Anda di halaman 1dari 7

1

1. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yangmana tingkat penduduknya sangat
padat, kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan
bermotor yang beredar dimasyarakat. Dahulu tidak semua orang mempunyai
kendaraan bermotor karena disebabkan oleh faktor ekonomi, hanya orang kaya lah
yang mampu membelinya, tetapi sekarang kendaraan bermotor sudah sangat
umum dan tidak menjadi barang yang istimewa bagi masyarakat. Kendaraan
bermotor paling banyak beredar di wilayah kota-kota besar seperti
Jakarta. Penambahan jumlah kendaraan bermotor sepanjang tahun lalu mencapai
10,036 juta unit. Hal ini mengakibatkan populasi kendaraan bermotor yang
tercatat pada kepolisian naik dari 12 persen menjadi 94,229 juta unit dibandingkan
periode tahun sebelumnya (2011) hanya 84,19 juta unit. Jumlah pengendara
sepeda motor lebih dominan di banding pengguna mobil pribadi. Hal tersebut
karena kecelakaan lalulintas dan kemacetan yang selalu ada di setiap waktu.
Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa terjadinya tabrakan antara
kendaraan bermotor (roda dua, roda empat, atau lebih) dengan kendaraan motor
lainnya atau dengan benda lainnya yang ada di jalan. Kecelakaan lalu lintas
mengakibatkan kerusakan yang dialami tergantung pada kerasnya benturan dan
kecepatan kendaraan.
Efek dari kecelakaan tersebut bisa mengakibatkan luka-luka atau bahkan
kematian manusia. Menurut WHO, kecelakaan akibat mengabaikan aturan lalu
lintas telah menelan banyak korban jiwa sekitar 2,4 juta jiwa manusia setiap
tahunnya. Berita tentang kecelakaan akibat mengabaikan lalu lintas hampir tidak
pernah absen dari media-media di Indonesia. Kehilangan orang-orang terkasih
secara tiba-tiba akibat kecelakaan pasti akan memberikan duka yang mendalam.
Ini terjadi karena tingginya tingkat penggunaan kendaraan pribadi khususnya
mobil.
Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
tersebut diantaranya adalah faktor Kelalaian dan ketidak fokusan pengendara pada


2

medan jalan. Faktor yang lainnya adalah karena mereka terlalu banyak membawa
muatan dalam mobil hingga terjadi kelebihan muatan.
Kecelakaan lalu lintas disebabkan karena tingkat penggunaan kendaraan
pribadi tinggi (mobil), tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan mengatasi
keadaan riskan kecelakaan. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan
yaitu akibat berlebihnya penumpang yang mereka bawa dalam mobil. Karena jika
suatu mobil berpenumpang berlebihan dari yang diperbolehkan maka mobil
tersebut akan susah untuk dikendalikan. Ini seperti kecelakaan yang dialami artis
Saipul Jamil di Tol Jagorawi, karena mobil avanza yang dikendarainya memuat
10 penumpang yang seharusnya hanya muat 8 penumpang.
Berdasarkan permasalahan diatas kami disini merancang alat berupa
indikator dimana alat tesebut merupakan alat pendeteksi dini untuk
mengantisipasi kecelakaan. Apabila lampu indikator pada alat ini menyala berarti
ada sesuatu yang tidak sesuai dengan kondisi di sekitar kita dan mungkin
berpotensi terjadi kecelakaan. Alat ini bernama PDK.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sistem kerja indikator PDK?
Apa saja keuntungan yang didapat dari indikator PDK?
1.3 Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk merancang sebuah alat indikator yang
memakai cara kerja sensor sebagai pendeteksi dini Pencegah kecelakaan agar
tingkat kecelakaan dapat berkurang

1.4 Batasan Masalah
Alat ini hanya diimplementasikan pada mobil-mobil di Indonesia.
1.5 Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah untuk mengurangi kecelakaan mobil di
Indonesia, dengan cara memberi peringatan dini kepada para pengendara
mobil apabila ada kendaraan yang membahayakan kendaraan kita dan
beresiko terjadi kecelakaan.




3

2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian
Masih maraknya kecelakaan yang terjadi di Indonesia sampai saat ini.
Berikut adalah data jumlah kecelakaan dari tahun 1992-2011.
Jumlah Kecelakaan, Koban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang
Diderita Tahun 1992-2011
Tahun
Jumlah
Kecelakaan
Korban Mati Luka Berat Luka Ringan
Kerugian
Materi (Juta
Rp)
1992 19 920 9 819 13 363 14 846 15 077
1993 17 323 10 038 11 453 13 037 14 714
1994 17 469 11 004 11 055 12 215 16 544
1995 16 510 10 990 9 952 11 873 17 745
1996 15 291 10 869 8 968 10 374 18 411
1997 17 101 12 308 9 913 12 699 20 848
1998 14 858 11 694 8 878 10 609 26 941
1999*) 12 675 9 917 7 329 9 385 32 755
2000 12 649 9 536 7 100 9 518 36 281
2001 12 791 9 522 6 656 9 181 37 617
2002 12 267 8 762 6 012 8 929 41 030
2003 13 399 9 856 6 142 8 694 45 778
2004 17 732 11 204 8 983 12 084 53 044
2005 91 623 16 115 35 891 51 317 51 556
2006 87 020 15 762 33 282 52 310 81 848
2007 49 553 16 955 20 181 46 827 103 289
2008 59 164 20 188 23 440 55 731 131 207
2009 62 960 19 979 23 469 62 936 136 285
2010 66 488 19 873 26 196 63 809 158 259
2011
108
696 31 195 35 285 108 945 217 435
Sumber : Kantor Kepolisiian Republik Indonesia
*)
sejak 1999 tidak termasuk Timor-Timur







4

2.2 Solusi yang Pernah ditawarkan
Sampai saat ini, solusi yang pernah ditawarkan untuk
meminimalisir kecelakaan kendaraan bermotor, terutama kendaraan roda
empat hanya pada sabuk pengaman saja. Hal ini tentu masih sangat
kurang, karena sabuk pengaman ini hanya membantu untuk
mengamankan pengguna kendaraan bermotor. Belum ada suatu alat
terobosan terbaru yang memberikan kelebihan untuk mengetahui
kerusakan kerusakan elemen mobil secara sesifik. Sedangkan
masyarakat membutuhkan terobosan terbaru untuk dapat mengetahui
kerusakan kerusakan elemen kendaraan mereka sebelum digunakan.

2.3 Gagasan Baru yang ditawarkan
Pemasangan sensor di bagian depan, belakang, samping kanan dan
kiri dapat mengurangi dampak resiko terjadi kecelakaan. Prinsip kerja nya
adalah sensor akan mendeteksi jarak kendaraan yang mengarah pada
kendaraan kia, entah bergerak searah perjalanan kita ataupun berlawanan
dengan arah perjalanan kita. Saat ada kendaraan yang bergerak
berlawanan arah dengan kita, maka seketika sensor menunjukan kepada
pengendara agar kita waspada, dan bila telah menlampaui jarak aman,
maka kendaraan kita akan menunjukkan bahaya akan kendaraan yang
melaju ke arah kita, disertai kecepatan kendaraan tersebut. Jarak aman
yang di tentukan oleh sensor adalah sekitar 100 m sehingga kita dapat
menentukan apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi kejadian
yang mungkin terjadi.
Kelebihan lain dari gagasan kami adalah sensor bagian bagian depan akan
memprediksi pula kendaraan yang ada di depan kita, sehingga dapat
memberikan saran yang bisa kita lakukan agar kecelakaan dapat kita
minimalisir. Entah itu dengan pengereman mendadak atupun
mengaktifkan mode auto drifing sehingga kendaraan kita menghindari
kecelakaan yang terjadi, baik di depan atau ke belakang kendaraan kita.




5

2.4 Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan.

a. Pemerintah
Peran pemerintah dalam Pendeteksi Dini Kendaraan (PDK) untuk
Keselamatan Pengendara Mobil ini adalah sebagai pendukung dan
sebagai pemegang kerja sama dengan perusahaan otomotif sehingga kerja
sama ini dapat berjalan lancar.
b. Perusahaan Industri Otomotif
Perusahaan Industri Otomotif, dalam hal ini berperan penting sebagai
partner kerja. Perusahaan ini dapat membantu dalam hal produksi
Pendeteksi Dini Kendaraan (PDK). Sehingga alat ini dapat langsung
digunakan pada mobil-mobil hasil produksi tersebut yang akan dipasarkan
pada masyrakat .

2.5 Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan.
Untuk mengimplementasikan Pendeteksi Dini Kendaraan (PDK)
untuk Keselamatan Pengendara Mobil perlu dilakukan langkah-langkah
strategis agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan maksimal. Untuk itu,
Kami melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut.
1. Melakukan tinjauan kembali pada alat indikator dini tersebut.
2. Mengajukan proposal kepada Pemerintah.
3. Pemerintah melakukan kerja sama dengan pihak pemproduksi alat
indikator dini, dalam hal ini perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif.
4. Perusahaan swasta memproduksi alat indikator dini ini dan dapat
dipasang langsung pada mobil yang diproduksi atau dijual terpisah.








6

3. Kesimpulan
3.1 Inti Gagasan
Gagasan mengenai alat indikator dini ini adalah suatu alat indikator yang
memakai kerja sensor untuk mendeteksi atau mengetahui kemungkinan
kecelakaan kendaraan sehingga dapat diketahui pengendara kemungkinan
resiko kecelakaan dan pencegahan yang bisa kita lakukan.


3.2 Teknik Implementasi Gagasan
Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan alat indikator
dini ini adalah
1. Melakukan riset lagi untuk mengetahui secara pasti kelebihan dan
kekurangan alat tersebut.
2. Melakukan percobaan pada beberapa mobil untuk mengetahui kerja dari
alat tersebut.
3. Melaksanakan kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang
otomoif untuk memproduksi alat sensor ini.

3.3 Prediksi Keberhasilan Gagasan
Gagasan mengenai alat indikator dini ini secara teknis dapat
menguntungkan berbagai pihak, terutama masyarakat yang mana mereka
dapat mengetahui secara pasti kemungkinan kecelakaan yang mungkin
terjadi sehingga mengurangi resiko kecelakaan yang terjadi. Selain itu
perusahaan industri otomoif juga akan merasakan keuntungan karena
produksi alat indikator dini ini sangat diminati oleh masyarakat, yang
tentunya dapat menambah pendapatan mereka.






7

Dafar Pustaka
Kantor Kepolisiian Republik Indonesia
*)
sejak 1999 tidak termasuk
Timor-Timur.
www.cara-mencegah-kecelakaan-mobil-383431.html.

Anda mungkin juga menyukai