Anda di halaman 1dari 5

1

SKENARIO 1
TELINGA PAK ANDI BERAIR

Pak Andi umur 30 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan keluar
nanah dari telinga kanan sejak 3 minggu yang lalu. Nanah berbau busuk dan
banyak. Pak Andi juga pergi berenang dan menangkap ikan disungai seharian.
Pada daerah belakang daun telinga kanan Pak Andi tampak pus yang keluar dari
lobang kecil berwarna kuning kehijauan. Nanah di belakang telinga ini sudah
diderita sejak 1 minggu yang lalu. Pak Andi sering membersihkan telinga dengan
menggunakan cotton bud. Pendengaran telinga kanan kurang mendengar sejak 10
tahun terakhir. Sejak 1 minggu yang lalu, mulut Pak Andi mencong ke kiri kalau
tersenyum.
Pak Andi juga sering mengeluh sakit kepala dan juga menderita vertigo
disertai rasa mual. Penyakit ini sudah diderita sejak masa anak-anak dan sudah
berobat ke Puskesmas tetapi sering berulang sejak 1 tahun terakhir. Isteri Pak
Andi kuatir suaminya akan menjadi tuli seperti pamannya yang tiba-tiba tidak
dapat mendengar pada sebelah telinganya saat bangun tidur, sehingga membawa
Pak Andi untuk berobat ke rumah sakit.
Dari pemeriksaan dokter pada telinga luar tampak fistula retro aurikular
kanan. Nyeri ketok mastoid. Pada liang telinga kanan tampak sekret purulen
berbau busuk, membran timpani perforasi atik, ada kolesteatom. Pada telinga kiri
nyeri ketok mastoid (-), sekret (-), membran timpani utuh. Pada pemeriksaan
garpu tala(512 Hz) didapatkan Rinne telinga kanan (-), telinga kiri (+), Weber
lateralisasi ke kanan, Schwabach kanan memanjang, dan kiri sama dengan
pemeriksa. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Andi dan
bagaimana penatalaksanaannya?






2

SKENARIO 2
ARYO SAKIT MENELAN

Pak Aryo, 33 tahun datang ke dokter keluarganya dengan keluhan sakit
menelan. sejak 1 minggu yang lalu. Selain itu Pak Aryo juga mengalami batuk-
batuk berdahak dan diikuti oleh suara berubah. Sebenarnya Pak Aryo sudah
merasa tidak sehat sejak 4 bulan yang lalu dengan adanya pilek yang tidak
sembuh dan terasa ada lendir yang mengalir ke belakang tenggorok. Lubang
hidung sebelah kanan juga terasa tersumbat sejak 3 bulan yang lalu yang makin
lama makin tersumbat. Pak Aryo juga mengeluh sakit kepala terutama bagian dahi
terasa berat. Ketika tidur pak Aryo sering mendengkur.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak massa berwarna putih
mengkilat bertangkai pada sepertiga posterior tapi tidak memenuhi kavum nasi
dan sekret mukopurulen. Kavum nasi kiri sempit dan tampak sekret mukopurulen
di meatus medius. Pada septum tampak tonjolan yang tajam pada sepertiga tengah
yang kontak dengan konka media sinistra. Pada dinding posterior faring terdapat
PND (Post Nasal Drip). Pada pemeriksaan orofaring ditemukan tonsil membesar
bilateral, hiperemis, kripti melebar dan terdapat detritus. Dinding posterior faring
hiperemis dengan permukaan yang granuler.
Dokter keluarga memberi terapi dengan antibiotika secara empiris,
dekongestan, mukolitik dan analgetik dan menganjurkan pasien untuk kontrol
segera setelah obat habis. Dokter menerangkan juga apabila tidak ada perbaikan
maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan
selanjutnya. Bagaimana saudara menerangkan apa yang dialami Pak Aryo, dan
bagaimana nasehat untuk keluarga Pak Aryo supaya jangan menderita penyakit
yang sama?






3

SKENARIO 3
DERITA AJI

Aji seorang laki-laki berusia 25 tahun bekerja di sebuah bengkel las
besi, datang berobat ke Puskesmas dengan keluhan mata kirinya merah dan rasa
mengganjal. Dari anamnesis diketahui bahwa 5 hari sebelumnya ketika
sedang bekerja mata Aji kemasukan serbuk besi. Aji lalu mengucek-ngucek
matanya hingga matanya berair dengan harapan serbuk besinya akan keluar
seperti mata temannya yang kemasukan pasir. Sewaktu Dokter bertanya
mengapa datang terlambat, Aji menjawab takut kalau di suruh operasi, seperti
mata pamannya yang merah dan sakit tiba-tiba sampai mual dan muntah
sehingga harus dioperasi segera.
Dari pemeriksaan status oftalmologi visus mata kanan 5/5 dan mata kiri
5/30, pada mata kiri didapatkan palpebra udema dan blefarospasme, ada
injeksi konyungtiva dan injeksi siliaris. Terdapat sekret mukoid di sakus
konyungtiva inferior. Kornea terlihat udema dan ada korpus alienum berupa
serbuk besi yang menempel pada daerah parasentral kornea.
Dokter menganjurkan Aji untuk diperiksa oleh Dokter Spesialis Mata,
karena korpus alienum yang menempel di kornea harus segera dikeluarkan dan
penatalaksanaan selanjutnya. Bagaimana anda menjelaskan penyakit mata pada
Aji?











4

SKENARIO 4
AWAN SEMAKIN GELAP

Pak Tara seorang nelayan berumur 48 tahun mengeluhkan pandangannya
berawan sejak tiga tahun yang lalu dan terasa semakin kabur. Keluarga membawa
ke Puskesmas terdekat untuk memeriksakan matanya.
Dari anamnesis diketahui pak Tara telah pakai kacamata dan sudah sering
diganti , tetapi satu bulan terakhir kacamata itu tidak membantunya lagi. Dia tidak
pernah mengalami trauma atau mata merah, dan tidak pernah juga diketahui
menderita hipertensi dan diabetes mellitus.
Dokter yang memeriksa mata Pak Tara menemukan bahwa visus mata
kanan counting finger pada jarak tiga meter dan mata kiri hanya bisa melihat
lambaian tangan saja. Dokter melihat kekeruhan pada lensa kedua mata , refleks
pupil direk dan indirek. Pada pemeriksaan tekanan intra okuler kedua mata
dengan tonometer Schiotz didapatkan dalam batas normal, dengan posisi bola
mata orthophoria.
Kepada keluarga dijelaskan bahwa mata Pak Tara harus segera di operasi
dan dipasang intraocular lens . Keluarga menanyakan apakah Pak Tara dapat
melihat kembali setelah dioperasi. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi
pada mata Pak Tara?












5

SKENARIO 5
TAHI LALAT PAK MINDO BERDARAH

Pak Mindo usia 60 tahun, pekerjaan petani datang ke puskesmas
dengan keluhan tahi lalat yang semakin cepat membesar di pipi kanan sejak 3
bulan yang lalu. Sejak kecil, Pak Mindomemiliki beberapa tahi lalat dan bercak
kehitaman di punggungnya berupa tanda lahir. Selain itu juga timbul tahi lalat
lainnya yang makin lama makin banyak yang kadang terasa gatal dan timbul
juga di leher beberapa tahun belakangan ini. Tahi lalat yang di pipi kanan ini
mudah berdarah bila tergesek sewaktu mencuci wajah dan bagian tengah
tampak seperti berlubang sehingga membuat Pak Mindo cemas dan khawatir
dengan keadaan tersebut.
Setelah dinilai status generalisnya, dokter puskesmas melakukan
pemeriksaan status dermatologikus. Pada pipi kanan di dapatkan tumor
terlokalisir, bulat lonjong, soliter, berbatas tegas, berukuran 2 x 1,5 x 0,5 cm
terdapat ulkus di tengahnya yang ditutupi krusta kehitaman dengan pinggir
tidak teratur, dinding bergaung, berisi pus, jaringan sekitar berupa skar
hipertropi dengan telangiektasis. Pada wajah dan leher tampak papul-papul
hiperpigmentasi dan makula hiperpigmentasi pada punggung.
Setelah diperiksa, dokter memberikan rujukan untuk penatalaksanaan
selanjutnya dan menyatakan tidak perlu khawatir karena tidak semua tahi
lalatnya akan berubah seperti ini. Pak Mindo khawatir tindakan apa yang akan
dilakukan nanti di rumah sakit, namun dia bersedia dirujuk. Bagaimana anda
menjelaskan apa yang dialami Pak Mindo?

Anda mungkin juga menyukai