Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asam Pikrat
Asam pikrat adalah kristal putih kekuningan. Dalam suhu 20C kelarutan dalam
air sedikit larut dan sedikit hydroskopik. Asam pikrat juga larut baik dalam pelarut
organik terutama aseton (43 gram dalam 100 g pada 25C), metanol (21 gram dalam
100 g pada 25C), sedikit larut dalam asam sulfat dan asam nitrat pada suhu kamar,
kelarutan meningkat seiring dengan temperatur. Ketika dipanaskan diatas titik leleh
(122,5C) asam pikrat akan menyublim. Asam pikrat terdapat di alam dan relatif
lebih stabil. Asam pikrat dapat menghasilkan pikraty (garam dari asam picric) bila
direaksikan dengan logam, yang sangat sensitif dan menyebabkan ledakan. Dengan
peningkatan besar atom logam sensitivas meningkat. Asam pikrat juga dapat
menghasilkan ester, misalnya trinitroanisol dan trinitrofenetol.
Asam pikrat lebih beracun daripada nitrolatky aromatik. Dosis mematikan
tunggal untuk kelinci adalah sekitar 0,5 gram/1 kg berat makhluk hidup. Racun yang
dihasilkan menumpuk di dalam tubuh, menembus kulit, rambut, kuku, gigi, dan air
liur. Larutan encer asam picric (0,05%) dapat digunakan untuk membunuh banyak
bakteri (seperti bakteri dan tifus) (Widyastari, 2014).

2.2. Substitusi Elektrofilik
Substitusi aromatik adalah reaksi dimana atom hidrogen dari cincin aromatik
digantikan sebagai hasil dari serangan elektrofilik pada cincin aromatik. Berikut ada
dua langkah umum untuk substitusi aromatik elektrofilik :
1. Serangan dari elektrofilik pada cincin aromatik, menciptakan resonansi stabil
karbokation yang disebut ion arenium. Pada langkah ini terjadi kehilangan
aromatisitas, jadi energi aktivasi tinggi.
2. Deprotonasi dari ion arenium oleh basa lemah untuk mendapatkan kembali
aromatisitasnya (Uda, 2012).





2.3 Nitrasi
Reaksi nitrasi adalah proses dimana terjadinya reaksi kimia yang menjamin
masuknya satu atau lebih gugus (NO
2
) ke dalam suatu molekul, dimana molekul
reaktannya merupakan senyawa-senyawa organik. reaksi nitrasi merupakan reaksi
yang penting dalam industri kimia organik sintesis. selain menghasilkan produk
menengah semacam pelarut, zat warna, zat yang mudah meledak, juga menghasilkan
produk menengah yang berguna bagi penyediaan atau pembuatan senyawa lain
seperti amin. Reaksi nitrasi berlangsung dengan penggantian satu atau lebih gugus
nitro (NO
2
) menjadi molekul reaktif. Gugus nitro akan menyerang karbon
membentuk nitro aromatik atau nitro parafin. Jika menyerang nitrogen maka
membentuk nitramin yang bila menyerang karbon membentuk nitrat ester (Sumirat,
2010).

2.4 Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk
yang homogen. Proses ini adalah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat
penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk 100 %. Salah
satu unsur pembentuk struktur dalam bahan atau produk pangan adalah kristal.
berbagai produk pangan seperti permen dan cokelat mengandung struktur dan bentuk
kristal. Komponen bahan pangan terutama berperan membentuk kristal adalah air,
gula, alkohol, lemak, dan pati. Untuk membentuk kristal, fase cairan harus melewati
kondisi kesetimbangan dan menjadi lewat jenuh atau kondisi lewat dingin (Dewi,
2012).

2.5 Filtrasi
Filtrasi merupakan proses penjernihan atau penyaringan air limbah melalui
media, dimana selama air melalui media akan terjadi perbaikan kualitas. Hal ini
disebabkan adanya pemisahan partikel-partikel tersuspensi dan koloid, reduksi
bakteri dan organisme lainnya dan pertukaran konstituen kimia yang ada dalam air
limbah. Filtrasi adalah salah satu bentuk untuk menghasilkan effluent limbah dengan
efisiensi tinggi. Dalam proses filtrasi terdapat kombinasi antara beberapa proses yang
berbeda. Proses-proses tersebut meliputi :


1. Mechanical Straining
Merupakan proses penyaringan partikel tersuspensi yang terlalu besar untuk dapat
lolos melalui ruang antara butiran media.
2. Sedimentasi
Merupakan proses mengendapnya partikel tersuspensi yang berukuran lebih keci dari
lubang pori-pori pada permukaan butiran.
3. Adsorpsi
Prinsip proses ini adalah akibat adanya perbedaan muatan antara permukaan butiran
dengan partikel tersuspensi yang ada disekitarnya sehingga terjadi gaya tarik -
menarik.
4. Aktifis Kimia
Merupakan proses dimana partikel yang terlarut diuraikan menjadi partikel tidak
terlarut, sehingga dapat dihilangkan dengan proses penyaringan, sedimentasi, dan
adsorpsi pada media berikutnya.
5. Aktifis Biologi
Merupakan proses yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme yang hidup di
dalam filter (Endahwati, 2011)

2.6 Reaksi Nitrasi Fenol
Fenol (C
6
H
5
OH) merupakan padatan kristal yang tidak berwarna, memiliki berat
jenis 1,07, titik lebur 42,5 43
o
C, titik didih 182
o
C, titik nyala 774
o
C. Fenol
merupakan asam yang jauh lebih kuat daripada alkohol karena anion yang dihasilkan
distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar oleh cincin aromatik.
pKa fenol adalah 10 (Fessenden, dkk., 1982).
Substitusi elektrofilik merupakan reaksi yang paling sering ditemukan pada senyawa
aromatik, sedangkan pada senyawa alifatik lebih banyak ditemukan substitusi
nukleofilik daripada senyawa elektrofilik. Dalam reaksi substitusi elektrofilik atom H
yang terikat pada inti benzena diganti oleh pereaksi elektrofil yaitu partikel yang
bersifat suka akan elektron. Pada reaksi substitusi elektrofilik senyawa aromatik,
tampak bahwa inti benzena tetap tidak berubah. Ini menandakan bahwa ada
kestabilan cincin benzena pada aromatisitas cincin (Supriatna, 2005).

Anda mungkin juga menyukai