TIPE HEPATITIS A B C D E Sumber virus Feses Darah/dara h-berasal dari cairan tubuh Darah/dara h-berasal dari cairan tubuh Darah/dara h-berasal dari cairan tubuh Feses Rute transmisi Fecal- oral percutaneo us permucosal percutaneo us permucosal percutaneo us permucosal Fecal-oral Infeksi Kronik Tidak Ya Ya Ya Tidak Pencegah an Imunisa si Imunisasi Screening sebelum donor darah; memodifika si kebiasaan yg beresiko Pre/post melakukan imunisasi; memodifika si kebiasaan yg beresiko Memastik an keamana n air minum
Hepatitis A Gambaran Klinis : Masa Inkubasi: Rata-rata 30 hari, Range 15-50 hari Jaundice berdasar kelompok umur: <6 tahun=<10%, 6-14 tahun=40%-50%, >14 tahun=70%-80% Komplikasi: Fulminant hepatitis, Cholestatic hepatitis Lanjutan menjadi kronik: Tidak ada Transmisi Virus Hepatitis A Close personal contact (e.g., household contact, sex contact, child day care centers) Contaminated food, water (e.g., infected food handlers, raw shellfish)
Page | 2
Diagnosis Laboratorium: Infeksi akut didiagnosis dengan mendeteksi HAV-IgM Infeksi masa lalu, yaitu kekebalan ditentukan oleh deteksi HAV-IgG Kultur sel sulit dan memakan waktu hingga 4 minggu, tidak rutin dilakukan Deteksi langsung PCR feses. Dapat mendeteksi penyakit lebih awal daripada serologi tapi jarang dilakukan. Strategi Vaksinasi Hepatitis A Pertimbangan Epidemiologi Orang yang beresiko tinggi terkena infeksi : Wisatawan Laki-laki homoseksual Pengguna narkoba suntik
Hepatitis B Virus Hepatitis B
Gambaran Klinis Masa inkubasi: rata-rata 60-90 hari, Range 45-180 hari
Page | 3
Penyakit klinis (jaundice): <5 tahun : <10%, 5 tahun : 30%-50% Acute case-fatality rate: 0.5%-1% Infeksi kronik: <5 tahun : 30%-90%, 5 tahun : 2%-10% Kematian awal akibat penyakit hati kronis: 15%-25%
Spektrum Penyakit Hepatitis B Kronis Chronic Persistent Hepatitis - asymptomatic Chronic Active Hepatitis - symptomatic exacerbations of hepatitis Cirrhosis of Liver Hepatocellular Carcinoma Acute Hepatitis B Virus Infection with Recovery - Typical Serologic Course
Progression to Chronic Hepatitis B Virus Infection - Typical Serologic Course
Pola Global Infeksi HBV Kronis Tinggi (>8%): 45% dari populasi global Resiko infeksi seumur hidup >60% Umumnya terinfeksi pada masa anak-anak Menengah (2%-7%): 43% dari populasi global Resiko infeksi seumur hidup 20%-60% Infeksi terjadi pada semua kelompok umur Rendah (<2%): 12% of dari populasi global Resiko infeksi seumur hidup <20%. Sebagian besar infeksi terjadi pada kelompok resiko dewasa
Page | 4
Konsentrasi Virus Hepatitis B pada berbagai cairan tubuh Tinggi Sedang Rendah/tak terdeteksi darah, serum, eksudat pada luka semen, cairan vagina, saliva urin, feses, keringat, airmata, ASI
Cara Penularan Seksual - pekerja seksual dan homoseksual jelas mempunyai resiko. Parenteral IVDA (intravenous Drugs Abusers), pekerja kesehatan meningkatkan resiko. Perinatal transmisi perinatal .adalah cara utama penularan pada populasi prevalensi tinggi Diagnosis: Tes serologi digunakan untuk mendiagnosis infeksi hepatitis B akut dan kronis HBsAg - digunakan sebagai penanda umum terjadinya infeksi HBsAb - digunakan untuk mendokumentasikan pemulihan dan/atau kekebalan terhadap infeksi HBV anti-HBc IgM - Penanda adanya infeksi akut anti-HBcIgG - infeksi masa lalu atau kronik. HBeAg - menunjukkan replikasi aktif virus dan karena itu infektivitasnya Anti-Hbe - Virus tidak lagi bereplikasi. Namun, pasien masih bisa positif untuk HBsAg yang dibuat oleh gabungan HBV. HBV-DNA mengindikasikan replikasi virus aktif, lebih akurat daripada HBeAg terutama dalam kasus-kasus mutan. Digunakan terutama untuk pemantauan respon terhadap terapi. Pengobatan: Interferon - Untuk HbeAg yang positif pembawa dengan kronik aktif hepatitis. Tingkat respon 30-40% alpha-interferon 2b (original) alpha-interferon 2a (terbaru, diklaim lebih manjur dan efisien) Lamivudine - a nucleoside analogue reverse transcriptase inhibitor. Ditoleransi dengan baik, sebagian besar pasien akan merespon positif. Namun, kecenderungan untuk kambuh bila pengobatan dihentikan. Masalah lain adalah munculnya resistensi obat Adefovir Kurang berkembang menjadi resisten daripada Lamivudine dan dapat digunakan untuk treatment Lemivudin yang resisten terhadap HBV. Namun, lebih mahal dan toxic. Entecavir antivirus yang dikenal paling kuat, mirip dengan Adefovir
Page | 5
Keberhasilan respon pengobatan akan mengakibatkan hilangnya HBsAg, HBV-DNA dan serokonversi ke HBeAg Pencegahan: Vaksinasi - Vaksin rekombinan yang sangat efektif sekarang sudah tersedia. Vaksin dapat diberikan kepada mereka yang resiko infeksi HBV meningkat seperti pekerja kesehatan. Juga diberikan secara rutin untuk neonatus sebagai vaksinasi universal di banyak negara. Hepatitis B Immunoglobulin - HBIG dapat digunakan untuk melindungi orang-orang yang terkena hepatitis B. Berkhasiat dalam waktu 48 jam dari kejadian. Juga dapat diberikan kepada neonatus yang beresiko tinggi tertular hepatitis B yaitu yang HBsAg dan HBeAg ibunya positif. Langkah-langkah lain - screening donor darah, tindakan pencegahan darah dan cairan tubuh
Hepatitis C Gambaran Klinis: Masa inkubasi: rata-rata 6-7 minggu, Range 2-26 minggu Penyakit klinis (jaundice): 30-40% (20-30%) Hepatitis Kronis: 70% Infeksi persisten: 85-100% Imunitas: tidak ada respon antibody pelindung teridentifikasi Infeksi Hepatitis C Kronis: Spektrum infeksi hepatitis C kronis dasarnya sama dengan infeksi hepatitis B kronis Semua manifestasi dari infeksi hepatitis B kronis dapat dilihat, meskipun dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu hepatitis kronis persisten, hepatitis aktif kronis, sirosis, dan karsinoma hepatoseluler.
Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Penularan HCV: Transfusi atau transplantasi dari donor yang terinfeksi Pengguna obat-obatan suntikan Hemodialisis (tahun pada pengobatan) Tidak sengaja terluka dengan jarum/benda tajam Sexual/household exposure to anti-HCV-positive contact Berganti-ganti pasangan seks
Page | 6
Lahir dari ibu yang terinfeksi HVC
Diagnosis Laboratorium: Antibody HCV - Umumnya digunakan untuk mendiagnosa infeksi hepatitis C. Tidak berguna pada fase akut karena memakan waktu setidaknya 4 minggu setelah infeksi sebelum antibodi muncul. HCV-RNA - Digunakan untuk mendiagnosa infeksi HCV pada fase akut. Namun, penggunaan utamanya adalah dalam memantau respon terhadap terapi antivirus. HCV-antigen digunakan dalam kapasitas yang sama sebagai HCV-RNA Tes Prognostik: Genotyping Genotip 1 dan 4 mempunyai prognosis yang lebih buruk secara keseluruhan dan respon yang buruk terhadap terapi interferon. Sejumlah tes komersial dan tes di rumah tersedia. Metode Genotypic DNA sequencing, PCR-hibridisasi misalnya INNO-LIPA. Serotyping sangat berguna ketika pasien tidak memiliki RNA terdeteksi Viral Load (muatan virus) Pasien dengan viral load yang tinggi dianggap memiliki prognosis yang lebih buruk. Viral load juga digunakan untuk
Page | 7
memonitoring respon dari terapi IFN. Sejumlah tes komersil dan tes rumah sudah tersedia. Pengobatan: Interferon - Dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan hepatitis aktif kronis. Tingkat respon sekitar 50% tetapi 50% dari responden akan kambuh atas penghentian pengobatan. Ribavirin - Kurang penelitian tentang ribavirin daripada interferon. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa kombinasi interferon dan ribavirin lebih efektif daripada hanya interferon.
Pencegahan: Screening donor darah, organ, jaringan Modifikasi perilaku resiko tinggi Blood and body fluid precautions PENYAKIT HATI DAN PEMBEDAHAN 10% penderita penyakit hati menjalani pembedahan Resiko operasi berkaitan dengan fungsi metabolik hati Fungsi hati : detoksifikasi toksin, pembentukan protein plasma EFEK ANESTESI PADA HATI Peningkatan lama kerja obat akibat perubahan metabolisme oleh enzim sitokrom P450 Penurunan konsentrasi protein plasma Penurunan ekskresi bilier Opioid narkotik (morfin) sebaiknya dihindari oleh karena bioavibilitas meningkat, waktu paruh memanjang Metabolisme benzidiazepin, diazepam melambat sehingga masa kerja memanjang Menyebabkan penekanan sususan saraf pusat, memicu encephalopati hepatik Anestesi volatie beresiko hepatitis imbas obat Penyakit hati: hiperdinamik sirkulasi, peningkatan curah jantung, penurunan tahanan vaskuler sistemik, vasodilatasi splanknik, mengaktifkan sistem saraf simpatis dan aksis neurohormonal Induksi anestesi memicu perdarahan, hipoksia, hipotensi, menurunkan transport oksigen ke hati, meningkatkan resiko disfungsi hati
Page | 8
ESTIMASI RESIKO OPERASI Obstructive jaundice meningkatkan mortalitas 8-20% Hepatitis akut sebaiknya ditunda sampai kondisi klinis, biokimia, histologi membaik Hepatitis kronik: ditunggu sampai asimptomatik Sirosis: resiko operasi dipengaruhi disfungsi hati bilirubin < 3 g/dl masa protrombin < 1,5 x albumin < 3 g/dl leukosit > 10.000/mm3 malnutrisi hipertensi portal infeksi, kelainan ginjal
Kamu tak akan bisa lari dari tanggung jawab pada hari esok, dengan menghindarinya pada hari ini. Abraham Lincoln