PESANTREN AS-SUNNAHDALAM KEGIATAN PRAKTIKUM IPA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAANPADA MANUSIA Ria Yulia Gloria Abstrak Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas siswa dan ketertarikan siswa pesantren khususnya pada pelajaran IPA diantaranya adalah dengan mengadakan praktikum.Hal ini sesuai dengan pendapat Arends !""#$% bahwa belajar yang baik adalah bila anda terlibat se&ara pribadi dalam pengalaman belajarnya experiential Learning$. 'aka dilakukan penelitian dengan rumusan masalah bagaimanakah kegiatan dan kajian kemampuan non(kogniti) siswa pesantren As(Sunnah dalam kegiatan praktikum uji makanan pada materi pen&ernaan makanan pada manusia. Hal ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan praktikum di pesantren As( Sunnah dan mengkaji kemampuan non(kogniti) siswa. Penelitian ini dilakukan di pesantren As(Sunnah dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripti) kualitati) dan deskripti) in*uiry. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut bahwa kegiatan praktikum di pesantren As(Sunnah yaitu di '+s ,elas -II putri jarang dilakukan karna beberapa kendala salah satunya adalah kendala sarana dan prasarana terutama ketersediaan laboratorium% namun demikian kegiatan praktikum masih tetap bisa dijalankan di ruang belajar kelas$. .ntuk kajian non kogniti) didapatkan kesimpulan% tingkat kesiapan siswa dalam melakukan praktikum &ukup baik% keterampilan siswa dalam praktikum termasuk kedalam kategori &ukup kompeten% sikap siswa sangat baik dalam kegiatan praktikum yang terdiri dari kerjasama% kedisiplinan% ketelitian% dan tanggung jawab. Sedangkan untuk respon siswa terhadap kegiatan praktikum dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap hasil praktikum &ukup besar% yaitu //%#0 siswa menyetujui bahwa mereka ingin mengetahui hasil praktikum. ,ata kun&i 1 Kemampuan non kognitif, praktikum, pencernaan makanan PENDAHULUAN IPA Ilmu Pengetahuan Alam$ adalah ilmu yang mempelajari alam sekitar dan semua gejala(gejalanya baik itu yang terjadi pada makhluk hidup maupun benda tak hidup. 'empelajari dan ! memahami sains adalah hal yang sepatutnya dilakukan oleh umat manusia terutama seorang muslim. 2amun demikian beberapa pesantren banyak yang masih tidak menyadari akanpentingnya hal ini. 'asih banyak pesantren yang mengabaikan pentingnya mempelajari IPA dengan lengkap yaitu mempelajari teori dan juga melakukan kegiatan praktikum. ,urangnya moti3asi dari guru untuk melakukan kegiatan praktikum% kurangnya daya dukung berupa sarana dan prasarana yang berkaitan dengan praktikum sering menjadikan alasan kenapa pesantren tidak melakukan kegiatan praktikum. Hal ini membuat para santri menjadi tidak termoti3asi untuk lebih mendalami dan untuk lebih memahami ilmu(ilmu yang dipelajari didalam sains. 'enurut Susilo !"""$% 4eberapa )aktor yang berpengaruh terhadap keberhasilanpembelajaran yaitu )aktor guru% )aktor siswa% lingkungan belajar%sarana prasarana belajar% penguasaan materi% penguasaan metode danteknik mengajar oleh guru. Selain itu% Sarana prasarana juga dapat menjadi)aktor pendukung atau )aktor penghambat pembelajaran.5ari pendapat tersebut tentu saja kita perlu berupaya keras agar )aktor()aktor pendukung yang bisa membantu siswa belajar dapat diupayakan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas siswa dan ketertarikan siswa pesantren khususnya pada pelajaran IPA diantaranya adalah dengan mengadakan praktikum. ,egiatan praktikum sangat perlu diberikan% hal ini karena praktikum bisa menjadi salah satu &ara agar siswa bisa lebih memahami konsep( konsep yang sudah mereka terima pada saat pembelajaran di kelas. 5engan praktikum maka siswa akan mendapat pengalaman langsung karena siswa bisa langsung terlibat se&ara pribadi% hal ini sesuai dengan pendapat Arends !""#$% bahwa belajar yang baik adalah bila anda terlibat se&ara pribadi dalam pengalaman belajarnya experiential Learning$. ,emudian menurut Rustaman 1667$% kegiatan praktikum merupakan kegiatan pembelajaran 8 yang memberikan pengalaman se&ara langsung% yang bertujuan untuk memoti3asi siswa% membangun pemahaman konsep% mengembangkan keterampilan dasar eksperimen% mengembangkan keterampilan interpersonal dan pengembangan diri.Sehingga melalui praktikum maka tujuan belajar dapat ter&apai se&ara terintegrasi% men&akup ranah kogniti)% a)ekti) dan psikomotor. Hal ini sejalan dengan pendapat 9ohnson !""/$% bahwa belajar akti) yang disebut juga belajar langsung adalah yang membuat pelajaran melekat. 5idukung juga oleh pendapat Si:er 166!$% pembelajaran yang menekankan pada tindakan akan memberi otak kesempatan untuk merasakan dunia luar dengan &ara(&ara yang tak terhitung. Pada kenyataannya dilapangan praktikum jarang sekali dilaksanakan% karena dilapangan guru lebih sering menekankan pembelajaran yang berhubungan dengan ranah kogniti) saja. Hal ini sebenarnya sangat tidak sesuai dengan Garis(garis 4esar Program Pengajaran G4PP$% yang mengharuskan pelaksanaan program instruksional yang seimbang antara aspek konsep dan keterampilan proses.Itulah sebabnya mengapa asesmen alternati) menjadi sangat penting. 'enurut Ronis !"11$% asesmen alternati) melibatkan siswa kedalam tugas yang berman)aat dan bermakna juga dapat memungkinkan siswa menunjukkan kompetensi mereka dengan berbagai &ara% hal ini karena asesmen alternati) sesuai dengan kerja otak.Salah satu asesmen alternati) yang bisa dilakukan adalah melaksanakan kegiatan praktikum. .ntuk mengetahui bagaimana kriteria siswa dalam kegiatan praktikum% maka perlu adanya kajian penilaian non(kogniti) seperti kajian kemampuan dan keterampilan siswa selama praktikum.,hususnya pada siswa di pesantren% yang minim melakukan praktikum IPA. 5engan melakukan kajian penilaian non kogniti) maka kita akan mengetahui bagaimana kemampuan dan keterampilan siswa pada saat praktikum berlangsung. ; METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada siswa di pesantren As(Sunnah kota <irebon.Siswa yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah siswa '+s As(Sunnah yang mengikuti pembelajaran IPA di kelas -II 4% dan hanya siswa kelas putri saja. 'etode penelitian yang digunakan adalah metode deskripti) kualitati) dan deskripti) in*uiry dalam menganalisis pola ilmiah yang terjadi .Sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar obser3asi% dokumentasi kegiatan praktikum% angket dan pedoman wawan&ara. Item lembar obser3asi merujuk pada kriteria penggunaan alat dasar praktikum =irjosoemarto et al.% !"""$.Instrumen pro>l kreati3itas. ,isi(kisi angket mengungkap mengenai pembelajaran praktikum.Instrument lembar obser3asi% dan angket dianalisis se&ara kualitati) persentasi$. 5ata yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang dapat menjawab pertanyaan penelitianyang sudah ditetapkan. Yaitu data yang berupa hasilwawan&ara% obser3asi dan angket respon siswa. Angket siswa berupa beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran praktikum materi sistem pen&ernaan makanan% yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan respon siswa. 'enurut Sugiyono !"1!$ angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan &ara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. ?bser3asi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. @embar obser3asi dibuat dengan indikator untuk mengukur kegiatan praktikum% yang meliputi indikator untuk mengukur kesiapan siswa% keterampilan siswa% kreati3itas siswa% dan sikap siswa. 'engenai aspek(aspek non(kogniti) dalam praktikum disajikan pada tabel berikut1 +abel 1. Aspek(aspek non(kogniti) dalam praktikum uji bahan makanan 7 Aspek non(kogniti) yang diukur 1. ,esiapan siswa a. ,esiapan melakukan praktikum b. Pengetahuan menggunakan alat dan bahan !. ,eterampilan siswa a. 'enggunakan alat b. 'embuat preparat% atau menyiapkan bahan &. 'elakukan pengamatan 8. Respon siswa terhadap kegiatan praktikum a. rasa ingin tahu b. sikap kreati) peka terhadap lingkungan$ &. moti3asi ;. sikap siswa a. kerjasama b. kedisiplinan &. ketelitian d. tanggung jawab Analisis data dilakukan se&ara deskripti) kualitati). Sesuai dengan prosedur analisis data deskripti) kualitati)% maka pada prinsipnya langkah(langkah analisis adalah 1 1$ tabulasi data% !$ reduksi data melalui pengelompokkan kategori$% 8$ interpretasi% dan ;$ pengambilan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN KegiatanPraktik! IPA "i Pe#antren A#-#nna$ Cire%&n' Hasil penelitian mengenai kegiatan praktikum IPA di Pesantren As(sunnah <irebon diperoleh dari hasil wawan&ara% diketahui bahwa kegiatan praktikum IPA sangat jarang dilakukan% bahkan hampir tidak suka dilakukan praktikum. 'eskipun demikian minat siswa terhadap IPA menurut guru sebenarnya &ukup baik. 'inat yang baik pada praktikum IPA yang selama ini diketahui oleh guru IPA merupakan modal yang &ukup untuk melaksanakan kegiatan praktikum% sebab hal ini sudah mengindikasikan bahwa siswa di pesantren ini pada dasarnya memiliki keinginan untuk melakukan pembelajaran yang sesuai A dengan karakteristik pembelajaran IPA% dimana IPA adalah ilmu yang memerlukan pekerjaan ilmiah yang selain dipelajari se&ara teoritik juga harus dipelajari dengan praktik atau praktikum. 'inat siswa ini juga bisa menjadi modal dasar untuk keberhasilan pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat =oolnough B Allsop dalam Rustaman% !""8$% terdapat empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum% antara lain1 1$ Praktikum membangkitkan moti3asi belajar sains% !$ praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen% 8$ praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah% ;$ praktikum menunjang materi pelajaran. ,endala yang dianggap &ukup berpengaruh terhadap kegiatan praktikum di pesantren As(sunnah adalah tidak adanya laboratorium% baik lab IPA biologi% >sika maupun kimia. Sebenarnya kendala seperti ini merupakan kendala yang umum yang termasuk kedalam kendala teknisyang juga dialami oleh beberapa sekolah lainnya% namun demikian hal ini bukanlah merupakan kendala yang tak dapat diatasi. Pada dasarnya praktikum bukan hanya bisa dilakukan di dalam ruang laboratorium. Penggunaan istilah praktikum atau yang kita kenal sebagai kegiatan laboratorium bukan hal yang harus dipermasalahkan% karna yang terpenting dari praktikum sebenarnya adalah kegiatan siswa untuk membuktikan konsep atau hukum(hukum alam% atau juga upaya pembuktian teori(teori. 'engenai peralatan dan bahan praktikum sudah ada meskipun belum lengkap. 'eskipun demikian hal ini sudah bisa dikatakan bagus% sebab lebih banyak alat(alat yang dimiliki dibandingkan dengan yang belum dimiliki% alat(alat yang sering digunakan dalam praktikum IPA hampir semuanya lengkap% seperti tabung reaksi% pipet tetes% lumpang% gelas kimia% gelas ukur% pembakar spirtus dan lain(lain.'eskipun sulit namun usaha( / usaha yang kreati) dalam mengupayakan kegiatan praktikum harus dilakukan. ,endala yang juga penting adalah guru IPA di pesantren As( sunnah sama sekali belum mengikuti seminar atau pelatihantentang praktikum. 'enurut @a:arowit: B +amir 166;$ dalam =iyanto !""#$% sikap% pengetahuan% keterampilan dan perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pen&apaian tujuan belajar di laboratorium. 'engajar di laboratorium memerlukan penguasaan keterampilan proses ilmiah metode ilmiah$ dan pengetahuan materi subyek% serta memerlukan pengetahuan khusus tentang iklim kelas dan &ara mengelolanya. Tingkat Ke#ia(an #i#)a "a*a! kegiatan (raktik! 5ata mengenai tingkat kesiapan dalam kegiatan praktikum% diperoleh dengan melakukan obser3asi. +ingkat kesiapan siswa terdiri atas kesiapan melakukan praktikum dan pengetahuan menggunakan alat dan bahan. +abel !. +ingkat ,esiapan Siswa 2o. A#(ek n&n k&gniti+ ke#ia(an #i#)a Per#enta#e ,-. 1. ,esiapan melakukan praktikum #6%#/ !. Pengetahuan menggunakan alat dan bahan 71%# 2ilai yang diperoleh untuk kesiapan siswa adalah #6%#/0 siswa memiliki kesiapan melakukan praktikum yang terdiri dari sudah siap dengan apa yang akan dipraktikumkan mengetahui judul dan tujuan praktikum$% membawa perlengkapan praktikum% dan berpenampilan rapi. Hal ini termasuk dalam kriteria sangat baik. Sedangkan untuk kriteria pengetahuan menggunakan alat dan bahan% siswa kurang memiliki pengetahuan menggunakan alat dan bahan% hal ini bisa dilihat dari rata(rata yang diperoleh # untuk pengetahuan menggunakan alat dan bahan yaitu hanya sebesar 71%#0. 2ilai seperti ini dapat membuktikan bahwa siswa dipesantren putri As(Sunnah belum begitu terbiasa dengan praktikum% sehingga dalam menggunakan alat dan bahan praktikum hanya beberapa orang saja yang mampu menggunakannya. Ketera!(i*an #i#)a "a*a! kegiatan (raktik! 2ilai keterampilan siswa diperoleh melalui obser3asi% yang meliputi pengetahuan tentang prosedur kerja%ketepatan memilih alat dan bahan% hasil pengamatan% danketepatan menyusun laporan. .ntuk lebih jelasnya hasil obser3asi disajikan dalam gra>k nilai keterampilan siswa. jenis keterampilan ketepatan menyusun laporan memiliki rata(rata nilai tertinggi yaitu !%6. Sedangkan nilai rata(rata terke&il adalah nilai untuk jenis keterampilan hasil mengamatan yaitu !%8. 4anyak )aktor yang membuat nilai pada jenis keterampilan menyusun laporan lebih besar diantara yang lainnya% karena menyusun laporan sudah ada panduan tertentu yang memudahkan siswa untuk mengikuti urutan penulisan laporan yang benar. Sedangkan untuk jenis keterampilan hasil pengamatan memerlukan ketelitian dan pemahaman yang &ukup agar dapat menuliskan hasil pengamatan yang dilakukan ketika praktikum% rendahnya kemampuan siswa dalam mengamati hasil praktikum dapat menjadi kendalanya% hal ini juga dapat menjelaskan bahwa siswa jarang sekali melakukan praktikum sehingga kurang terlatih dalam melakukan pengamatan. 6 Gambar 1. Gra>k 2ilai ,eterampilan Siswa 5apat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam kegiatan praktikum termasuk kategori &ukup kompeten% artinya siswa &ukup kompeten dalam hal pengetahuan tentang prosedur kerja% ketepatan memilih alat dan bahan% hasil pengamatan dan ketepatan menyusun laporan.5ari keempat jenis keterampilan dalam praktikum% keterampilan menyusun laporan memiliki nilai tertinggi yaitu !%6 yang berarti rata(rata siswa mampu menyusun laporan namun kesimpulan masih ada yang kurang tepat. Sika( #i#)a "a*a! Kegiatan Praktik! IPA Sikap siswa dalam kegiatan praktikum diperoleh dengan melakukan obser3asi. Sikap siswa yang diamati meliputi empat indikator yaitu 1 1$ kerjasama% !$ kedisiplinan% 8$ ketelitian% dan ;$ tanggung jawab. Sebanyak ;#%170 siswa memiliki sikap baik pada kegiatan praktikum IPA% dan 71%#70 bersikap sangat baik% artinya rata(rata 2ilai sikap sangat baik yang diperoleh bisa menjadi indikator 1" baiknya sikap siswa di pesantren As(Sunnah yang rata(rata memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Sebenarnya hal ini dapat menjadi modal utama dalam keberhasilan mengajar bagi guru. Hal ini juga didukung oleh pendapat 5e&aprio !"18$% bahwa kegiatan di laboratorium atau yang dinamakan praktikum akan memiliki tujuan(tujuan yang akan di&apai yaitu teliti dalam pengamatan% mampu mena)sirkan hasil per&obaan% mampu meren&anakan dan melaksanakan per&obaan% terampil dalam menggunakan alat% tumbuh sikap positi) terhadap kegiatan praktikum% dan menemukan kebenaran se&ara ilmiah. Selain itu pentingnya ketelitian saat melakukan praktikum berhubungan dengan tata tertib laboratorium% yang merupakan kriteria yang penting untuk menjaga kelan&aran% keselamatan% serta keamanan pengguna laboratorium =irjosoemarto% et al% !"";$. Hal ini karena bekerja dilaboratorium tidaklah sama dengan bekerja di tempat lain. 4ekerja di laboratorium memerlukan ketrampilan% ke&ermatan% dan kehati(hatian yang &ukup tinggi% agar tidak terjadi kegagalan di dalam melaksanakan kegiatan.,arna ke&elakaan mungkin saja terjadi di laboratorium terutama disebabkan karena )aktor manusia% yaitu ke&erobohan atau ketidak telitian dan ketidaktahuan. .ntuk lebih jelasnya perbandingan sikap siswa yang meliputi kerjasama% kedisiplinan% ketelitian dan tanggung jawab dapat dilihat pada gambar !.2ilai kedisiplinan memperoleh nilai tertinggi yaitu !%6 ini menunjukkan bahwa rata(rata siswa memiliki kedisiplinan yang baik. 11 Gambar !. Gra>k 2ilai Sikap Siswa Re(&n Si#)a ter$a"a( kegiatan Praktik! IPA Hasil respon siswa terhadappraktikum uji makananpada materi pen&ernaan makanan pada manusia% di pesantren As( Sunnah '+s kelas -II putri didapatkan dari lembar angket yang sudah diberikanpada siswi yang menjadi subjekpenelitian. Hasilnya sebanyak //%#0 siswa menjawab setuju% ini adalah jawaban siswa yang terbanyak. Hanya sedikit sajasiswa yang menjawab setuju untuk rasa ingin tahu terhadap materi IPA.5ari hasil angket kita mendapatkan kenyataan yang sebenarnya saling bertentangan% dimana pada umumnya jika siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap hasil dari praktikum maka siswapun akan besar pula rasa ingin tahunya terhadap nilai IPA. 2amun sebaliknya dari siswa yang ada di pesantren As(Sunnah ini% yaitu siswa putri '+s yang menjadi subjeknya% dimana rasa ingin tahu yang besar terhadap hasil praktikum tidak diikuti rasa ingin tahu terhadap materi IPA. Ada kejanggalan yang terlihat disini% namun kita tetap masih dapat men&ari alasan dari hasil tersebut. 5ari latar belakang siswa yang jarang melakukan praktikum IPA berdasarkan hasil wawan&ara dengan guru$ maka siswa akan sangat terangsang untuk dapat mengetahui bagaimana hasil dari praktikum dalam hal ini adalah praktikum uji bahan makanan$% 1! namun para siswa sebenarnya masih meragukan tentang man)aat dari materi IPA% sehingga mereka tak begitu ingin mengetahui dengan materi IPA% sebagian besar mereka lebih tertarik dengan materi(materi yang berhubungan dengan pelajaran agama ini masih berupa dugaan saja$. KESIMPULAN ,egiatan praktikum IPA di pesantren As(sunnah% dalam hal ini di kelas -II belum sepenuhnya dilakukan. +idak adanya laboratorium dan kemampuan guru menjadi kendalanya. Sedangkan hasil penilaian non(kogniti) adalah sebagai berikut1 a. +ingkat kesiapan siswa dalam melakukan praktikum memiliki nilai yang &ukup baik hal ini berarti siswa siap melakukan praktikum. b. ,eterampilan siswa dalam melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan praktikum%keterampilan siswa termasuk kategori &ukup kompeten% artinya siswa &ukup kompeten dalam hal pengetahuan tentang prosedur kerja% ketepatan memilih alat dan bahan% hasil pengamatan dan ketepatan menyusun laporan. &. Sikap siswa dalam kegiatan praktikum adalah siswa memiliki sikap yang sangat baik dalam kegiatan praktikum IPA% mereka memiliki nilai kerjasama% kedisiplinan% ketelitian% dan tanggung jawab yang sangat baik. d. Respon siswa terhadap kegiatan praktikum% 5apat disimpulkan bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap hasil praktikum sangat besar. DAFTAR PUSTAKA Arends% Ri&hard I. !""#$. Learning To Teach. Yogyakarta1 Pustaka Pelajar. <ampbell% 2eil A. dkk. Biologi Jilid III. 9akarta 1 Crlangga 18 5e&aprio Ri&hard. !"18. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah9ogjakarta1 5i3a Press. Hodson% 5. 166A$. @aboratory work as s&ienti>& method 1 three de&ades o) &on)usion and distortion. Journal of !oriculum Studies% !#1!% 117(187. 9ohnson% Claine 4 !""/$. !ontextual Teaching and Learning. 4andung 1 '@< 'usli&h% 'asnur% 5rs.% '.Si. !"1"$. "uthentic "ssesment # $enilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. 4andung1 Re>ka Aditama. Rustaman% 2.Y. 1667$. Peranan Praktikum dalam Pendidikan 4iologi .Makalah untuk $elatihanLaboratorium dan Teknisi MI$" L$TK $ro%ek $S&$T. 5irjen 5ikti 5epdikbud. 9akarta. Ronis% 5iane. !"11$. "sesmen sesuai !ara Ker'a (tak.9akarta 1 Indeks Si:er% +. R. 166!. Hora&eDs S&hool1 Redesigning the Ameri&an High S&hool. 4oston 1 Houghton 'iEin. Sudargo% Fransis&a.% 5r.% '.Pd% dkk. !""8$. 'eningkatkan kemampuan mahasiswa &alon guru 4iologi dalam melakukan praktikum Genetika sebagai penunjang pemahaman.Seminar $roceeding )ational Seminar on Science and Mathematics *ducation, A 71(1(A71(/. Sudjana% 2ana. !"";. $enilaian +asil $roses Bela'ar Menga'ar. 4andung1 P+. Remaja Rosdakarya Sugiyono. !"1!. Metode $enelitian $endidikan $endekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan ,-.. 4andung1 Al)abeta Supriyadi% '.Pd. !"11$. Srategi Bela'ar Menga'ar. Surabaya 1 <akrawala Ilmu. Susilowarno% Gunawan. 5kk. !""/. 4iologi S'A untuk S'A kelas GI. 9akarta 1 Grasindo =irjosoemarto% ,. Adisenjaya% Y.H. Supriatno% 4. B Riandi !"""$.Teknik Laboratorium. 4andung 1 FP'IPA(.PI. 1; =iyanto% 5r.% '.Si. !""#$. Men%iapkan /uru Sains mengembangkan Kompetensi Laboratorium.Semarang 1 .ni3ersitas 2egeri Semarang Press.