0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
57 tayangan4 halaman
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi menetapkan kebijakan alih status pasien umum menjadi pasien BPJS dalam program SIMRS.
2. Kebijakan ini bertujuan untuk memudahkan informasi hasil pelayanan pasien dan menjamin kualitas program SIMRS.
3. Prosedur alih status diperlukan agar tidak terjadi kesalahan penanganan dalam SIMRS sehingga pelayanan pasien terjamin.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi menetapkan kebijakan alih status pasien umum menjadi pasien BPJS dalam program SIMRS.
2. Kebijakan ini bertujuan untuk memudahkan informasi hasil pelayanan pasien dan menjamin kualitas program SIMRS.
3. Prosedur alih status diperlukan agar tidak terjadi kesalahan penanganan dalam SIMRS sehingga pelayanan pasien terjamin.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi menetapkan kebijakan alih status pasien umum menjadi pasien BPJS dalam program SIMRS.
2. Kebijakan ini bertujuan untuk memudahkan informasi hasil pelayanan pasien dan menjamin kualitas program SIMRS.
3. Prosedur alih status diperlukan agar tidak terjadi kesalahan penanganan dalam SIMRS sehingga pelayanan pasien terjamin.
Jl. Dr. Soebandi No. 124 Telp. (0331) 487441 / faks (0331) 487564 J E M B E R
DRAFT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor : / .SK./610/2014
TENTANG
KEBIJAKAN ALIH STATUS PASIEN UMUM MENJADI BPJS DALAM PROGRAM SIMRS DI RUMAH SAKIT DAERAH Dr. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan informasi hasil pelayanan pasien dan menjamin terjaganya kualitas program SIM RS di RSD dr. Soebandi ;
b. bahwa untuk pelaksanaan maksud tersebut huruf a pada konsideran menimbang ini, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur tentang Kebijakan Alih Status Pasien Umum Menjadi BPJS dalam Program SIMRS di RSD dr. Soebandi.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 Tentang perubahan atas undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Nomor 3685); 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 Tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan 9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per/II/2011 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT.Askes (Persero) 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat I dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Badan Layanan Umum 14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1162/Menkes/SK/XII/2002 Tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi milik Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Jember. 15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 326 Tahun 2013 Tentang Penyiapan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional 16. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 04 Tahun 2011 Tentang Buku Panduan Retribusi Jasa Umum Khusus Pelayanan RSD Dr.Soebandi Jember 17. Peraturan Bupati Jember Nomor 33.1 Tahun 2011 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Kelas I, Instalasi Gawat Darurat dan Paviliun di RSD Dr.Soebandi milik Pemerintah Kabupaten Jember 18. Peraturan Bupati Nomor 1.2 Tahun 2012 Tentang Tata Kelola Rumah Sakit RSD Dr. Soebandi Kabupaten Jember
Ketentuan Umum : 1. Alih status adalah perpindahan status pasien dari pasien umum menjadi pasien BPJS.
2. Prosedur alih status diperlukan agar tidak terjadi kesalahan penanganan dalam SIMRS sehingga pelayanan terhadap pasien bisa terjaga.
M E M U T U S K A N
Menetapkan :
Pertama : KEBIJAKAN ALIH STATUS PASIEN UMUM MENJADI PASIEN BPJS DALAM PROGRAM SIMRS DI RSD DR. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER.
Kedua : Ketentuan Alih Status Pasien Umum Menjadi Pasien BPJS Dalam Program SIMRS di RSD dr. Soebangi Jember Sebagaimana Terlampir Dalam Keputusan Ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : J E M B E R Pada Tanggal : 2014
DIREKTUR
dr. Hj. YUNI ERMITA DJATMIKO, M.Kes
Lampiran Surat Ketetapan Direktur Nomor : Tanggal : Tentang : Kebijakan Alih Status Pasien Umum Menjadi Pasien BPJS Dalam Program SIMRS Di RSD Dr. Soebandi Kabupaten Jember.
Ketentuan kebijakan alih status pasien umum menjadi pasien BPJS dalam program SIMRS di RSD dr. Soebandi kabupaten Jember adalah sebagai berikut :
1. Apabila pasien rawat inap dengan status sebagai pasien umum maka akan diberikan pilihan apakah akan tetap sebagai pasien umum atau alih status menjadi pasien BPJS. 2. Jika pasien akan berencana alih status menjadi pasien BPJS maka pasien dientry sebagai pasien BPJS dan diberikan waktu 3X24 jam terhitung dari mulai pasien masuk rumah sakit (MRS) untuk mengurus pendaftaran ke kantor BPJS untuk mendapatkan kartu BPJS. 3. Setelah lewat dari 3X24 jam dari pasien masuk rumah sakit (MRS), maka alih status tidak bisa dilakukan dan menjadi pasien umum sampai yang bersangkutan pulang dari rumah sakit. 4. Tindakan yang harus dilakukan pada waktu alih status adalah : a. Lakukan tindakan krs pada pasien pada waktu pasien/keluarga menyerahkan kartu BPJS dengan cara klik menu KRS di SIMRS. b. Cetak rincian tagihan global sebanyak 2(dua) lembar disertai keterangan bahwa pasien diakui BPJS mulai tanggal sesuai tertera di SEP/ kartu BPJS. c. Hasil cetak tagihan global dibawa ke kasir untuk dilakukan verifikasi. d. Petugas kasir melakukan klik bayar billing dan klik boleh pulang pada pasien yang bersangkutan. e. Petugas kasir menerbitkan kwitansi pembayaran apabila pasien tersebut membayar untuk tindakan selama menjadi pasien umum dan form hutang untuk pasien yang membayar pada waktu pasien pulang. f. Setelah selesai di kasir maka admin ruangan harus melakukan klik dipulangkan. g. Pasien akan didaftar lagi melalui Admisi menjadi pasien BPJS.