Anda di halaman 1dari 14

1

KAJIAN PENILAIAN ASPEK NON-KOGNITIF SISWA DI


PESANTREN AS-SUNNAHDALAM KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAANPADA MANUSIA
Ria Yulia Gloria
Abstrak
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas siswa dan
ketertarikan siswa pesantren khususnya pada pelajaran IPA
diantaranya adalah dengan mengadakan praktikum.Hal ini sesuai
dengan pendapat Arends !""#$% bahwa belajar yang baik adalah
bila anda terlibat se&ara pribadi dalam pengalaman belajarnya
experiential Learning$. 'aka dilakukan penelitian dengan
rumusan masalah bagaimanakah kegiatan dan kajian kemampuan
non(kogniti) siswa pesantren As(Sunnah dalam kegiatan praktikum
uji makanan pada materi pen&ernaan makanan pada manusia. Hal
ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan praktikum di pesantren As(
Sunnah dan mengkaji kemampuan non(kogniti) siswa. Penelitian
ini dilakukan di pesantren As(Sunnah dengan metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskripti) kualitati) dan deskripti)
in*uiry. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut bahwa kegiatan
praktikum di pesantren As(Sunnah yaitu di '+s ,elas -II putri
jarang dilakukan karna beberapa kendala salah satunya adalah
kendala sarana dan prasarana terutama ketersediaan
laboratorium% namun demikian kegiatan praktikum masih tetap
bisa dijalankan di ruang belajar kelas$. .ntuk kajian non kogniti)
didapatkan kesimpulan% tingkat kesiapan siswa dalam melakukan
praktikum &ukup baik% keterampilan siswa dalam praktikum
termasuk kedalam kategori &ukup kompeten% sikap siswa sangat
baik dalam kegiatan praktikum yang terdiri dari kerjasama%
kedisiplinan% ketelitian% dan tanggung jawab. Sedangkan untuk
respon siswa terhadap kegiatan praktikum dapat disimpulkan
bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap hasil praktikum
&ukup besar% yaitu //%#0 siswa menyetujui bahwa mereka ingin
mengetahui hasil praktikum.
,ata kun&i 1 Kemampuan non kognitif, praktikum, pencernaan
makanan
PENDAHULUAN
IPA Ilmu Pengetahuan Alam$ adalah ilmu yang mempelajari
alam sekitar dan semua gejala(gejalanya baik itu yang terjadi
pada makhluk hidup maupun benda tak hidup. 'empelajari dan
!
memahami sains adalah hal yang sepatutnya dilakukan oleh umat
manusia terutama seorang muslim. 2amun demikian beberapa
pesantren banyak yang masih tidak menyadari akanpentingnya
hal ini. 'asih banyak pesantren yang mengabaikan pentingnya
mempelajari IPA dengan lengkap yaitu mempelajari teori dan juga
melakukan kegiatan praktikum. ,urangnya moti3asi dari guru
untuk melakukan kegiatan praktikum% kurangnya daya dukung
berupa sarana dan prasarana yang berkaitan dengan praktikum
sering menjadikan alasan kenapa pesantren tidak melakukan
kegiatan praktikum. Hal ini membuat para santri menjadi tidak
termoti3asi untuk lebih mendalami dan untuk lebih memahami
ilmu(ilmu yang dipelajari didalam sains. 'enurut Susilo !"""$%
4eberapa )aktor yang berpengaruh terhadap
keberhasilanpembelajaran yaitu )aktor guru% )aktor siswa%
lingkungan belajar%sarana prasarana belajar% penguasaan materi%
penguasaan metode danteknik mengajar oleh guru. Selain itu%
Sarana prasarana juga dapat menjadi)aktor pendukung atau
)aktor penghambat pembelajaran.5ari pendapat tersebut tentu
saja kita perlu berupaya keras agar )aktor()aktor pendukung yang
bisa membantu siswa belajar dapat diupayakan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas siswa dan
ketertarikan siswa pesantren khususnya pada pelajaran IPA
diantaranya adalah dengan mengadakan praktikum. ,egiatan
praktikum sangat perlu diberikan% hal ini karena praktikum bisa
menjadi salah satu &ara agar siswa bisa lebih memahami konsep(
konsep yang sudah mereka terima pada saat pembelajaran di
kelas. 5engan praktikum maka siswa akan mendapat pengalaman
langsung karena siswa bisa langsung terlibat se&ara pribadi% hal
ini sesuai dengan pendapat Arends !""#$% bahwa belajar yang
baik adalah bila anda terlibat se&ara pribadi dalam pengalaman
belajarnya experiential Learning$. ,emudian menurut Rustaman
1667$% kegiatan praktikum merupakan kegiatan pembelajaran
8
yang memberikan pengalaman se&ara langsung% yang bertujuan
untuk memoti3asi siswa% membangun pemahaman konsep%
mengembangkan keterampilan dasar eksperimen%
mengembangkan keterampilan interpersonal dan pengembangan
diri.Sehingga melalui praktikum maka tujuan belajar dapat
ter&apai se&ara terintegrasi% men&akup ranah kogniti)% a)ekti) dan
psikomotor. Hal ini sejalan dengan pendapat 9ohnson !""/$%
bahwa belajar akti) yang disebut juga belajar langsung adalah
yang membuat pelajaran melekat. 5idukung juga oleh pendapat
Si:er 166!$% pembelajaran yang menekankan pada tindakan akan
memberi otak kesempatan untuk merasakan dunia luar dengan
&ara(&ara yang tak terhitung.
Pada kenyataannya dilapangan praktikum jarang sekali
dilaksanakan% karena dilapangan guru lebih sering menekankan
pembelajaran yang berhubungan dengan ranah kogniti) saja. Hal
ini sebenarnya sangat tidak sesuai dengan Garis(garis 4esar
Program Pengajaran G4PP$% yang mengharuskan pelaksanaan
program instruksional yang seimbang antara aspek konsep dan
keterampilan proses.Itulah sebabnya mengapa asesmen alternati)
menjadi sangat penting. 'enurut Ronis !"11$% asesmen alternati)
melibatkan siswa kedalam tugas yang berman)aat dan bermakna
juga dapat memungkinkan siswa menunjukkan kompetensi
mereka dengan berbagai &ara% hal ini karena asesmen alternati)
sesuai dengan kerja otak.Salah satu asesmen alternati) yang bisa
dilakukan adalah melaksanakan kegiatan praktikum.
.ntuk mengetahui bagaimana kriteria siswa dalam kegiatan
praktikum% maka perlu adanya kajian penilaian non(kogniti)
seperti kajian kemampuan dan keterampilan siswa selama
praktikum.,hususnya pada siswa di pesantren% yang minim
melakukan praktikum IPA. 5engan melakukan kajian penilaian non
kogniti) maka kita akan mengetahui bagaimana kemampuan dan
keterampilan siswa pada saat praktikum berlangsung.
;
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada siswa di pesantren As(Sunnah
kota <irebon.Siswa yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah
siswa '+s As(Sunnah yang mengikuti pembelajaran IPA di kelas -II
4% dan hanya siswa kelas putri saja.
'etode penelitian yang digunakan adalah metode deskripti)
kualitati) dan deskripti) in*uiry dalam menganalisis pola ilmiah
yang terjadi .Sedangkan instrument yang digunakan adalah
lembar obser3asi% dokumentasi kegiatan praktikum% angket dan
pedoman wawan&ara. Item lembar obser3asi merujuk pada
kriteria penggunaan alat dasar praktikum =irjosoemarto et al.%
!"""$.Instrumen pro>l kreati3itas.
,isi(kisi angket mengungkap mengenai pembelajaran
praktikum.Instrument lembar obser3asi% dan angket dianalisis
se&ara kualitati) persentasi$.
5ata yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
yang dapat menjawab pertanyaan penelitianyang sudah
ditetapkan. Yaitu data yang berupa hasilwawan&ara% obser3asi
dan angket respon siswa.
Angket siswa berupa beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan pembelajaran praktikum materi sistem pen&ernaan
makanan% yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan respon siswa.
'enurut Sugiyono !"1!$ angket merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan &ara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. ?bser3asi dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung. @embar obser3asi dibuat dengan indikator untuk
mengukur kegiatan praktikum% yang meliputi indikator untuk
mengukur kesiapan siswa% keterampilan siswa% kreati3itas siswa%
dan sikap siswa. 'engenai aspek(aspek non(kogniti) dalam
praktikum disajikan pada tabel berikut1
+abel 1. Aspek(aspek non(kogniti) dalam praktikum uji bahan
makanan
7
Aspek non(kogniti) yang diukur
1. ,esiapan siswa
a. ,esiapan melakukan praktikum
b. Pengetahuan menggunakan alat dan bahan
!. ,eterampilan siswa
a. 'enggunakan alat
b. 'embuat preparat% atau menyiapkan bahan
&. 'elakukan pengamatan
8. Respon siswa terhadap kegiatan praktikum
a. rasa ingin tahu
b. sikap kreati) peka terhadap lingkungan$
&. moti3asi
;. sikap siswa
a. kerjasama
b. kedisiplinan
&. ketelitian
d. tanggung jawab
Analisis data dilakukan se&ara deskripti) kualitati). Sesuai
dengan prosedur analisis data deskripti) kualitati)% maka pada
prinsipnya langkah(langkah analisis adalah 1 1$ tabulasi data% !$
reduksi data melalui pengelompokkan kategori$% 8$ interpretasi%
dan ;$ pengambilan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
KegiatanPraktik! IPA "i Pe#antren A#-#nna$ Cire%&n'
Hasil penelitian mengenai kegiatan praktikum IPA di
Pesantren As(sunnah <irebon diperoleh dari hasil wawan&ara%
diketahui bahwa kegiatan praktikum IPA sangat jarang dilakukan%
bahkan hampir tidak suka dilakukan praktikum. 'eskipun
demikian minat siswa terhadap IPA menurut guru sebenarnya
&ukup baik.
'inat yang baik pada praktikum IPA yang selama ini
diketahui oleh guru IPA merupakan modal yang &ukup untuk
melaksanakan kegiatan praktikum% sebab hal ini sudah
mengindikasikan bahwa siswa di pesantren ini pada dasarnya
memiliki keinginan untuk melakukan pembelajaran yang sesuai
A
dengan karakteristik pembelajaran IPA% dimana IPA adalah ilmu
yang memerlukan pekerjaan ilmiah yang selain dipelajari se&ara
teoritik juga harus dipelajari dengan praktik atau praktikum. 'inat
siswa ini juga bisa menjadi modal dasar untuk keberhasilan
pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat =oolnough B
Allsop dalam Rustaman% !""8$% terdapat empat alasan mengenai
pentingnya kegiatan praktikum% antara lain1 1$ Praktikum
membangkitkan moti3asi belajar sains% !$ praktikum
mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen% 8$
praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah% ;$
praktikum menunjang materi pelajaran.
,endala yang dianggap &ukup berpengaruh terhadap
kegiatan praktikum di pesantren As(sunnah adalah tidak adanya
laboratorium% baik lab IPA biologi% >sika maupun kimia.
Sebenarnya kendala seperti ini merupakan kendala yang umum
yang termasuk kedalam kendala teknisyang juga dialami oleh
beberapa sekolah lainnya% namun demikian hal ini bukanlah
merupakan kendala yang tak dapat diatasi. Pada dasarnya
praktikum bukan hanya bisa dilakukan di dalam ruang
laboratorium. Penggunaan istilah praktikum atau yang kita kenal
sebagai kegiatan laboratorium bukan hal yang harus
dipermasalahkan% karna yang terpenting dari praktikum
sebenarnya adalah kegiatan siswa untuk membuktikan konsep
atau hukum(hukum alam% atau juga upaya pembuktian teori(teori.
'engenai peralatan dan bahan praktikum sudah ada
meskipun belum lengkap. 'eskipun demikian hal ini sudah bisa
dikatakan bagus% sebab lebih banyak alat(alat yang dimiliki
dibandingkan dengan yang belum dimiliki% alat(alat yang sering
digunakan dalam praktikum IPA hampir semuanya lengkap%
seperti tabung reaksi% pipet tetes% lumpang% gelas kimia% gelas
ukur% pembakar spirtus dan lain(lain.'eskipun sulit namun usaha(
/
usaha yang kreati) dalam mengupayakan kegiatan praktikum
harus dilakukan.
,endala yang juga penting adalah guru IPA di pesantren As(
sunnah sama sekali belum mengikuti seminar atau
pelatihantentang praktikum. 'enurut @a:arowit: B +amir 166;$
dalam =iyanto !""#$% sikap% pengetahuan% keterampilan dan
perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan dalam
pen&apaian tujuan belajar di laboratorium. 'engajar di
laboratorium memerlukan penguasaan keterampilan proses ilmiah
metode ilmiah$ dan pengetahuan materi subyek% serta
memerlukan pengetahuan khusus tentang iklim kelas dan &ara
mengelolanya.
Tingkat Ke#ia(an #i#)a "a*a! kegiatan (raktik!
5ata mengenai tingkat kesiapan dalam kegiatan praktikum%
diperoleh dengan melakukan obser3asi. +ingkat kesiapan siswa
terdiri atas kesiapan melakukan praktikum dan pengetahuan
menggunakan alat dan bahan.
+abel !. +ingkat ,esiapan Siswa
2o. A#(ek n&n k&gniti+ ke#ia(an #i#)a Per#enta#e
,-.
1. ,esiapan melakukan praktikum #6%#/
!. Pengetahuan menggunakan alat dan
bahan
71%#
2ilai yang diperoleh untuk kesiapan siswa adalah #6%#/0
siswa memiliki kesiapan melakukan praktikum yang terdiri dari
sudah siap dengan apa yang akan dipraktikumkan mengetahui
judul dan tujuan praktikum$% membawa perlengkapan praktikum%
dan berpenampilan rapi. Hal ini termasuk dalam kriteria sangat
baik. Sedangkan untuk kriteria pengetahuan menggunakan alat
dan bahan% siswa kurang memiliki pengetahuan menggunakan
alat dan bahan% hal ini bisa dilihat dari rata(rata yang diperoleh
#
untuk pengetahuan menggunakan alat dan bahan yaitu hanya
sebesar 71%#0. 2ilai seperti ini dapat membuktikan bahwa siswa
dipesantren putri As(Sunnah belum begitu terbiasa dengan
praktikum% sehingga dalam menggunakan alat dan bahan
praktikum hanya beberapa orang saja yang mampu
menggunakannya.
Ketera!(i*an #i#)a "a*a! kegiatan (raktik!
2ilai keterampilan siswa diperoleh melalui obser3asi% yang
meliputi pengetahuan tentang prosedur kerja%ketepatan memilih
alat dan bahan% hasil pengamatan% danketepatan menyusun
laporan. .ntuk lebih jelasnya hasil obser3asi disajikan dalam
gra>k nilai keterampilan siswa. jenis keterampilan ketepatan
menyusun laporan memiliki rata(rata nilai tertinggi yaitu !%6.
Sedangkan nilai rata(rata terke&il adalah nilai untuk jenis
keterampilan hasil mengamatan yaitu !%8. 4anyak )aktor yang
membuat nilai pada jenis keterampilan menyusun laporan lebih
besar diantara yang lainnya% karena menyusun laporan sudah ada
panduan tertentu yang memudahkan siswa untuk mengikuti
urutan penulisan laporan yang benar. Sedangkan untuk jenis
keterampilan hasil pengamatan memerlukan ketelitian dan
pemahaman yang &ukup agar dapat menuliskan hasil
pengamatan yang dilakukan ketika praktikum% rendahnya
kemampuan siswa dalam mengamati hasil praktikum dapat
menjadi kendalanya% hal ini juga dapat menjelaskan bahwa siswa
jarang sekali melakukan praktikum sehingga kurang terlatih
dalam melakukan pengamatan.
6
Gambar 1. Gra>k 2ilai ,eterampilan Siswa
5apat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam
kegiatan praktikum termasuk kategori &ukup kompeten% artinya
siswa &ukup kompeten dalam hal pengetahuan tentang prosedur
kerja% ketepatan memilih alat dan bahan% hasil pengamatan dan
ketepatan menyusun laporan.5ari keempat jenis keterampilan
dalam praktikum% keterampilan menyusun laporan memiliki nilai
tertinggi yaitu !%6 yang berarti rata(rata siswa mampu menyusun
laporan namun kesimpulan masih ada yang kurang tepat.
Sika( #i#)a "a*a! Kegiatan Praktik! IPA
Sikap siswa dalam kegiatan praktikum diperoleh dengan
melakukan obser3asi. Sikap siswa yang diamati meliputi empat
indikator yaitu 1 1$ kerjasama% !$ kedisiplinan% 8$ ketelitian% dan
;$ tanggung jawab.
Sebanyak ;#%170 siswa memiliki sikap baik pada kegiatan
praktikum IPA% dan 71%#70 bersikap sangat baik% artinya rata(rata
2ilai sikap sangat baik yang diperoleh bisa menjadi indikator
1"
baiknya sikap siswa di pesantren As(Sunnah yang rata(rata
memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Sebenarnya hal ini dapat
menjadi modal utama dalam keberhasilan mengajar bagi guru.
Hal ini juga didukung oleh pendapat 5e&aprio !"18$% bahwa
kegiatan di laboratorium atau yang dinamakan praktikum akan
memiliki tujuan(tujuan yang akan di&apai yaitu teliti dalam
pengamatan% mampu mena)sirkan hasil per&obaan% mampu
meren&anakan dan melaksanakan per&obaan% terampil dalam
menggunakan alat% tumbuh sikap positi) terhadap kegiatan
praktikum% dan menemukan kebenaran se&ara ilmiah. Selain itu
pentingnya ketelitian saat melakukan praktikum berhubungan
dengan tata tertib laboratorium% yang merupakan kriteria yang
penting untuk menjaga kelan&aran% keselamatan% serta keamanan
pengguna laboratorium =irjosoemarto% et al% !"";$. Hal ini
karena bekerja dilaboratorium tidaklah sama dengan bekerja di
tempat lain. 4ekerja di laboratorium memerlukan ketrampilan%
ke&ermatan% dan kehati(hatian yang &ukup tinggi% agar tidak
terjadi kegagalan di dalam melaksanakan kegiatan.,arna
ke&elakaan mungkin saja terjadi di laboratorium terutama
disebabkan karena )aktor manusia% yaitu ke&erobohan atau
ketidak telitian dan ketidaktahuan.
.ntuk lebih jelasnya perbandingan sikap siswa yang
meliputi kerjasama% kedisiplinan% ketelitian dan tanggung jawab
dapat dilihat pada gambar !.2ilai kedisiplinan memperoleh nilai
tertinggi yaitu !%6 ini menunjukkan bahwa rata(rata siswa
memiliki kedisiplinan yang baik.
11
Gambar !. Gra>k 2ilai Sikap Siswa
Re(&n Si#)a ter$a"a( kegiatan Praktik! IPA
Hasil respon siswa terhadappraktikum uji makananpada
materi pen&ernaan makanan pada manusia% di pesantren As(
Sunnah '+s kelas -II putri didapatkan dari lembar angket yang
sudah diberikanpada siswi yang menjadi subjekpenelitian.
Hasilnya sebanyak //%#0 siswa menjawab setuju% ini adalah
jawaban siswa yang terbanyak. Hanya sedikit sajasiswa yang
menjawab setuju untuk rasa ingin tahu terhadap materi IPA.5ari
hasil angket kita mendapatkan kenyataan yang sebenarnya saling
bertentangan% dimana pada umumnya jika siswa memiliki rasa
ingin tahu terhadap hasil dari praktikum maka siswapun akan
besar pula rasa ingin tahunya terhadap nilai IPA. 2amun
sebaliknya dari siswa yang ada di pesantren As(Sunnah ini% yaitu
siswa putri '+s yang menjadi subjeknya% dimana rasa ingin tahu
yang besar terhadap hasil praktikum tidak diikuti rasa ingin tahu
terhadap materi IPA. Ada kejanggalan yang terlihat disini% namun
kita tetap masih dapat men&ari alasan dari hasil tersebut. 5ari
latar belakang siswa yang jarang melakukan praktikum IPA
berdasarkan hasil wawan&ara dengan guru$ maka siswa akan
sangat terangsang untuk dapat mengetahui bagaimana hasil dari
praktikum dalam hal ini adalah praktikum uji bahan makanan$%
1!
namun para siswa sebenarnya masih meragukan tentang man)aat
dari materi IPA% sehingga mereka tak begitu ingin mengetahui
dengan materi IPA% sebagian besar mereka lebih tertarik dengan
materi(materi yang berhubungan dengan pelajaran agama ini
masih berupa dugaan saja$.
KESIMPULAN
,egiatan praktikum IPA di pesantren As(sunnah% dalam hal ini
di kelas -II belum sepenuhnya dilakukan. +idak adanya
laboratorium dan kemampuan guru menjadi kendalanya.
Sedangkan hasil penilaian non(kogniti) adalah sebagai berikut1
a. +ingkat kesiapan siswa dalam melakukan praktikum memiliki
nilai yang &ukup baik hal ini berarti siswa siap melakukan
praktikum.
b. ,eterampilan siswa dalam melakukan praktikum dapat
disimpulkan bahwa dalam kegiatan praktikum%keterampilan
siswa termasuk kategori &ukup kompeten% artinya siswa &ukup
kompeten dalam hal pengetahuan tentang prosedur kerja%
ketepatan memilih alat dan bahan% hasil pengamatan dan
ketepatan menyusun laporan.
&. Sikap siswa dalam kegiatan praktikum adalah siswa memiliki
sikap yang sangat baik dalam kegiatan praktikum IPA% mereka
memiliki nilai kerjasama% kedisiplinan% ketelitian% dan tanggung
jawab yang sangat baik.
d. Respon siswa terhadap kegiatan praktikum% 5apat disimpulkan
bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap hasil praktikum
sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arends% Ri&hard I. !""#$. Learning To Teach. Yogyakarta1 Pustaka
Pelajar.
<ampbell% 2eil A. dkk. Biologi Jilid III. 9akarta 1 Crlangga
18
5e&aprio Ri&hard. !"18. Tips Mengelola Laboratorium
Sekolah9ogjakarta1 5i3a Press.
Hodson% 5. 166A$. @aboratory work as s&ienti>& method 1 three
de&ades o) &on)usion and distortion. Journal of
!oriculum Studies% !#1!% 117(187.
9ohnson% Claine 4 !""/$. !ontextual Teaching and Learning.
4andung 1 '@<
'usli&h% 'asnur% 5rs.% '.Si. !"1"$. "uthentic "ssesment #
$enilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. 4andung1
Re>ka Aditama.
Rustaman% 2.Y. 1667$. Peranan Praktikum dalam Pendidikan
4iologi .Makalah untuk $elatihanLaboratorium dan
Teknisi MI$" L$TK $ro%ek $S&$T. 5irjen 5ikti 5epdikbud.
9akarta.
Ronis% 5iane. !"11$. "sesmen sesuai !ara Ker'a (tak.9akarta 1
Indeks
Si:er% +. R. 166!. Hora&eDs S&hool1 Redesigning the Ameri&an High
S&hool. 4oston 1 Houghton 'iEin.
Sudargo% Fransis&a.% 5r.% '.Pd% dkk. !""8$. 'eningkatkan
kemampuan mahasiswa &alon guru 4iologi dalam
melakukan praktikum Genetika sebagai penunjang
pemahaman.Seminar $roceeding )ational Seminar on
Science and Mathematics *ducation, A 71(1(A71(/.
Sudjana% 2ana. !"";. $enilaian +asil $roses Bela'ar Menga'ar.
4andung1 P+. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. !"1!. Metode $enelitian $endidikan $endekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan ,-.. 4andung1 Al)abeta
Supriyadi% '.Pd. !"11$. Srategi Bela'ar Menga'ar. Surabaya 1
<akrawala Ilmu.
Susilowarno% Gunawan. 5kk. !""/. 4iologi S'A untuk S'A kelas
GI. 9akarta 1 Grasindo
=irjosoemarto% ,. Adisenjaya% Y.H. Supriatno% 4. B Riandi
!"""$.Teknik Laboratorium. 4andung 1 FP'IPA(.PI.
1;
=iyanto% 5r.% '.Si. !""#$. Men%iapkan /uru Sains
mengembangkan Kompetensi Laboratorium.Semarang 1
.ni3ersitas 2egeri Semarang Press.

Anda mungkin juga menyukai