Anda di halaman 1dari 1

Enron merupakan pelopor dalam penggunaan derivatif untuk komoditas energi di pasar

global, yaitu dengan menciptakan customized risk-swapping contracts yang dapat


menghindarkan perusahaan dari risiko adanya perubahan harga energi dan fluktuasi
pasokan energi di masa depan. Derivatif memegang peranan cukup besar dalam kasus
Enron, dimana Enron menggunakan derivatif dengan Special Purpose Entities (SPE) miliknya
untuk menyembunyikan kerugian dan utang. Enron menggunakan transaksi derivatifnya
dengan LJM1 dan Raptor SPEs untuk menyembunyikan kerugian atas saham investasi
teknologinya pada Rhythms NetConnections, lalu Enron menggunakan transaksi derivatifnya
dengan JEDI dan Chewco SPEs untuk menyembunyikan utang yang ditimbulkan oleh
pendanaan bidang bisnis yang baru. Yang bisa diambil dari kejadian ini adalah tanpa
derivatif, skema Special Purpose Entities milik Enron tidak akan dapat digunakan. Enron
mencatat transaksi dengan sejumlah SPEnya tersebut sebagai derivatif, bukan sebagai
pinjaman atau penjualan, karena pinjaman akan mewajibkan Enron untuk mencatat utang,
dan penjualan akan mewajibkan Enron untuk membayar pajak. Saat itu, pengungkapan
transaksi derivatif bukanlah merupakan suatu keharusan, sehingga Enron memanfaatkan hal
ini untuk menutupi utang dan kerugian yang dimilikinya.
Enron melakukan banyak transaksi derivatif dengan SPEnya untuk menggelembungkan
pendapatan serta menyembunyikan utang dan kerugian. Kesalahan Enron adalah dengan
mengalihkan risiko yang dimilikinya kepada SPE yang dimiliki oleh Enron, risiko tersebut
tetap bertahan pada Enron, seolah-olah Enron mengalihkan risikonya kepada dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai