Anda di halaman 1dari 14

Contoh 1 :: prosedur penjualan tunai

Sistem Penjualan GUDANG BUKU.COM


Fungsi yang terkait :
1. Fungsi Administrasi
Fungsi ini sebagai fungsi yang berhubungan langsung dengan pelanggan dan merupakan
bagian yang mangurusi data pelanggan via on line.
2. Fungsi Order Penjualan
Fungsi ini bertugas untuk menerima order penjualan dari fungsi administrasi, membuat surat
order pengiriman, dan mengirimkannya ke bagian gudang dan bagian pengiriman untuk
selanjutnya diproses.
3. Fungsi Gudang
Fungsi gudang menerima surat order pengiriman dari bagian order penjualan dan menyiapkan
barang sesuai dengan surat order pengiriman ke bagian pengiriman. Serta melakukan posting
ke kartu gudang.
4. Fungsi Pengiriman
Menerima barang dari bagian gudang bersamaan dengan surat order pengiriman dari bagian
gudang dan dibandingkan dengan surat order pengiriman dari bagian order penjualan.
Kemudian, barang yang dipesan tadi akan dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan nama dan
alamat yang diberikan oleh pelanggan via jasa pengiriman.
5. Fungsi Penagihan
Fungsi penangihan berfungsi sebagai fungsi yang membuat faktur penjualan dengan dasar
surat order pengiriman dan mengirimkannya ke pelanggan via on line dengan melakukan
scaning terhadap faktur terlebih dahulu.
6. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini melakukan tugas untuk menerima surat order pengiriman, faktur, dan dokumen
dokumen lain yang terkait untuk dicatat di bagian ini dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan laporan keuangan.

Informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen :
1. Jumlah pendapatan penjualan dalam jangka waktu tertentu.
2. Jumlah harga pokok yang dijual selama jangka waktu tertentu.
3. Nama dan identitas pelanggan.
4. Kuantitas produk yang dijual.
5. Otoritas pejabat yang berwenang.
Dokumen yang digunakan :
1. Surat order
2. Surat order pengiriman dan tembusannya.
3. Faktur Penjualan.
4. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
5. Bukti memorial
Catatan akuntansi yang digunakan :
1. Jurnal Penjualan
2. Kartu Piutang
3. Kartu Persediaan
4. Kartu Gudang
5. Jurnal Umum
Jaringan prosedur yang membentuk sistem :
1. Prosedur pengiriman data pelanggan
2. Prosedur order penjualan
3. Prosedur pengiriman
4. Prosedur penagihan
5. Prosedur pencatatan piutang
6. Prosedur distribusi penjualan
7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.
Unsur Pengendalian Intern
Organisasi :
Fungsi administrasi harus terpisah dari fungsi penangihan.
Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan administrasi.
Transaksi penjualan dilakukan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi
pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan
yang dilakukan secara lengkap hanya oleh satu fungsi saja.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir surat order pengiriman.
Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
menandatangani dan membubuhkan cap sudah dikirm pada copy surat order
pengiriman.
Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan
penjualan berada di tangan direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan
mengenai hal tersebut.
Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda
tangan pada faktur penjualan.
Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang
dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi
wewenang untuk itu.

Praktik yang Sehat
Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada setiap debitur
untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut.
Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening control piutang dalam
buku besar.


CONTOH 2:: Prosedure Penjualan Tunai
Penjualan tunai yang terjadi akan dimulai dari Surat Jalan (Tanpa dilakukan Sales Order)

Berikut adalah prosedure penjualan tunai yang harus dilakukan :
0. Buatlah Surat Jalan Penjualan Tunai dari modul Penjualan oleh bagian penjualan
1. Setelah dibuat oleh bagian penjualan, Surat Jalan tersebut dicetak kemudian diserahkan
ke Bagian Gudang untuk dilakukan pengeluaran barangnya.
2. Bagian Gudang akan mengeluarkan barang sesuai Surat Jalan yang diserahkan oleh
bagian penjualan dengan membuka menu Transaksi Pengeluaran Barang [SJ]
Pengeluaran Barang Untuk Penjualan. Carilah nomor Surat Jalan yang sesuai kemudian
lakukan pemuatan barang ke Kendaraan selanjutnya Otorisasi Surat Jalan
tersebut dan setelah selesai serahkan lagi Surat Jalan ke bagian Pembelian untuk dibuatkan
Faktur Penjualan.
3. Bagian Penjualan setelah menerima fisik Surat Jalan dari Bagian Gudang, lakukan
Otorisasi Surat Jalan, kemudian setelah itu lakukan pembuatan Faktur dari Nomor Surat Jalan
yang sesuai akhiri dengan pencetakan Faktur. Setelah Faktur dicetak rangkapkan dengan
Surat Jalannya kemudian serahkan ke bagian Kasir.
4. Bagian Kasir setelah menerima berkas Surat Jalan & Faktur dari Bagian Penjualan Masuk
ke Modul Kasir buka menu Transaksi Penerimaan Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai.
Lakukan proses penerimaan uang dengan jumlah sesuai nilai faktur kemudian Berkas Faktur
& Surat Jalan diserahkan kepada Customer berikut barangnya
dan dicap LUNAS.
Demikian langkah-langkah dari transaksi Penjualan Tunai.
Untuk menyikapi Transaksi Penjualan Tunai yang banyak dilakukan oleh penjualan kanvaser,
maka harus dilakukan improsisasi terhadap transaksi-transaksi penjualan tunai (penjualan
langsung) ini dengan tidak meninggalkan prosedur diatas, improsisasi dimaksud dapat
dilakukan sebagai berikut :
1. Pada saat sales kanvaser datang, kelompokan bon-bon yang dibawa oleh sales menjadi
dua kelompok, yaitu : Bon Penjualan Tunai (Penjualan Langsung) dan Bon Penjualan Kredit.
2. Perlakukan Bon Penjualan Tunai ini oleh bagian penjualan dengan cara diinput kedalam
Menu Surat Jalan Penjualan Tunai satu persatu sesuai jumlah bon penjualannya, setelah itu
bagian penjualan memberikannya ke bagian gudang untuk dilakukan proses pengeluaran
barangnya.
3. Bagian gudang akan melakukan proses pengeluaran barangnya. DISINI terdapat
perbedaan dengan prosedur pengeluaran barang apabila barangnya dikeluarkan langsung dari
Gudang, yaitu : Petugas Gudang akan menghitung dari sisa barang yang dibawa kembali oleh
sales kanvaser, dengan cara hitung berikut :
Lakukan pengelompokan barang menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
X = Nilai Qty Saldo Awal saat kanvaser keluar dari Gudang
Y = Nilai Qty Penjualan Bon Tunai
Z = Nilai Qty Penjualan Bon Kredit
P = Nilai Qty Saldo Akhir yang diretur ke Gudang
Dengan membandingkan Nilai Total Qty Bon Tunai harus sama dengan Nilai Total Qty dari
Surat Jalan yang diterima dari Bagian Penjualan atas Sales Kanvaser bersangkutan.
4. Berikutnya setelah barang dikeluarkan oleh Bagian Gudang, berkas Surat Jalan
dikembalikan ke Bagian Penjualan untuk dilakukan otorisasi oleh Kepala Divisi Penjualan
(Dalam hal ini akan dilakukan pembebanan nilai Fee Sales dan Fee Referentor). Kemudian
dilakukan pencetakan Surat Jalannya dan diakhiri dengan pembuatan Faktur Penjualan
Tunai. Surat Jalan dan Faktur Penjualan dirangkapkan satu persatu kemudian diserahkan ke
Bagian Kasir.
5. Bagian Kasir akan melakukan transaksi serah-serahan dengan sales bersangkutan dengan
sumber dari Nilai Faktur (Pada saat ini Sales menyerahkan uang hasil penjualan tunai kepada
Kasir)
Demikianlah improvisasi yang dilakukan untuk menyiasati transaksi penjualan tunai yang
dilakukan oleh Sales Kanvaser. Dan perlu diingat pula semua tahapan yang terjadi diatas
dilakukan dengan mengumpulkan bon-bon penjualan tunai yg terjadi pada saat suatu shift
tugas luar sales kanvaser.


CONTOH 3 :: Prosedur Penjualan Tunai.
Adapun prosedur atas transaksi penjualan tunai adalah sebagai berikut :
Prosedur order penjualan
Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order
dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan
masing-masing satu kepada pembeli sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirmkan ke
bagian gudang, dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang
akan disimpan menurut nomor urut faktur.
Prosedur penerimaan kas
Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima faktur
penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan
mesin cash register sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada
faktur yang telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk
kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.
Prosedur penyerahan barang
Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima faktur
penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantitas yang sebenarnya
sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang yang akan diserahkan ke bagian pengiriman
Prosedur pencatatan kas
Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal penjualan dan
penerimaan kas setelah menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri oleh pita register kas
dari bagian pengiriman barang.

CONTOH 4 :: Berikut ini adalah flowchart penjualan
pada toko Rejeki :

1. Flowchart Penjualan Tunai


Add caption

Deskripsi Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian
1. Pembeli
- Mencatat data data spring bed yang diinginkan
- Memberikan data spring bed yang diinginkan kepada bagian penjualan
- Menerima info dan harga spring bed yang diinginkan dari bagian penjualan
- Memberikan data pembeli, pembayaran, dan info pengiriman kepada bagian penjualan
- Menerima nota tembusan (rangkap ke-2) dari bagian penjualan
- Menerima barang langsung dari bagian penjualan jika barang tidak dikirim
- Menandatangani nota yang diberikan oleh bagian pengiriman
- Menyerahkan kembali nota yang telah ditandatangani kepada bagian pengiriman
- Memberikan pelunasan pembayaran terhadap barang yang dibeli kepada bagian
pengiriman
2. Bagian Penjualan
- Menerima data spring bed yang diinginkan pembeli
- Memberikan info dan harga spring bed kepada pembeli sesuai dengan data spring bed
yang diinginkan pembeli
- Menghubungi bagian gudang dan menyerahkan data spring bed yang diinginkan oleh
pembeli kepada bagian gudang
- Menerima spring bed yang telah disiapkan oleh bagian gudang sesuai permintaan
pembeli
- Meminta data pembeli, pembayaran, dan info pengiriman kepada pembeli
- Menerima data pembeli, pembayaran, dan info pengiriman dari pembeli
- Membuat nota rangkap 2 dan mencatat data pembelian, pembayaran, dan info
pengiriman pada nota
- Memberikan nota tembusan(rangkap ke-2) kepada pembeli jika barang tidak dikirim
- Memberikan barang langsung ke pembeli jika barang tidak dikirim
- Menyerahkan nota asli dan barang pada bagian pengiriman jika barang dikirim ke
pembeli
- Menerima nota asli dan pelunasan pembayaran barang yang dibeli oleh pembeli dari
bagian pengiriman
- Memberikan nota asli dan pelunasan pembayaran barang yang dibeli oleh pembeli
kepada bagian akuntansi
3. Bagian Gudang
- Menerima data spring bed yang diinginkan oleh pembeli dari bagian penjualan
- Menyiapkan spring bed yang diinginkan oleh pembeli
- Menyerahkan spring bed yang diinginkan oleh pembeli kepada bagian penjualan
4. Bagian Pengiriman
- Menerima nota asli dan barang yang diinginkan pembeli dari bagian penjualan
- Mengirim barang kepada pembeli
- Menyerahkan barang kepada pembeli
- Meminta pembeli menandatangani nota sebagai bukti bahwa barang telah dikirim ke
tempat pembeli
- Menerima nota yang telah ditandatangani oleh pembeli
- Meminta pelunasan pembayaran barang kepada pembeli
- Menerima pelunasan pembayaran barang dari pembeli
- Memberikan nota dan pelunasan pembayaran barang dari pembeli kepada bagian
penjualan
5. Bagian Akuntansi
- Menerima nota dan pelunasan pembayaran barang yang dibeli oleh pembeli dari bagian
penjualan
- Membuat laporan penjualan rangkap 2
- Memberikan laporan penjualan asli (rangkap 1) kepada pimpinan
- Menyimpan nota asli (rangkap 1)
- Menyimpan laporan penjualan tembusan (rangkap 2)
6. Pimpinan
- Menerima laporan penjualan asli (rangkap 1) dari bagian akuntansi
Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem bagian (sub-system) yang
berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari
sumber data sampai ke proses pencatatan/ pengolahan akuntansinya. Dalam hal ini akan
membahas siklus pendapatan (daur penjualan) yang merupakan prosedur pendapatan dimulai
dari bagian penjualan, otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan
sampai dengan penerimaan kas.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan
keputusan mengenai penjualan.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan
langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai.
Sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli akan
mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir.
Dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai
Faktur penjualan tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran
barang kepada kassa, lembar 2 akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta
barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kassa dan
sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di pembungkus barang sebagai
identitas barang, dan
lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan dijadikan sebagai arsip
sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai pengendali apabila terjadi kejanggalan
transaksi penjualan.


Pita Register kas
Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh bagian kassa
setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan
juga sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah
dibayar dan dicatat dalam register kas.

Fungsi-fungsi dalam Penjualan Tunai


Penjualan Tunai
Adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai
berikut :

a. Bagian Order Penjualan
Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan
faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kassa.
b. Bagian Kassa
Funsi ini menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur.
c. Bagian Pembungkus
Funsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur
yang telah dilunasi.
d. Bagian Akuntansi
Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal
khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang secara periodik serta
membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Prosedur penjualan tunai
a. Prosedur order penjualan


Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order dari
pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan
masing-masing satu kepada pembeli sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirmkan ke
bagian gudang, dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang
akan disimpan menurut nomor urut faktur.

b. Prosedur penerimaan kas

Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima faktur penjualan
tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash
register sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang
telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk kepentingan
pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.

c. Prosedur penyerahan barang

Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima faktur penjualan
tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantitas yang sebenarnya sekaligus
pencatatannya kedalam kartu gudang yang akan diserahkan ke bagian pengiriman
d. Prosedur pencatatan kas
Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal penjualan dan penerimaan
kas setelah menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian
pengiriman barang.

A. Fungsi yang terkait dalam perancangan sistem informasi akuntansi penjualan
1. Fungsi Kas
Fungsi bertugas menerima kas dari pembeli.
2. Fungsi Gudang
Fungsi gudang berfungsi untuk menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai
dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.
3. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan
pembuatan laporan penjualan.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi pengiriman berfungsi untuk menyerahkan barang yang kuantitas, mutu, dan
spesifikasinya sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima
dari fungsi penjualan.
B. Dokumen yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan, menurut Mulyadi
dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen
mengenai transaksi penjualan tunai.
2. Bukti Setor Bank
Dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank
3. Rekap Harga Pokok Penjualan
Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama
satu periode.
C. Catatan yang Digunakan
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem penjualan adalah:
1. Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik
secara kredit maupun tunai.
2. Jurnal Umum
Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang
dijual selama periode tertentu.
3. Kartu Persediaan.


Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi
setiap jenis persediaan.






Penjualan pada toko Spare Parts Motor Kebon Jeruk
Penggambaran masing-masing bagian :
1. Pembeli :
Mencatat no spare part, nama spare parts atau membuka catalog spare parts yang akan dibeli.
Memberikan no spare parts,nama spare parts kepada bagian penjualan
Menerima harga HET (harga eceran tertinggi) kepada pembeli dari penjual
Menerima data spare parts, nama spare parts seperti : kode/no.spare parts, tanggal produksi
dan pembuat/pabrikan
Menerima barang langsung dari penjual jika barang tidak dikirim (diambil langsung)
2. Penjual :
Menerima data no.spare parts , nama spare parts yang diinginkan pembeli
Memberikan informasi seperti harga dan pabrikan pembuat
Menghubungi bagian penyimpanan spare parts, nama spare parts (gudang) dalam
pengambilan akan ketersediaannya barang
Menerima barang dari bagian gudang sesuai permintaan pembeli
3. Penyimpanan spare parts (gudang):
Menerima data spare parts, nama spare parts yang diinginkan pembeli dari penjual
Menyiapkan barang pesanan yang telah dipesan oleh pembeli
Menyerahkan spare parts, nama spare parts sesuai no. pemesanan kepada bagian penjualan
4. Akuntansi :
Menerima nota penjualan tunai dari bagian penjualan
Membuat laporan penjualan rangkap dua
Memberikan laporan penjualan kepada owner(pemilik) bengkel
Penyimpanan laporan penjualan
5. Pemilik(pemimpin):
Menerima hasil laporan asli penjualan


MATERI BAB 1.5 KAJIAN ILMIAH
PENJUALAN DAN PENJUALAN TUNAI
IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009) menyatakan, Penjualan barang
meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli
untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau lainnya.
Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), Penjualan merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan
akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat
diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa
dari pihak penjual ke pembeli.
Berdasarkan kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang
diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen
secara kredit maupun tunai.
Jadi secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu
penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa
segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada
tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan
pembelian.
.
Pengertian Penjualan Tunai
Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit.
Menurut Narko (2008:71), Penjualan tunai adalah apabila pembeli sudah memilih barang
yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa.


Sedangkan menurut Yadiati dan Wahyu (2006:129), Penjualan tunai adalah pembeli
langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual melalui register kas.


Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran
dan pemindahan hak atas barangnya langsung melalui register kas atau bagian kassa.
Sehingga, tidak perlu ada prosedur pencatatan piutang pada perusahaan penjual.
Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil dari penjualan tersebut langsung
terealisir dalam bentuk kas yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan
likuiditasnya. Sedangkan dalam rangka memperbesar volume penjualan, umumnya
perusahaan menjual produknya secara kredit. Penjualan kredit tidak segera
menghasilkan pendapatan kas, tapi kemudian menimbulkan piutang. Kerugian dari
penjualan kredit adalah timbulnya biaya administrasi piutang dan kerugian akibat
piutang tak tertagih.

PROSEDUR DAN PROSEDUR PENJUALAN TUNAI
Sedangkan prosedur memiliki beberapa pengertian. Menurut Muhammad Ali (2000 : 325)
Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan

Menurut Widjaja (1995 : 83) Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya :
orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan
pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu

Sedangkan menurut Kamaruddin (1992 : 836 837) Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan
yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang
berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.

Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail masya (1994 : 74) mengatakan bahwa Prosedur
adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan
menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan
prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan
waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai