mikro-asitektur yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan patah.
(Patofisiologi robbins volume 2 hlm. 846) Insidens Bisa terjadi pada pria atau wanita Jumlahnya makin meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi usia lanjut Masalah terbesar kedua setelah kardiovaskular (WHO) Biaya tinggi ( 60 milyar dolar pd thn 2020)
Faktor resiko osteoporosis Umur Genetik Lingkungan Hormon endogen dan penyakit kronik Sifat fisik tulang Penyebab Ketidakseimbangan antara proses resorbsi (penyerapan) tulang dan pembentukan tulang (formasi tulang) sehingga mengganngu proses regenerasi tulang ( remodelling tulang ) . Defisiensi estrogen pada wanita pasca menopause
Remodelling tulang Tulang merupakan jaringan hidup Proses resorbsi and reformasi terjadi secara kontinu. Berlangsung seumur hidup Peranan sel asteoblas sebagai pembentuk Sel osteoklas sebagai sel untuk disolusi tulang
Remodeling tulang Terutama pada masa pertumbuhan Pada usia 30-50 thn berada pada titik keseimbangan Mulai terganggu setelah usia menopause ( wanita) dan >60 tahun pada pria Osteoporosis akan terjadi bila terdapat resorbsi yang berlebihan dibandingkan dengan pembentukan Proses resobsi tulang yg diikuti dengan jumlah pembentukan yang sama disebut coupling Proses remodeling tulang Proses resorpsi tulang merupakan penyerapan jaringan tulang yang dianggap sudah rusak oleh osteoklas dilanjutkan proses formasi tulang oleh osteoblas menghasilkan matriks tulang yg belum termineralisasi,yg membutuhkan proses mineralisasi agar terbentuk tulang yg kuat dan keras Samb proses remodelling tulang Setelah proses remodelling selesai osteoblas akan terbenam dalam matriks tulang dan berubah bentuk menjadi osteosit yaitu sel tulang yg kecil dan memiliki sitoplasma yang menghubungkan ostosit satu dengan yg lainnya. Osteosit berperan menyampaikan signal ke osteoblas dan osteoklas untuk memulai suatu proses remodeling tulang Bila ada bagian tulang yg rusak atau retak osteosit akan mengirimkan signal untuk memulai suatu remodeling. Dalam keadaan normal proses resorbsi dan formasi berjalan seimbang sehingga tdk terjadi defisit jaringan. Bila resorbsi lebih aktif daripada formasi akan terjadi osteoporosis.
Gejala Bisa tanpa gejala Berkurangnya tinggi badan Nyeri Patah tulang ( patologis) Faktor risiko Kurangnya asupan kalsium Kurangnya paparan sinar UV Aktivitas gaya hidup Wanita post menopause Pemakaian obat-obat (steroid) Genetik Faktor risiko Genetik: Ras Sex Riwayat keluarga
Pengaruh estrogen Estrogen yang rendah mempengaruhi asupan kalsium kedalam tubuh ok hambatan produksi hormon PTH Terhambatnya sintesis kalsitriol Aktivitas ibu pasca menopaause yang berkurang Malas terpapar sinar matahari Malas makan shg asupan kalssium berkurang Pengaruh estrogen terhadap kulit Perubahan pada kulit yang mengganggu pembentukan vitamin D3. jenis osteoporosis Osteoporosis primer Osteoporosis sekunder Osteoporosis idiopatik Karakteristik Osteoporosis tipe I dan II Tipe I Tipe II Umur (tahun) 50-75 >70 Perempuan : Laki-laki 6:1 2:1 Tipe kerusakan tulang Trauma trabekular Trabekular dan kortikal Bone turnover Tinggi Rendah Lokasi fraktur terbanyak Vertebra ,radius distal Vertebra, kolum femoris Fungsi paratiroid Menurun Terutama ekstraskeletal Efek estrogen Trauma skeletal Penuaan, defisien estrogen Etiologi utama Defisiensi estrogen Densitometri Pengukuran densitas massa tulang Menetukan risiko fraktur tulang pada saat itu Dilakukan secara periodik Prsedur ini menggunaakan alat pengukur densitas tulang : Dual X-ray absorbptiometry ( DEXA) Pengobatan Hormon replacement therapy (HRT) Selective estrogen reseptor modulator ( SERM) Bifosfonat Kalsium Aktivitas fisik Asupan kalsium Hindari rokok dan minuman beralkohol Hindari mengangkat barang berat Hindari hal yang menyebabkan penderita terjatuh Back Korset lumbal Tongkat atau alat bantu jalan
Alat bantu(ortosis) Hindari lantai/alas kaki licin Togkat atau rel pergelangan tangan Perbaikan penglihatan Mencegah resiko terjatuh Back Obat anti resorbtif Estrogen Antiestrogen Bisfosfonat Kalsitonin Stimulator tulang Na fluorida PTH Kalsium dan vitamin D tidak mempunyai efek anti resorbtif atau stimulator tulang tetapi diperlukan untuk optimalisasi mineralisasi osteoid setelah proses formasi oleh osteoblas Back Pembedahan pada penderita osteoporosis dilakukan bila terjadi fraktur, terutama fraktur panggul.Prinsip pembedaha yang harus diperhatikan pada penderita osteoporosis yaitu: 1. Segera lakukan pembedahan pada penderita osteoporosis yang telah lajut usia 2. Tujuan terapi bedah untuk mendapatkan fiksasi yang stabil, sehingga mobilisasi dapat dilakukan sedini mungkin 3. Perhatikan asupan kalsium 4. Pengobatan medikamentosa tetap dilakukan walaupun telah dilakukan tindakan bedah
Sudoyo W.Aru dkk.2009.Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta:Interna Publishing Katzung G.Bertram.1998.Farmakologi Dasar dan Klinik.Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC. Rasad Syahriar.2009.Radiologi Diagnostik.Jakarta:Balai Penerbit FK UI Prince A.Sylvia dan Wilson M.Lorraine.2003.Patofisiologi.Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC