Oleh : Kelompok 5 (AlihJenis B 2013) Kelompok 6 (AlihJenis B 2013)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014
1.1. Judul Pengukuran Kimia Darah dengan Mengukur Asam Urat (Uric Acid) 1.2.Alat dan Bahan Praktikum Hari, Tanggal : Tujuan : Untuk mengetahui kadar Asam Urat (Uric Acid) 1. Reflotron Body 2. Reagen Uric Acid stick 3. Autoclick lancet 4. Lancet holder 5. Ring caps 6. Kapas 7. Alkohol 70% 8. Sarung tangan 1.3.Prosedur Pengukuran Adapun prosedur pengukuran yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Hidupkan reflotron, tunggu sampai display menunjukkan READY 2. Ambil kapas yang sudah diberi alkohol 70% 3. Usapkan pada ujung jari manis yang akan diambil sampel darah 4. Siapkan lancet, pipa capilet, dan reagen stick sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan 5. Masukkan lancet pada holder, sambil menunggu kering ujung jari yang diberi alkohol 6. Letakkan ujung holder lancet tepat pada ujung jari manis yang sudah diberi alkohol dan tekan tombol bagian atas holder 7. Lepaskan, maka darah akan keluar pada ujung jari dan segera ambil pipa capilet, kemudian masukkan cairan darah pada tabung pipa capilet sampai batas garis yg berwarna biru 8. Buka kertas penutup reagen Uric Acid stick, dan teteskan darah yg terdapat pada capilet hingga habis 9. Masukkan reagen Uric Acid stick yg sudah ditetesi darah ke dalam holder reflotron check sistem 10. Masukkan perlahan-lahan reagen stick ke dalam holder reflotron sampai terdengar bunyi klik, kemudian tutupholder maka display akan bergerak dan tunggu 120 detik sampai muncul nilai dari display 11. Apabila nilai sudah muncul pada display catat dan bandingkan dengan standart, kemudian buka holder, maka reagen stick akan keluar, ambil dan buang ke tempat sampah medis. 1.4.Hasil Tabel Hasil Pengamatan Asam urat No. Sampel Hasil yang diperoleh Literatur 1. Sampel Darah (an. Dedi) 3,73 mg/dl (tidak terkena asam urat) 1. Kadar normal asam urat pria: 3,5-7 mg/dl 2. Kadar normal asam urat wanita : 2,6-5,7 mg/dl
1.5.Kesimpulan Asam urat (uric acid) adalah produk akhir metabolisme purin (adenine dan guanine) yang merupakan konstituen asam nukleat. Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk difiltrasi, direabsorbsi sebagian, dan dieksresi sebagian sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin. Peningkatan kadar asam urat dalam urin dan serum (hiperuresemia) bergantung kepada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin, dan asupan diet makanan yang mengandung purin. Pada praktikum ini yaitu melakukan pengamatan asam urat, hal yang pertama dilakukan yaitu mengambil sampel darah dari praktikan kemudian dimasukkan kedalam reflotron body. Masukkan lancet pada holder, sambil menunggu kering ujung jari yang diberi alkohol kemudian letakkan ujung holder lancet tepat pada ujung jari manis yang sudah diberi alkohol dan tekan tombol bagian atas holder. Lepaskan, maka darah akan keluar pada ujung jari dan segera ambil pipa capilet, kemudian masukkan cairan darah pada tabung pipa capilet sampai batas garis yg berwarna biru. Buka kertas penutup reagen Uric Acid stick, dan teteskan darah yg terdapat pada capilet hingga habis. Masukkan reagen Uric Acid stick yg sudah ditetesi darah ke dalam holder reflotron check sistem. Masukkan perlahan-lahan reagen stick ke dalam holder reflotron sampai terdengar bunyi klik, kemudian tutupholder maka display akan bergerak dan tunggu 120 detik sampai muncul nilai dari display. Apabila nilai sudah muncul pada display catat dan bandingkan dengan standart, kemudian buka holder, maka reagen stick akan keluar, ambil dan buang ke tempat sampah medis. Alat ini selain berfungsi untuk mengukur kadar asam urat dalam darah juga dapat mengukur Hb, TG, Cholesterol, GOT, dan lain-lain. Berdasarkan dari hasil pengamatan pengukuran kadar asam urat dalam darah yang diambil dari salah satu praktikan (Mutmainah) memiliki kadar asam urat 3,73 mg/dl hal ini menunjukkan bahwa praktikan tersebut normal tidak menderita asam urat. Penyebab terkena asam urat karena makanan yang dikonsumsi banyak mengandung purin. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang menderita asam urat disebabkan karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine, sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi dari pada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut, selain itu faktor umur juga mempengaruhi hal ini disebabkan makanan yang kita makan tiap hari tanpa disadari banyak mengandung purin, sehingga semakin tua seseorang purin didalam tubuh semakin bertumpuk dan menyebabkan menderita asam urat, Praktikan (Mute) menderita asam urat hal ini disebabkan karena praktikan mengalami obesitas, orang yang mengalami obesitas pada umumnya banyak mengonsumsi protein yang berlebihan, didalam protein tersebut umumnya mengandung purin yang banyak sehingga menyebabkan kadar asam urat meninggi. Produksi asam urat juga bisa meningkat karena darah (penyakit sum-sum tulang, polisetemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B 12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi.
1.6.Saran Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tumbuhan. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) ataupun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Sehingga asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berlebihan. Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin pada manusia. Karena kelarutan asam urat kurang, maka tingkat ditoleransi maksimal di bawah kondisi normal, dan terjadi perubahan sederhana dalam produksi, kelarutan atau ekskresi asam urat dapat menghasilkan serum yang tinggi konsentrasi. Asam urat diekskresikan terutama oleh sekresi tubular ginjal. Renal tubular sekresi urat adalah fungsi langsung untuk menyediakan mekanisme homeostatik yang cenderung meminimalkan respon hiperurisemia peningkatan sintesis asam urat. Hiperurikemia dapat dihasilkan dari peningkatan produksi asam urat, penurunan ekskresi ginjal, atau keduanya. (Kiyohara, 1999) Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini,karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini (Simklin, 1993). Asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak (Poole, 1993). Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin (Wortman, 1993). Tubuh manusia sudah menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%. Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat berlebihan, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita terasa nyeri dan bengkak. Selain konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin, konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit asam urat. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian. Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang (Simklin, 1993). Menurut Poole (1993), proses terjadinya penyakit asam urat: 1. Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan. 2. Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme berubah menjadi asam urat. 3. Kadar asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu membuang kelebihan asam urat. 4. Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian. 5. Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan kaku. Beberapa studi epidemiologi telah melaporkan bahwa tinggi kadar serum asam urat yang sangat terkait dengan kondisi kesehatan sepertiobesitas, insulin resistensi sindrom, metabolik, diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal. Tingkat asam urat serum rata-rata lebih rendah pada kelompok kontrol (3.84mg/dl),meningkat pada pra- diabetes (4.88mg/dl) dan lagi menurun pada penderita diabetes (3.78mg/dl). (Sudhindra, 2012) Asam urat yang paling diekskresikan dalam urin dan sekitar 30 persen mengalami eliminasi dalam ususbila fungsi ginjal dalam keadaan normal. Jumlah asam urat yang diekskresikan dalam keringat adalahsignifikan. Pada ginjal, asam urat mencapai lumen nefron tubular dengan filtrasi glomerular dan oleh sekresimelalui dinding tubulus proksimal, di mana sebagian besar disaring dan disekresikan mengalami reabsorpsi.Jumlah asam urat yang diekskresikan sekitar 6-12 persen dari jumlah disaring dalam keadaan normal.Reabsorpsi asam urat dalam tubulus proksimal ditingkatkan oleh kontraksi volume intravaskular dansebaliknya. (Reyes, 2003) Makanan yang mengandung purin tinggi, umumnya menghasilkan urin yang bersifat asam dan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin. Oleh sebab itu, disamping meningkatkan asupan cairan dan menghindari makanan yang menangdung purin tinggi, perlu diusahakan untuk meningkatkan pH urin. (Sunita, 2004) Makanan yang mengandung purin dikelompokkan menjadi tiga jenis. Kelompok makanan dengan kandungan purin tinggi (100-1000 mg/100 g) adalah otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, daging bebek, makarel, ikan sarden dan juga kerang. Kelompok makanan tersebut sebaiknya dihindari. (Sunita, 2004) Adapun makanan-makanan dengan kandungan purin sedang (9-100 mg/100 g) adalah daging sapid dan ikan (kecuali yang terdapat pada kelompok purin tinggi), ayam, udang, tahu, tempe, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, dan daun biji melinjo. Makanan-makanan tersebut boleh dikonsumsi dan tidak berlebihan. (Sunita, 2004) Dan kelompok makanan-makanan dengan kandungan purin rendah adalah nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie/bihun, cake/kue kering, puding, susu, keju, telur, sayuran dan buah (kecuali sayuran yang termasuk kelompok purin sedang). Makanan-makanan tersebut boleh dikonsumsi setiap hari. (Sunita, 2004)
1.7.Daftar Pustaka C. Kiyohara, S. Kono, S. Honjo, I. Todoroki, Y. Sakurai, M. Nishiwaki, H. Hamada, H. Nishikawa, H. Koga, S. Ogawa and K. Nakagawa. 1999. Inverse association between coffee drinking and serum uric acid concentrations in middle-aged Japanese males Poole, AR., 1993, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Simklin, 1993, Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi Ketiga, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Sudhindra Rao M and Bino John Sahayo. 2012. A Study Of Serum Uric Acid In Diabetes Mellitus and Prediabetes In A South Indian Tertiary Care Hospital Sunita, Almatsier. 2004. Penuntun Diet Instalasi Gizi RSCM dan Asosiasi Dietesien Indonesia Reyes Ariel J. 2003. Cardiovascular Drugs and Serum Uric Acid Wortman, 1993, Penyakit Sendi, Raja Grafindo Persada,Jakarta.