Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat
dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk
dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia mikroorganisme
sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga diperlukan suatu cara
pengelompokan atau pengklasifikasian.
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering kali digunakan atau
dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi adalah ilmu mengenai klasifikasi atau
penataan sistematis organisme kedalam kelompok atau kategori yang disebut taksa
(tunggal, takson) tetapi penyusunan taksonomi mikroorganisme mensyaratkan
diidentifikasi sebagai mana mestinya dan diberi nama. Kegiatan secara keseluruhan,
yakni tentang pengklasifikasian penamaan dan pengidentifikasian mikroorganisme,
disebut sebagai sistematika mikroba.
Menyusun sistematik dalam dunia mikroorganisme bukanlah pekerjaan yang
mudah kesulitan pertama yang kita hadapi ialah menentukan apakah mikroba itu
golongan hewan atau golongan tumbuhan. Setelah leeuwenhoek menyelami dunia
mikroorganisme , sarjana Zoologi seperti Muller (1773) dan erlenberg (1838)
menggolongkan bakteri pada protozoa. Baru pada tahun (1873), Cohn sarjana botani
bangsa Jerman, mengetahui adanya ciri-ciri yang menyebabkan ia lebih condong
2

menggolongkan bakteri (salah satu mikroorganisme) pada tumbuhan. Klasifikasi
bakteri secara agak lengkap pada tahun 1875, dan sejak itu diadakan penyempurnaan
secara berangsur-angsur sampai sekarang.
Banyak kesulitan dalam mengklasifikasikan mikroorganisme. Misalnya dalam
klasifikasi bakteri. Kriteria dalam kalasifikasi berbeda dengan mengklasifikasikan
tumbuhan tingkat tinggi dan hewan tingkat tinggi yang didasarkan terutama pada sifat-
sifat marfologisnya. Tetapi hal ini sulit dilaksanakan pada bakteri, sehingga klasifikasi
bakteri di dasarkan sebagian pada sifat-sifat morfologi, dan sifat-sifat fisiologinya
termasuk imunologi.
Banyak bakteri di bawah mikroskop menunjukkan bentuk morfologi yang
sama, tetapi sifat-sifat fisiologi mereka berlainan sama sekali. Ada beberapa golongan
bakteri yang sama bentuknya, tetapi yang satu dapat mencernakan asam amino tertentu,
sedangkan yang lainnya tidak. Ada pula suatu golongan yang dapat menyebabkan suatu
penyakit, sedang golongan yang lain tidak. Maka jelaslah bahwa kesukaran kita untuk
menetapkan spesies berdasarkan sifat-sifat morfologi saja.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dujadikan beberapa rumusan
masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik mikroorganisme melalui pensekatan yang berbeda-
beda.
3

2. Bagaimana mioroorganisme dapat berguna bagi kehidupan manusia
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Salah satu syarat mengikuti mata kuliah Mikrobiologi Lanjut
2. sebagai refrensi untuk menambah wawasan mengenai karakteristik
mikrooraganisme dan peranannya bagi kehidupan manusia.































4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Al-Quran
Yunus Ayat 61
Artinya:
Kamu tidak berada dalam suatu kadaan dan tidak membaca suatu ayat dari
Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami
menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari
pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit.
Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan
(semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

B. Karakteristik Mikrooeganisme
Mikroorganisme memiliki perbedaan penampakan makroskopis dalam
perkembangannya apabila ditumbuhkan dalam media yang berbeda-beda. Perbedaan
5

yang terjadi dikarenakan mikroorganisme memiliki karakteristik kultural. Karakteristik
kultural digunakan sebagai dasar untuk memisahkan mikroorganisme ke dalam
kelompok-kelompok taksonomi.
Dalam semua cabang biologi diperluan pencirian, klasifikasi dan identifikasi.
Klasifikasi merupakan proses untuk mengenali dan mengelompokkan organisme
hidup. Klasifikasi merupakan bagian dari bidang ilmu sistematik. Tujuan klasifikasi
ialah mengatur kedudukan dari berbagai organisme di alam. Jika diketahui ciri-ciri
suatu mikroorganisme, maka dapat dilakukan perbandingan sehingga terlihat
persamaan dan juga perbedaan dnegan organisme lainnya. Hal ini dapat disamakan
dengan membuat tabel periodik bagi unsur kimia sehingga terlihat keterkaitan antara
unsur kimia tersebut.
Klasifikasi dan identifikasi mikroorganisme haruslah diketahui terlebih dahulu
karakteristik atau ciri-ciri mikroorganisme. Oleh karena ukurannya yang sangat kecil,
tidaklah mungkin bagi kita untuk mempelajari 1 mikroorganisme saja, sehingga yang
dipelajari adalah karakkteristik suatu biakan yang merupakan populasi dari suatu
mikroorganisme. Karakteristik Mikrooeganisme dapat dilihat pada tabel dibwah ini:
Pewarnaan Gram
(biakan muda)
+ + + + + + + + + + -- -- -- -- -- --
bentuk
Bakte
ri
kokus
(clust
er)
Bakte
ri
kokus
(clust
er)
Bakt
eri
koku
s
(rant
ai)
Bakte
ri
kokus
(tetra
ds)
bata
ng
bata
ng
irreg
.
bata
ng
batan
g
bata
ng
bata
ng
bata
ng
bata
ng
bata
ng
bata
ng
bata
ng
Bakte
ri
kokus
(pasa
ng)
6

pertumbuhan
aerobik
+ + + + + + + -- + + + + + + + +
pertumbuhan
anaerobik
-- + + + + -- -- + + -- -- -- + + + --
endospores -- -- -- -- -- -- -- + + + -- -- -- -- -- --
motilitas
(Semisolid medium)
-- -- -- -- -- + --
+
atau -
-
+
atau
--
+
atau
--
+
atau
--
+
atau
--
-- + + --
reaksi katalase + + -- -- -- + + -- + + + + + + + +
reaksi benzidine + + -- -- -- + + -- + + + + + + + +
Reaksi oksidase + -- -- -- -- -- -- --
+
atau
--
+
atau
--
+ + -- -- + +
fermentasi glukosa
untuk asam atau
asam + gas
-- + + + + -- --
+
(Ata
u
-)
+ -- -- -- + + + --
Glukosa O / F
Menengah
-- O F F F O
Micrococcus X
Staphylococcus X
Streptococcus X
Lactococcus X
Enterococcus X
Leuconostoc X
Pediococcus X X
Aerococcus X
Lactobacillus X
Kurthia X
7

Arthrobacter

X
Clostridium X
Basil X X
Alcaligenes X
Pseudomonas X
Klebsiella X
Shigella X
Salmonella X
Escherichia X
kebanyakan
enterik genera
X
Aeromonas X
Chromobacterium X
Neisseria X
Tabel 1. Karakteristik Mikroorganisme Menurut Cowan & Steels

Karakteristik dari mikroorganisme juga dapat dilihat dari bebrapa aspek
diantaranya adalah:
1. Morfologi
Mikroba pada umumnya sangat kecil : ukurannya dinyatakan dalam
mikrometer (mm). Dimana dalam 1 m = 0,001 mm. Oleh karena ukurannya yang
kecil diperlukan mikroskop untuk melihat mikroba. Mikroskop yang digunakan
tergantung pada kecermatan yang diinginkan oleh peneliti.
8


2. Sifat Kimia
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba diberi perlauan
kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik. Sebagai
contoh, bakteri Gram negatif memiliki lipopolisakarida dalam dinding selnya,
Sedangkan bakteri Gram positif tidak. Sebaliknya pada banyak bakteri Gram
positif terdapat asam teikoat. Bahan kimia ini tidak ditemukan pada gram negatif.
Dinding sel fungsi dan algae berbeda dari bakteri. Pada kelompok virus,
pembagian dilakukan berdasaran asam inti yang dikandung, apakah merupakan
DNA atau RNA.

3. Sifat Biakan
Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme berbeda ada
mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan tumbuh bila diberikan zat hara yang
kompleks (serum, darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan
inorganik saja atau bahan organik (asam amino, karbohidrat, purin, pirimidin,
vitamin, koenzim) selain itu beberapa mikroorganisme hanya dapat tumbuh pada
sel hidup, berupa inang, telur, bertunas, biakan jaringan.

4. Sifat Metabolisme
9

Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi kimiawi yang
disebut metabolisme. Berbagai macam reaksi yang terjadi dalam metabolisme
dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.
5. Sifat Antigenik
Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentu antibodi yang
mengikat antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu dari sel mikroba.
Antibodi ini bersifat sangat spesifik terhadap antigen yang menginduksinya. Oleh
karena mikroorganisme memiliki antigen yang berbeda, maka antibodi dapat
digunakan untuk mencirikan (rapid indentification) terhadap mikroorganisme.
Reaksi ini sangat sepesifik sehingga dapat disebut sebagai lock and key system.
6. Sifat Genetika
DNA kromosomal mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan
spesifik bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan untuk pencirian
mikroorganisme.
7. Patogenesis
Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk
menimbulkan penyakit merupakan ciri khas mikroorganisme tersebut selain itu
terdapat pula bakteri yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan virus
(bakteriofag)yang menginfesi dan menghancurkan bakteri.
8. Sifat Ekologi
10

Habitat merupakan sifat yang mencirikan mikroorganisme.
Mikroorganisme yang hidup di lautan berbeda dengan air tawar. Mikroorganisme
yang terdapat dalam rongga mulut berbeda dengan saluran pencernaan.

C. Peranan Mikroorganisme Bagi Kehidupan
Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang
merugikan bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang
mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang
pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang
khas.Meskipun demikian, masih banyak manfaat yang dapat diambil dari
mikroorganisme-mikroorganisme tersebut. Penggunaan mikroorganisme dapat
diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, saperti bidang pertanian, kesehatan, dan
lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain sebagai berikut:
1. Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan
hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini hanya dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan pengambilan khususnya
melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi karena adanya
mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa genus
bakteri secara sinergetik.
11

Dalam Dwidjoseputro (2005) dijelaskan bahwa:
Ada beberapa genera bakteri yang hidup dalam tanah (misalnya Azetobacter,
Clostridium, dan Rhodospirillum) mampu untuk mengikat molekul-molekul
nitrogen guna dijadikan senyawa-senyawa pembentuk tubuh mereka,
misalnya protein. Jika sel-sel itu mati, maka timbullah zat-zat hasil urai seperti
CO2 dan NH3 (gas amoniak).

Sebagian dari amoniak terlepas ke udara dan sebagian lain dapat
dipergunakan oleh beberapa genus bakterin misalnya Nitrosomonas dan
Nitrosococcus untuk membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri
yang lain untuk memperoleh energi daripadanya. Oksidasi amoniak menjadi nitrit
dan oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung di dalam lingkungan yang aerob.
Peran lain mikroba dalam bidang pertanian antara lain dalam teknologi
kompos bioaktif dan dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi
tanaman(biofertilizer). Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan
bantuan mikroba lignoslulotik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan
berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman. Teknologi kompos
bioaktif ini menggunakan mikroba biodekomposer yang mampu mempercepat
proses pengomposan dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Mikroba
akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos, dan ketika kompos tersebut diberikan
ke tanah, mikkroba akan berperan untuk mengendalikan organisme.

2. Mikroba Sebagai Agen Kontrol
12

Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antaranya
Fumosoroseus, dan Metharizium anisopliae. Mikroba ini mampu menyerang dan
membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit
tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar putih),
dan Phytoptora sp. Beberapa biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain:
Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P dan Hamago.

Gambar 1. (a) Endomikoriza yang berperan melarutkan Pospor (b) larva
serangga yang mati diserang jamur biokontrol
3. Bidang Makanan dan Industri
Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan
minuman. Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara anaerob dari
suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih sederhana. Mengapa
mikroorganisme dijadikan sebagai sumber makanan? Hal tersebut disebabkan
mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dan juga massa mikroba
13

minimal mengandung 40% protein dan memiliki kandungan vitamin dan mineral
yang tinggi.






a) Pembuatan tape
Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang
mengandung alkohol. Makanan ini dibuat dari
beras ketan ataupun singkong dengan jamur
Endomycopsis fibuligera, Rhizopus oryzae,
ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi.
Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu
manis. Sebelum membuat tape perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas yang
bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan
cara antara lain:
1) bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik;
2) memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan;
3) memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus);
4) memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun);
5) memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
14

Adakalanya pembuatan tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan
brem, baik untuk diminum atau untuk kue.
b) Pembuatan Tempe

Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan
makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein
nabati yang cukup tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus
sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna
menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan
kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi
tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
c) Pembuatan Oncom
Oncom merupakan makanan yang dikenal
di kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas
tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur
Neurospora sitophila. Jamur ini dapat
menghasilkan zat warna merah atau oranye yang
merupakan pewarna alami.
Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama
proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas
kacang kedelai, singkong, atau kelapa. Fermentasi ini juga menyebabkan terbentuknya
sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
15


d) Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air
susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa,
yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap
lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah
sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak
terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6
jam pada suhu 38 C 44 C atau selama 12 jam pada suhu 32 C. Pada masa inkubasi
akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat
juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.

e) Pembuatan Minuman Beralkohol

Mikroorganisme yang digunakan adalah khamir dari genus Saccharomyces.
Minuman yang sangat terkenal yaitu anggur sebenarnya adalah buah anggur yang
sudah mengandung gula sehingga dapat digunakan secara langsung oleh ragi selama
proses fermentasi. Pada proses pembuatan minuman ini sudah tidak diperlukan
tambahan gula lagi, apabila ingin menambah cita rasa dapat ditambahkan buah-buahan
dan gula secukupnya.
Bakteri yang digunakan adalah bakteri yang bersifat asam laktat karena buah
anggur mengandung asam malat yang tinggi. Bakteri tersebut akan mengubah asam
malat menjadi asam laktat yang lemah dan proses ini disebut fermentasi malolaktat
16

sehingga hasil minumannya memiliki rasa yang lebih baik dan sedikit asam. Bir
sebenarnya merupakan produk yang berasal dari tepung biji padi-padian yang
difermentasi oleh ragi. Hanya ragi tersebut tidak bisa menggunakan tepung itu secara
langsung. Cara pembuatannya, yaitu biji padi-padian dibiarkan untuk berkecambah
terlebih dahulu, kemudian dikeringkan lalu digiling, hasilnya disebut dengan malt yang
berupa glukosa dan maltosa, dan proses perubahan tersebut dinamakan dengan malting.
Selanjutnya baru difermentasi oleh ragi menjadi etanol dan karbondioksida.
4. Mikroorganisme Penghasil Obat
Mikroorganisme juga dapat membantu
di bidang kesehatan yaitu dalam pengobatan,
misalnya digunakan untuk antibiotik dan
vaksin.
a. Antibiotik
Antibiotik sebenarnya merupakan suatu zat
kimia hasil dari mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan atau
mematikan mikroorganisme lainnya. Pembuatan antibiotik ini harus dalam lingkungan
steril agar terhindar dari kontaminasi yang mungkin terjadi, sehingga pertumbuhan
mikroorganisme yang diinginkan dapat optimal dan menghasilkan produk yang
optimal juga. Antibiotik ini pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming yang
diberi nama Penicilin yang dihasilkan oleh Penicillium. Jamur ini hidup dengan
menyerap makanan dari lingkungan yang digunakan untuk metabolisme, bahkan dapat
17

menghasilkan zat yang disekresikan ke lingkungannya dan dapat membunuh
mikroorganisme lain. Beberapa kelompok dari antibiotik adalah sebagai berikut.
1) Penicilin
Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya
dinding sel bakteri sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila Anda
sakit disebabkan oleh bakteri atau virus, maka penggunaan antibiotik ini tidak ada
gunanya.
Komponen utama penicilin adalah penisilin G yang dapat diubah menjadi
bentuk-bentuk lain. Penicilin G terdegradasi oleh asam lambung sehingga lebih
baik penicilin diberikan melalui suntikan. Ada juga jenis penicilin yang tidak
dipengaruhi oleh asam lambung, dapat berupa sirup atau tablet.
2) Tetrasiklin
Perlu Anda ketahui tetrasiklin dihasilkan dari bakteri Streptomycin
aureofaciens. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi
yang sedang berkembang. Tetrasiklin aktif melawan bakteri yang memiliki larutan
yang sama dengan penicilin.
3) Sefalosporin
Sefalosporin dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sefalosporin yang
terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penicilin.
4) Eritromisin
18

Eritromisin bermanfaat untuk melawan bakteri yang resisten terhadap
penicilin atau dapat digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penicilin.
b. Vaksin
Pada masa ini berjuta-juta orang melakukan vaksinasi terutama bagi anak-
anak yang masih kecil. Vaksin telah membantu dalam pencegahan serangan
penyakit. Vaksin berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan atau
dimatikan. Vaksin pada umumnya dimasukkan dengan suntikan atau oral ke dalam
tubuh manusia agar aktif melawan mikroorganisme tersebut. Contohnya, vaksin
disentri, tetanus, dan lain-lain.

5. Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman
Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah penggunaan
mikroorganisme sebagai pengendali hayati dalam membasmi hama tanaman.
Pengendalian hama dapat digunakan dengan musuh alam; misalnya bakteri di tanah
dan tanaman yaitu Bacillus thuringiensis. Bakteri ini dikembangkan menjadi
insektisida mikrobial, yang menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh
serangga, yaitu larva atau ulat serangga.
Tahukah Anda, Bacillus thuringiensis sekarang ini dikembangkan dengan
campuran tertentu, dapat sebagai perekat dan langsung disemprotkan pada tanaman
pertanian.

6. Sebagi Pemisah Logam Berat
19

Bakteri Thiobacillus ferroxidans dan Thiobacillus oxidans termasuk
khemolitotrof, yaitu bakteri pemakan batuan yang tumbuh subur di tempat
pertambangan, peranannya sangat penting karena dapat mengekstraksi berbagai jenis
logam. Bakteri ini dapat memperoleh energinya dari oksidasi zat anorganik, yaitu besi
dan belerang. Bakteri ini juga dapat tumbuh dengan subur dalam lingkungan tanpa
adanya zat organik, dia mampu mengekstrak karbon secara langsung dari karbon
dioksida di atmosfer. Pemanfaatan mikrorganisme ini untuk memisahkan logam dari
bijih logam yang diterapkan di tambang logam karena logam tidak bisa dimanfaatkan
jika terikat dengan bijihnya.



















20








BAB III
KESIMPULAN
Mikroorganisme merupakan mahluk hidup yang kasat mata dimana
dalam melihatnya perlu adanya alat bantu yang disebut mikroskop. Karakteristik
mikroorganisme dapat diketahui melalui beberapa pendekatan diantaranya
1. Morfologi
2. Fifat kimia
3. Sifat biakan
4. Sifat ekologi
5. Sifat pantogen
6. Sifat genetika
Mikroorganisme memiliki kegunaan bagi kehidupan yang dangat besar
seperti mikroorganisme dekomposer yang mengurai sampah dan mahluk
hidup yang sudah mati, selain itu juga mikroorganisme dapat membantu
dalam bidang kedokteran, obat obatan, pertanian,industri bahkan makanan
dan minuman yang dapat di konsumsi manusia
21

Anda mungkin juga menyukai