Anda di halaman 1dari 7

KEJAKSAAN NEGERI

JAKARTA UTARA
UNTUK KEADILAN




SURAT DAKWAAN
REG. PERK. NO. : PDS-01/ JKT/07/ 2008


A. IDENTITAS TERDAKWA :
Nama Lengkap : Vince May Struggle Bin Hotdo
Tempat Lahir : Semarang
Umur/ Tanggal Lahir : 55 tahun/ 14 Februari 1954
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Soemantri Bojoloro No. 15 Jakarta utara
Agama : Islam
Pekerjaan : Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik
Pendidikan Terakhir : S-2 (Management)


B. PENAHANAN

- Terdakwa ditahan oleh penyidik dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 28 Mei
2008 sampai dengan tanggal 10 Juni 2008.
- Terdakwa ditahan oleh penuntut umum sejak tanggal 10 Juni 2008 sampai dengan
dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

C. DAKWAAN
K E S A T U :


------ Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik secara resmi dipilih oleh Kementrian Perdagangan
Indonesia melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008 Pada
tanggal 15 januari 2008 untuk melakukan impor beras jenis medium untuk menjamin
kebutuhan pangan khususnya beras dalam negeri akibat tidak mencukupinya persediaan stok
beras nasional, dengan mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI), HS 1006.30.99.00 dan
Importir terdaftar (IT) dengan nomor 1000.783.52.12. Adapun jenis beras yang harus di impor
Perum Bulog adalah beras jenis Medium dengan tingkat kepecahan 5% sebanyak 1.850.000
ton untuk pemenuhan beras tahun 2008. Pengadaan kuota beras selesai dalam waktu empat
bulan dari bulan Februari hingga bulan Mei. Pada tanggal 19 januari 2008 atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu yang lain dalam tahun 2008 terdakwa memplubikasikan kepada
negara negara penghasil beras di wilayah Asia Tenggara diantaranya Negara Vietnam dan
Negara Thailand.


Pada tanggal 24 Januari tahun 2008 atau setidak tidaknya dalam pada suatu waktu yang lain
di tahun 2008 Perum Bulog mendapat respon dari negara Vietnam, yaitu bahwa beberapa
perusahaan eksportir beras dari negara Vietnam bersedia melakukan pemenuhan kuota impor
beras yang di butuhkan oleh Negara Indonesia yang di antaranya PT Hanowai, PT Sangliang
Seri, dan PT Dupwant. Pada tanggal 25 Januari 2008 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu
waktu yang lain di tahun 2008 terdakwa pergi ke Negara Vietnam untuk melakukan rapat
bersama dengan Direktur Utama PT Hanowai yaitu Hou Chung Mai, Direktur Utama PT
Sanglian Seri yaitu Dorona Ahoi dan Direktur Utama PT Dupwant yaitu Himo Cyun Go di
Hotel Hanoi Vietnam.
Rapat tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa PT Hanowai memenuhi 850.000 ton beras,
PT Sanglian Seri memenuhi 500.000 ton beras, dan PT Dupwant memenuhi 500.000 ton
beras, dengan tingkat kepecahan 5%. Pengiriman di mulai Pada tanggal 5 Februari 2008 atau
setidak - tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 yang dikirim melalui Pelabuhan
Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Berdasarkan pelaksanaan verifikasi sebelum beras di impor ke
Indonesia yang di lakukan oleh surveyor Indonesia yaitu Sucofindo antara lain meliputi jenis
beras, volume, nama perusahaan ekspor maupun impor, tingkat kepecahan beras sebesar 5 %
dan dokumen yang semuanya telah memenuhi persyaratan.
Saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok atau setidak tidak di salah satu tempat yang masih
termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal !0 Februari
2008 atau setidak - tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008, Surveyor Sucofindo
melakukan verifikasi kembali untuk mencocokkan hasil verifikasi yang telah dilakukan di
Pelabuhan Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Adapun hasil dari pelaksanaan verifikasi di
Pelabuhan Tanjung Priok Priok atau setidak tidak di salah satu tempat yang masih termasuk
dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara adalah beras jenis medium dengan
tingkat kepecahan 5% sama seperti keseluruhan yang dilakukan di Pelabuhan Kota Ho Chi
Minh, Vietnam.
Sekira pada awal bulan Mei 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun
2008 pemerintah mendapat banyak keluhan dari pedagang di beberapa wilayah Indonesia
karena beras yang didapatkan tahun 2008 memiliki kualitas yang buruk, dan sekira tanggal 24
Mei 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 terdapat laporan
bahwa ditemukan adanya aliran dana dari rekening tabungan terdakwa yang bersifat
merugikan Negara, srta terdapat kejanggalan dalam beberapa dokumen yang kurang lengkap
yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 831.534 549.000,- (delapan ratus tiga puluh
satu miliar lima ratus tiga puluh empat juta lima ratus empat puluh sembilan ribu rupiah).

Berdasarkan hal tersebut diatas, terdakwa telah secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
Negara, dimana hal tersebut dilakukan dengan cara cara sebagai berikut :

----- Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik secara resmi dipilih oleh Kementrian
Perdagangan Indonesia berdasarkan kesepakatan rapat Tim Koordinasi Stabilitas Pangan
Pokok melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008, pada
tanggal 15 januari 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 ,
yaitu untuk melakukan impor beras jenis medium, dengan mendapatkan Surat Persetujuan
Impor (SPI), HS 1006.30.99.00 dan Importir terdaftar (IT) dengan nomor 1000.783.52.12




- Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Pada tanggal 17 januari 2008 atau atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 mengadakan rapat dengan
seluruh direksi dan dewan pengawas untuk membahas mengenai impor beras yang telah
di tetapkan berdasarkan hasil rapat Tim Koordinasi Stabilitas Pangan Pokok.


- Bahwa pada tanggal 5 Mei berdasarkan survei lapangan yang dilakukan oleh Tim
Investigasi yang dibentuk oleh kementrian Ekonomi, dipimpin oleh MANGASI TUA
SIMANJUNTAK yang di bantu oleh LOUVITA ACHMADselaku ketua Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Sumber Pangan Indonesia, ditemukan 450 ton karung beras
di Pasar Induk Cipinang dan berdasarkan penelusuran beras tersebut adalah beras jenis
medium hasil impor dari Vietnam oleh Perum Bulog. Berdasarkan hasil penelitian
Laboratorium Suveyor - Sucofindo serta laboratorium Institu Pertanian Bogor ditemukan
hasil bahwa beras jenis medium dengan tingkat kepecahan 30%. Hasi ini tidak sesuai
dengan yan telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pengadaan beras impor jenis medium
dengan tingkat kepecahanan 5% dan tidak sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008, yaitu : Beras yang dapat di impor
untuk keperluan stabilitas harga , penanggulangan keadaan darurat, masyarakatvdan
kerawanan pangan adalah Beras (pos tarif/HS 1006.30.90.00) dengan ketentuan tingkat
kepecahan paling tinggi 25%.


- Berdasarkan pelaksanaan verifikasi sebelum beras di impor ke Indonesia yang di lakukan
oleh surveyor Indonesia yaitu Sucofindo antara lain meliputi jenis beras, volume, nama
perusahaan ekspor maupun impor, tingkat kepecahan beras sebesar 5 % dan dokumen
yang semuanya telah memenuhi persyaratan. Saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok atau
setidak tidak di salah satu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal !0 Februari 2008 atau setidak - tidaknya
pada suatu waktu yang lain di tahun 2008, Surveyor Sucofindo melakukan verifikasi
kembali untuk mencocokkan hasil verifikasi yang telah dilakukan di Pelabuhan Kota Ho
Chi Minh, Vietnam. Adapun hasil dari pelaksanaan verifikasi di Pelabuhan Tanjung Priok
Priok atau setidak tidak di salah satu tempat yang masih termasuk dalam Daerah
Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara Priok atau setidak tidak di salah satu tempat
yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara adalah beras
jenis medium dengan tingkat kepecahan 5% sama seperti keseluruhan yang dilakukan di
Pelabuhan Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Berdasarkan hasil evaluasi lanjutan pada tanggal
10 Mei 2008 oleh Tim Investigasi yang di bentuk oleh Kementrian Ekonomi menemukan
beras jenis medium dengan tingkat kepecahan 30% milik Perum Bulog yang diimpor dari
Negara Vietnam dan di temukan juga dokumen yang berisi surat surat yang tidak
lengkap dan tidak sesuai dengan persyaratan pengimporan beras yang diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008.

- Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik pada tanggal 28 Januari 2008 atau setidak
tidaknya dalam pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 melakukan aliran dana dari


rekening tabungan milik terdakwa pada Bank Mandiri ke rekening tabungan Hou Chung
Mai sebesar USD 544.500,-, Dorona Ahoi sebesar USD 357.870,- dan Himo Cyun Go
sebesar USD 356.000,-, pada Bank of Vietnam. Selain itu terdakwa juga melakukan
aliran dana lainnya pada tanggal 2 Februari 2008 atau setidak tidaknya pada suatu
waktu yang lain di tahun 2008 ke rekening milik Mardika Esti selaku Presiden Direktur
sucofindo sebesar USD 2.590.678,- dan Hasbullah Alimuddin Hakim selaku Direktur
Jenderal Kepabeanan Teknis sebesar Usd 1.890.678,- pada Bank of singapore.


----- Perbuatan terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik tersebut diatur dan sebagaimana diancam
pidana Pasal 11 Undang Undang No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 15 Undang Undang
No. 31 tahun 1999 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 KUHP.


Dan


K E D U A :


------ Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik secara resmi dipilih oleh Kementrian Perdagangan
Indonesia melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008 Pada
tanggal 15 januari 2008 untuk melakukan impor beras jenis medium untuk menjamin
kebutuhan pangan khususnya beras dalam negeri akibat tidak mencukupinya persediaan stok
beras nasional, dengan mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI), HS 1006.30.99.00 dan
Importir terdaftar (IT) dengan nomor 1000.783.52.12. Adapun jenis beras yang harus di impor
Perum Bulog adalah beras jenis Medium dengan tingkat kepecahan 5% sebanyak 1.850.000
ton untuk pemenuhan beras tahun 2008. Pengadaan kuota beras selesai dalam waktu empat
bulan dari bulan Februari hingga bulan Mei. Pada tanggal 19 januari 2008 atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu yang lain dalam tahun 2008 terdakwa memplubikasikan kepada
negara negara penghasil beras di wilayah Asia Tenggara diantaranya Negara Vietnam dan
Negara Thailand.
Pada tanggal 24 Januari tahun 2008 atau setidak tidaknya dalam pada suatu waktu yang lain
di tahun 2008 Perum Bulog mendapat respon dari negara Vietnam, yaitu bahwa beberapa
perusahaan eksportir beras dari negara Vietnam bersedia melakukan pemenuhan kuota impor
beras yang di butuhkan oleh Negara Indonesia yang di antaranya PT Hanowai, PT Sangliang
Seri, dan PT Dupwant. Pada tanggal 25 Januari 2008 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu
waktu yang lain di tahun 2008 terdakwa pergi ke Negara Vietnam untuk melakukan rapat
bersama dengan Direktur Utama PT Hanowai yaitu Hou Chung Mai, Direktur Utama PT
Sanglian Seri yaitu Dorona Ahoi dan Direktur Utama PT Dupwant yaitu Himo Cyun Go di
Hotel Hanoi Vietnam.


Rapat tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa PT Hanowai memenuhi 850.000 ton beras,
PT Sanglian Seri memenuhi 500.000 ton beras, dan PT Dupwant memenuhi 500.000 ton
beras, dengan tingkat kepecahan 5%. Pengiriman di mulai Pada tanggal 5 Februari 2008 atau
setidak - tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 yang dikirim melalui Pelabuhan
Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Berdasarkan pelaksanaan verifikasi sebelum beras di impor ke
Indonesia yang di lakukan oleh surveyor Indonesia yaitu Sucofindo antara lain meliputi jenis
beras, volume, nama perusahaan ekspor maupun impor, tingkat kepecahan beras sebesar 5 %
dan dokumen yang semuanya telah memenuhi persyaratan.
Saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok atau setidak tidak di salah satu tempat yang masih
termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal !0 Februari
2008 atau setidak - tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008, Surveyor Sucofindo
melakukan verifikasi kembali untuk mencocokkan hasil verifikasi yang telah dilakukan di
Pelabuhan Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Adapun hasil dari pelaksanaan verifikasi di
Pelabuhan Tanjung Priok Priok atau setidak tidak di salah satu tempat yang masih termasuk
dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara adalah beras jenis medium dengan
tingkat kepecahan 5% sama seperti keseluruhan yang dilakukan di Pelabuhan Kota Ho Chi
Minh, Vietnam.
Sekira pada awal bulan Mei 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun
2008 pemerintah mendapat banyak keluhan dari pedagang di beberapa wilayah Indonesia
karena beras yang didapatkan tahun 2008 memiliki kualitas yang buruk, dan sekira tanggal 24
Mei 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 terdapat laporan
bahwa ditemukan adanya aliran dana dari rekening tabungan terdakwa yang bersifat
merugikan Negara, srta terdapat kejanggalan dalam beberapa dokumen yang kurang lengkap
yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 831.534 549.000,- (delapan ratus tiga puluh
satu miliar lima ratus tiga puluh empat juta lima ratus empat puluh sembilan ribu rupiah).

Berdasarkan hal tersebut diatas, terdakwa telah secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
Negara, dimana hal tersebut dilakukan dengan cara cara sebagai berikut :

----- Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik secara resmi dipilih oleh Kementrian
Perdagangan Indonesia berdasarkan kesepakatan rapat Tim Koordinasi Stabilitas Pangan
Pokok melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008, pada
tanggal 15 januari 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 ,
yaitu untuk melakukan impor beras jenis medium, dengan mendapatkan Surat Persetujuan
Impor (SPI), HS 1006.30.99.00 dan Importir terdaftar (IT) dengan nomor 1000.783.52.12


- Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Pada tanggal 17 januari 2008 atau atau
setidak-tidaknya pada suatu waktu yang lain di tahun 2008 mengadakan rapat dengan
seluruh direksi dan dewan pengawas untuk membahas mengenai impor beras yang telah
di tetapkan berdasarkan hasil rapat Tim Koordinasi Stabilitas Pangan Pokok.


- Bahwa pada tanggal 5 Mei berdasarkan survei lapangan yang dilakukan oleh Tim
Investigasi yang dibentuk oleh kementrian Ekonomi, dipimpin oleh MANGASI TUA


SIMANJUNTAK yang di bantu oleh LOUVITA ACHMADselaku ketua Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Sumber Pangan Indonesia, ditemukan 450 ton karung beras
di Pasar Induk Cipinang dan berdasarkan penelusuran beras tersebut adalah beras jenis
medium hasil impor dari Vietnam oleh Perum Bulog. Berdasarkan hasil penelitian
Laboratorium Suveyor - Sucofindo serta laboratorium Institu Pertanian Bogor ditemukan
hasil bahwa beras jenis medium dengan tingkat kepecahan 30%. Hasi ini tidak sesuai
dengan yan telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pengadaan beras impor jenis medium
dengan tingkat kepecahanan 5% dan tidak sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008, yaitu : Beras yang dapat di impor
untuk keperluan stabilitas harga , penanggulangan keadaan darurat, masyarakatvdan
kerawanan pangan adalah Beras (pos tarif/HS 1006.30.90.00) dengan ketentuan tingkat
kepecahan paling tinggi 25%.


- Berdasarkan pelaksanaan verifikasi sebelum beras di impor ke Indonesia yang di lakukan
oleh surveyor Indonesia yaitu Sucofindo antara lain meliputi jenis beras, volume, nama
perusahaan ekspor maupun impor, tingkat kepecahan beras sebesar 5 % dan dokumen
yang semuanya telah memenuhi persyaratan. Saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok atau
setidak tidak di salah satu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum
Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal !0 Februari 2008 atau setidak - tidaknya
pada suatu waktu yang lain di tahun 2008, Surveyor Sucofindo melakukan verifikasi
kembali untuk mencocokkan hasil verifikasi yang telah dilakukan di Pelabuhan Kota Ho
Chi Minh, Vietnam. Adapun hasil dari pelaksanaan verifikasi di Pelabuhan Tanjung Priok
Priok atau setidak tidak di salah satu tempat yang masih termasuk dalam Daerah
Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara Priok atau setidak tidak di salah satu tempat
yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara adalah beras
jenis medium dengan tingkat kepecahan 5% sama seperti keseluruhan yang dilakukan di
Pelabuhan Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Berdasarkan hasil evaluasi lanjutan pada tanggal
10 Mei 2008 oleh Tim Investigasi yang di bentuk oleh Kementrian Ekonomi menemukan
beras jenis medium dengan tingkat kepecahan 30% milik Perum Bulog yang diimpor dari
Negara Vietnam dan di temukan juga dokumen yang berisi surat surat yang tidak
lengkap dan tidak sesuai dengan persyaratan pengimporan beras yang diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/4/2008.

- Bahwa ia terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik melakukan pembayaran tarif bea masuk
sebesar Rp. 100/kg yang seharusnya Rp. 450/kg berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
No. 180/PMK/.011?2007 Tentang Penetapan Bea Masuk Atas Impor Beras. Berdasarkan
hasil audit BPK pada tanggal 15 Mei 2008 bahwa Negara mengalami kerugian sebesar
Rp. 831.534 549.000,- (delapan ratus tiga puluh satu miliar lima ratus tiga puluh empat
juta lima ratus empat puluh sembilan ribu rupiah).





----- Perbuatan terdakwa VINCE MAY STRUGGLE bin HOTDO selaku Direktur Utama
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik tersebut diatur dan sebagaimana diancam pidana
Pasal 103 Undang Undang Negara No.17 Tahun 2006 Tentang Kepabeaan.




Jakarta Utara, 21 Juni 2008
Jaksa penuntut Umum,


Innes Siburian, SH, MH.
JAKSA MUDA NIP. 182728393934849.-

Anda mungkin juga menyukai