Fungsi yang terkait : 1. Fungsi Administrasi Fungsi ini sebagai fungsi yang berhubungan langsung dengan pelanggan dan merupakan bagian yang mangurusi data pelanggan via on line. 2. Fungsi Order Penjualan Fungsi ini bertugas untuk menerima order penjualan dari fungsi administrasi, membuat surat order pengiriman, dan mengirimkannya ke bagian gudang dan bagian pengiriman untuk selanjutnya diproses. 3. Fungsi Gudang Fungsi gudang menerima surat order pengiriman dari bagian order penjualan dan menyiapkan barang sesuai dengan surat order pengiriman ke bagian pengiriman. Serta melakukan posting ke kartu gudang. 4. Fungsi Pengiriman Menerima barang dari bagian gudang bersamaan dengan surat order pengiriman dari bagian gudang dan dibandingkan dengan surat order pengiriman dari bagian order penjualan. Kemudian, barang yang dipesan tadi akan dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan nama dan alamat yang diberikan oleh pelanggan via jasa pengiriman. 5. Fungsi Penagihan Fungsi penangihan berfungsi sebagai fungsi yang membuat faktur penjualan dengan dasar surat order pengiriman dan mengirimkannya ke pelanggan via on line dengan melakukan scaning terhadap faktur terlebih dahulu. 6. Fungsi Akuntansi Fungsi ini melakukan tugas untuk menerima surat order pengiriman, faktur, dan dokumen dokumen lain yang terkait untuk dicatat di bagian ini dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen : 1. Jumlah pendapatan penjualan dalam jangka waktu tertentu. 2. Jumlah harga pokok yang dijual selama jangka waktu tertentu. 3. Nama dan identitas pelanggan. 4. Kuantitas produk yang dijual. 5. Otoritas pejabat yang berwenang. Dokumen yang digunakan : 1. Surat order 2. Surat order pengiriman dan tembusannya. 3. Faktur Penjualan. 4. Rekapitulasi harga pokok penjualan. 5. Bukti memorial Catatan akuntansi yang digunakan : 1. Jurnal Penjualan 2. Kartu Piutang 3. Kartu Persediaan 4. Kartu Gudang 5. Jurnal Umum Jaringan prosedur yang membentuk sistem : 1. Prosedur pengiriman data pelanggan 2. Prosedur order penjualan 3. Prosedur pengiriman 4. Prosedur penagihan 5. Prosedur pencatatan piutang 6. Prosedur distribusi penjualan 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan. Unsur Pengendalian Intern Organisasi : Fungsi administrasi harus terpisah dari fungsi penangihan. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan administrasi. Transaksi penjualan dilakukan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan yang dilakukan secara lengkap hanya oleh satu fungsi saja. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap sudah dikirm pada copy surat order pengiriman. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan penjualan berada di tangan direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
Praktik yang Sehat Secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening control piutang dalam buku besar.
CONTOH 2:: Prosedure Penjualan Tunai Penjualan tunai yang terjadi akan dimulai dari Surat Jalan (Tanpa dilakukan Sales Order)
Berikut adalah prosedure penjualan tunai yang harus dilakukan : 0. Buatlah Surat Jalan Penjualan Tunai dari modul Penjualan oleh bagian penjualan 1. Setelah dibuat oleh bagian penjualan, Surat Jalan tersebut dicetak kemudian diserahkan ke Bagian Gudang untuk dilakukan pengeluaran barangnya. 2. Bagian Gudang akan mengeluarkan barang sesuai Surat Jalan yang diserahkan oleh bagian penjualan dengan membuka menu Transaksi Pengeluaran Barang [SJ] Pengeluaran Barang Untuk Penjualan. Carilah nomor Surat Jalan yang sesuai kemudian lakukan pemuatan barang ke Kendaraan selanjutnya Otorisasi Surat Jalan tersebut dan setelah selesai serahkan lagi Surat Jalan ke bagian Pembelian untuk dibuatkan Faktur Penjualan. 3. Bagian Penjualan setelah menerima fisik Surat Jalan dari Bagian Gudang, lakukan Otorisasi Surat Jalan, kemudian setelah itu lakukan pembuatan Faktur dari Nomor Surat Jalan yang sesuai akhiri dengan pencetakan Faktur. Setelah Faktur dicetak rangkapkan dengan Surat Jalannya kemudian serahkan ke bagian Kasir. 4. Bagian Kasir setelah menerima berkas Surat Jalan & Faktur dari Bagian Penjualan Masuk ke Modul Kasir buka menu Transaksi Penerimaan Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai. Lakukan proses penerimaan uang dengan jumlah sesuai nilai faktur kemudian Berkas Faktur & Surat Jalan diserahkan kepada Customer berikut barangnya dan dicap LUNAS. Demikian langkah-langkah dari transaksi Penjualan Tunai. Untuk menyikapi Transaksi Penjualan Tunai yang banyak dilakukan oleh penjualan kanvaser, maka harus dilakukan improsisasi terhadap transaksi-transaksi penjualan tunai (penjualan langsung) ini dengan tidak meninggalkan prosedur diatas, improsisasi dimaksud dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Pada saat sales kanvaser datang, kelompokan bon-bon yang dibawa oleh sales menjadi dua kelompok, yaitu : Bon Penjualan Tunai (Penjualan Langsung) dan Bon Penjualan Kredit. 2. Perlakukan Bon Penjualan Tunai ini oleh bagian penjualan dengan cara diinput kedalam Menu Surat Jalan Penjualan Tunai satu persatu sesuai jumlah bon penjualannya, setelah itu bagian penjualan memberikannya ke bagian gudang untuk dilakukan proses pengeluaran barangnya. 3. Bagian gudang akan melakukan proses pengeluaran barangnya. DISINI terdapat perbedaan dengan prosedur pengeluaran barang apabila barangnya dikeluarkan langsung dari Gudang, yaitu : Petugas Gudang akan menghitung dari sisa barang yang dibawa kembali oleh sales kanvaser, dengan cara hitung berikut : Lakukan pengelompokan barang menjadi 4 kelompok sebagai berikut : X = Nilai Qty Saldo Awal saat kanvaser keluar dari Gudang Y = Nilai Qty Penjualan Bon Tunai Z = Nilai Qty Penjualan Bon Kredit P = Nilai Qty Saldo Akhir yang diretur ke Gudang Dengan membandingkan Nilai Total Qty Bon Tunai harus sama dengan Nilai Total Qty dari Surat Jalan yang diterima dari Bagian Penjualan atas Sales Kanvaser bersangkutan. 4. Berikutnya setelah barang dikeluarkan oleh Bagian Gudang, berkas Surat Jalan dikembalikan ke Bagian Penjualan untuk dilakukan otorisasi oleh Kepala Divisi Penjualan (Dalam hal ini akan dilakukan pembebanan nilai Fee Sales dan Fee Referentor). Kemudian dilakukan pencetakan Surat Jalannya dan diakhiri dengan pembuatan Faktur Penjualan Tunai. Surat Jalan dan Faktur Penjualan dirangkapkan satu persatu kemudian diserahkan ke Bagian Kasir. 5. Bagian Kasir akan melakukan transaksi serah-serahan dengan sales bersangkutan dengan sumber dari Nilai Faktur (Pada saat ini Sales menyerahkan uang hasil penjualan tunai kepada Kasir) Demikianlah improvisasi yang dilakukan untuk menyiasati transaksi penjualan tunai yang dilakukan oleh Sales Kanvaser. Dan perlu diingat pula semua tahapan yang terjadi diatas dilakukan dengan mengumpulkan bon-bon penjualan tunai yg terjadi pada saat suatu shift tugas luar sales kanvaser.
CONTOH 3 :: Prosedur Penjualan Tunai. Adapun prosedur atas transaksi penjualan tunai adalah sebagai berikut : Prosedur order penjualan Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan masing-masing satu kepada pembeli sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirmkan ke bagian gudang, dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang akan disimpan menurut nomor urut faktur. Prosedur penerimaan kas Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash register sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang. Prosedur penyerahan barang Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantitas yang sebenarnya sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang yang akan diserahkan ke bagian pengiriman Prosedur pencatatan kas Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal penjualan dan penerimaan kas setelah menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian pengiriman barang.
CONTOH 4 :: Berikut ini adalah flowchart penjualan pada toko Rejeki :
1. Flowchart Penjualan Tunai
Add caption
Deskripsi Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian 1. Pembeli - Mencatat data data spring bed yang diinginkan - Memberikan data spring bed yang diinginkan kepada bagian penjualan - Menerima info dan harga spring bed yang diinginkan dari bagian penjualan - Memberikan data pembeli, pembayaran, dan info pengiriman kepada bagian penjualan - Menerima nota tembusan (rangkap ke-2) dari bagian penjualan - Menerima barang langsung dari bagian penjualan jika barang tidak dikirim - Menandatangani nota yang diberikan oleh bagian pengiriman - Menyerahkan kembali nota yang telah ditandatangani kepada bagian pengiriman - Memberikan pelunasan pembayaran terhadap barang yang dibeli kepada bagian pengiriman 2. Bagian Penjualan - Menerima data spring bed yang diinginkan pembeli - Memberikan info dan harga spring bed kepada pembeli sesuai dengan data spring bed yang diinginkan pembeli - Menghubungi bagian gudang dan menyerahkan data spring bed yang diinginkan oleh pembeli kepada bagian gudang - Menerima spring bed yang telah disiapkan oleh bagian gudang sesuai permintaan pembeli - Meminta data pembeli, pembayaran, dan info pengiriman kepada pembeli - Menerima data pembeli, pembayaran, dan info pengiriman dari pembeli - Membuat nota rangkap 2 dan mencatat data pembelian, pembayaran, dan info pengiriman pada nota - Memberikan nota tembusan(rangkap ke-2) kepada pembeli jika barang tidak dikirim - Memberikan barang langsung ke pembeli jika barang tidak dikirim - Menyerahkan nota asli dan barang pada bagian pengiriman jika barang dikirim ke pembeli - Menerima nota asli dan pelunasan pembayaran barang yang dibeli oleh pembeli dari bagian pengiriman - Memberikan nota asli dan pelunasan pembayaran barang yang dibeli oleh pembeli kepada bagian akuntansi 3. Bagian Gudang - Menerima data spring bed yang diinginkan oleh pembeli dari bagian penjualan - Menyiapkan spring bed yang diinginkan oleh pembeli - Menyerahkan spring bed yang diinginkan oleh pembeli kepada bagian penjualan 4. Bagian Pengiriman - Menerima nota asli dan barang yang diinginkan pembeli dari bagian penjualan - Mengirim barang kepada pembeli - Menyerahkan barang kepada pembeli - Meminta pembeli menandatangani nota sebagai bukti bahwa barang telah dikirim ke tempat pembeli - Menerima nota yang telah ditandatangani oleh pembeli - Meminta pelunasan pembayaran barang kepada pembeli - Menerima pelunasan pembayaran barang dari pembeli - Memberikan nota dan pelunasan pembayaran barang dari pembeli kepada bagian penjualan 5. Bagian Akuntansi - Menerima nota dan pelunasan pembayaran barang yang dibeli oleh pembeli dari bagian penjualan - Membuat laporan penjualan rangkap 2 - Memberikan laporan penjualan asli (rangkap 1) kepada pimpinan - Menyimpan nota asli (rangkap 1) - Menyimpan laporan penjualan tembusan (rangkap 2) 6. Pimpinan - Menerima laporan penjualan asli (rangkap 1) dari bagian akuntansi Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem bagian (sub-system) yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/ pengolahan akuntansinya. Dalam hal ini akan membahas siklus pendapatan (daur penjualan) yang merupakan prosedur pendapatan dimulai dari bagian penjualan, otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir. Dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai Faktur penjualan tunai (FPT) Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu: lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang kepada kassa, lembar 2 akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kassa dan sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di pembungkus barang sebagai identitas barang, dan lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan dijadikan sebagai arsip sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai pengendali apabila terjadi kejanggalan transaksi penjualan.
Pita Register kas Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.
Fungsi-fungsi dalam Penjualan Tunai
Penjualan Tunai Adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :
a. Bagian Order Penjualan Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kassa. b. Bagian Kassa Funsi ini menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur. c. Bagian Pembungkus Funsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang telah dilunasi. d. Bagian Akuntansi Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang secara periodik serta membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen. Prosedur penjualan tunai a. Prosedur order penjualan
Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan masing-masing satu kepada pembeli sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirmkan ke bagian gudang, dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang akan disimpan menurut nomor urut faktur.
b. Prosedur penerimaan kas
Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash register sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.
c. Prosedur penyerahan barang
Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantitas yang sebenarnya sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang yang akan diserahkan ke bagian pengiriman d. Prosedur pencatatan kas Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal penjualan dan penerimaan kas setelah menerima faktur penjualan tunai yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian pengiriman barang.
A. Fungsi yang terkait dalam perancangan sistem informasi akuntansi penjualan 1. Fungsi Kas Fungsi bertugas menerima kas dari pembeli. 2. Fungsi Gudang Fungsi gudang berfungsi untuk menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan. 3. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan. 4. Fungsi Pengiriman Fungsi pengiriman berfungsi untuk menyerahkan barang yang kuantitas, mutu, dan spesifikasinya sesuai dengan yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan. B. Dokumen yang Digunakan Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan, menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Faktur Penjualan Tunai Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 2. Bukti Setor Bank Dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank 3. Rekap Harga Pokok Penjualan Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode. C. Catatan yang Digunakan Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan adalah: 1. Jurnal Penjualan Jurnal Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik secara kredit maupun tunai. 2. Jurnal Umum Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu. 3. Kartu Persediaan.
Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
Penjualan pada toko Spare Parts Motor Kebon Jeruk Penggambaran masing-masing bagian : 1. Pembeli : Mencatat no spare part, nama spare parts atau membuka catalog spare parts yang akan dibeli. Memberikan no spare parts,nama spare parts kepada bagian penjualan Menerima harga HET (harga eceran tertinggi) kepada pembeli dari penjual Menerima data spare parts, nama spare parts seperti : kode/no.spare parts, tanggal produksi dan pembuat/pabrikan Menerima barang langsung dari penjual jika barang tidak dikirim (diambil langsung) 2. Penjual : Menerima data no.spare parts , nama spare parts yang diinginkan pembeli Memberikan informasi seperti harga dan pabrikan pembuat Menghubungi bagian penyimpanan spare parts, nama spare parts (gudang) dalam pengambilan akan ketersediaannya barang Menerima barang dari bagian gudang sesuai permintaan pembeli 3. Penyimpanan spare parts (gudang): Menerima data spare parts, nama spare parts yang diinginkan pembeli dari penjual Menyiapkan barang pesanan yang telah dipesan oleh pembeli Menyerahkan spare parts, nama spare parts sesuai no. pemesanan kepada bagian penjualan 4. Akuntansi : Menerima nota penjualan tunai dari bagian penjualan Membuat laporan penjualan rangkap dua Memberikan laporan penjualan kepada owner(pemilik) bengkel Penyimpanan laporan penjualan 5. Pemilik(pemimpin): Menerima hasil laporan asli penjualan
MATERI BAB 1.5 KAJIAN ILMIAH PENJUALAN DAN PENJUALAN TUNAI IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009) menyatakan, Penjualan barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau lainnya. Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. Berdasarkan kedua pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada konsumen secara kredit maupun tunai. Jadi secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembelian. . Pengertian Penjualan Tunai Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Menurut Narko (2008:71), Penjualan tunai adalah apabila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa.
Sedangkan menurut Yadiati dan Wahyu (2006:129), Penjualan tunai adalah pembeli langsung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual melalui register kas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan tunai adalah penjualan yang transaksi pembayaran dan pemindahan hak atas barangnya langsung melalui register kas atau bagian kassa. Sehingga, tidak perlu ada prosedur pencatatan piutang pada perusahaan penjual. Keuntungan dari penjualan tunai adalah hasil dari penjualan tersebut langsung terealisir dalam bentuk kas yang dibutuhkan perusahaan untuk mempertahankan likuiditasnya. Sedangkan dalam rangka memperbesar volume penjualan, umumnya perusahaan menjual produknya secara kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan pendapatan kas, tapi kemudian menimbulkan piutang. Kerugian dari penjualan kredit adalah timbulnya biaya administrasi piutang dan kerugian akibat piutang tak tertagih.
PROSEDUR DAN PROSEDUR PENJUALAN TUNAI Sedangkan prosedur memiliki beberapa pengertian. Menurut Muhammad Ali (2000 : 325) Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan
Menurut Widjaja (1995 : 83) Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu
Sedangkan menurut Kamaruddin (1992 : 836 837) Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.
Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail masya (1994 : 74) mengatakan bahwa Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan Dan Penerimaan Kas Sistem Informasi Siklus Pendapatan, Universitas Mercu Buana, 2018