Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang mempunyai satu atau
lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbit terluarnya (1,2). Adanya
elektron yang tidak berpasangan ini menjadikan radikal bebas sangat labil dan
bersifat reaktif (3). Keadaan tersebut menyebabkan radikal bebas bereaksi dengan
ara mengikat elektron dari molekul sel yang stabil didekatnya. !olekul yang
kehilangan elektronnya akan menjadi radikal bebas juga sehingga akan memulai
suatu reaksi berantai, yang akhirnya terjadi kerusakan sel tersebut (",#).
$engambilan elektron oleh radikal bebas dapat juga disebut sebagai suatu
peristi%a oksidasi (#).
&i dalam sel hidup, radikal bebas terbentuk melalui reaksi'reaksi
en(imatis dan dapat menimbulkan perubahan kimia%i serta merusak komponen
sel hidup (1). Radikal bebas yang dapat merusak sel dapat berasal dari dalam
maupun luar tubuh ()).

!akanan berlemak termasuk junk food atau makanan
dengan kadar lemak tinggi seperti yang terdapat dalam kuning telur dan mentega
merupakan salah satu sumber kolesterol *+o% &ensity +ipoprotein, (+&+) (-).
*+o% &ensity +ipoprotein, mudah teroksidasi oleh radikal bebas dan sangat
berbahaya karena +&+ teroksidasi inilah yang memiu berbagai mekanisme
terbentuknya benjolan pada dinding pembuluh darah yang disebut sebagai plak
ateromatosa sebagai a%al penyebab terjadinya aterosklerosis (-).

1
.stilah aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, yang berarti penebalan
tunika intima arteri (sklerosis, penebalan) dan penimbunan lipid (atere, pasta)
yang menirikan lesi yang khas.

&alam proses patogenesisnya, dinding pembuluh
darah arteri terpajan oleh berbagai agen iritan yang dapat menyebabkan edera
pada tunika intima yang merupakan a%al terjadinya proses inflamasi kronis
dinding arteri dan mengakibatkan timbulnya ateroma atau plak ateromatosa. $lak
ateromatosa ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sel (termasuk sel otot
polos, makrofag dan leukosit), matriks ekstraseluler (termasuk kolagen, serat
elastik dan proteoglikan) dan lemak (intrasel dan ekstrasel) (/,0). &ari banyak
agen penyebab iritan, keadaan hiperkolesterolemia dianggap sebagai faktor
terpenting dalam patogenesis aterosklerosis (0,11).
2iperkolesterolemia terjadi akibat adanya akumulasi kolesterol dan lipid
pada dinding pembuluh darah. 2iperkolesterolemia sendiri dapat seara langsung
mengganggu fungsi sel endotel melalui peningkatan pembentukan radikal bebas
oksigen yang akan mendeaktifasi nitrat oksida, yang merupakan faktor pelemas
endotel utama (0,11).

$emajanan radikal bebas dalam sel endotel dinding arteri
menyebabkan +&+ teroksidasi. 2iperkolesterolemia juga akan memiu adhesi
monosit, migrasi sel otot polos subendotel, dan penimbunan lipid dalam makrofag
dan sel'sel otot polos. Apabila terpajan dengan +&+ yang teroksidasi, makrofag
akan menjadi sel busa, yang beragregasi dalam lapisan intima dan terlihat seara
makroskopik sebagai berak lemak.

$ada akhirnya, deposisi lipid dan jaringan
ikat serta adanya proliferasi sel otot polos dan matriks ekstrasel akan mengubah
berak lemak ini menjadi ateroma atau plak aterosklerotik (/).
2
Ateroma atau plak aterosklerotik yang ada di dinding pembuluh darah
bersifat rapuh dan mudah peah, menyebabkan inti bagian dalam plak terpajan
dengan +&+ yang teroksidasi dan meninggalkan luka pada dinding pembuluh
darah yang dapat mengaktifkan pembentukan bekuan darah (-,/)
.
&i arteri keil,
plak aterosklerotik dapat menyumbat lumen dan mengganggu aliran darah distal.
3elain itu, plak aterosklerotik ini dapat mengalami kerusakan dan memiu
terbentuknya trombus yang semakin menghambat aliran darah dan bahkan dapat
menyumbat pembuluh darah seara total (11,13). &i arteri besar, plak
aterosklerosis bersifat destruktif, merusak tunika media di dekatnya dan
memperlemah dinding pembuluh darah yang terkena serta menyebabkan
terbentuknya aneurisma yang dapat peah (0). 4ika aterosklerosis terjadi di dalam
arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka dapat terjadi stroke. 4ika terjadi
di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), dapat terjadi serangan
jantung (11'13).
Aterosklerosis yang banyak ditemukan di sebagian besar negara maju,
jauh lebih jarang terjadi di Amerika tengah dan selatan, Afrika, dan Asia karena
setiap penduduknya memiliki reseptor +&+ yang lebih banyak di bandingkan
negara maju. Angka kematian untuk penyakit jantung iskemik akibat
aterosklerosis di Amerika 3erikat, termasuk yang paling tinggi di dunia dan enam
kali lebih besar daripada di 4epang (0).

&alam beberapa dekade terakhir telah
diapai kemajuan berarti tentang dampak penyakit terkait aterosklerosis pada
kesehatan. Antara tahun 10)3 dan 2111 terjadi penurunan sekitar #1 5 angka
kematian akibat penyakit jantung iskemik dan penurunan -1 5 kematian akibat
stroke, suatu penurunan mortalitas yang dapat meningkatkan usia harapan hidup
3
rerata sebesar # tahun di Amerika 3erikat (0,1").

6erdasarkan penelitian 728
diperoleh data bah%a 21 5 kasus kematian di seluruh dunia diakibatkan oleh
penyakit yang didasari oleh aterosklerosis seperti stroke dan penyakit jantung
iskemik (1#).

&i .ndonesia, penyebab dari kematian penduduk antara lain
disebabkan oleh penyakit jantung ("2,0 5), stroke (2#,0 5), paru (12,# 5),
kanker (#," 5) dan penyakit lain (9 " 5) dan perkembangan angka kematian yang
disebabkan oleh penyakit'penyakit tersebut semakin meningkat setiap tahunnya
(1#,1)).
6erdasarkan penjelasan di atas, maka timbul dorongan dan ketertarikan
bagi penulis untuk mengulas lebih mendalam mengenai peran radikal bebas dalam
patogenesis aterosklerosis. &i mana akan didapatkan langkah'langkah maju di
dalam usaha diagnosis dan pre:entif yang lebih berdaya guna, untuk menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi serta dalam upaya untuk
memberikan informasi yang berguna kepada masyarakat luas mengenai bahaya
radikal bebas bagi kesehatan tubuh manusia.
I.2 Tujuan
;ntuk mengulas lebih dalam mengenai peran radikal bebas dalam
patogenesis aterosklerosis terutama dari sudut pandang biokimia.
4
I.3 Manfaat
a. 6agi $endidikan
1. &igunakan sebagai salah satu sumber informasi tentang peran
radikal bebas dalam tubuh, khususnya dalam patogenesis
aterosklerosis.
2. !enjadi sebuah referensi dalam menambah pengetahuan tentang
radikal bebas dan aterosklerosis.
b. 6agi $enulis
1. 3arana untuk memperdalam %a%asan tentang peran radikal bebas
dalam patogenesis aterosklerosis serta melatih penulis menyusun
skripsi dalam bentuk tinjauan pustaka.
2. !enentukan langkah'langkah yang efisien dalam penanganan
dampak radikal bebas dalam tubuh, khususnya pada aterosklerosis.
. 6agi !asyarakat
1. !enjadi sumber informasi untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan di masyarakat.
2. &apat melakukan usaha penegahan terhadap dampak buruk yang
ditimbulkan oleh radikal bebas.
5
I.4 Bahan dan ara !erja
1. Bahan
3kripsi yang disusun ini berbentuk tinjauan pustaka, maka bahan
yang digunakan adalah buku'buku teks, artikel, jurnal atau majalah.
3elain itu, penulis juga menggunakan media internet dengan mesin
penarian google dengan kata kuni ,radikal bebas,, ,aterosklerosis,,
,kolesterol +&+,, ,oksidasi +&+,, dan kombinasi dari kata'kata di
atas. $engumpulan literatur ini dilakukan selama bulan mei sampai
dengan agustus. Kemudian data yang diperoleh dari literatur,
dianalisis, diolah dan dilakukan perubahan untuk menyelesaikan
masalah.
2. ara !erja
1. !engumpulkan literatur yang berhubungan dengan penulisan
2. !embaa dan menganalisa literatur yang terkumpul
3. !elakukan konsultasi dengan pembimbing
". !enyusun dan mengetik naskah sementara
#. !elakukan koreksi naskah dengan dosen pembimbing
). !enyusun dan mengetik naskah akhir
-. !emasukan naskah pada panitia
BAB II
"ADI!AL BEBA#
6
II.1 Def$n$%$ "ad$kal Be&a%
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki elektron
tidak berpasangan pada orbit terluarnya. Radikal bebas juga merupakan suatu
kelompok bahan kimia dengan reaksi jangka pendek yang memiliki satu atau
lebih elektron bebas (1-).
III.2 #truktur !$'$a "ad$kal Be&a%
Atom terdiri dari nukleus yang terdiri dari neutron dan proton, dan
elektron yang mengelilingi inti. 4umlah proton (bermuatan positif) dalam nukleus
menentukan jumlah dari elektron (bermuatan negatif) yang mengelilingi atom
tersebut. <lektron pada kulit terluar berperan dalam reaksi kimia dan merupakan
bahan yang menggabungkan atom'atom untuk membentuk suatu molekul.
<lektron mengelilingi, atau mengorbit suatu atom dalam satu atau lebih lapisan.
4ika satu lapisan penuh, elektron akan mengisi lapisan kedua. +apisan kedua akan
penuh jika telah memiliki / elektron, dan seterusnya. =ambaran struktur
terpenting sebuah atom dalam menentukan sifat kimianya adalah jumlah elektron
pada lapisan luarnya. 3uatu bahan yang elektron lapisan luarnya penuh tidak akan
terjadi reaksi kimia. Karena atom'atom berusaha untuk menapai keadaan
stabilitas maksimum, sebuah atom akan selalu menoba untuk melengkapi lapisan
luarnya dengan (-,1-) >
a. !enambah atau mengurangi elektron untuk mengisi maupun
mengosongkan lapisan luarnya.
7
b. !embagi elektron'elektronnya dengan ara bergabung bersama atom
yang lain dalam rangka melengkapi lapisan luarnya.
&engan membagi elektron, atom'atom tersebut bergabung bersama dan
menapai kondisi stabilitas maksimum untuk membentuk molekul. 8leh karena
radikal bebas sangat reaktif, sehingga mempunyai spesifitas kimia yang rendah
dan dapat bereaksi dengan berbagai molekul lain, seperti protein, lemak,
karbohidrat, dan &?A. ;ntuk mendapatkan stabilitas kimia, radikal bebas tidak
dapat mempertahankan bentuk asli dalam %aktu lama dan segera berikatan
dengan bahan sekitarnya. Radikal bebas akan menyerang molekul stabil yang
terdekat dan mengambil elektron, (at yang terambil elektronnya akan menjadi
radikal bebas juga sehingga akan memulai suatu reaksi berantai, yang akhirnya
terjadi kerusakan sel tersebut (),1)). 3truktur atom dan radikal bebas dapat dilihat
pada gambar 1.
8
=ambar 1. 3truktur Kimia Radikal 6ebas.
3umber > Arief. (2112) (1-)
Radikal bebas dapat terbentuk in-vivo dan in-vitro seara (1-)>
1. $emeahan satu molekul normal seara homolitik menjadi dua. $roses ini
jarang terjadi pada sistem biologi karena memerlukan tenaga yang tinggi
dari sinar ultra:iolet, panas, dan radiasi ion.
2. Kehilangan satu elektron dari molekul normal.
3. $enambahan elektron pada molekul normal.
9
II.3 T$(e "ad$kal Be&a% Dala' Tu&uh
Radikal bebas terpenting dalam tubuh adalah radikal deri:at dari oksigen
yang disebut kelompok oksigen reaktif (reactive oxygen species@R83), termasuk
di dalamnya adalah triplet (38
2
), tunggal (singlet@18
2
), anion superoksida (8
2
'),
radikal hidroksil ('82), nitrit oksida (?8'), peroksinitrit (8?88'), asam
hipoklorus (28Al), hidrogen peroksida (2
2
8
2
), radikal alkoBil (+8'), dan radikal
peroksil (+8'
2
). Radikal bebas yang mengandung karbon (AA+
3
') berasal dari
oksidasi radikal molekul organik. Radikal yang mengandung hidrogen hasil dari
penyerangan atom 2 (2'). 6entuk lain adalah radikal yang mengandung sulfur
yang diproduksi pada oksidasi glutation menghasilkan radikal thiol (R'3) (1-).
3enya%a'senya%a yang termasuk dalam kelompok oksigen reaktif dapat dilihat
pada tabel ..
Ta&el I ) "ADI!AL BEBA# BI*L*+I#
!el,'(,k *k%$gen "eakt$f
8
2
C
C82
R88C
2
2
8
2
1
8
2
?8C
8?88
28Al
Radikal 3uperoksida (Superoxide radical)
Radikal hidroksil (Hydroxyl radical)
Radikal peroksil (Peroxyl radical)
2ydrogen peroksida (Hydrogen peroxide)
8ksigen tunggal (Singlet oxygen)
?itrit oksida (Nitric oxide)
?itrit peroksida (Peroxynitrite)
Asam hipoklor (Hypochlorous acid)
3umber > Arief. (2112) (1-)
10
II.4 #u'&er "ad$kal Be&a%
Radikal bebas yang ada di tubuh manusia berasal dari 2 sumber (1-)>
A. #u'&er End,gen
1) Autoksidasi
!erupakan produk dari proses metabolisme aerobik. !olekul yang
mengalami auto'oksidasi berasal dari katekolamin, hemoglobin, mioglobin,
sitokrom'A yang tereduksi, dan thiol. Autoksidasi dari molekul di atas
menghasilkan reduksi dari oksigen diradikal dan pembentukan kelompok reaktif
oksigen. 3uperoksida merupakan bentukan a%al radikal. .on ferrous (De ..) juga
dapat kehilangan elektronnya melalui oksigen untuk membuat superoksida dan
De ... melalui proses autoksidasi (1-).
2) 8ksidasi en(imatik
6eberapa jenis sistem en(im mampu menghasilkan radikal bebas dalam
jumlah yang ukup bermakna, meliputi Bantin oksidase (aktifasi pada reperfusi
iskemia), prostaglandin sintase, lipoBigenase, aldehide oksidase , dan asam amino
oksidase. <n(im mieloperoksidase hasil aktifasi netrofil, memanfaatkan hidrogen
peroksida untuk oksidasi ion klorida menjadi suatu oksidan yang kuat asam
hipoklor (1-).
B. #u'&er Ek%,gen
1) 8bat'obatan
6eberapa maam obat dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam
bentuk peningkatan tekanan oksigen. 6ahan'bahan tersebut bereaksi bersama
hiperoksia dapat memperepat tingkat kerusakan. Eermasuk di dalamnya
antibiotika kelompok Fuinoid atau berikatan logam untuk aktifitasnya
11
(nitrofurantoin), obat kanker seperti bleomyin, anthraylines (adriamyin), dan
methotreBate, yang memiliki aktifitas pro'oksidan. 3elain itu, radikal juga berasal
dari fenilbutason, beberapa asam fenamat dan komponen aminosalisilat dari
sulfasalasin dapat menginaktifasi protease, dan penggunaan asam askorbat dalam
jumlah banyak memperepat peroksidasi lemak (1-).
2) Radiasi
Radioterapi memungkinkan terjadinya kerusakan jaringan yang
disebabkan oleh radikal bebas. Radiasi elektromagnetik (sinar G, sinar gamma)
dan radiasi partikel (partikel elektron, proton, neutron, alfa, dan beta)
menghasilkan radikal primer dengan ara memindahkan energinya pada
komponen seluler seperti air. Radikal primer tersebut dapat mengalami reaksi
sekunder bersama oksigen yang terurai atau bersama airan seluler (1-).
3) Asap rokok
8ksidan dalam rokok mempunyai peranan yang ukup besar pada
terjadinya kerusakan saluran napas. Eelah diketahui bah%a oksidan asap
tembakau menghabiskan antioksidan intraseluler dalam sel paru (in vivo) melalui
mekanisme yang dikaitkan terhadap tekanan oksidatif. &iperkirakan bah%a tiap
hisapan rokok mempunyai bahan oksidan dalam jumlah yang sangat besar,
meliputi aldehida, epoksida, peroksida, dan radikal bebas lain yang mungkin
ukup bertahan lama hingga menyebabkan kerusakan al:eoli (1)).
$erdarahan keil berulang merupakan penyebab yang sangat mungkin dari
deposisi besi dalam jaringan paru perokok. 6esi dalam bentuk tersebut
menyebabkan pembentukan radikal hidroksil yang mematikan dari hidrogen
peroksida. 3elain itu juga ditemukan bah%a perokok mengalami peningkatan
12
neutrofil dalam saluran napas, yang berperan pada peningkatan lebih lanjut
konsentrasi radikal bebas (13,1-).
II.- "eak%$ Peru%akan "ad$kal Be&a%
&efinisi tekanan oksidatif adalah suatu keadaan di mana tingkat oksigen
reaktif intermediat (R8.) yang toksik melebihi pertahanan anti'oksidan
endogen. Keadaan ini mengakibatkan kelebihan radikal bebas, yang akan
bereaksi dengan lemak, protein, asam nukleat seluler, sehingga terjadi kerusakan
lokal dan disfungsi organ tertentu. +emak merupakan biomolekul yang rentan
terhadap serangan radikal bebas (-,1-).
a. $eroksidasi lemak
!embran sel kaya akan sumber *$oly ;nsaturated Datty Aid, ($;DA),
yang mudah dirusak oleh bahan'bahan pengoksidasi, proses tersebut
dinamakan peroksidasi lemak (1/,10). 2al ini sangat merusak karena
merupakan suatu proses berkelanjutan. $emeahan hidroperoksida lemak
sering melibatkan katalisis ion logam transisi (1-).
+2 H RC I +CH R2
+C H 82 I +88C
+88C H +J2 I +882 H +JC
+882 I +8C, +88C, aldehida.
b. Kerusakan protein
$rotein dan asam nukleat lebih tahan terhadap radikal bebas daripada
$;DA, sehingga keil kemungkinan dalam terjadinya reaksi berantai yang
epat. 3erangan radikal bebas terhadap protein sangat jarang keuali bila
13
sangat ekstensif. 2al ini terjadi hanya jika radikal tersebut mampu
berakumulasi (jarang pada sel normal), atau bila kerusakannya terfokus pada
daerah tertentu dalam protein. 3alah satu penyebab kerusakan terfokus
adalah jika protein berikatan dengan ion logam transisi (1-).
. Kerusakan &?A
3eperti pada protein keil kemungkinan terjadinya kerusakan di &?A
menjadi suatu reaksi berantai, biasanya kerusakan terjadi bila ada lesi pada
susunan molekul, apabila tidak dapat diatasi, dan terjadi sebelum replikasi
maka akan terjadi mutasi. Radikal oksigen dapat menyerang &?A jika
terbentuk di sekitar &?A seperti pada radiasi biologis (1-). 3eperti yang
ditunjukan pada gambar 2.
=ambar 2. 3umber radikal bebas yang menyebabkan kerusakan &?A.
3umber > &imas. (2111) ())
14
BAB III
HIPE"!*LE#TE"*LEMIA
III.1 Def$n$%$ H$(erk,le%ter,le'$a
2iperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) di mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 2"1 mg@dl.
2iperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol *+o% &ensity
+ipoprotein, (+&+) di dalam darah. &islipidemia adalah kelainan metabolisme
lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol +&+, trigliserida di
atas nilai normal serta penurunan kolesterol *2igh &ensity +ipoprotein, (2&+)
(1/,10).
Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah mempunyai peran penting
dalam proses aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan
kardio:askuler. &ari banyak penelitian kohort menunjukkan bah%a makin tinggi
kadar kolesterol darah, makin tinggi angka kejadian kelainan kardio:askuler.
6egitu juga sebaliknya, di mana makin rendah kadar kolesterol maka makin
rendah kejadian penyakit kardio:askuler baik untuk penegahan primer maupun
penegahan sekunder. 3etiap penurunan kadar kolesterol total 1 5 menghasilkan
penurunan risiko mortalitas kardio:askuler sebesar 1,# 5. 6egitu juga dengan
besarnya kadar kolesterol +&+ dan 2&+. $enurunan Kolesterol +&+ sebesar
1 mg@d+ menurunkan risiko kejadian kardio:askuler sebesar 1 5 dan peningkatan
kadar kolesterol 2&+ menurunkan risiko kejadian kardio:askuler sebesar 2'3 5
(1/,10).
15
&i .ndonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia penelitian
*!ultinational !onitoring of Erends and &eterminants .n Aardio:asular &isease
., (!8?.AA) tahun 10// sebesar 13," 5 untuk %anita dan 11," 5 untuk pria.
$ada !8?.AA .. tahun 100" didapatkan meningkat menjadi 1),2 5 untuk %anita
dan 1" 5 pria. $re:alensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, menapai
211'2"/ mg@d+ atau menapai 11,0 5 dari total populasi pada tahun 211".
$enderita pada generasi muda, yakni usia 2#'3" tahun, menapai 0,3 5. 7anita
menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 1",# 5, atau
hampir dua kali lipat kelompok laki'laki (1/).
III.2 Pen.e&a& H$(erk,le%ter,le'$a
6anyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. 6isa
disebabkan oleh faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan
hiperkolesterolemia poligenik, juga bisa disebabkan faktor sekunder akibat dari
penyakit lain seperti diabetes melitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan
diet lemak jenuh (*saturated fat,), kegemukan dan kurang olahraga (1/,10).
III.2.1 H$(erk,le%ter,le'$a P,l$gen$k
Eipe ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering
ditemukan, merupakan interaksi antara kelainan genetik yang multiple,
nutrisi dan faktor lingkungan lainnya serta memiliki lebih dari satu dasar
metabolik. $enyakit ini biasanya tidak disertai dengan Bantoma (10).
16
III.2.2 H$(erk,le%ter,le'$a /a'$l$al
$enyakit yang diturunkan ini terjadi akibat adanya defek gen pada
reseptor +&+ permukaan membran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini
menyebabkan hati tidak bisa mengabsorpsi +&+. Karena mengganggap
+&+ tidak ada, hati kemudian memproduksi K+&+ yang banyak ke dalam
plasma. $ada pasien dengan 2iperkolesterolemia familial ditemukan
kadar kolesterol total menapai )11 sampai 1111 mg@d+ atau " sampai
) kali dari orang normal. 6anyak pasien ini meninggal sebelum berumur
21 tahun akibat infark miokard (1/,10).
III.2.3 !e&$a%aan D$et Le'ak 0enuh1 !urang *lahraga dan
!ege'ukan
$ada tubuh manusia, reseptor +&+ menangkap +&+ yang tidak
teroksidasi dan disimpan di dalam sel tubuh. 4ika sudah berlebih, +&+
tidak masuk ke dalam sel kemudian dimetabolisme di hepar untuk menjadi
asam empedu dan diekskresikan keluar (21). $ada proses patologi,
oksidan +&+ ditangkap oleh makrofag dan kemudian menjadi sel busa dan
menumpuk di dalam tubuh, tidak diekskresi dan apabila menumpuk
didalam pembuluh darah menimbulkan plak ateroma dan lama'kelamaan
menjadi aterosklerosis (10).
$enelitian pada binatang yang ditingkatkan kadar serumnya
menunjukkan +&+ memiu aterogenesis. Ada bentuk kelainan gen pada
manusia yang menyebabkan peningkatan +&+ seara berat yang
17
menimbulkan penyakit kardio:askuler pada usia muda. *+o% &ensity
+ipoprotein, menimbulkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri
serta dapat menyebabkan rangsangan inflamasi pada lesi aterogenik.
$eningkatan +&+ berhubungan dengan semua tingkatan aterogenik yaitu
disfungsi endotel, pembentukan dan pertumbuhan plak, ketidakstabilan
plak dan trombosis. $eningkatan +&+ plasma menyebabkan retensi
partikel +&+ pada dinding arteri meningkat, oksidasi +&+ dan
pengeluaran (at'(at mediator inflamasi (1/). $ada akhirnya akan terbentuk
sel busa dari +&+ yang teroksidasi dan menyebabkan terbentuknya plak
aterosklerosis (21). Keadaan ini dapat dilihat pada gambar 3.
=ambar 3. $roses terjadinya aterosklerosis. &imulai dari edera pada endotel pembuluh darah
oleh karena faktor hipertensi, merokok, makan makanan yang mengandung banyak lemak,
oksidasi +&+, diabetes melitus, (at :asoaktif dan sitokin.
3umber> .man. (2110) (1/)
18
III.2.4 Ak$&at Pen.ak$t La$n
Ta&el II. PEN2EBAB HIPE"!*LE#TE"*LEMIA 2AN+
DI#EBAB!AN *LEH PEN2A!IT )
Pen.ak$t (en.e&a& !ela$nan l$($d
&iabetes melitus (&!)
=agal ginjal kronis
3indrom nefrotik
2ipotiroidisme
$enyalahgunaan alkohol
Kolestasis
Kehamilan
8bat'obatan (kontrasepsi oral,
diuretik, L bloker, kortikosteroid3
E= M dan 2&+ M
E= N
Kolesterol total N
Koleterol total N
E= N
Kolesterol total N
E= N
E= Ndan atau Kolesterol totalN,
2&+ M
Keterangan > E= O Erigliserida, 2&+ O 2igh &ensity +ipoprotein, N O meningkat, M O
menurun.
3umber > .man. (2110) (1/)
III.3 D$agn,%$% H$(erk,le%ter,le'$a
Anamnesis meliputi karakteristik umum, kebiasaan diet, perilaku aktifitas
fisik, merokok, peminum alkohol dan ri%ayat penyakit sebelumnya serta ri%ayat
sakit pada keluarga. $emeriksaan fisik yang akan dilakukan adalah antropometri,
frekuensi denyut nadi, tekanan darah, auskultasi irama jantung, serta <K=.
$emeriksaan laboratorium darah yaitu kadar kolesterol total, kolesterol +&+,
trigliserida dan kolesterol 2&+ dalam plasma (10,21). $engklasifikasian kadar
lipid untuk menentukan diagnosis hiperkolesterolemia dapat dilihat pada tabel ....
19
Ta&el III. !LA#I/I!A#I !ADA" LIPID PLA#MA 4'g5dl3
!*LE#TE"*L T*TAL
9 211
211 P 230
Q 2"1
Rang diinginkan
6atas tinggi
Einggi
LDL
9 111
111 P 120
131 P 1#0
1)1 P 1/0
Q 101
8ptimal
!endekati optimal
6atas tinggi
Einggi
3angat tinggi
HDL
9 "1
Q )1
Rendah
Einggi
T"I+LI#E"IDA
9 1#1
1#1 P 100
211 P "00
Q #11
?ormal
6atas tinggi
Einggi
3angat tinggi
3umber > .man. (2110) (1/)
20
Ta&el I6. !ANDUN+AN !*LE#TE"*L DALAM MA!ANAN
0en$% Makanan
4177g3
!andungan
!,le%ter,l 4'g3
0en$% Makanan
4177g3
!andungan
!,le%ter,l 4'g3
8tak /11 !entega 121
=injal 3-# Krim 133
2ati 311 Keju 01
4antung 1#1 3usu Aair 31
Ayam /# 3usu 6ubuk 11#
6iri'biri -1 +emak babi 0#
Kambing ## !ayones -1
+embu "# $utih telur ayam 1
;dang 131 Kuning telur
ayam
1"/1
Eiram #1 Eelur ikan 311
Kerang "# Eelur itik /#1
.kan tenggiri 3 Eelur puyuh "1#
Ketam 111
3umber > Almatsier. (211)) (21)
BAB I6
21
ATE"*#!LE"*#I#
I6.1 Def$n$%$ Ater,%kler,%$%
.stilah aterosklerosis barasal dari bahasa Runani, yang berarti penebalan
tunika intima arteri (sclerosis, penebalan) dan penimbunan lipid (athere, pasta)
yang menirikan lesi yang khas (/). Aterosklerosis merupakan penyakit yang
melibatkan aorta, abang'abangnya yang besar dan arteri berukuran sedang,
seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian'bagian ekstremitas, otak, jantung
dan organ dalam utama. Aterosklerosis tidak menyerang arteriol dan juga tidak
melibatkan sirkulasi :ena (/,22). $enyakit ini multifokal, dan lesi unit, atau
ateroma (berak aterosklerosis), terdiri dari masa bahan lemak dengan jaringan
ikat fibrosa. 3ering disertai endapan sekunder garam kalsium dan produk'produk
darah. 6erak aterosklerosis mulai pada lapisan intima atau lapisan dalam
dinding pembuluh tetapi dalam pertumbuhannya dapat meluas sampai mele%ati
tunika media atau bagian muskuloelastika dinding pembuluh (22). Aterosklerosis
merupakan penyebab utama kematian dan keaatan di negara maju. ?amun
demikian, penyakit aterosklerosis yang memengaruhi arteri koronaria merupakan
penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas (/).
I6.2 M,rf,l,g$ Ater,%kler,%$%
$roses kuni pada aterosklerosis adalah penebalan intima dan penimbunan
lemak yang menghasilkan ateroma. Ateroma (berasal dari bahasa Yunani untuk
gruel, yaitu sejenis makanan yang terbuat dari gandum) atau plak ateromatosa
22
terdiri atas lesi fokal meninggi yang bera%al di dalam intima, memiliki inti lemak
(terutama kolesterol dan ester kolesterol) yang lunak, kuning dan grumosa serta
dilapisi oleh selaput fibrosa putih yang padat (1",22).
$lak ateromatosa, yang disebut juga plak fibrosa, *fibrofatty,, lemak atau
fibrolipid, tampak putih sampai kuning'putih dan menempel di lumen arteri.
;kuran plak ber:ariasi dari garis tengah 1,3 sampai 1,# m, tetapi kadang'kadang
menyatu membentuk massa yang lebih besar. +esi aterosklerosis biasanya hanya
mengenai sebagian dinding lingkaran arteri (lesi eksentrik) dan membentuk
berak'berak yang tersebar di sepanjang pembuluh. +esi ini a%alnya bersifat
lokal dan tersebar jarang, namun seiring dengan perkembangan penyakit lesi
bertambah banyak dan difus. &alam distribusinya yang khas pada manusia, plak
ateroskerosis biasanya lebih banyak mengenai aorta abdominalis dari pada aorta
torakalis, dan lesi enderung lebih menolok di sekitar ostia abang besar.
$embuluh darah yang paling sering terkena adalah arteri koronaria, dan pembuluh
di 3irkulus 7illis (1").
$lak aterosklerosis memiliki tiga komponen utama (1) >
1. 3el, termasuk sel otot polos, makrofag dan leukosit
2. !atriks ekstrasel, termasuk kolagen, serat elastik, dan proteoglikan
3. +emak intrasel dan ekstrasel.
6iasanya lapisan fibrosa superfisial terdiri atas sel otot polos dan kolagen
yang relatif padat. &i ba%ah dan sisi lapisan penutup ini terdapat daerah selular
yang terdiri atas makrofag, sel otot polos dan limfosit E. 4auh di sebelah dalam
dari lapisan fibrosa terdapat inti nekrotik, yang mengandung massa lemak
(terutama kolesterol dan ester kolesteril) yang tersusun aak, elah yang
mengandung kolesterol, debris dari sel yang mati, sel busa, fibrin, tombus, dan
23
protein plasma lainnya. 3el busa adalah sel besar penuh lemak yang terutama
berasal dari monosit darah (makrofag jaringan), tetapi sel otot polos juga dapat
memakan lemak untuk menjadi sel busa (1),23).
$lak umumnya terus berubah dan membesar seara progresif melalui
kematian dan degenerasi sel, sintesis dan degradasi (,remodeling,) matriks
ekstrasel, dan organisasi trombus. 3elain itu, ateroma juga sering mengalami
kalsifikasi. +esi aterosklerosis tahap lanjut merupakan lesi yang sangat rentan
terhadap perubahan patologis yang memiliki dampak klinis berikut (2")>
1. Ruptur, ulserasi atau erosi fokal di permukaan luminal plak
ateromatosa dapat menyebabkan (at yang sangat trombogenik terpajan
sehingga terbentuk trobus atau terlepasnya debris ke dalam aliran
darah dan menimbulkan mikroembolus yang tersusun oleh isi lesi
(embolus kolesterol atau ateroembolus)
2. &apat terjadi perdarahan ke dalam plak, terutama di arteri koronaria,
yang dipiu oleh ruptur lapisan fibrosa penutup atau kapiler berdinding
tipis yang mensuplai darah ke plak. 2ematom yang terbentuk dapat
menyebabkan plak membesar atau memiu ruptur plak.
3. Erombosis pada plak, penyakit paling ditakuti, biasanya terjadi pada
lesi yang mengalami kelainan (ruptur, ulserasi, erosi atau perdarahan)
dan dapat menyebabkan oklusi lumen parsial atau total. Erombus dapat
menyatu ke dalam plak sehingga plak a%al menjadi semakin besar.
". &apat terjadi dilatasi mirip aneurisma akibat atrofi iskemik atau
tekanan yang dipiu oleh aterosklerosis pada lapisan media di
ba%ahnya, disertai lenyapnya jaringan elastik yang menyebabkan
pembuluh melemah dan berpotensi peah.
24
#. 6erak perlemakan, terdiri atas sel busa penuh lemak, adalah lesi yang
tidak meninggi seara bermakna sehingga tidak menyebabkan
gangguan aliran darah. Kelainan ini bera%al sebagai titik'titik kuning
datar yang garis tengahnya kurang dari 1 mm yang kemudian menyatu
membentuk goresan@berak memanjang 1 m atau lebih. 6erak
perlemakan ditemukan di aorta pada sebagian anak yang berusia
kurang dari 1 tahun dan semua anak berusia lebih dari 11 tahun, tanpa
memandang tempat tinggal, ras, jenis kelamin, atau lingkungan.
2ubungan antara perlemakan dan plak aterosklerosis tidak jelas,
%alaupun berak'berak ini dapat berkembang menjadi prekursor plak,
tidak semua berak perlemakan dapat menjadi lesi aterosklerosis
(1",2").
I6.3 Et$,l,g$ Ater,%kler,%$%
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit,
pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel'sel yang
mengumpulkan bahan lemak. $ada saatnya monosit yang terisi lemak ini akan
terkumpul, menyebabkan berak penebalan di lapisan dalam arteri. ;nsur lemak
yang berperan disini adalah +&+ (,lo% density lipoprotein,), +&+ sering disebut
kolestrol jahat, dan +&+ yang tinggi akan berpotensi menumpuk di sepanjang
dinding nadi koroner (1)). Arteri yang terkena arterosklerosis akan kehilanagan
kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit.
+ama'kelamaan ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga bisa rapuh
dan peah. &arah bisa masuk ke dalam ateroma yang peah, sehingga ateroma
menjadi lebih besar dan mempersempit arteri (21,22).
25
Ateroma yang peah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan
memiu terjadinya pembekuan darah (trombus). 3elanjutnya bekuan ini akan
mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir
bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di daerah lain (emboli). Akibat
dari penyempitan arteri jantung kesulitan memompa darah dan timbul rasa nyeri
di dada, pusing'pusing dan berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. 6ila
penyumbatan terjadi di otak maka yang diderita stroke dan bisa juga
menyebabkan kelumpuhan (23,2").
+aju peningkatan ukuran dan jumlah ateroma dipengaruhi berbagai faktor.
Daktor genetik penting dan aterosklerosis serta komplikasinya enderung terjadi
dalam keluarga. 3eseorang penderita penyakit keturunan homosistimuria
memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. $enyakit ini mengenai
banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri menuju ke
jantung). 3ebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial,
kadar kolestrol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih
banyak di dalam arteri koroner dibandingkan arteri lainnya. $ada penderita
hipertensi umumnya akan menderita aterosklerosis lebih a%al dan lebih berat dan
beratnya penyakit berhubungan dengan tekanan darah, %alaupun batas normal
(10,22).
I6.4 Pat,gene%$% Ater,%kler,%$%
$atogenesis aterosklerosis merupakan suatu proses interaksi yang
kompleks, dan hingga saat ini masih belum dimengerti sepenuhnya. .nteraksi dan
respon dinding pembuluh darah dengan pengaruh unit sebagai stresor (sebagian
diketahui sebagai faktor risiko) yang terutama dipertimbangkan teori patogenesis
yang menakup konsep ini adalah hipotesis respon terhadap edera, dengan
26
beberapa bentuk edera tunika intima yang menga%ali inflamasi kronis dinding
arteri dan menyebabkan timbulnya ateroma (/,2").
&inding pembuluh darah terpajan berbagai iritan, di antaranya adalah
faktor'faktor hemodinamik, hipertensi, hiperlipidemia, serta deri:at dari rokok
dan toksin (misalnya, hemosistein atau +&+ teroksidasi) (1-,2#). &ari kesemua
agen ini, efek sinergis gangguan hemodinamik yang menyertai fungsi sirkulasi
normal yang digabungkan dengan efek merugikan hiperkolesterolemia dianggap
merupakan faktor terpenting dalam patogenesis aterosklerosis (10,2").
Rang terpenting pada teori patogenesis respon'terhadap'edera adalah
edera endotel kronis yang menyebabkan respon inflamasi kronis dinding arteri
dan timbulnya plak aterosklerosis. $engaruh +&+ pada aterosklerosis dapat
dilihat pada gambar berikut (21,2").
27
=ambar ". $eranan +&+ dalam aterosklerosis. =ambaran skematik efek +&+ dan +&+
teroksidasi dalam patogenesis aterosklerosis. Daktor resiko koroner lainnya, kadar 2&+ rendah,
merokok, hipertensi, diabetes melitus, dan defisiensi estrogen juga memperkuat oksidasi +&+.
3umber > $rie S 7ilson.(211#) (1")
&inding arteri terdiri atas lapisan konsentrik tempat sel'sel endotel, sel'sel
otot polos, dan matriks ekstrasel dengan serabut elastis dan kolagen yang dapat
terlihat dengan jelas. Ketiga lapisan ini adalah intima, media, dan ad:entisia.
+apisan intima terdiri atas lapisan sel'sel endotel yang membatasi arteri dan
merupakan satu'satunya bagian dinding pembuluh darah yang berinteraksi dengan
komponen darah (2").
2al penting mengenai endotel adalah (1")>
1. !engandung reseptor untuk +&+ dan bekerja sebagai sa%ar dengan
permeabilitas yang sangat selektif.
28
2. !emberikan permukaan nontrombogenik oleh lapisan heparin dan
oleh sekresi $=.
2
(:asodilator kuat dan inhibitor agregasi trombosit),
dan oleh sekresi plasminogen.
3. !ensekresi oksida nitrit (suatu :asodilator kuat), dan
". 6erinteraksi dengan trombosit, monosit, makrofag, limfosit E, dan sel'
sel otot polos melalui berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan.
+apisan media merupakan bagian otot dinding arteri dan terdiri atas sel'sel otot
polos, kolagen, dan elastin. &ilindungi oleh lapisan intima terhadap komponen'
komponen darah. +apisan media ini bertanggung ja%ab atas kontraktilitas dan
kerja pembuluh darah. +apisan ad:entisia merupakan lapisan terluar dinding
pembuluh darah dan terdiri atas sebagian sel'sel otot polos dan fibroblast, lapisan
ini juga mengandung :asa :asorum, yaitu pembuluh darah keil yang
menghantarkan suplai darah ke dinding pembuluh darah (/,1)).
$ada aterosklerosis, terjadi gangguan integritas lapisan media dan intima,
sehingga menyebabkan terbentuknya ateroma. 2ipotesis respon terhadap edera
memperkirakan bah%a langkah a%al dalam aterogenesis adalah edera yang
kemudian menyebabkan disfungsi endotel arteri dengan meningkatnya
permeabilitas terhadap monosit dan lipid darah (2").
29
=ambar #. $roses terbentuknya plak aterosklerosis pada dinding pembuluh darah arteri.
3umber > $rie S 7ilson. (211#) (1")
30
2iperkolesterolemia sendiri diyakini mengganggu fungsi endotel dengan
meningkatkan produksi radikal bebas oksigen (10). Radikal bebas ini
menonaktifkan oksida nitrat, yaitu faktor *endothelial'relaBing, utama. Apabila
terjadi hiperlipidemia kronis, lipoprotein tertimbun dalam lapisan intima di tempat
meningkatnya permeabilitas endotel. $emajanan terhadap radikal bebas dalam sel
endotel dinding arteri menyebabkan terjadinya oksidasi +&+, yang berperan
dalam memperepat timbulnya plak ateromatosa. 8ksidasi +&+ diperkuat oleh
kadar 2&+ yang rendah, diabetes melitus, defisiensi estrogen, hipertensi, dan
adanya deri:at merokok (1-). Aedera endotel akibat hiperkolesterolemia akan
memiu adhesi monosit, migrasi sel otot polos subendotel, dan penimbunan lipid
dalam makrofag dan sel'sel otot polos. Apabila terpajan dengan +&+ yang
teroksidasi, makrofag menjadi sel busa, dan beragregasi dalam lapisan intima,
yang terlihat seara makroskopis sebagai berak lemak. Akhirnya deposisi lipid
dan jaringan ikat mengubah berak lemak ini menjadi ateroma lemak fibrosa
matur. Ruptur menyebabkan inti bagian dalam plak terpajan dengan +&+ yang
teroksidasi dan meningkatkan perlekatan elemen sel, termasuk trombosit.
Akhirnya deposisi lemak dan jaringan ikat mengubah plak fibrosa menjadi
ateroma, yang dapat mengalami perdarahan, ulserasi, atau trombosis, dan dapat
menyebabkan infark miokardium (22'2").
I6.- Efek Ater,%kler,%$%
Akibat aterosklerosis tergantung pada ukuran arteri yang terserang. 4ika
arteri berukuran sedang, seperti abang utama arteria koronaria, dengan garis
tengah lumen beberapa milimeter, aterosklerosis lambat laun akan mengakibatkan
penyempitan atau obstruksi total lumen (1). $erkembangan penyumbatan yang
lambat ini, komplikasi aterosklerosis dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan
31
mendadak. 3alah satu keadaannya adalah adanya pembentukan trombus yang
bertumpuk pada lapisan intima kasar, yang ditimbulkan oleh plak aterosklerosis.
$enyumbatan arteri ukuran keil atau ukuran sedang enderung ditimbulkan
trombosis. $erdarahan di pusat plak yang lunak merupakan bentuk komplikasi
lain dari aterosklerosis (22).
$ada sebuah pembuluh darah dengan ukuran sebesar arteria koronaria
perdarahan tersebut dapat mengakibatkan pembengkakan plak disertai
penyumbatan lumen yang mendadak. Komplikasi lain yang diakibatkan
penyumbatan arteri akut adalah ruptur berak disertai pembengkakan kandungan
lipid yang lunak ke dalam lumen dan penyumbatan pada bagian ba%ah pembuluh
yang lebih sempit. 4ika ukup luas dan berat, lesi aterosklerosis dapat menembus
dinding muskularis dan dinding elastis (tunika media) dinding arteri, sehingga
melemahkan dinding tersebut. Eempat yang paling sering terjadinya
aterosklerosis yang berat yaitu pada aorta abdominalis. Kerusakan pada tunika
media mengakibatkan terbentuknya aneurisma aterosklerosis yang merupakan
penggelembungan dinding arteri yang lemah. Komplikasi aneurisma yang paling
berbahaya adalah terjadinya ruptur disertai perdarahan (22,2").
BAB 6
32
PE"AN "ADI!AL BEBA# DALAM PAT*+ENE#I#
ATE"*#!LE"*#I#
6.1 Mekan$%'e Ater,%kler,%$%
Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai adanya plak dinding arteri
besar, sehingga mempersempit lumen pembuluh tersebut (sehingga aliran darah
terganggu) dan menurunkan elastisitas pembuluh darah tersebut. $lak terdiri dari
sel otot polos, jaringan ikat, lemak dan kotoran yang tertimbun di intima dinding
arteri. $enelitian terhadap manusia dari semua kelompok usia, serta terhadap
he%an, mengisyaratkan bah%a pembentukan plak ini meningkat seiring dengan
pertambahan usia dalam rangkaian proses sebagai berikut (22).
3el endotel dinding arteri mengalami edera, baik seara mekanis maupun
karena bahan'bahan sitotoksik (termasuk +&+ yang teroksidasi olah radikal
bebas). &aerah yang edera terpajan ke darah dan menarik monosit, yang akan
berubah menjadi makrofag dan memakan bahan'bahan di sekitarnya (termasuk
+&+ yang teroksidasi olah radikal bebas) (22,2#). Akibat dipenuhi lemak, sel ini
berubah menjadi sel busa yang tertimbun dan menimbulkan ,fatty streak, di
dalam dinding pembuluh darah (23).
3el endotel ini dalam keadaan normal menghasilkan prostaglandin .
2
($=.
2
), suatu prostasiklin yang menghambat agregasi trombosit. Apabila sel
endotel rusak, trombosit akan menggumpal dan melepaskan tromboksan A
2
(EGA
2
), suatu (at yang mendorong penggumpalan trombosit lebih lanjut (22).
Eromboksan A
2
(EGA
2
) dan prostaglandin .
2
($=.
2
) ini berasal dari endoperoksida
33
($=2) suatu produk sintesis prostanoid melalui jalur siklo'oksigenase (A8G)
yang disebut juga sebagai prostaglandin 2 sintase (2)). $rostanoid ini dibentuk
dari arakidonat, yang diperoleh dari makanan tetapi juga dapat berasal dari posisi
2 fosfolipid di membran plasma oleh kerja fosfolipase A
2
(2),2-). 3elain itu, sel
endotel juga melepaskan ,$latelet'&eri:ed =ro%th Dator, ($&=D). !akrofag
juga menghasilkan faktor'faktor pertumbuhan yang menyebabkan proliferasi sel'
sel otot polos, yang bermigrasi dari lapisan media ke intima dinding arteri (2/).
3el di dalam lapisan intima melepaskan lemak (triasilgliserol dan
kolesterol) yang kemudian menumpuk di plak yang sedang tumbuh. +ipoprotein
darah terutama +&+, terus masuk ke lesi dan ikut berperan menambah timbunan
lemak (22). 3el di lesi ini mensekresikan kolagen, elastin, glikosaminoglikan,
membentuk tudung fibrosa, dan munul kristal kolesterol di bagian tengah plak.
3el terperangkap di dalam plak kemudian mati sehingga terbentuk kotoran. 4uga
dapat terjadi kalsifikasi. Ruptur dan perdarahan plak berkapsul tersebut di
pembuluh koroner dapat menyebabkan pembentukan akut bekuan darah
(trombus), yang akan semakin menyumbat pembuluh dan menimbulkan
miokardium (2-,2/). !ekanisme terjadinya aterosklerosis ini juga dapat dilihat
pada gambar #.
6.2 "ad$kal Be&a% Dala' Pat,gene%$% Ater,%kler,%$%
34
3uatu radikal bebas berdasarkan definisi, adalah suatu atom yang memiliki
satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit terluarnya. Tat ini sangat
reaktif dan dapat menetuskan reaksi berantai dengan mengekstraksi sebuah
elektron dari molekul di dekatnya untuk melengkapi orbitalnya sendiri. 6agi
manusia oksigen (8
2
) adalah (at yang sangat penting sekaligus toksik.

8ksigen
dapat menyebabkan terbentuknya radikal oksigen dan spesies oksigen reaktif lain
yang mampu menyebabkan edera sel (23,2#). 3eperti yang terlihat pada
gambar ).
=ambar ). $eran oksigen dalam edera sel. !etabolisme oksigen yang normal dengan tidak
henti mengubah 82 menjadi spesies oksigen reaktif (R83), yang dapat menyebabkan edera sel.
3umber > !ark S 3mith. (2111) (23)
!etabolit oksigen utama yang dihasilkan melalui reduksi satu elektron
oksigen adalah kelompok oksigen reaktif (R83), di antaranya superoksida (8
2
'
),
35
radikal bebas hidroksil (82
C
), dan bentuk oksigen yang tereduksi seara parsial,
hidrogen peroksida (2
2
8
2
), dan lainnya (23). Radikal bebas mampu bereaksi
tanpa pandang bulu dengan setiap molekul yang kontak dengannya, menarik
elektron dan membentuk radikal bebas yang baru dalam reaksi berantai oksidatif
sitotoksik. Radikal hidroksil mungkin merupakan spesies oksigen reaktif yang
paling poten, dan mungkin menjadi inisiator atau penetus reaksi berantai tersebut
yang membentuk peroksida lemak dan radikal organik (23).
$embentukan peroksida lemak dan radikal bebas lemak, di anggap sebagai
suatu iri yang penting dalam edera sel yang disebabkan oleh kelompok oksigen
reaktif. 4enis reaksi ini, yang disebut sebagai auto'oksidasi radikal bebas,
memerlukan suatu inisiator (misalnya radikal hidroksil) agar reaksi tersebut dapat
berjalan. $eroksidasi biasanya dimulai dengan ekstraksi atom hidrogen yang
mengandung satu elektron dari ikatan rangkap terkonjugasi dalam asam lemak
(23,2"). $embentukan radikal hidroksil setempat dari hidrogen peroksida, yang
diperantarai oleh De
2H
, dapat menetuskan reaksi berantai tersebut. 2al ini
diperbanyak oleh penambahan oksigen untuk membentuk radikal peroksil lemak
dan peroksida lemak, seperti yang terlihat pada gambar berikut (23,2#).
36
=ambar -. $eroksidasi lemak. 3uatu reaksi berantai radikal bebas. A. $eroksidasi lemak
dietuskan oleh sebuah senya%a radikal bebas, misalnya radikal hidroksil yang mengekstraksi
sebuah hidrogen dari lemak *polyunsaturated, (+2) komponen dari +&+, sehingga terbentuk
suatu radikal lemak. B. Reaksi berantai radikal bebas diperluas oleh penambahan 82, yang
membentuk radikal peroksi lemak (+88
C
) dan peroksida lemak (+882).
3umber > !ark S 3mith. (2111) (22)
Asam lemak utama yang mengalami peroksidasi lemak di dalam membran
sel adalah asam lemak *polyunsaturated, atau yang biasa dikenal sebagai $;DA.
Akhirnya akan terjadi degradasi lemak, dan terbentuk berbagai produk seperti
melondialdehida (dari asam lemak dengan tiga atau lebih ikatan rangkap), yang
munul di dalam darah dan urin dan digunakan sebagai indikator kerusakan akibat
radikal bebas. Apabila terbentuk seara berlebihan, melondialdehida ini akan
menyebabkan terjadinya stress oksidatif, maka akan bereaksi seara terus menerus
terhadap fosfolipid dari +&+ dan akan, menyebabkan proses oksidasi (23'2#).
37
Aedera endotel yang terjadi pada aterosklerosis ini akan menarik monosit
ke dalam intima, yang akan berubah menjadi makrofag dan memakan bahan'
bahan di sekitarnya (termasuk +&+ yang teroksidasi). 3ebagian sel, terutama
makrofag fagositik, memiliki reseptor non spesifik yang dikenal sebagai reseptor
penyapu (*sa:enger,) yang mengikat berbagai jenis molekul, termasuk pertikel
+&+ yang telah termodifikasi. !odifikasi +&+ ini sering terjadi akibat kerusakan
oksidatif, terutama pada gugus asil lemak *polyunsaturated,. 6erkaitan dengan
reseptor +&+, reseptor penyapu ini tidak terkena kontrol penekanan (*do%n
regulation,). Keberadaan reseptor terus'menerus di membran sel, memungkinkan
sel menyerap +&+ yang mengalami perubahan oksidatif jauh setelah kadar
kolesterol intrasel meningkat. Apabila telah penuh tertimbun lemak, maka
makrofag akan berubah menjadi sel busa (*foam ells,) (2-,2/). 3eperti yang
terlihat pada gambar /.
38
=ambar /. $embentukan sel busa dengan fagositosis +&+ yang teroksidasi. $roses ini terjadi di
ruang subendotel pembuluh darah.Kitamin <, A, dan A dapat menghambat oksidasi +&+.
3umber > !ark S 3mith. (2111) (22)
$enimbunan sel busa ini di ruang subendotel pembuluh darah merupakan
bukti paling a%al adanya pertumbuhan plak aterosklerosis yang dikenal sebagai
*fatty streak,. +&+ teroksidasi akan mengaktifasi sel limfosit E yang berakibat
menurunnya densitas dan fungsi otot polos, sehingga sintesa matriks menurun.
4uga akan mengaktifasi makrofag untuk mengeluarkan en(im proteolitik seperti
matriks metaloproteinase, sehingga menyebabkan peningkatan degradasi matriks.
$eningkatan degradasi matriks dan penurunan sintesis matriks tersebut akan
memudahkan ruptur plak (2",2-).
$roses yang menyebabkan oksidasi +&+ melibatkan radikal superoksida,
oksida nitrat, hidrogen peroksida, dan oksidan lainnya seperti yang sudah
dijelaskan di atas. 3ebagai ontoh, superoksida yang merupakan radikal yang
terbentuk pada rantai respirasi. 3uperoksida ini juga dapat berasal dari retikulum
39
endoplasma melalui sitokrom $'"#1 dari ?A&$2'sitokrom $'"#1 reduktase.
3uperoksida ini terdapat pada jaringan endotel, otot polos, dan monosit.
3uperoksida ini akan seara langsung mengoksidasi +&+ meski dengan atau tanpa
adanya metal (De, Au) (2#,2/).
$ada perkembangannya, proses pembentukan radikal bebas pengoksidasi
ini dapat dihambat dengan pemberian antioksidan, misalnya :itamin < (20).
&engan memberikan elektron tunggal dalam dua reaksi ber'urutan untuk
membentuk senya%a teroksidasi yang stabil sehingga tidak bersifat reaktif lagi
melakukan oksidasi terhadap atom atau molekul yang stabil di dekatnya karena
kolesterol +&+ berkemampuan menembus dinding arteri dan mulai menyumbat
pembuluh darah bila telah mengalami oksidasi. 6ila oksidasi tidak terjadi maka
+&+ tidak mampu membentuk plak dan sumbatan arteri. Kitamin <, antioksidan
yang berperan menegah terjadinya proses oksidasi dalam tubuh. &engan
demikian :itamin < dapat menghambat risiko munulnya penyakit jantung akibat
pembentukan plak dan penyempitan arteri tersebut (20,31).
40
BAB 6I
PENUTUP
6I.1 !e%$'(ulan
Radikal bebas menginisiasi terbentuknya peroksida lemak melalui suatu
proses auto'oksidasi radikal bebas, dengan mengekstraksi atom hidrogen yang
mengandung satu elektron dari ikatan rangkap terkonjugasi dalam asam lemak
(terutama asam lemak *polyunsaturated, atau $;DA). *+o% &ensity +ipoprotein,
(+&+) kolesterol mengandung asam lemak *polyunsaturated, atau $;DA yang
dapat dioksidasi oleh radikal bebas. $roses yang menyebabkan oksidasi +&+ juga
melibatkan radikal superoksida, oksida nitrat, hidrogen peroksida, dan oksidan
lainnya seperti yang sudah dijelaskan. 3ebagai ontoh, superoksida yang
merupakan radikal yang terbentuk pada rantai respirasi. 3uperoksida ini juga
dapat berasal dari retikulum endoplasma melalui sitokrom $'"#1 dari ?A&$2'
sitokrom $'"#1 reduktase. 3uperoksida ini terdapat pada jaringan endotel, otot
polos, dan monosit. 3uperoksida ini akan seara langsung mengoksidasi +&+
meski dengan atau tanpa adanya metal (De, Au).
Aedera pada sel endotel dinding arteri yang disebabkan oleh +&+ yang
teroksidasi ini akan menyebabkan sel endotel melepaskan tromboksan A
2
(EGA
2
)
dan prostaglandin .
2
($=.
2
) yang berfungsi sebagai (at yang mendorong
penggumpalan trombosit lebih lanjut dan menghambat agregasi trombosit pada sel
endotel yang edera, sehingga dapat memperberat pembentukan plak dan semakin
menyumbat lumen pembuluh darah arteri.
3etelah +&+ mengalami oksidasi oleh radikal bebas, maka +&+ akan
dikenali oleh reseptor penyapu (*sa:enger reeptor,) yang meski terdapat
akumulasi lemak tidak melakukan ,do%n regulation, sehingga memungkinkan
makrofag terus'menerus menyerap (fagositosis) +&+ yang teroksidasi dan pada
41
akhirnya dapat menyebabkan timbulnya sel busa di ruang subendotel yang
merupakan bukti paling a%al adanya pertumbuhan plak aterosklerosis. 3el yang
edera ini juga mensekresikan kolagen, elastin, glikosaminoglikan, membentuk
tudung fibrosa, dan munul kristal kolesterol di bagian tengah plak, sehingga
menyebabkan sel terperangkap di dalam plak kemudian mati dan membentuk
kotoran. 3elain itu dapat terjadi kalsifikasi, ruptur dan perdarahan plak berkapsul
tersebut di pembuluh koroner. Ruptur dan perdarahan plak ini dapat
menyebabkan pembentukan akut bekuan darah (trombus), yang akan semakin
menyumbat pembuluh dan dapat menimbulkan miokarditis.
6I.2 #aran
1) $erlu dilakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai bahaya radikal
bebas dan ara menegah terbentuknya radikal bebas dalam jumlah
berlebihan, guna menegah perusakan lemak yang dapat menyebabkan
terbentuknya plak aterosklerosis dalam tubuh manusia.
2) Kontrol gaya hidup pada orang dengan kebiasaan mengkonsumsi
lemak dalam jumlah berlebihan, guna menegah penumpukan
kolesterol jahat (+&+) yang dapat mengalami oksidasi oleh radikal
bebas dan menyebabkan terbentuknya plak aterosklerosis.
3) $erlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai proses oksidasi
kolesterol +&+ oleh radikal bebas, dalam upaya menegah
terbentuknya plak aterosklerosis yang dapat berkembang sehingga
menyebabkan berbagai kelainan pada jantung.
DA/TA" PU#TA!A
42
1. !ithell R?, Aotran R3. 4ejas Adaptasi &an Kematian 3el. &alam> Kumar
K, Aotran R3, Robbins 3+. Robbins 6uku Ajar $atologi. <disis Ke ' -.
$rasetyo A, $endit 6;, $riliono E, Alih 6ahasa. Asroruddin !, 2artanto
2, &armaniah ?, editor 6ahasa .ndonesia. 4akarta> <=AU 211-> 2al. 3'
3".
2. !ayes $A. 3truktur &an Dungsi Kitamin +arut'+ipid. &alam> !urray RK,
=ranner &K, !ayes $A, Rod%ell K7. 6iokimia 2arper. <disi Ke ' 2#.
2artono A, Alih 6ahasa. 6ani A$, 3ikumbang E!, <ditor <disi 6ahasa
.ndonesia. 4akarta> <=AU 2113. 2al. )13')31.
3. $angkahila 7. !engapa !enjadi Eua. &alam> Anti Aging !ediine.
&harma%an 6,editor. 4akarta> 6uku KompasU 211-> 2al. 1'2".
". !urray RK. 3el &arah !erah &an $utih. &alam> 6ender &A, 6otham K!,
=ranner &K, Keeley D7, !ayes $A, !urray RK, dkk. 6iokimia 2arper.
<disi Ke ' 2-. $endit 6;, Alih 6ahasa. 7ulandari ?, Rendy +,
&%ijayanthi +, &any D, +iena, Rahman +R, <ditor <disi 6ahasa
.ndonesia. 4akarta> <=AU 2110. 2al )3)')#2.
#. !uhtadi &. Apakah $enuaan .tu. &alam> =i(i Anti $enuaan &ini. 6andung>
Al:abetaU 2110> 2al. -1'-0.
). &ymas E$. Radikal 6ebas. A:ailable at> http>@@dyagi.multiply.
om@journal@item@"@RA&.KA+V6<6A3. Aessed !ay 2-, 2111.
-. Anonymous. 2ubungan Antara Radikal 6ebas &engan $ola 2idup Eidak
3ehat. A:ailable at> http>@@%%%.kafesantai.om@hidup'sehat@radikal'
bebas'1.php. Aesed !ey 21, 2111.
/. 6ro%n AE. $enyakit Aterosklerotik Koroner. &alam> $rie 3A, 7ilson +!.
$atofisiologi Konsep Klinis $roses'$roses $enyakit. <disi Ke ' ). $endit
6u, 2artanto 2, 7ulansari $, !ahanani &A, Alih 6ahasa. 2artanto 2,
3usi ?, 7ulansari $, !ahanani &A, <ditor <disi 6ahasa .ndonesia.
4akarta> <=AU 211#. 2al #-)')12.
0. 3hoen D4, Aotran R3. $embuluh &arah. &alam> Kumar K, Aotran R3,
Robbins 3+. Robbins 6uku Ajar $atologi. <disi Ke ' -. $endit 6;, Alih
6ahasa. 2artanto 2, &armaniah ?, 7ulandari ?, <ditor <disi 6ahasa
.ndonesia. 4akarta> <=AU 211-. 2al 3)#'"1".
11. !ayes $A. $eranan 4aringan &alam !etabolisme +ipid. &alam> Aohrum
KA, =rodsky =!, 2arper 2A, !ayes $A, Rod%ell K7, Eyler &&,
7allin &&, dkk. Re:ie% 8f $hysiologial Ahemistry. <disi Ke ' 1-.
!ulia%an !, <ditor <disi 6ahasa .ndonesia. 4akarta> <=AU 10-0. 2al
3)1'3/".
43
11. Anonymous. Aterosklerosis. A:ailable at> http>@@mediastore.
om@penyakit@13-@Aterosklerosis.Atheroslerosis.html.Aessed !ay 2#,
2111.
12. 4ulia !$. Aterosklerosis. A:ailable at> http>@@ma%ar'putri'julia.blogspot.
om@2110@1#@atherosklerosis.html. Aessed !ay 2#, 2111.
13. 3argo%o 2&. $eran Radikal 6ebas &alam $atogenesa Aterosklerosis.
!alang> &i:. Kardiologi, +ab@3!D $enyakit &alam Dakultas
Kedokteran ;ni:ersitas 6ra%ijaya@ R3;& 3aiful An%arU 100-. 4urnal
Kardiologi .ndonesia @ Kol. GG... ?o 3, 4uli P 3eptember 100-.
1". 7ilson +!. =angguan 3irkulasi. &alam> $rine 3A, 7ilson +!.
$atofisiologi Konsep Klinis $roses'proses $enyakit. <disi Ke ' ). $endit
6;, 2artanto 2, 7ulansari $, !ahanani &A, Alih 6ahasa. 2artanto 2,
3usui ?, 7ulansari $, !ahanani &A, <ditor <disi 6ahasa .ndonesia.
4akarta> <=AU 211#. 2al. 121'13/.
1#. Atinia 3!. Alamydia $neumonia $enyebab $enyakit'$enyakit
Kardio:askuler. A:ailable at> http>@@koranpdhi.om@buletin'edisi/@edisi/'
hlamydia.htm. Aessed !ay 22, 2111.
1). ?eel. 6iokimia Aterosklerosis. A:ailable at> http>@@%%%.sribd.
om@do@21012"1)@All'about'aterosklerosis. Aessed !ay 21, 2111.
1-. Arief 3. Radikal 6ebas. A:ailable at> http>@@%%%.pediatrik.
om@buletin@1)22"113-#2'B1(u)l.do. Aessed 4uly 1#, 2111.
1/. .man. 2iperkolesterolemia. A:ailable at> http>@@dokter'medis.blogspot.
om@2110@1-@hiperkolesterolemia'bagian'1.html. Aessed 4uly 1#,
2111.
10. !aitra A, Kumar K. $enyakit =enetik dan Anak. &alam> Robbins 6uku Ajar
$atologi. <disi Ke P -. $rasetyo A, $endit 6;, $riliono E, Alih 6ahasa.
Assroruddin !, 2artanto 2, &armaniah ?, <ditor <disi 6ahasa
.ndonesia. 4akarta> <=AU 211-. 2al. 23/'20).
21. Kusuma R4. 8ksidasi +&+ Apa &an 3iapa. A:ailable at>
http>@@%%%.sribd.om@do@23)03""0@8ksidasi'+&+. Aessed 4uly 1),
2111.
21. Almatsier 3. +ipida. &alam> $rinsip &asar .lmu =i(i. 4akarta> =ramedia
$ustaka ;tamaU 211). 2al. #1'-).
22. !arks &6, !arks A&, 3mith A!. !etabolisme Kolesterol &an +ipoprotein
&arah. &alam> 6iokimia Kedokteran &asar. $endit 6;, Alih 6ahasa.
44
3uyono 4, 3adikin K, !andera +., <ditor <disi 6ahasa .ndonesia.
4akarta> <=AU 2111. 2al. #13'#32.
23. !arks &6, !arks A&, 3mith A!. !etabolisme 8ksigen &an Eoksisitas
8ksigen. &alam> 6iokimia Kedokteran &asar. $endit 6;, Alih 6ahasa.
3uyono 4, 3adikin K, !andera +., <ditor <disi 6ahasa .ndonesia.
4akarta> <=AU 2111. 2al. 321'33".
2". +ibby $. Ehe $athogenesis, $re:ention, and Ereatment ot Atheroslerosis.
&alam> Daui A3, Kasper &+, +ongo &+, 6raun%ald <, 2auser 3+,
4ameson 4+, +osal(o 4. 2arrisonWs $riniples of .nternal !ediine.
<disi ke P 1-. ?e% Rork> ! =ra% 2illU 211/. 2al. 1#11'1#10.
2#. !oiska. Apa .tu Radikal 6ebas. A:ailable at> http>@@%%%.radikalbebas.om@.
Aessed 4uly 22, 2111.
2). 6otham K!, !ayes $A. 6iosintesis Asam +emak &an <ikosanoid. &alam>
6ender &A, 6otham K!, =ranner &K, Keeley D7, !ayes $A, !urray
RK, dkk. 6iokimia 2arper. <disi Ke ' 2-. $endit 6;, Alih 6ahasa.
7ulandari ?, Rendy +, &%ijayanthi +, &any D, +iena, Rahman +R,
<ditor <disi 6ahasa .ndonesia. 4akarta> <=AU 2110. 2al 21"'21).
2-. =umi%ang ., $rasetya ., .smail &. Antitrombotik &an Erombolitik $ada
$enyakit 4antung Koroner. &alam> 3udoyo A7, 3etiyohadi 6, Al%i .,
3imadibrata !, 3etiati 3. 6uku Ajar .lmu $enyakit &alam. <disi Ke P ".
4akarta> &epartemen .lmu $enyakit &alam Dakultas Kedokteran
;ni:ersitas .ndonesiaU 211-. 2al. 1)33'1)3#.
2/. =uyton AA, 2all 4<. !etabolisme +emak. &alam> 6uku Ajar Disiologi
Kedokteran. <disi Ke P 0. 3etia%an ., Eengadi KA, 3antoso A, Alih
6ahasa. 3etia%an ., <ditor <disi 6ahasa .ndonesia. 4akarta> <=AU 100-.
2al. 11--'1102.
20. Krisnatuti $, Renrina R. $erenanaan !enu 6agi $enderita 4antung Koroner.
4akarta > Erubus Agri%ijaya U 1000. 2al. 12'1".
31. 3yah 3. 8mega Eiga &an $enegahan 4antung Koroner. !ajalah Kedokteran
.ndonesia 2" (") 2111. 2al )'-.
"I8A2AT HIDUP
?ama > . 7ayan Adi Aandra 7inata
45
?R. > 1)11111)1
Eempat@tanggal lahir > $aguyaman, # &esember 10//
Agama > 2indu
?ama 8rang tua
Ayah > . !ade 3udi 3.3os
.bu > Eri%ijayati &juary
Anak ke > 1 dari 2 bersaudara
3audara Kandung > ?i !ade Kerista 3ari
Ri%ayat $endidikan >
1. EK !elati Randangan, =orontalo tahun 1003'100".
2. 3&? .npres 2 !anunggal Karya, =orontalo tahun 100"'2111 .
3. 3+E$ ?egri 2 !arisa, =orontalo tahun 2111'2113.
". 3!A ?egri 1 +imboto, =orontalo tahun 2113'211).
#. !asuk Dakultas Kedokteran ;?3RAE melalui jalur 3$!6 tahun 211).
!engikuti >
1. $6+ . di Kelurahan 6ahu Ke. !alalayang, !anado tahun 211-.
2. $6+ .. di Kelurahan 6ahu Ke. !alalayang, !anado tahun 211/.
3. $6+ ... di Kelurahan Ranotana 7eru Ke. Karombasan, !anado tahun
2110.
". Kuliah Kerja ?yata Eerpadu (3atgas) Angkatan // di $osko +$!
;?3RAE, Kelurahan Kleak, Ke. !alalayang !anado tahun 2111.
46

Anda mungkin juga menyukai