Anda di halaman 1dari 6

RESUME MOTOR BAKAR

Entienne Lenoir yang lahir pada tahun 1822 dan meniggal dunia pada tahun
1900 adalah seorang berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan motor
bakar 2 tak. Sedangkan August Otto yang hidup antara 1832 sampai 1891 adalah
seorang berkebangsaan Jerman yang membuat cikal bakal ramainya industri Mobil
mesin 4 tak.
Pada tahun 1860, Otto mendengar kabar ada ilmuwan jenius yang bernama
Leonir, yang mampu membuat mesin pembakar dengan dua dorongan putaran alias
2 tak. Sayangnya mesin 2 tak ini memakai bahan bakar gas. Otto menilai ini kurang
praktis. Otto kemudian menciptakan karburator, sayangnya ditolak lembaga paten,
karena ada yang mendahului. Namun dia menyempurnakan mesin 2 tak dengan 4
dorongan alias 4 langkah. Hasil ini dipatekan di Jerman pada tahun 1863. Lalu ia
membuat mesin yang dibiayai oleh Eugene Langen. Konstruksi buatannya
mendapatkan medali World Fair di Paris 1867.
Dengan mengendus kesuksesan besar mereka berdua menggaet ilmuwan
brilian, Gottlieb Daimler untuk terus mengembangkan formulanya, hingga kini
lahirlah beribu-ribu macam jenis kendaraan yang kita gunakan.
Garis besar singkat tentang perjalanan sejarah mesin pembakaran internal
mencakup berikut :
1680 - Fisikawan Belanda, Huygens Kristen merancang (tapi tidak pernah dibangun)
mesin pembakaran internal yang harus didorong dengan bubuk mesiu.
1807 - Francois Isaac de Rivaz dari Swiss menemukan sebuah mesin pembakaran
internal yang menggunakan campuran hidrogen dan oksigen untuk bahan
bakar.
1824 - insinyur Inggris, Samuel Brown mengadaptasi mesin uap Newcomen untuk
membakar gas.

1858 - Insinyur kelahiran Belgia, Jean Josephtienne Lenoir metemukan dan
mempatenkan pada tahun 1860 "double-acting".
1862 - Alphonse Beau de Rochas, insinyur sipil Prancis, mempatenkan tetapi tidak
membangun sebuah mesin empat langkah (paten # 52593 Prancis,
16 Januari 1862).
1864 - insinyur Austria, Siegfried Marcus, membangun sebuah mesin satu silinder
dengan karburator. Beberapa tahun kemudian, Marcus merancang sebuah
kendaraan yang yang dapat berjalan sampai 10 mph. Beberapa sejarawan
telah dianggap penemuan ini sebagai pendahulu dari mobil modern dengan
menggunakan bahan bakar bensin.
1873 - George Brayton, seorang insinyur Amerika, mengembangkan sebuah mesin
dua-langkah.
1866 - insinyur Jerman, Eugen Langen dan Nikolaus August Otto mengembangkan
desain Lenoir dan desain de Rochas dan menciptakan mesin gas yang lebih
efisien.
1876 - Nikolaus August Otto menemukan dan kemudian mematenkan mesin empat
langkah yang sukses, dikenal sebagai "Otto Cycle".
1876 - Keberhasilan pertama mesin dua-langkah yang diciptakan oleh Sir Dougald
Clerk.
1883 - insinyur Perancis, Edouard Delamare-Debouteville, membangun sebuah
mesin silinder tunggal empat-langkah.


1885 - Gottlieb Daimler menemukan apa yang sering diakui sebagai prototipe dari
mesin berbahan bakar yang moderen, dengan silinder vertikal, dengan bensin
disuplai melalui karburator (dipatenkan pada tahun 1887). Daimler pertama
kali dibangun sebuah kendaraan roda dua yang "Reitwagen". Dengan mesin
ini setahun kemudian dibangun kendaraan roda empat bermotor pertama di
dunia.
1886 - Pada tanggal 29 Januari, Karl Benz menerima paten pertama (DRP No
37.435) untuk mobil berbahan bakar.
1890 - Wilhelm Maybach membangun mesin empat-langkah empat silinder pertama.






Gb 1. Otto engine






Gb 2. Lenoir Engine
A. Klasifikasi Engine

Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi
panas pada proses combustion antara bahan bakar dan udara menjadi energi
gerak. Berdasarkan fungsinya engine pada biasa digunakan sebagai sumber
tenaga atau penggerak utama (prime power) pada machine, genset, kapal
(marine vessel) ataupun berbagai macam peralatan industri.
Klasifikasi motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) dapat
diklasifikasikan :
1. Berdasarkan aplikasinya :
Motor penggerak mobil, truk, lokomotif, pesawat ringan, kapal, penggerak
serbaguna dan pembangkit listrik.
2. Berdasarkan dasar desain mesinnya :
a. Gerak bolak-balik dengan susunan silinder In-line, V, rotary dan
berlawanan
b. Gerak putar seperti motor Wankel.
3. Berdasarkan siklus kerjanya :
Motor 4 tak dan motor 2 tak
4. Berdasarkan katup dan desain lubang katup :
a. Susunan katup: model I, L, H, F.
b. Jumlah katup : Single Valve (Tiap silinder katup In maupun Ex adalah
satu), Multi Valve (Tiap silinder katup In maupun Ex lebih dari satu).
c. Mekanik katup : OHV (Over Head Valve), OHC (Over Head Cam Shaft),
DOHC (Double Over Head Cam Shaft).
5. Berdasarkan bahan bakarnya :
Bensin, solar, LPG (Liquit Petroleum Gas), alchohol, hydrogen.
6. Berdasarkan metode mencampurnya :
Karburator, injeksi pada saluran masuk, injeksi ke dalam silinder.
7. Berdasarkan metode pengapian:
a. Percikan busi (motor bensin)
b. Tekanan kompresi ( motor diesel).
8. Berdasarkan disain ruang bakar:
a. Ruang bakar langsung.
b. Ruang bakar tak langsung.
9. Berdasarkan metode kontrolnya :
a. Throttling yaitu mengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar
dengan throttle.
b. Hanya mengatur aliran bahan bakar.
c. Kombinasi.
10. Berdasarkan sistem pendinginnya:
a. Pendinginan air.
b. Pendinginan udara.

B. Terminologi dan singkatan

1. Cylinder bore
Diameter dalam nominal dari silinder
2. Luas Piston
Luas lingkaran berdiameter sama dengan Cylinder bore
3. Stroke (langkah)
Jarak nominal yang dilalui piston saat bergerak antara dua titik mati.
4. Top Dead (titik mati)
Posisi dan bagian bagian yang bergerak secar mekanis yang dihubungkan
sesaat ketika arah gerakan piston membalik (pada titik ujung dari langkah).
5. BDC (Bottom Dead Center) atau TMB (Titik Mati Bawah)
Titik mati ketika piston berada paling dekat dengan poros engkol atau
crankshaft.
6. TDC (Top Dead Center) atau TMA (Titik Mati Atas)
Titik mati ketika posisi berada paling jauh dengan poros engkol.



7. Volume langkah/perpindahan (Vs)
Volume yang dihasilkan oleh piston ketika bekerja dari satu titik mati ke yang
lain, dihitung sebagai perkalian luas pistin dan langkah.
8. Volume clearance (Vc)
Volume nominal dari ruang dalam ruang bakar ketika piston berada di TDC.
9. Volume silinder
Jumlah dari volume langkah dan volume clearance.
10. Perbandingan kompresi
Nilai numeric hasil perbandingan nilai volume silinder dan volume clearance.

C. Komponen Komponen Engine

Anda mungkin juga menyukai