positif.
13 Politeknik Negeri Jakarta
Pada gambar di atas adalah kebalikan dari Penjepit DC positif. Melihat pada gambar, urutan kerjanya sebagai berikut. Ketika fase positif, dioda dalam keadaan panjar maju, arus mengalir mengisi capasitor sebesar -10V, Vo tidak mengukur apapun. Ketika fase negatif dioda dalam keadaan panjar balik dan tegangan Vi akan dibaca Vo bersamaan pelepasan muatan dari capasitor. Tegangan Vi -10V dan tegangan capasitor 10V akan terbaca oleh Vo sebesar -20V. Begitulah mengapa nilai tegangan dari vi bisa bergeser ke arah negatif.
Pengali Tegangan (Voltage Multiplier) Dioda sebagai pengali tegangan digunakan dalam berbagai perancangan elektronik untuk mendapatkan tegangan sesuai dengan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya melihat pada gambar berikut : Akan lebih mudah penjelasan dimulai dari fase negatif terlebih dahulu. Pada fase negatif dioda D1 akan panjar balik sedangkan dioda D2 akan panjar maju. Hal ini menyebabkan capasitor C1 akan menyimpan muatan dari hasil panjar maju D2 sebesar 10V. Vo pada awal fasa masih belum mengukur tegangan. Pada fase positif dioda D1 akan panjar maju dan dioda D2 akan panjar balik. Vo akan mendapatkan tegangan 20V dari V1 sebesar 10V dan pelepasan muatan dari capasitor C1 sebesar 10V. Pada saat ini pula C2 akan menyimpan muatan sebesar -10V hasil dari panjar maju D1. Pada fase negatif berikutnya dioda D1 akan panjar balik sedangkan dioda D2 akan panjar maju. Hal ini menyebabkan capasitor C1 akan menyimpan muatan dari hasil panjar maju D2 sebesar 10V. Vo akan mendapatkan tegangan -20V dari V1 sebesar -10 V dan pelepasan muatan dari C2 sebesar -10V. Seperti itu siklus terus berulang dan didapatkan tegangan 2 kali lipat dari sebelumnya. dengan teori yang sama maka bisa dibuat rangkaian pengali tegangan sesuai dengan keinginan dari perancangnya
14 Politeknik Negeri Jakarta
5.3 ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Trafo Step Down dengan center tap 12- 6 V : 1 buah 2. Osiloskop 2 kanal (GW INSTEK) : 1 Buah 3. Dioda Zener 9.1 V : 2 Buah 3. Dioda Silikon : 2 buah 4. Multimeter (SANWA) : 1 Buah 5. Capasitor 50F (47 F) : 1 buah 6. Resistor : 390,100,10 K 7. Kabel kabel penghubung
5.4. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN A. Rangkaian Clipper 1. Membuat rangkaian Clipper positif seperti padagambar 1 dengan tegangan input ac sebesar 6 Vpp. Mengamati bentuk gelombang input dengan osiloskop dan menggambarnya. 2. Mengamati dan menggambar bentuk gelombang Vout!
Gambar 1 : Rangkaian Clipper Positif 3. Membalik posisi dioda sehingga kaki katoda diatas dan terbentuk rangkaian clipper negative lalu menggambar bentuk gelombang Vout. 15 Politeknik Negeri Jakarta
B. Rangkaian Clamper 1. Membuat rangkaian Clamper positif seperti gambar 2 dan beri tegangan input ac sebesar 6 Vpp.mengamatii bentuk gelombang input dengan osiloskop dan menggambarnya. 2. Menggambar bentuk gelombang Vout 3. membalikkan posisi diode sehingga kaki katoda dibawah dan balik juga polaritas kapasitor sehingga terbentuk rangkaian clamper negatif lalu menggambar gelombang Vout
Gambar 2 : Rangkaian Clamper positif C. Rangkaian Clipper dengan Dioda Zener 1. Mengulangi langkah 1 sampai 3 dengan menggunakan diode Zener sebagai clipper dan tegangan input sebesar 6 Vpp.
Gambar 3 : Rangkaian Clipper Zener 16 Politeknik Negeri Jakarta
NO Percobaan : 05 Tgl.pelaksanaan : Jumat,26-09-2014 Judul : Dioda sebagai pengubah bentuk Gelombang Tgl.DitandaTangani : Jumat,2-10-2014 Kelas/Kelompok: TT 3A/03 Praktikan : Angga Septian Cahya Tahun akademi :2013/2014 Rekan : Anisya Rahmawati S, dan Inditta Wizandini
DATA HASIL PERCOBAAN
Keterangan Gambar Gambar Rangkaian Vin Skala(Volt/Div) : 5 v Time / div : 5 ms Frekuensi : 49,95 Hz Amplitudo : 15,8 Vpp
17 Politeknik Negeri Jakarta
Gambar Rangkaian Clipper Positif Skala(Volt/Div) : 5 v Time / div : 5 ms Frekuensi : 49,95 Hz Amplitudo : 8,8 Vpp
Gambar Rangkaian Clipper Negatif Skala(Volt/Div) : 5 v Time / div : 5 ms Frekuensi : 50 Hz Amplitudo : 9 Vpp
Gambar Rangkaian Clamper Negatif Skala(Volt/Div) : 5 v Time / div : 5 ms Frekuensi : 50,05 Hz Amplitudo : 12,6 Vpp
18 Politeknik Negeri Jakarta
Gambar Rangkaian Clamper Positif Skala(Volt/Div) : 5 v Time / div : 5 ms Frekuensi : 50 Hz Amplitudo : 12 Vpp
Gambar Rangkaian Zener Positif Skala(Volt/Div) : 5 v Time / div : 5 ms Frekuensi : 50,15 Hz Amplitudo : 9 Vpp
19 Politeknik Negeri Jakarta
Gambar Rangkaian Zener Negatif Skala(Volt/Div) : 5 v Time / div : 5 ms Frekuensi : 50 Hz Amplitudo : 9 Vpp
20 Politeknik Negeri Jakarta
5.7 ANALISA
1. Jelaskan bentuk gelombang output saat posisi diode diubah pada rangkain clipper! 2. Jelaskan perubahan bentuk gelombang saat posisi diode diubah pada rangkaian clamper! 3. Jelaskan perubahan bentuk gelombang saat posisi diode diubah pada rangkaian clipper dengan diode zener! 4. Apa perbedaan clipper dengan diode biasa dengna clipper dengan diode zener! 5. Apa perbedaan rangkaian clipper dengan rangkaian clamper!
ANALISA Pada rangkaian pengubah bentuk gelombang terdapat 2 cara mengubah bentuk gelombeng yaitu rangkaian clipper dan rangkaian clamper. Clipper/Clipping merupakan salah satu bentuk distorsi (gangguan) amplitude tegangan output yang menyebabkan bagian atas dan atau bagian bawah dari bentuk gelombang terpotong, sehingga tidak ada ayunan sebagaimana mestinya gelombang sinus. Rangkaian clipper ini terdiri dari 2 jenis yaitu Clipper Positif dan Clipper Negatif. Clipper positif terjadi ketika kaki katoda pada komponen diode tersebut diarahkan kebawah.( rangkaian gambar 1). Ketika posisi diode diubah maka akan menghasilkan clipper negatif. Clipper negatif adalah slah satu gangguan atau distorsi atau penghilangan atau pemotongan gelombang yang terjadi pada fasa negatif sedangkan clipper positif terjadi ketika ada pemotongan bentuk gelombang pada fasa positif. Clamper merupakan pergeseran bentuk gelombang keatas atau kebawah dari posisi semula. Sama halnya pada clipper, Clamper juga terdiri dari 2 jenis yaitu Clamper positif dan clamper negatif. Berbeda dengan clipper, pada clamper disebut clamper positif jika pergeseran bentuk gelombang terjadi / kearah fasa positif. Clamper positif memiliki rangkaian yaitu kaki katoda pada diode mengarah ke atas dengan kaki katoda tersebut bertemu dengan kaki positif dari capasitor. Sebaliknya, Clamper positif terjadi jika 21 Politeknik Negeri Jakarta
pergeseran bentuk gelombang kearah negatif. Untuk rangkaiannya, kaki katoda bertemu dengan kaki negative dari kapasitor. Sama halnya pada rangkaian sebelumnya, clipping dengan diode zener hampir sama dengan clipping dengan menggunakan diode biasa. Hanya saja clipping dengan menggunakan diode zener menghasilkan bentuk gelombang yang hilang mengalami perpotongan pada sumbu X yang sebenarnya. Maksudnya perpotongannya terjadi pada sumbu X. untuk jenis clippingnya sama dengan clipping yang menggunakan diode zener sama dengan clipping pada diode biasa yaitu terdapat clipping positif dan clipping negative. Perbedaan pada rangkaian clipper dan clamper adalah : 1. Rangkaian clipping merupakan bentuk distorsi (gangguan) amplitude tegangan yang menyebabkan bagian atas atau bagian bawah rangkaian terpotong, sedangkan rangkaian clamping merupakan pergeseran bentuk gelombang AC ke atas dan kebawah dari level semula. 2. Komponen dasar clipping adalah diode dan resistor,sedangkan rangkaian clamping mempunyai komponen dasar yaitu diode, capasitor dan resistor. 3. Pada rangkaian clipping positif pemotongan gelombang terjadi pada fasa positif sehingga gelombang yang di tampilkan pada osciloskop adalah gambar gelombang pada fasa negatif,begitu juga pada clipping negatif. Sedangkan untuk rangkaian clamper positif pergeseran gelombang kearah fasa positif sehingga bentuk gelombang yang ditampilkan pada osciloskop berada pada fasa positif , begitu juga pada fasa negatif.
22 Politeknik Negeri Jakarta
5.8 KESIMPULAN Dari Percobaan yang sudah Dilakukan , maka dapat disimpulkan sebagai berikut ; 1. Rangkaian dioda climper dan clipper memiliki bentuk gelombang yang sama yaitu,memotong pada satu bagian saja. 2. Pada rangkaian clipper positif maka perpotongan terjadi pada bagian atas, sedangkan pada clipper negatif maka perpotongan terjadi pada bagian bawah. 3. Rangkaian clipper dapat dibuat dengan menggunakan dioda biasa( germanium/ silikon) dan menggunakan dioda zener. 4. Jika clipper merupakan clipper positif, maka gambar yang ditampilkan pada osciloskop akan terlihat pada fasa negative begitu juga sebaliknya. 5. Untuk rangkaian clamper, bentuk pengubah gelombang merupakan dengan cara pergeseran level gelombang keatas atau kebawah dari level semula. Clapper positif akan menampilkan bentuk pergeseran gelombang yang terjadi pada fasa positif yang terlihat pada osciloskop. Begitu juga sebaliknya. 6. Rangkaian dioda clipper zener menghasilkan perpotongan yang sama pada bagian atas dan bawahnya, jika rating yang diberikan adalah sama .
TUGAS 1. Jelaskan fungsi capasitor pada rangkaian clamper? 2. Buatlah suatu tabel yang terdiri dari baris dan kolom untuk merangkum perbedaan rangkaian clipper dengan diode biasa,rangkaian clamper,dan rangkaian clipper dengan diode zener! JAWAB 1. Fungsi kapasitor adalah untuk menyimpan muatan. Ketika diode On kapasitor akan menyimpan muatan sebesar Vm kemudian ketika diode off kapasitor akan berfungsi sebagai sumber sehingga terjadi pengosongan kapasitor.
2. Perbedaan rangkaian clipper dan clamper 23 Politeknik Negeri Jakarta
PARAMETER CLIPPING DENGAN DIODA SILIKON CLIPPING DENGAN DIODA ZENER CLAMPING Komponen Dasar Resistor Dioda Resistor Dioda Resistor Capasitor Dioda Prisip Kerja Memotong Amplitudo Gelombang Memotong Amplitudo Gelombang Menggeser Posisi Gelombang Fungsi Sebagai pembatas tegangan untuk teganagan tertentu Sebagai penyearah setengah gelombang, pembatas tegangan tertentu untuk menambahkan tegangan tertentu pada suatu tegangan AC
Cara kerja
Ketika fasa positif maka akan memotong gelombang positif sehingga yang tampil di osciloskop adalah gelombang pada fasa negatif begitu juga
Ketika fasa positif maka akan memotong gelombang positif sehingga yang tampil di osciloskop adalah gelombang pada fasa negative begitu juga
Ketika fasa positif maka yang ditampilkan di osciloskop adalah gelombang pada fasa positif. 24 Politeknik Negeri Jakarta