Anda di halaman 1dari 8

Page | 1

Hepatitis A-E Viruses


dr. Niarna Lusi, Sp.PD
by Cr#17

TIPE HEPATITIS
A B C D E
Sumber
virus
Feses
Darah/dara
h-berasal
dari cairan
tubuh
Darah/dara
h-berasal
dari cairan
tubuh
Darah/dara
h-berasal
dari cairan
tubuh
Feses
Rute
transmisi
Fecal-
oral
percutaneo
us
permucosal
percutaneo
us
permucosal
percutaneo
us
permucosal
Fecal-oral
Infeksi
Kronik
Tidak Ya Ya Ya Tidak
Pencegah
an
Imunisa
si
Imunisasi
Screening
sebelum
donor
darah;
memodifika
si kebiasaan
yg beresiko
Pre/post
melakukan
imunisasi;
memodifika
si kebiasaan
yg beresiko
Memastik
an
keamana
n air
minum

Hepatitis A
Gambaran Klinis :
Masa Inkubasi: Rata-rata 30 hari, Range 15-50 hari
Jaundice berdasar kelompok umur: <6 tahun=<10%, 6-14 tahun=40%-50%,
>14 tahun=70%-80%
Komplikasi: Fulminant hepatitis, Cholestatic hepatitis
Lanjutan menjadi kronik: Tidak ada
Transmisi Virus Hepatitis A
Close personal contact (e.g., household contact, sex contact, child day
care centers)
Contaminated food, water (e.g., infected food handlers, raw shellfish)





Page | 2
















Diagnosis Laboratorium:
Infeksi akut didiagnosis dengan mendeteksi HAV-IgM
Infeksi masa lalu, yaitu kekebalan ditentukan oleh deteksi HAV-IgG
Kultur sel sulit dan memakan waktu hingga 4 minggu, tidak rutin
dilakukan
Deteksi langsung PCR feses. Dapat mendeteksi penyakit lebih awal
daripada serologi tapi jarang dilakukan.
Strategi Vaksinasi Hepatitis A Pertimbangan Epidemiologi
Orang yang beresiko tinggi terkena infeksi :
Wisatawan
Laki-laki homoseksual
Pengguna narkoba suntik

Hepatitis B
Virus Hepatitis B

Gambaran Klinis
Masa inkubasi: rata-rata 60-90 hari, Range 45-180 hari

Page | 3

Penyakit klinis (jaundice): <5 tahun : <10%, 5 tahun : 30%-50%
Acute case-fatality rate: 0.5%-1%
Infeksi kronik: <5 tahun : 30%-90%, 5 tahun : 2%-10%
Kematian awal akibat penyakit hati kronis: 15%-25%

Spektrum Penyakit Hepatitis B Kronis
Chronic Persistent Hepatitis - asymptomatic
Chronic Active Hepatitis - symptomatic exacerbations of hepatitis
Cirrhosis of Liver
Hepatocellular Carcinoma
Acute Hepatitis B Virus Infection with Recovery - Typical Serologic Course

Progression to Chronic Hepatitis B Virus Infection - Typical Serologic Course


Pola Global Infeksi HBV Kronis
Tinggi (>8%): 45% dari populasi global
Resiko infeksi seumur hidup >60%
Umumnya terinfeksi pada masa anak-anak
Menengah (2%-7%): 43% dari populasi global
Resiko infeksi seumur hidup 20%-60%
Infeksi terjadi pada semua kelompok umur
Rendah (<2%): 12% of dari populasi global
Resiko infeksi seumur hidup <20%.
Sebagian besar infeksi terjadi pada kelompok resiko dewasa










Page | 4

Konsentrasi Virus Hepatitis B pada berbagai cairan tubuh
Tinggi Sedang Rendah/tak terdeteksi
darah, serum, eksudat
pada luka
semen, cairan
vagina, saliva
urin, feses, keringat,
airmata, ASI

Cara Penularan
Seksual - pekerja seksual dan homoseksual jelas mempunyai resiko.
Parenteral IVDA (intravenous Drugs Abusers), pekerja kesehatan
meningkatkan resiko.
Perinatal transmisi perinatal .adalah cara utama penularan pada
populasi prevalensi tinggi
Diagnosis:
Tes serologi digunakan untuk mendiagnosis infeksi hepatitis B akut dan
kronis
HBsAg - digunakan sebagai penanda umum terjadinya infeksi
HBsAb - digunakan untuk mendokumentasikan pemulihan dan/atau
kekebalan terhadap infeksi HBV
anti-HBc IgM - Penanda adanya infeksi akut
anti-HBcIgG - infeksi masa lalu atau kronik.
HBeAg - menunjukkan replikasi aktif virus dan karena itu infektivitasnya
Anti-Hbe - Virus tidak lagi bereplikasi. Namun, pasien masih bisa positif
untuk HBsAg yang dibuat oleh gabungan HBV.
HBV-DNA mengindikasikan replikasi virus aktif, lebih akurat daripada
HBeAg terutama dalam kasus-kasus mutan. Digunakan terutama untuk
pemantauan respon terhadap terapi.
Pengobatan:
Interferon - Untuk HbeAg yang positif pembawa dengan kronik aktif
hepatitis. Tingkat respon 30-40%
alpha-interferon 2b (original)
alpha-interferon 2a (terbaru, diklaim lebih manjur dan efisien)
Lamivudine - a nucleoside analogue reverse transcriptase inhibitor.
Ditoleransi dengan baik, sebagian besar pasien akan merespon positif.
Namun, kecenderungan untuk kambuh bila pengobatan dihentikan.
Masalah lain adalah munculnya resistensi obat
Adefovir Kurang berkembang menjadi resisten daripada Lamivudine
dan dapat digunakan untuk treatment Lemivudin yang resisten terhadap
HBV. Namun, lebih mahal dan toxic.
Entecavir antivirus yang dikenal paling kuat, mirip dengan Adefovir

Page | 5

Keberhasilan respon pengobatan akan mengakibatkan hilangnya HBsAg,
HBV-DNA dan serokonversi ke HBeAg
Pencegahan:
Vaksinasi - Vaksin rekombinan yang sangat efektif sekarang sudah
tersedia. Vaksin dapat diberikan kepada mereka yang resiko infeksi HBV
meningkat seperti pekerja kesehatan. Juga diberikan secara rutin untuk
neonatus sebagai vaksinasi universal di banyak negara.
Hepatitis B Immunoglobulin - HBIG dapat digunakan untuk melindungi
orang-orang yang terkena hepatitis B. Berkhasiat dalam waktu 48 jam dari
kejadian. Juga dapat diberikan kepada neonatus yang beresiko tinggi
tertular hepatitis B yaitu yang HBsAg dan HBeAg ibunya positif.
Langkah-langkah lain - screening donor darah, tindakan pencegahan
darah dan cairan tubuh

Hepatitis C
Gambaran Klinis:
Masa inkubasi: rata-rata 6-7 minggu, Range 2-26 minggu
Penyakit klinis (jaundice): 30-40% (20-30%)
Hepatitis Kronis: 70%
Infeksi persisten: 85-100%
Imunitas: tidak ada respon antibody pelindung teridentifikasi
Infeksi Hepatitis C Kronis:
Spektrum infeksi hepatitis C kronis dasarnya sama dengan infeksi hepatitis
B kronis
Semua manifestasi dari infeksi hepatitis B kronis dapat dilihat, meskipun
dengan frekuensi yang lebih rendah yaitu hepatitis kronis persisten,
hepatitis aktif kronis, sirosis, dan karsinoma hepatoseluler.

Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Penularan HCV:
Transfusi atau transplantasi dari donor yang terinfeksi
Pengguna obat-obatan suntikan
Hemodialisis (tahun pada pengobatan)
Tidak sengaja terluka dengan jarum/benda tajam
Sexual/household exposure to anti-HCV-positive contact
Berganti-ganti pasangan seks

Page | 6

Lahir dari ibu yang terinfeksi HVC


Diagnosis Laboratorium:
Antibody HCV - Umumnya digunakan untuk mendiagnosa infeksi hepatitis
C. Tidak berguna pada fase akut karena memakan waktu setidaknya 4
minggu setelah infeksi sebelum antibodi muncul.
HCV-RNA - Digunakan untuk mendiagnosa infeksi HCV pada fase akut.
Namun, penggunaan utamanya adalah dalam memantau respon
terhadap terapi antivirus.
HCV-antigen digunakan dalam kapasitas yang sama sebagai HCV-RNA
Tes Prognostik:
Genotyping Genotip 1 dan 4 mempunyai prognosis yang lebih buruk
secara keseluruhan dan respon yang buruk terhadap terapi interferon.
Sejumlah tes komersial dan tes di rumah tersedia.
Metode Genotypic DNA sequencing, PCR-hibridisasi misalnya
INNO-LIPA.
Serotyping sangat berguna ketika pasien tidak memiliki RNA
terdeteksi
Viral Load (muatan virus) Pasien dengan viral load yang tinggi dianggap
memiliki prognosis yang lebih buruk. Viral load juga digunakan untuk

Page | 7

memonitoring respon dari terapi IFN. Sejumlah tes komersil dan tes rumah
sudah tersedia.
Pengobatan:
Interferon - Dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan hepatitis aktif
kronis. Tingkat respon sekitar 50% tetapi 50% dari responden akan kambuh
atas penghentian pengobatan.
Ribavirin - Kurang penelitian tentang ribavirin daripada interferon. Namun,
studi terbaru menunjukkan bahwa kombinasi interferon dan ribavirin lebih
efektif daripada hanya interferon.

Pencegahan:
Screening donor darah, organ, jaringan
Modifikasi perilaku resiko tinggi
Blood and body fluid precautions
PENYAKIT HATI DAN PEMBEDAHAN
10% penderita penyakit hati menjalani pembedahan
Resiko operasi berkaitan dengan fungsi metabolik hati
Fungsi hati : detoksifikasi toksin, pembentukan protein plasma
EFEK ANESTESI PADA HATI
Peningkatan lama kerja obat akibat perubahan metabolisme oleh enzim
sitokrom P450
Penurunan konsentrasi protein plasma
Penurunan ekskresi bilier
Opioid narkotik (morfin) sebaiknya dihindari oleh karena bioavibilitas
meningkat, waktu paruh memanjang
Metabolisme benzidiazepin, diazepam melambat sehingga masa kerja
memanjang
Menyebabkan penekanan sususan saraf pusat, memicu encephalopati
hepatik
Anestesi volatie beresiko hepatitis imbas obat
Penyakit hati: hiperdinamik sirkulasi, peningkatan curah jantung,
penurunan tahanan vaskuler sistemik, vasodilatasi splanknik, mengaktifkan
sistem saraf simpatis dan aksis neurohormonal
Induksi anestesi memicu perdarahan, hipoksia, hipotensi, menurunkan
transport oksigen ke hati, meningkatkan resiko disfungsi hati


Page | 8

ESTIMASI RESIKO OPERASI
Obstructive jaundice meningkatkan mortalitas 8-20%
Hepatitis akut sebaiknya ditunda sampai kondisi klinis, biokimia, histologi
membaik
Hepatitis kronik: ditunggu sampai asimptomatik
Sirosis: resiko operasi dipengaruhi disfungsi hati
bilirubin < 3 g/dl
masa protrombin < 1,5 x
albumin < 3 g/dl
leukosit > 10.000/mm3
malnutrisi
hipertensi portal
infeksi, kelainan ginjal





Kamu tak akan bisa lari dari tanggung jawab pada hari esok,
dengan menghindarinya pada hari ini.
Abraham Lincoln

Anda mungkin juga menyukai