Anda di halaman 1dari 32

Pengantar Geodesi dan Geomatika

Herlita Ayu Pratiwi


13/347555/TK/40747



Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
2013


1. SURVEY GEOMATIKA

1.1 Definisi
Ilmu, seni dan teknologi mengenai penentuan dari posisi relatif dari suatu
titik di atas, pada, atau di bawah permukaan bumi, atau dari titik-titik yang
tersedia.
Sebuah disiplin ilmu yang meliputi berbagai cara pngukuran dan
pengumpulan informasi tentang bentuk fisik bumi dan lingkungan kita,
memproses informasi tersebut, dan menyebarluaskan berbagai hasil produk ke
berbagai pihak yang membutuhkan.

1.2 Mengapa pengukuran dan pengamatan itu penting?
a. Populasi yang menyebar
b. Penghitungan nilai tanah
c. Menemukan lokasi sumber daya alam
d. Akibat aktivitas manusia yang semakin memperburuk kualitas tanah,
air, dan udara

1.3 Bagaimana cara pengukuran dan pengamatan yang memungkinkan?
Dengan menggunakan :
a. Teknologi modern pengukuran tanah, udara dan satelit
b. Komputer untuk pemroseesan data
c. Surveyor yang berpengalaman

1.4 Federasi Surveyor Internasional membuat beberapa definisi untuk
pengukuran :
1) Penentuan ukuran dan bentuk dari bumi dan penghitungan dari seluruh
data yang dibutuhkan untuk menetapkan ukuran, posisi, bentuk, dan
kontur dari setiap bagian di bumi
2) Menentukan posisi objek di ruang angkasa, dan posisi dan pengamatan
ciri ciri fisik, dan lapangan pekerjaan keteknikan pada, diatas, atau di
bawah permukaan bumi
3) Penentuan posisi batas batas dari tanah milik publik atau privat,
termasuk batas batas nasional dan internasional, dan pendaftarannya
pada pihak yang berwenang
4) Desain, ketersediaan, dan administrasi dari tanah, dan sistem informasi
geografis dan koleksi, database, analisis dan manajemen data tanpa
menggunakan sistem tersebut
5) Mempelajari tentang alam, dan lingkungan sosial, penghitungan dari
sumber daya daratan dan lautan, dan penggunaan data untuk
perkembangan di perkotaan, pedesaan, dan area regional
6) Merencanakan pengembangan, dan pengembangan ulang dari properti,
baik pada perkotaan atau pedesaan, ataupun pada tanah atau bangunan
7) Penaksiran nilai dan manajemen properti, baik pada perkotaan atau
pedesaan, ataupun pada tanah atau bangunan
8) Merencanakan, melakukan penghitungan, dan manajemen pada
pekerjaan konstruksi, termasuk estimasi harga
9) Memproduksi peta, data, grafik, dan laporan

1.5 Geomatika
Nama ini digunakan untuk pengukuran tanah di
Amerika/Kanada/Inggris/Australia
Teknik ukur tanah = Teknik Geomatika
Alasan prinsipal atas penggantian nama adalah :
- Teknologi terbaru menyediakan beberapa peralatan baru bagi surveyor
untuk penghitungan dan/atau pengumpulan informasi, untuk
pengkomputerisasian, dan untuk menampilkan dan untuk menyebarluaskan
informasi
- Menaikkan konsentrasi tentang lingkungan lokal, regional, dan global, dan
ini telah memperuncing dukungan dalam pengamatan, manajemen, dan regulasi,
penggunaan dari tanah, air, dan udara dan sumber daya alam yang lain.










2. GEODESI DAN SURVEY UKUR TANAH


- Penghitungan lapangan untuk survey geodesi biasanya ditampilkan
dalam akurasi yang tinggi daripada survey dataran
- Pada survey geodesi, permukaan yang melengkung di bumi
dipertimbangkan dengan penampilan dari komputasi dari sebuah
ellipsoid
- Saat ini sudah menjadi sesuatu yang umum untuk melakukan
komputasi geodesi tiga dimensi, dengan pusat bumi sebagai sistem
koordinat kartesian
- Metode geodesi : untuk menentukan posisi relatif dari bangunan yang
luas dan untuk menghitung panjang dan tujuan dari garis yang panjang
diantara mereka
Bangunan ini disajikan sebagai basis untuk referensi survey subordinat lain dari
luas yang lebih rendah
Pada awalnya, survey geodesi dibutuhkan ketelatenan untuk mendapatkan
pengukuran sudut dan jarak yang tepat.
Sudut diamati dengan menggunakan teodolit yang tepat, dan jarak yang
diukur dengan menggunakan pita ukur yang terbuat dari metal memiliki koefisien
muai panas yang rendah. Dari penghitungan dasar ini, posisi relatif dari bangunan
ini dapat dihitung.
Kemudian peralatan elektronik digunakan untuk melakukan penghitungan sudut
dan jarak.
NEW GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) menggantikan peralatan lain.
GPS dapat memberikan informasi posisi yang dibutuhkan dengan lebih akurat,
cepat, dan ekonomis.
Penerima GPS memungkinkan menempatkan lokasi tanah secara tepat
dengan pengukuran jarak secara elektronik ke operasional satelit untuk
mengetahui posisi sepanjang orbit orbit yang lain.
Survey pertanahan, kecuali untuk penyamarataan, referensi berdasarkan lapangan
kerja dan komputasi diasumsikan sebagai permukaan horizontal yang datar.
Untuk area dari ukuran yang terbatas dari permukaan ellipsoid yang luas
sebenarnya hampir mendekati datar
Sudut :
75 mil
2
= 194 km
2


Jarak :
5 mil (5 x 1609,344 m = 8046,72 m)
5 mil = 8 km
0,02 kaki = 0,61 cm
Perbedaan antara jumlah dari tiga sudut ellipsoid dan tiga sudut ukur tanah adalah
satu sekon.
Untuk survey pertanahan, kalkulasi aljabar, ukur tanah dan geometri analitis, dan
geometri ukur tanah.
2.1 Kepentingan dari survei ukur tanah
Ilmu dunia tertua dan seni yang paling penting :
Hasil dari pengukuran baru baru ini :
1- Memetakan bumi bagian atas dan dibawah permukaan laut
2- Menyiapkan grafik navigasi untuk penggunaan di udara, pada daratan,
dan di laut
3- Menetapkan batas batas pada tanah properti privat atau publik
4- Mengembangkan sumber data dari penggunaan tanah dan informasi
sumber daya alam
5- Mengemukakan fakta dari ukuran, bentuk, gravitasi, dan medan
magnet di bumi
6- Menyiapkan grafik dari bulan dan planet

2.2 Alasan survey dibutuhkan
1- Untuk merencanakan, mengkonstruksikan, dan mempertahankan jalur
layang, rel kereta, sistem kereta cepat, bangunan, jembatan, jarak
missil, lokasi peluncuran, sistem pelacakan, terowongan, kanal,
pengairan, dam, drainase, subdivisi tanah perkotaan, sumber air dan
sistem kotoran, pemipaan, dan pertambangan
2- Meletakkan tujuan di bidang industri
3- Memandu pembuatan perusahaan skala besar, seperti pesawat dan
perkapalan

2.3 Survey dibutuhkan pada beberapa bidang ilmu
1- Agronomi
2- Arkeologi
3- Astronomi
4- Kehutanan
5- Geografi
6- Geologi
7- Geofisika
8- Arsitektur lanskap
9- Meteorologi
10- Paleontologi
11- Seismologi
12- Militer dan teknik sipil
Tipe pengukuran tanah khusus
- Survey kontrol
- Survey topografi
- Survey tanah, batas batas, dan kadastral
- Survey hidrografi
- Survey jalur
- Survey pembangunan
- Survey tambang
- Survey tata surya
- Alat optis
Kecuali survey kontrol, yang lainnya ditampilkan dengan menggunakan
prosedur survey ukur tanah.
Survey tanah, udara, dan survey satelite.
2.4 Teknologi baru pada survey dan pemetaan
1- Peralatan total station elektronik
2- Sistem posisi global
3- Sistem fotogrametri digital
Selanjutnya kita akan mempelajari instrumen ini dengan lebih detail.
2.4.1 ETS (Electronic Total Station)
Peralatan ini mengkombinasikan komponen ototmatisElectronic Distance
Measuring (EDM) dengan unit penghitungan sudut elektronik.

2.4.2 GPS (Global Positioning System)
Survey ini berdasarkan pengukuran yang dibuat dari sinyal elektronik yang
ditransmisikan dari sebuah kontelasi dari 24 satelit, setiap satelit mengelilingi
pada sebuah orbit yang diketahui.
Sinyal kemudian ditangkap oleh stasiun yang ada dibumi dengan alat
penerima.
GPS penerima tidak hanya mengambil sinyal satelit, tetapi juga
menghitung ketepatan waktu penerimaan sinyal.
Jarak dari satelit ke penerima ditentukan dari waktu dan informasi sinyal,
menentukan posisi akurat penerima untuk dikomputasikan.

2.4.3 DPS (Digital Photogrammetric System)
Pada fotogrametri digital, foto udara dipersiapkan sebagai raster dari pixel
(elemen gambar), setiap gambar yang memiliki raster baris dan lokasi kolom dan
densitasnya,di tebarkan secara digital. Untuk obtain raster dari informasi gambar,
fotografi akan diambil dengan kamera film tradisional dan dapat di scan, atau
kamera digital model baru, dapat digunakan untuk mengambil gambar dengan
format raster. Informasi posisi, peta, dan produk lain,kemudian secara otomatis
diproduksi secara digital dari informasi raster dengan menggunakan komputerisasi
softkopi stereoplotters.

2.5 Melakukan survey dengan aman
Surveyor (ahli geomatika) secara umum bekerja di lapangan dan kantoran.
1- Kerja lapangan
Membuat penghitungan dengan berbagai tipe peralatan
a. Menghitung posisi relatif dari suatu titik
b. Men-set pancang dengan sesuai pada lokasi rancangan, untuk
memandu pembangunan dan operasi kontruksi
2- Kerja kantoran
a. Penelitian dan analisis untuk pesiapan survey
b. Komputasi dan memproses data yang diperoleh dari hasil
perhitungan dilapangan
c. Mempersiapkan peta, alur, grafik, laporan, dan dokumen lainnya

2.6 Sumber daya yang mungkin berbahaya
Di kota dan penghitungan pada struktur lapangan yang artifisial
1) Berisi
2) Visibilitas yang kurang
3) Debu
4) Sinar matahari, kanker kulit, kulit yang terbakar, serangan jantung
Untuk perlindungan :
a.) Menggunakan rompi yang aman
b.) Menggunakan warna oranye flourescent
c.) Material yang mengendur
d.) Corong dan barikade
e.) Minum
f.) Menggunakan topi besar
g.) Kacamata hitam
h.) Krim matahari
Pada lapangan yang terbuka
1) Binatang buas
2) Ular berbisa
3) Beruang
4) Laba laba
5) Batang kayu
6) Tanduk rusa
7) Ivy beracun
8) Pohon Ek beracun



















3. PERALATAN - FIGUR SIGNIFIKAN DAN CATATAN
LAPANGAN

3.1 Pengenalan
Lima jenis pengukuran :
1. Sudut horizontal
2. Jarak horizontal
3. Sudut Vertikal (atau Zenith)
4. Jarak vertikal
5. Jarak relung

3.2 Bagian penghitungan
Penjelasan penghitungan harus diberikan dalam bagian yang lebih spesifik
Bagian yang di survei :
- Panjang
- Area
- Volume
- Sudut
Unit sistem internasional (SI)
Sistem Metric digunakan di Turki
1
0
= 1/360 pada lingkaran
1
0
= 60 menit
1 menit = 1 = 60 sekon
360
0
= 400 grade
1 hektar = 100m

100m = 10000 m
2



3.3 Pembulatan angka
78,374 78,37
78,3749 78,37
78,375 78,38
78,376 78,38
78,3749 78,375 78,38 (?) salah !!
78,3749 78,37

Benar Salah

46,7418 46,7
1,03 1,0
375,0 375,0

422, 7718 422,7
422, 8 422,7

3.4 Catatan lapangan

Catatan lapangan

Penghitungan
Sketsa
Deskripsi
Berbagai item dari informasi yang bermacam macam

Awal (dengan manual) buku lapangan catatan kasar
Terbaru (dengan otomatis) pengumpulan data elektronik
Jika data Tidak lengkap
Tidak benar
Hilang waktu dan uang terbuang percuma
Hancur



3.5 Kebutuhan yang umum dari tulisan tangan di catatan lapangan
- Keakuratan
- Integritas
- Legibilitas
- Penyusunan

3.6 Tipe buku lapangan
Buku dalam bentuk loose leaf memiliki banyak keuntungan
1- Memiliki jaminan untuk mengerjakan pada permukaan bidang datar
2- Kemudahan dalam pengisian catatan proyek individu
3- Membaca peralihan dari bagian bagian catatan antara lapangan dan kantor
4- Kemungkinan untuk menggunakan dua aturan berbeda pada buku yang
sama
5- Hemat kertas dan harganya tidak terlalu mahal

3.7 Penyusunan halaman
Bagian teratas dari kiri atau kanan halaman harus terisi ;
1- Nama proyek, lokasi, data, tanggal, waktu mulai dan waktu selesai
2- Cuaca
3- Nama perseorangan
4- Jenis alat dan penomoran

3.8 Pengumpulan data otomatis
Dalam bentuk kalkulator saku
Pengaturan dari penghitungan dan operasi penyimpanan adalah bergantung
pada pengetikan orang yang mengumpulkan data.
Untuk mengklarifikasi catatan, operator memasukkan poin identifikasi dan
deskripsi informasi lainnya dengan penghitungannya sama seperti mereka terekam
dengan otomatis.

















4. Teori kesalahan pada pengukuran


Pengukuran yang baik memberikan kombinasi dari kemampuan orang dan
peralatan mekanik yang diaplikasikan dengan hasil mutlak.
Pengukuran tidak pernah pasti, pengukuran selalu mengandung kesalahan.

4.1 Surveyor harus mengerti
- Berbagai jenis kesalahan
- Sumbernya
- Memperkirakan besarnya pada berbagai kondisi
- Sifat dari penyebaran

4.2 Pengukuran langsung dan tidak langsung
- Mengetahui besarnya kesalahan, sehingga hasilnya dapat diterima,
atau mereka harus membuat hasil yang baru
4.2.1 Pengukuran langsung
Contoh :
- mengukur panjangan dengan pita ukur
- mengepaskan sudut dengan protactor
- mengetahui sudut dengan alat total station

4.2.2 Pengukuran tidak langsung
Observasi ditentukan dari hubungan dengan nilai nilainya yang lain.
Contoh : jarak untuk menyebrangi sungai dapat diketahui dengan cara
melakukan pengukuran panjang dari garis pada salah satu sisi lalu sudut yang
terbentuk pada tiap akhir garis ditarik ke titik di ujunglainlalu jumlahkan
jaraknya dengan menggunakan rumus standar trigonometri.

4.3 Kesalahan penghitungan
Sebuah kesalahan adalah perbedaan antara nilai pengukuran (X) untuk
kuantitas dan nilai yang sebenarnya (X rata rata)

E = X X
rata-rata

Secara tidak sesuai dikatakan bahwa :
1. Tidak ada pengukuran yang mutlak
2. Setiap pengukuran terkandung kesalahan
3. Nilai yang sebenarnya dari sebuah pengukuran tidak pernah diketahui
4. Nilai kesalahan yang pasti tidak pernah diketahui

4.4 Kesalahan
Berikut ini adalah kesalahan pengamat dan disebabkan oleh :
1. Kesalah pahaman memahami masalah
2. Ceroboh
3. Kondisi yang tidak sehat
4. Kehilangan komunikasi
5. Penghitungan yang buruk
Contoh :
Penulisan nilai
Terekam 73.96, padahal nilai yang sebenarnya adalah 79,36
Kesalahan besar dapat dideteksi dengan kehati hatian dan pengecekan
sistematis dari semua hasil kerja dan menghilangkan beberapa atau semua
dengan mengulangi dari proses pengukuran. Tapi buruknya, terkadang jika
kamu tidak dapat menentukan kesalahannyadan kamu baru saja kembali dari
lapangan. Dan kamu masih ragu ragu dengan hasil penghitungannya. Lalu
penghitungan harus diulang kembali pada lokasi yang sama.
4.5 Sumber kesalahan
Kesalahan alam : disebabkan karena variasinya pada angin, temperature,
kelembapan, tekanan atmosfer, pembiasan atmosfer, gravitasi, dan medan
magnet.
Kesalahan alat : tidak sempurnanya konstruksi ataupun penghitungan dan dari
perpindahan objek itu sendiri
Kesalahan orang : naik karena sedikitnya limit dari penglihatan, dan
persentuhan.

4.6 Jenis jenis kesalahan
Kesalahan pada pengukuran ada dua macam , yaitu ; sistematis dan error
Kesalahan sistematis ; disebabkan karena faktor faktor pada proses
penghitungan, dan termasuk lingkungan, peralatan, dan orang yang
mengukurnya itu sendiri. Selama sistemnya masih konstan, kesalahan
sistematis masih akan tetap. Jika kondisi berubah, besarnya kesalahan
sistematis pun juga akan berubah.
Kesalahan sistematis= kesalahan kumulatif
Contoh : pita ukur ang digunakan dibawah temperatur yang tinggi akan lebih
panjang daripada ukuran yang sebenarnya. Jadi, menggunakan pita ukur lebih
dari satu kali pada pengukuran dapat menyebabkan terjadinya kesalahan
sistematis.
Kesalahan acak : kesalahan yang ada pada pengukuran setelah kesalahan dan
kesalahan sistematis telah di hilangkan. Mereka disebabkan oleh faktor faktor
kontrol yang berlebihan dari pengamat, dan mematuhi hukum probabilitas.
Terkadang kesalahan ini disebut :
Kesalahan yang tak disengaja; besar dan tanda tanda algebricnya adalah
suatu masalah. Tidak ada cara yang pasti untuk mengitung atau
menghilangkannya.

4.7 Presisi dan akurasi
Perbedaaan adalah perubahan untuk nilai yang diamati pada kuantitas
yang sama. Perbedaan yang kecil menunjukkan bahwa kemungkinan disana
tidak ada kesalahan dan kesalahan acaknya kecil.
Presisi menunjukkan derajat konsistensi dari sekelompok data hasil
pengamatan dan dievaluasi berdasarkan basis data ukuran perbedaan. Jika
beberapa kali pengukuran dibuat dengan kuantitas yang sama dan memiliki
selisih perbedaan yang sedikit, ini menunjukkan presisi yang tinggi. Derajat
pencapaian presisi bergantung dari sensitivitas peralatan dan kemampuan
pengamat.
Akurasi menunjukkan pencapaian mutlak terdekat dari data kuantitas
yang diukur dengan nilai yang sebenarnya.


a b c

a. Presisi namun tidak akurat
b. Tidak presisi dan tidak akurat
c. Keduanya presisi dan akurat

4.8 Menghilangkan kesalahan dan kesalahan sistematis
Kesalahan yang terjadi dapat dikoreksi hanya jika ditemukan,
membandingkan beberapa data hasil pengukuran dari kuantitas yang sama
adalah salah satu cara terbaik untuk mengidentifikasi kesalahan.
Contoh :
567,91
576,95
567,88
567,90
567,93
Nilai yang mana yang salah?
Kesalahan sistematis dapat dikalkulasikan dan dan koreksi yang tepat dapat
dilakukan pada hasil pengukuran.

Contoh :
Peralatan yang tidak terset-ulang dengan benar dapat menyebabkan
pembacaan yang tidak benar, tapi jika semua penglihatan kedepan dan
belakang memiliki jarak yang sama, maka kesalahan dapat dicegah pada
tingkatan yang berbeda.



























5. PERATAAN

5.1 Teori dan metode
Penyamarataaan adalah istilah yang umum digunakan pada berbagai proses
dimana titik ketinggian atau perbedaan titik ketinggian ditentukan
Hasil penyamarataan digunakan untuk :
1. Mendesain jalan layang, rel kereta, kanal, sistem pensuplay air
2. Konstruksi awal proyek berdasarkan perencanaan ketinggian
3. Penghitungan volume bumi atau bahan bahan lainnya
4. Mengetahui karakteristik drainase di suatu area
5. Pengembangan peta yang menunjukkan pengaturan umum pertanahan
6. Mempelajari tentang bumi dan keraknya

5.2 Definisi



Garis level : garis pada permukaan level (garis melengkung)
Garis vertikal : garis yang mengikuti arah gravitasi yang diindikasikan tegak
lurus
Garis horizontal : garis pada permukaan horizontal. Pada permukaan tanah,
didefinisikan sebagai garis yang tegak lurus dengan vertikal
Permukaan level : permukaan melengkung yang setiap titik nya tegak lurus
dengan garis vertikal (arah gravitasi)
Permukaan horizontal : permukaan yang tegak lurus dengan arah gravitasi.
Pada pengukuran tanah, sebuah garis permukaan tegak lurus dengan garis
vertikal
Fakta vertikal : berbagai tingkatan permukaan dimana ketinggian
direferensikan. Ini adalah permukaan yang asal dijadikan sebagai titik nol
Ketinggian : jarak yang dihitung sepanjang garis vertikal dari awal referensi
ke sebuah titik atau ke sebuah objek
Geoid : bagian dari pemukaan level yang memberikan fakta untuk ketinggian
dan pengukuran astronomis

5.3 Lengkungan dan pembiasan
Horizontal ditarik dari permukaan level karena kelengkungan bumi.




Deviasi DB dari garis horizontal dari titik A di gambarkan kira kira C
m
=
0,0785 K
2

C
m
= garis horizontal (dalam meter)
K = jarak dalam kilometer
A dan B ada pada garis level. Vertikal pada B. Membaca ukuran dari teleskop
dengan garis dari penglihatan horizontal AD
Lengkungan permukaan bumi dapat menyebabkan pembacaan yang lebih
tinggi sebagai panjang BD
Cahaya lampu yang melewati atmosfer dibiaskan menuju permukaan bumi.




AH dibengkokkan menjadi kurva dari AR. Karenanya pembacaan pada garis
R dikurangi panjang RH.
Penggantian hasil pembiasan bervariasi. Hal ini bergantung pada :
- Kondisi atmosfer
- Panjang garis
- Sudut penglihatan garis
Untuk penglihatan horizontal :
R
m
= 0,011 K
2

R
m
= pembiasan dalam meter
K = jarak dalam kilometer
Ini adalah 1/7 efek dari lengkungan tapi dalam sisi yang berlawanan
Kombinasi efek dari lengkungan dan pembiasan (h
m
)
h
m
= 0,0675 K
2

5.4 Metode untuk menentukan perbedaan elevasi
Perbedaan dari penyamarataan secara tradisional dapat ditentukan dari :
- Perekaman (penghitungan jarak vertikal dengan perekaman atau
metode elektronik)
- Perbedaan penyamarataan
- Penyamarataan barometer
- Penyamarataan trigonometri (secara tidak langsung)

5.4.1 Perekaman
Aplikasi perekaman ke garis vertikal antara poin terkadang
memungkinkan
Digunakan untuk penghitungan :
- Kedalaman lokasi tambang
- Ketinggian lantai
- Tata ruang dan kontruksi dari bangunan multifungsi, pipa saluran
- Pengairan
Pada kondisi tertentu, terutama proyek konstruksi, sedikit pembiasan dari
peralatan Electronic Distance Measurement (EDM) menggantikan
perekaman untuk penghitungan jarak vertikal pada bangunan konstruksi.

5.4.2 Perbedaan Penyamarataan

(lihat gambar dan penghitungannya)
HI = elev + BS
828,42 = 820,00 + (jarak ke belakang) 8,42
Elev = HI FS
827,22 = 828,42 120 (jarak kedepan)

5.4.3 Penyamarataan Barometer
Menghitung tekanan udara dan menemukan ketinggian relatif dari
suatu titik pada permukaan bumi.
Perubahan pada elevasi
1000 kaki (304,8 m) sesuai dengan 1 inci (2,54 cm) merubah air raksa
pada tekanan atmosfer.
Semenjak tekanan atmosfer bergantung pada perubahan kondisi udara
dan kecepaan dari orang tersebut membawa barometer, cara ini
memiliki beberapa ketidak untungan.
5.4.4 Penyamarataan Trigonometri
Perbedaan ketinggian diantara dua titik dapat ditemukan dengan
menghitung :
1. Kecenderungan atau jarak horizontal diantaranya
2. Sudut zenith dari sudut vertikal ke satu titik dari titik lainnya
*Sudut zenith dihitung kebawah dari vertikal
Sudut vertikal dihitung keatas atau kebawah dari arah horizontal
Untuk jarak pendek (sampai dengan 300m)


S = jarak kemiringan
Z = sudut zenith
= sudut vertikal
V = perbedaan ketinggian
V = S cos z
V = S sin
V = H cot z
V = H tan
ketinggian = hi + V + r
hi = ketinggian alat
r = pembacaan pada jalan
H = jarak horizontal
Untuk jarak yang lebih jauh (> 300m)


Bentuk kelengkungan bumi dan pembiasan harus ditentukan
zm = sudut zenith
m = sudut vertikal
ketinggian (perbedaan yang sebenarnya) = HG + GF + V- ED +r
ketinggian = hi + V + (C - R) - r
5.5 Peralatan untuk perbedaan penyamarataan
a. Kategori penyamarataan
1- Penyamarataan pendek
2- Penyamarataan miring
3- Penyamarataan otomatis
4- Penyamarataan digital
Mereka semua berbeda pada desainnya, semua memiliki 2 komponen yang
umum :
A- Teleskop (untuk membuat garis penglihatan dan memungkinkan
pembacaan padaujung batang)
B- Sistem yang berdasarkan pada garis atau pandangan pada tanah
horizontal
Penyamarataan pendek dan miring menggunakan lensa sebagai dasar
Penyamarataan otomatis dan digital menggunakan kompensator otomatis
Penyamarataan digital menggunakan barcode untuk pembacaan digital
otomatis
Yang terbaru :
Penyamarataan yang sering digunakan adalah penyamarataan otomatis dan
digital
Penyamarataan tangan memiliki penggunaan spasial penggunanya
Penyamarataan dengan laser elektronik digunakan untuk mengukur
ketinggian yang ada pada proyek konstruksi
5.6 Teleskop
Teleskop dari alat penyamarataan digunakan untuk menentukan garis dari
penglihatan dan besar penglihatan dari ujung batang terhadap sebuah
referensi retide yang memiliki keakuratan pembacaan untuk dipatuhi.
Komponen
1. Lensa objektif
2. Lensa negatif
3. Retide
4. Lubang mata
Lensa objektif :
Sumbu optisnya saling berkaitan secara konsentris dengan sumbu tabung.
Fungsi utamanya adalah untuk mengumpulkan sinar yang datang dan
mengarahkannya ke menuju lensa fokus negatif
Lensa negatif :
Terletak diantara lensa objektif dan retide dan kudakudanya, jadi sumbu
optisnya koinsiden dengan lensa objektifnya. Fungsinya adalah
memfokuskan sinar yang melewati lensa objektif menuju permukaan
retide.
Sebuah lensa yang berada pada pasangan dari garis referensi yang tegak
lurus (saling berpotongan) yang bertemu pada fokus dari sistem optis
objektif. Titik dari pertemuannya, bersama dengan pusat optis dari sistem
objektif, membentuk yang dinamakan garis penglihatan
Lubang mata : bagian dari mikroskop untuk melihat gambar (25 x ke 45 x
pembesaran)

5.7 Memfokuskan
Memfokuskan teleskop memiliki 2 tahap, yaitu :
1. Pertama, lensa bagian mata harus fokus terlebih dahulu
2. Objek yang berada pada berbagai jarak dari teleskop di letakkan pada
titik fokus pada pengukuran dari perpotongan dengan mengatur sekrup
fokus

5.8 Penyamarataan dari level lensa
Level lensa digunakan untuk mengetahui berbagai peralatan pengukuran
yang sesuai dengan arah gaya berat
Dua tipe dasar :
- Lensa tabung
- Lensa sirkuler (bulls eye)
Lensa tabung : digunakan pada perataan miring untuk menentukan dengan
tepat garis atau penglihatan horizontal untuk melakukan pembacaan pada
batang

Bulls eye : digunakan pada pengukuran miring pada penyamarataan
otomatis, agar mendapatkan hasil yang cepat, penyamarataan kasar setelah
penyamarataan tepat dilakukan
Jarak keseragaman akhir yang tergores pada bagian luar tabung
permukaan dan berjarak 2mm jauhnya adalah lokasi relatif dari
gelembung. Sumbu dari perataan adalah garis imajiner yang membujur ke
dalam permukaan sebagai titik tengahnya.
Sensitivitas dari peraan dari perataan tabung ditentukan dari jarak
kurvanya yang yang berada pada alatnya. Semaki besar jaraknya, maka
gelembungnya akan semakin sensitif.
Nilai sensitivitas dari perataan tabung ditentukan oleh :
1. Sudut, dalam sekon, dipisahkan dalam satu skala
2. Jarak diameter kurva
Nilai sensitivitas nya berkisar antara 20-40 detik
Pembacaan koinsiden dari level tabung digunakan pada peralatan
yang tepat. Gelembung terletak di tengah dengan 2 akhiran yang
bersamaan untuk membentuk kurva yang halus. Pengaturan ini
memungkinkan pengaturan gelembung diselesaikan lebih akurat.
Perataan dengan Bulls eye memiliki bentuk yang sferis. Ujung
bagiannya diakhiri dengan lingkaran yang konsentris yang memiliki jarak
2 mm (pada beberapa jenis). Mereka juga digunakan dalam peralatan total
station.
Hubungan antara sensitivitas dan jarak :


S = panjang
R = jari jari


R =

= 20.625 m 20.6 meter



5.9 Penyamarataan miring
Mereka digunakan untuk pekerjaan perataan yang lebih tepat
- Pengaturan ball-and-socket (pada beberapa perataan miring) membuat
ujung kepalanya miring dan secepat mungkin terkunci pada perataan
terdekat
- Perataan yang pati pada persiapan untuk pembacaan, kemudian
diperoleh dari proses sentering yang hati hati dari gelembung pada
teleskop

5.10 Penyamarataan otomatis
Pada perataan ini menggabungkan fitur perataan sendiri. Kebanyakan
peralatan memiliki 3 buah sekrup pada kepala perataannya. Setelah
gelembung bulls eye berada di tengah , sebuah kompensator otomatis
mengambil alih, perataan garis penglihatan dan menjaga agar tetap.
Cara mengoperasikan salah satu kompensator otomatis adalah :





5.11 Penyamarataan digital
Sebuah operator menyelesaikan perataan kasar dengan
menggunakan gelembung bulls eye. Dengan teleskopnya dan rambut
yang saling berpotongan, peralatannya dapat dipergunakan untuk
memperoleh pembacaan secara manual. EDL didesain untuk
dioperasikan dengan memperkerjakan pemrosesan gambar secara digital.
Setelah melakukan pengaturan, teleskop tersebut berputar menuju
batang barcode tertentu dan fokus disana. Saat penekanan tombol,
gambar barcode pada teleskop direkam, dan di proses.
Jarak maksimum : 100m
Pembacaan akurat batang : + 0.5 mm

5.12 Tripod
seluruh peralatan penyamarataan disimpan di dalam tripod
pengecekan manual terutama dibutuhkan dalam tujuan pengecekan lokasi
untuk pengaturan pada penyamarataan yang berbeda.

5.13 Batang penyamarataan
Terbuat dari kayu, fiberglass, atau logam
Berbagai macam tipe ini dinamakan : Philadelphia, New York, Boston,
Troy, Chicago, San Francisco, Florida, etc.

5.14 Pengujian dan penetapan hasil penyamarataan
Pada penggunaan yang normal,seluruh peralatan perataan akan seperti
tidak berfungsi dari waktu ke waktu
- Penempatan dan pengaturan tripod
- Pengaturan paralaks
- Pengecekan dan pengaturan alat perataan
- Pengaturan lebih dulu pada garis perpotongan horizontal
- Pengecekan dan pengaturan lensa teleskop
Pada pengaturan yang sempurna, sumbu perataan dan garis penglihatan
harus parallel, jika tidak, maka akan ada kesalahan kolimasi.
Kesalahan kolimasi tidak akan menyebabkan kesalahan pada perbedaan
perataan selama titik depan penglihatan dan titik belakang penglihatan
masih seimbang.




Pembacaan yang benar R = Ra - 2





6. PENGUKURAN JARAK

Pengukuran jarak secara umum sebagai pengukuran yang paling penting
dari seluruh pengukuran
Sudut dapat dibaca, setidaknya satu garis harus dihitung untuk melengkapi
sudut pada titik titik lokasi
Pada pengukuran tanah, jarak diantara dua bidang datar adalah jarak
horizontal
Jika titik titik nya berada pada ketinggian yang berbeda, jarak adalah
panjang horizontalnya antara gaeis vertikal pada titik titik tersebut

6.1 Rangkuman metode untuk membuat penghitungan linear
Penghitungan linear dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Langkah kaki
2. Pembacaan odometer
3. Pembacaan jarak optis
4. Tacheometri (stadia)
5. Batang pengukuran
6. Pita ukur*
7. EDM*
8. Sistem satelit*
Satellit-didukung oleh sistem GPS menggantikan beberapa bagian tertentu
*paling sering digunakan oleh surveyor

6.1.1 Mengukur dengan langkah kaki
Jarak yang diperoleh dari hasil pengukuran langkah kaki biasanya
cukup akurat untuk berbagai keperluan pada survey, keteknikan,
geologi, kehutanan, dan sketsa lapangan pada bidang militer.
Pengukuran langkah kaki mengandung jumlah langkah atau
kaki, pada jarak yang dibutuhkan
- Pertama, tentukan panjangnya langkah kaki
- Jika memungkinkan, sesuaikan panjang setiap langkah adalah
1 meter (tetapi jangan lupa bahwa panjang langkah bervariasi
ketika naik ataupun turun, dan berubah sesuai dengan waktu)
Pengukur langkah kaki yang berpengalaman dapat menghitung
jarak sepanjang 30-50 meter dengan keakuratan 0.5 sampai 1
meter

6.1.2 Pembacaan odometer
Sebuah odometer merubah angka kisaran dari roda yang
diketahui lingkarannya menjadi jarak
Panjang yang dihitung dengan menggunakan odometer pada
roda, cocok untuk beberapa pengukuran dasar pada lokasi
proyek kerja
Odometer memberikan jarak permukaan yang harus dikoreksi
ke horizontal jika tanah yang digunakan adalah tanah miring

6.1.3 Pengukur jarak optis
Peralatan ini beroperasi dengan prinsip yang sama seperti optis
pada lensa tunggal kamera
Pada dasarnya, ketika fokus, jarak objek disebut dengan f2,
sedangkan panjang fokus f dan jarak bayangan dapat diketahui
melalui :



6.1.4 Tacheometri
Adalah proses pengukuran untuk menentukan dengan cepat jarak
horizontal, perbedaan ketinggian dari suatu titik

6.1.5 Batang pembacaan
Prosedur pengukuran jarak yang tidak langsung termasuk
menggunaka theodolit untuk membaca sudut horizontal dari dua target
yang tepat berada pada jarak antara 2 garis di batang. Jarak yang ridak
diketahui ini dihitung dengan jarak target dan penghitungan sudut
horizontal.

6.2 Pengukuran jarak dengan pita ukur
Pendahuluan :
Penghitungan jarak horizontal dengan pita ukur mengandungaplikasi dari
panjang yang diketahui dari ujung pita ke garis sebanyak beberapa kali.
Dua permasalahan :
1. Penghitungan sebuah jarak yang tidak diketahui antara dua poin
2. Menandai jarak yang diketahui dengan penanda di tempatnya itu
Pengukuran dengan pita ditunjukkan dengan enam langkah :
1. Lapisan dalam
2. Menerapkan ketegangan
3. Mengukur
4. Menandai panjang pita
5. Membaca pita
6. Menulis jaraknya

6.3 Pita ukur dan lainnya
Pipa meteran memiliki panjang yang standar, yaitu 10, 20, 30, 50 meter
Semua dapat disinggung pada gulungan terbuka(a) maupun
gulungan tertutup (b)
Pita Invar adalah pita ukur yang terbuat dari baja spesial, gunanya
untuk melindungi dari perubahan panjang akibat perbedaan
temperatur
Pin untuk merambatkan, digunakan menandai panjang pita. Pin
perambatan terbuat dari bahan yang tajam dan runcing pada salah
satu ujungnya, memiliki putaran yang bundar pada sisi yang lain,
alat ini dicat dengan warna merah dan putih(c) tersusun dari 11 pin
pada cincin bundar yang standar.


Perataan tangan adalah alat sederhana yang digunakan untuk mejaga
supaya pita tetap berada pada posisi yang sama ketika mengukur pada
medan yang terjal (d)
Penanganan tensi, digunakan untuk menangani penerapan tensi yang
tidak teratur
Termometer saku
Jalon/ anjir/ batang pelurusan (e)
Unting unting (f)

6.4 Pemakaian pita ukur pada tanah pengukuran mendatar pada tanah
miring
1. Pelurusan
- Gunakan jalon, tancapkan pada kedua ujung garis
- Penggunaan pita setidaknya membuthkan 2 orang (orang di depan
dan dibelakangnya)
2. Menerapkan tensi
Untuk hasil yang lebih akurat, pita ukur harus lurus dan berada pada
ketinggian yang sama
3. Membuat tegak lurus
Rumput liar, gulma, semak semak, hambatan, dan permukaan tanah
yang tidak rata menyulitkan untuk melebarkan pita di tanah. Oleh
karena itu pegang pita diatas tanah pada posisi horizontal
4. Menandai panjang pita ukurnya
orang belakang memanggil = menancapkan
orang depan menjawab = ditancapkan
ketika pita ukur sudah dipasang rapi di tanah
5. Lakukan pembacaan pada pita
6. Catat jaraknya



6.5 Pengukuran horizontal pada tanah miring


H = L cos
H =



6.6 Sumber kesalahan pada pemakaian pita ukur

Kesalahan yang mendasar :
1. Kesalahan peralatan : panjang sebenarnya berbeda dari panjang yang
tertulis karena adanya kerusakan pada alat atau akibat dari hasil dari
tali yang terlalu tegang
2. Kesalahan alam : jarak horizontal dari pita ukur yang bervariasi karena
temperatur, angin, atau berat dari pita itu sendiri
3. Kesalahan manusia : orang yang mengatur mungkin ceroboh dalam
mengatur pelurusannya, pembacaan pita, ataupun memanipulasi
alatnya tersebut.
Beberapa kesalahan menghasilkan kesalahan sistematis ataupun kesalahan
acak
6.7 Sumber kesalahan pita ukur secara lebih detail
1. Pengukuran panjang pita ukur yang tidak tepat
2. Temperatur yang berbeda dari biasanya

C
T
= k (T
1
T) L
C
T
= koreksi karena temperatur
K = koefisien muai panas
L = penghitungan panjang garis
T
1
= temperatur pada saat pengukuran
T = temperatur ketika panjang pita ukurnya standar

Anda mungkin juga menyukai