Anda di halaman 1dari 26

I Kadek Gerardave (113120027)

Putri Hestyaningrum (113120028)


Romadona Yoga P (113120026)
Tatanan Pranata (113120030)
Vigna Fahmi (113120031)
CEMENTING
CEMENTING
CEMENTING
CEMENTING
CEMENTING
PRIMARY CEMENTING
Penyemenan yang pertama kali dilakukan setelah running casing.
Trayek Penyemenan Tujuan
Konduktor casing Mencegah terkontaminasinya fluida pemboran dengan formasi.
Surface casing

Mencegah terkontaminasinya air tanah dengan fluida
pemboran
Memperkuat casing sebagai tempat pemasangan alat BOP
Menahan berat casing bagian bawah
Intermediate casing

Menutup tekanan formasi abnormal dan mengisolasi zona loss
circulation.
Production casing

Mencegah aliran fluida antar formasi
Mengisolasi zona produktif yang akan diproduksikan
Mencegah korosi pada casing
CEMENTING
SECONDARY CEMENTING
Penyemenan untuk memperbaiki atau menyempurnakan primary
cementing.
Jenis Fungsi
Squees Cementing

Mengurangi WOR,WGR, WOR
Menyempurnakan primary cementing
Memperbaiki kebocoran pada casing
Re-Cementing Menyempurnakan primary cementing yang gagal
Plug Back Cementing

Menutup / meninggalkan sumur
Dipakai pada horizontal drilling, digunakan sebagai
landasan pada whipstock untuk pembelokan lubang
dengan adanya perbedaaan compressive strength.
CEMENTING
SECONDARY CEMENTING
CEMENTING
SECONDARY CEMENTING
CEMENTING
SECONDARY CEMENTING
CEMENTING
KOMPOSISI SEMEN
Senyawa Fungsi
Tricalcium Silicate
(3CaCo3.SiO
2
)/C
3
S
memberikan strength pada awal pengerasan suspense
semen.
Dicalcium Silicate
(2CaCo
3
.SiO
2
)/C
2
S
memberiklan final strength, sedikit menghidrasi dengan
air sehingga tidak berpengaruh terhadap setting time.
Tricalcium aluminate
(3CaCo
3
,Al
2
O
3
)/ C
3
A
berpengaruh pada rheologi suspense semen serta
membantu pengerasan awal suspense semen.
Tetracalcium Aluminoferrit
(4CaCo.Al
2
O
3
.Fe
2
O
3
)/C
4
AF
penambahan oksida besi akan mengurangi komposisi C3A
sehingga dapat menurunkan panas hasil reaksi/
hidrasiantara C
3
S dengan C
2
S.
CEMENTING
BAHAN DASAR SEMEN PORTLAND
Material Calcareous (terdiri dari bahan CaCO
3
dan oksida besi yang tesusun
dari limestone dan batuan semen).
Material Argilaceous (tersusun dari mineral-mineral clay).
CEMENTING
ADDITIVE SEMEN
Additive Fungsi Contoh
Accelerator
Mempercepat proses pengerasan suspense semen dan
menaikan strength semen. Biasanya dipakai pada sumur
yang dangkal
Calcium clorida
Sodium Clorida
Retarder

Memperlambat proses pengerasan semen. Sehingga
penyemenan dapat mencapai target yang diinginkan.
Biasanya digunakan pada sumurdalam dan
bertemperatur tinggi
CMHEC
lignosulfonat.
Extender

Menaikan volume suspense semen, sehingga
menurunkan density semen. Penambahan additive ini
diikuti dengan penambahan air
Bentonite
Attapulgite
sodium silicate

CEMENTING
ADDITIVE SEMEN
Additive Fungsi Contoh
Weighting
agent
Menaikan densitas suspense semen. Biasanya dipakai
untuk sumur-sumur formasi bertekanan tinggi
Hematite
Limenite
Barite
pasir otawa
Dispersant

Mengurangi viskositas suspense semen. Sehingga
semen dapat mengalir turbulent walaupun dengan
rate yang rendah
senyawa sulfonat
{Polymelamine
sulfonat(PMS) &
Plynaphtaline
Sulfonat (PNS)}
Fluid loss
control
agent
Mencegah hilangnya fasa cair dalam suspensi semen.
Sehingga kandungan cairan dari semen tetap terjaga
Bahan2
polymer
CMHEC

CEMENTING
ADDITIVE SEMEN
Additive Fungsi Contoh
Loss
circulation
Agent
Mencegah hilangnya suspense semen kedalam
formasi-formasi yang lemah
Gilsonit
Gypsum
Bentonit
Nut Shell
Contoh Fungsi
Silika
untuk sumur bertemperatur tinggi, sehingga menjaga strength agar
tetap stabil.
Mud Kill
untuk menetralisir suspense semen yang terkontaminasi oleh lumpur,
sehingga tidak merubah sifai-sifat dari suspense semen.

Radioaktive
tracer
untuk media logging, sehingga dapat mengetahui ikatan antar
partikel semen.
Antifoam agent
Foam menyebabkan hilangnya tekanan. Contohnya : Polypropeline
glycol.

Specially agent
CEMENTING
SIFAT FISIK SEMEN
Sifat Definisi
Densitas
perbandingan berat dari semen, additive dan air pencampur dengan
volume semen, additive dan air pencampur.
Thickening time
dan viskositas
Thickening time adalah waktu yang dibutuhkan oleh suspense untuk
mencapai konsistensi sebesar 100 Uc ( batasan suspense semen
untuk dapat dipompakan lagi ).
Filtration Loss
Cairan pada suspense yang masuk kedalam formasi permeable.
Sehingga dapat terjadi Flash set(suspense semen yang kekurangan
air). Dan mengakibatkan friksi di annulus dan fomasi menjadi
pecah.
Water Cement
Ratio
Perbandingan air dan bubuk semen pada suspense semen. Batasan
air dinamakan dengan kadar air minimum akan mengakibatkan friksi
di annulus dan formasi pecah, kadar air maksimum akan
mengakibatkan semen memiliki pori-pori sehingga
permeabilitasnya akan besar.
CEMENTING





Sifat Definisi
Permeabilitas
Permeabilitas yang diinginkan pada penyemenan adalah tidak ada
atau sangat kecil, jika tidak akan menyebabkan korosi pada casing.
Permeabilitas ini dapat terjadi akibat dari penambahan air, additive,
temperature terlalu tinggi.
Waiting on cement
Waktu menunggu pengerasan suspense semen. Dipengaruhi oleh
tekanan, temperature Water cemen ratio, compressive strength, dan
additive.
Compressive
strength dan shear
strength
Compressive strength adalah kemempuan semen dalam menahan
tekanan dari formasi dan casing (arah horizontal), sedangkan shear
strength adalah kemampuan menahan berat casing (arah vertical).
SIFAT FISIK SEMEN
CEMENTING
Factor yang mempengaruhi pemilihan jenis semen
adalah :

o Kondisi lubang bor
o Waktu dan harga
o Sifat suspense yang di hasilkan
CEMENTING
Jenis
Semen
Spesifikasi
Kelas A dipakai pada kedalaman 0 6000 ft. hanya dalam tipe biasa saja (ordinatry
type).
Kelas B dipakai pada kedalaman 0 6000 ft. Tersedia moderate and high sulfate
resistant.
Kelas C dipakai pada kedalaman 0 - 6000 ft. Sifat high early strength.Tersedia dalam
moderate and high sulfat resistant.
Kelas D dipakai pada kedalaman 6000 - 12000 ft. pada sumur dengan tekanan dan
temperature tinggi. Tersedia dalam jenis moderate and high sulfat resistant.
Kelas E dipakai pada kedalaman 6000 14000 ft. untuk kondisi sumur dengan
tekanan dan temperature tinggi. Tersedia dalam jenis moderate and high sulfat
resistant.
Spesifikasi semen yang digolongkan oleh API
CEMENTING
Jenis
Semen
Spesifikasi
Kelas F dipakai pada kedalaman 10.000 16.000 ft. untuk sumur dengan tekanan dan
temperature tiggi. Hanya tersedia untukjenis high sulfate resistant.
Kelas G Semen dasar, dipakai pada kedaslaman 0 8000 ft. + Retarder dapat dipakai
pada sumur yang dalam dan temperature yang besar. Tersedia dalam jenis
moderate and high sulfat resistant.
Kelas H semen dasar yang digunakan pada kedalaman 0 8000 ft. + accelerator dan
retarder dapat digunakan pada sumur dalam dan temperature besar, hanya
tersedia dalam jenis moderate sulfate resistant..
Spesifikasi semen yang digolongkan oleh API
CEMENTING
CONTOH SOAL
Consider a slurry composed of class G semen plus 44% water
(98 lb x 0.44 = 41.36 lb water)
Component Weight (lb)
Absolute
Volume
(gal/lb)
Volume (gal)
Cement 94 0.0382 3.59
Water 41.36 0.1202 4.97
TOTAL 135.36 8.56
PEMBAHASAN
CONTOH SOAL
consider a 13
3
/
8
inch, 61 lb/ft casing set at 800 with 14.8 lb/gal
cement and 8.33 lb/gal water for displacement is there any
danger of floating the casing out of the well?
PEMBAHASAN
F = [0.052 x 14.8 lb/gal x 800 ft x (13.372)
2
in x

4
] [(800ft x 61 lb/ft) +
(800 ft x 0.052 x 8.33 lb/gal x (12.515)
2
in x

4
)]
= 86.503 91.428 = -4.926 lbf

The negative force indicates that there is insufficient buoyancy to float the casing under
static conditions. The pump pressure to bump the plug is

P
P
= (14.8 lb/gal 8.33 lb/gal) x 0.052 x 800 ft = 269.2 psi

With the pump pressure acting on the inside of the casing, the additional force due
to pump pressure

F
p
= 269.2 x (12.515 in
2
x

4
) = 33.115 lbf

Therefore, the total force (F
r
) acting on the casing is

F
r
= -4.926 + 33.115 = 28.189 lbf
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai