Pembimbing: dr. Titien Widyaningsih PUSKESMAS SLAWI Jl. H. Agus Salim No. 65 Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. No Telp: 0283-3317804 PENDAHULUAN BERGESERNYA POLA PENYAKIT PELAYANAN KESEHATAN YANG MAKSIMAL PERUBAHAN GAYA HIDUP IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Usia : 46 Tahun Jenis kelamin : perempuan Alamat : Kalisapu RT 03/RW VI Agama : Islam Nomor RM : 263613 Tanggal periksa : 19 Mei 2014 jam 10.00 WIB
Badan sering lemas Sering kencing di malam hari Kepala sakit cekot-cekot Mengaku dulu sering lapar kira-kira setahunan ini biasa saja
ANAMNESIS Kesemutan sejak 1 minggu yang lalu, terus menerus di telapak tangan dan kaki KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN RIWAYAT KENCING MANIS + 6 TAHUN RIWAYAT HIPERTENSI + 3 TAHUN PEMERIKSAAN Tampak sakit ringan Status Gizi cukup Raba sensoris berkurang Tekananan darah 160/100mmHg FISIK GDS 314 mg/dL
LABORATORIUM ANGGOTA KELUARGA 1.Tn. S (52 tahun) Kepala keluarga Pendidikan terakhir SD Pekerjaan Buruh serabutan
2.Ny.D (46 tahun) Istri Pendidikan terakhir SD Pembantu rumah tangga
Tn. S Ny. D KADER POSYAND U KIE SAPA YAH??? sumur Kamar mandi Dapur Kamar 3 Ruang tengah Ruang tamu Kamar 1 3m 3m 3m 3m 1,5m 1,5m 3 m 8 m 3 m 3 m 3 m 8 m 5 m 3 m Kamar 2 Pintu masuk Rumah tetangga sampah LINGKUNGAN U 15x10 meter LINGKUNGAN Jarak antar rumah berdekatan, padat penduduk Hubungan dengan tetangga harmonis Pasien juga selalu mengikuti kegiatan di sekitar tempat tinggal seperti kerja bakti jika tidak sibuk
HABITUASI Pasien memiliki kebiasaan minum teh manis sehari 3x setelah makan. Pasien mempunyai kebiasaan makan tinggi karbohidrat, rendah serat, dan suka sekali gorengan Pasien memiliki kebiasaan jarang beraktivitas sedang-berat, dan tidak pernah berolahraga. Pasien sering tidur larut malam.
GENETIK PELAYANAN KESEHATAN Akses ke pelayanan kesehatan terbilang mudah karena di dekat tempat tinggal pasien terdapat bidan desa. Akses dari rumah pasien ke Puskesmas Slawi juga bisa dijangkau dengan kendaraan umum. Belum pernah ada penyuluhan kesehatan tentang Diabetes di lingkungan tersebut. Derajat Kesehatan Ny.D (46 th) penderita Diabetes Militus Faktor Perilaku: Pasien memiliki kebiasaan minum teh manis sehari 3x setelah makan. Pasien mempunyai kebiasaan makan tinggi karbohidrat, rendah serat, dan suka sekali gorengan Pasien memiliki kebiasaan jarang beraktivitas sedang-berat, dan tidak pernah berolahraga. Pasien sering tidur larut malam.
Faktor Genetik: Ayah pasien adalah penderita Diabetes militus dan Gagal Ginjal Pelayanan kesehatan: Belum ada penyuluhan tentang DM di lingkungan sekitar Lingkungan: Tingkat pendidikan rata-rata yang rendah menyebabkan pengetahuan pasien, keluarga, dan masyarakat kurang mengenai penyakit diabetes militus. Kurangnya motivasi dan dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien Ekonomi yang termasuk golongan menengah ke bawah menyebabkan pasien enggan memilih makanan- makanan yang sehat, dan berprinsip, sing penting wareg (yang penting kenyang).
MASALAH YANG DITEMUKAN Kebiasaan hidup pasien yang beresiko untuk terkena diabetes militus. Kurangnya pengetahuan pasien, keluarga, dan masyarakat tentang kesehatan khususnya diabetes militus. Kurang dukungan dari pihak keluarga untuk kesembuhan pasien. Kondisi ekonomi golongan menengah ke bawah.
Diabetes Militus tidak terkontrol, Hipertensi grade II Diagnosis Klinis Diabetes Militus tipe II Hipertensi esensial Diagnosis Biologis Status ekonomi menengah kebawah Diagnosis Sosial Kurang perhatian Kurang perawatan keluarga
Diagnosis Psikologis Kurangnya pengetahuan pasien, keluarga, dan masyarakat tentang kesehatan khususnya diabetes militus. Kurang dukungan dari pihak keluarga untuk kesembuhan pasien. Kebiasaan hidup pasien yang beresiko untuk terkena diabetes militus. Kondisi ekonomi golongan menengah ke bawah.
DIABETES MILITUS TIPE II HIPERTENSI GRADE II MASALAH MEDIS NON MEDIS RENCANA INTERVENSI Memberi pengetahuan kepada pasien, dan keluarga tentang penyakit Diabetes Militus dari mulai pengertian sampai komplikasinya. Memberikan pengertian kepada pasien, dan keluarga tentang kebiasaan yang menyebabkan Diabetes Militus.
TUJUAN Seluruh Anggota Keluarga SASARAN Pembinaan dilakukan di rumah pasien dalam waktu yang telah ditentukan bersama. Pembinaan dilakukan dengan cara memberikan konseling kepada pasien dan keluarga dalam suatu pembicaraan santai, sehingga pesan METODE Hari : Rabu Tanggal : 21 Mei 2014 Tempat : Kalisapu RT 03/RW VI Waktu : jam 09.00-selesai
WAKTU PELAKSANAAN 1. Pengertian Diabetes Militus 2. Macam-macam Diabetes Militus 3. Faktor Resiko Diabetes Militus 4. Tanda dan Gejala Diabetes Militus 5. Cara Pengobatan Diabetes Militus 6. Komplikasi Diabetes Militus 7. Pencegahan Diabetes Militus 8. Kebiasaan-kebiasaan yang perlu dibangun untuk mencegah perburukan penyakit Diabetes Militus.
RENCANA EVALUASI Pemahaman pasien dinilai dari 10 pertanyaan yang akan diajukan setelah selesai pembinaan. Kemudian pasien diminta control ke puskesmas setelah 1 bulan melaksanakan perbaikan pola dan kebiasaan hidup. Akan dilakukan pemeriksaan fisik ulang dan kadar gula darah pasien.
KESIMPULAN DM adalah penyakit tidak menular yang memiliki faktor resiko: Usia, Jenis Kelamin, Genetik, Kebiasaan Hidup dan Pola Makan. Untuk penatalaksanaan penyakit Diabetes Militus perlu dilakukan skrining pada orang-orang dengan faktor resiko kemudian untuk pasien yang sudah kena perlu dilakukan terapi non farmakologis dengan mengubah gaya hidup sehari-hari dan dengan terapi farmakologis menggunakan OHO dan Insulin injeksi. Perlu dilakukan edukasi untuk jumlah pasien yang lebih banyak serta warga lain yang tidak terkena sebagai langkah antisipasi terjadinya penyakit Diabetes Militus. SARAN